NovelToon NovelToon
MAS BERONDONG, I LOVE YOU

MAS BERONDONG, I LOVE YOU

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Berondong / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Enemy to Lovers
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nanadoongies

Orang bilang Abel yang jatuh cinta duluan dengan gombalan-gombalan itu, tapi Abi juga tahu kalau yang rela melakukan apa saja demi membuat Abel senang itu Laksa.
.
Berawal dari gombalan-gombalan asbun yang dilontarkan Abel, Laksa jadi sedikit tertarik kepadanya. Tapi anehnya, giliran dikejar balik kok Abel malah kabur-kaburan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanadoongies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

"Gue masih nggak ngerti kenapa tenda kita nggak jadi salah satu pemenangnya. Padahal kalau dilihat dari segi visual, kerapihan, kenyamanan bahkan keestetikan jauh lebih unggul dibandingkan punya kelompok lain. Tenda lain mana nyediain 10 kursi lipet, Coy? Jurinya emang perlu dibawa ke dokter mata saking rabunnya."

Dipa kelewat sebal sampai-sampai dia mengoceh sepanjang jalan menuju tenda. Romi, yang saat itu bertugas menemani, hanya bisa menepuk-nepuk punggung dengan senyum tipis.

"Mau gimana lagi, Dip? Udah kejadian, kalau mau protes juga nggak ada gunanya. Yang penting gengnya Clarista berhasil bawa kemenangan. Kita bagian tim hore aja lah."

"Perlombaan selanjutnya nggak usah pada ngoyo-ngoyo. Toh, ujung-ujungnya yang dimenangin juga kelompok lain."

"Gimana?" Bintang menyambut dengan oseng teri yang telah ditaruh ke masing-masing piring.

"Kalah."

"Kalah?" Abi langsung menyahut padahal mulutnya sedikit penuh. "Kita? Kalah? Yang bener aja tenda seestetik ini malah kalah sama tenda lain? Yang nge-juriin sambil merem apa gimana?"

"Kenyataannya emang kalah, Bi. Okelah kalau nggak bisa juara pertama, tapi juara ketiga pun kita nggak dapet. Repot-repot bawa ini kursi sama cari colokan buat lampu taunya tetap kalah juga," balas Dipa.

"Sesuai dugaan gue."

Semua orang mendadak memperhatikan Dwiki.

"Gue rasa kecemburuan Bian mulai mempengaruhi hasil pertandingan dan jalannya kegiatan. Jadi nggak peduli kita layak menang atau nggak, kita bikin salah atau nggak, ujung-ujungnya akan tetap dipandang sebelah mata. Selama Laksa masih sama kita, kelompok ini bakal flop terus."

Dwiki sempat tolah-toleh, takut Laksa akan mendengar ucapannya.

"Gue bisa ngomong kayak gini karena sempat lihat Bian mergokin Laksa sama Abel di bus tadi. Mungkin aja Bian makin cemburu gara-gara itu. Tadi si Abel juga ditarik menjauh, 'kan?"

"Bocah sih kalau beneran kayak gitu. Maksud gue, kegiatan sekarang tuh nggak ada hubungannya sama siapa deket sama siapa, profesional dikit lah. Jadi ketua kok bedain urusan pribadi sama urusan organisasi aja nggak bisa," ujar Afkar.

"Sebenernya gue juga udah sempat mikir kayak gitu, cuma nggak enak aja sama Laksa. Lagian yang demen deket-deket, 'kan, Abel kenapa yang disalahin malah temen kita?" Bintang ikut menyebutkan pendapatnya.

"Namanya juga merasa kalah saing, Bin. Kontak mata aja dikiranya lagi nyebarin bubuk cinta," sahut Abi. Pernyataannya berhasil membuat semua orang tertawa.

"Aahaha, sial. Mana bener lagi," ucap Dwiki.

"Kedepannya nggak usah terlalu ngoyo, biar aja gengnya Clarista yang menangin semua perlombaannya."

"Gue setuju sama omongannya Dipa. Percuma juga sampai jungkir balik kalau penilaiannya nggak pernah adil," sahut Romi.

"Nikmatin suasananya aja. Ogah banget lagi di alam begini malah berantem nggak jelas, mana berantem karena cewek lagi."

"Jangan sampai Laksa tau kalau kita nggak dimenangin karena Bian cemburu sama dia," ucap Abi.

"Santaaaaai. Kayak sama siapa aja sampai harus begitu segala. Bian aja tuh yang oon."

"Kemana sih bocahnya?" tanya Anggara.

"Katanya mau ke toilet tapi gue yakin itu bocah ngelayap. Mungkin, dia juga udah denger hasil pertandingan yang nggak adil ini," balas Afkar.

Benar saja. Saat itu Laksa hampir keluar dari kamar mandi, begitu melihat Bian dan juga Evan berdiri tak jauh dari tempatnya berada, Laksa langsung menutup pintu.

"Yakin lo mau kasih penilaian kayak gini? Kita semua juga tau kalau tenda ter-estetik jatuh ke tendanya Laksa, kalau lo nggak menangin mereka, anak-anak bakal curiga karena lo campurin perasaan lo di sini."

"Gue bisa beralasan kalau tenda mereka terlalu bawa unsur dari luar, kursi lipat sama lampu tumblr yang akan gue jadiin kambing hitamnya."

"Abel nggak akan diem aja, Bi. Lo mau berantem sama dia lagi?"

"Yang punya kendali di sini itu gue. Sekalipun Abel nggak mau, dia tetap nggak bisa melakukan apa-apa."

Evan hanya bisa menghela nafas dalam. Lama-lama, Bian makin keras kepala juga ternyata, tapi kalau harus "mendorong" sedikit lebih jauh, pasti situasinya akan jadi kacau. Bersitegang dengan Bian jelas bukan harapannya.

"Gue cabut. Bentar lagi mau ajak anak-anak buat cari kayu bakar di sekitar."

"Hm."

Selepas kepergian Evan, Bian mulai terang-terangan mengepalkan tangan.

"Nggak akan gue biarin dia menang sekalipun dalam perlombaan sepele kayak gini, biar dia tahu pemegang kendalinya tetap gue."

Laksa tahu segalanya tidak akan lagi terasa menyenangkan ketika Abel sekonyong-konyong datang ke hidupnya. Bukan hanya perihal harus berperang dengan mulut yang kelewat manis itu, melainkan juga harus berhadapan dengan masalah-masalah di belakangnya. Oh, ini kelewat menyebalkan!

"Dari mana aja, kok baru kelihatan sekarang?"

Tahu-tahu Abel sudah menempati kursinya. Dari sepuluh kursi lipat, Clarista memang hanya menyisakan delapan saja, alhasil salah satu harus ada yang duduk lesehan jika seseorang bertamu ke tenda mereka.

"Ngapain?"

"Mau ngajak makan." Abel menunjukkan telor gulung yang hampir termakan oleh saos. "Gue juga bawa jajanan lain tuh, mumpung belum basi langsung dimakan aja."

"Tenda gue nggak menerima tamu."

"Kalau gitu gue nekat terobos aja."

"Pergi dari kursi gue!"

"Kalau habis ini gue dipangku sama lo, gue langsung pindah sih."

"Ngimpi!"

Abel terkekeh ketika Laksa menyentil dahinya. Padahal cukup kencang tapi Abel bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa.

"Minggir!"

"Iya, iya, galak amat sih kayak nggak pernah ketiduran di bahu gue aja."

Abi terkekeh. Dia memilih duduk di atas sendal dan memberikan kursinya untuk diduduki oleh Abel.

"Wihhh, baik banget si Dhanunedra ini. Kalau beneran jadian, jatah PJ lo lebih banyak nih, Bi."

"Ahahah, siap."

"Lo nggak makan, Bel?" Dipa mengulurkan satu piring nasi, sebenarnya itu jatah Laksa sih, makanya Laksa sempat melotot karenanya.

"Itu piring gue."

"Sepiring berdua, 'kan, lebih enak." Bintang mulai menaik-turunkan alisnya.

"Stres."

"Mau coba nggak, Lak?" Yang ditanya kontan mengerutkan dahi. "Stres. Siapa tahu beneran enak."

Mereka kontan tertawa begitu sadar kalau Abel tengah mengajak Laksa makan satu piring berdua.

"Ahahah, sial. Suka nih gue kalau pada ngegas begini." Abi cekikikan. Sisanya tambah semangat jadi tim hore.

"Ogah!"

"Makan, makan. Gue udah makan sama Jani kok." Abel mengoper piring tersebut ke hadapan Laksa. "Ambil gih! Apa perlu gue suapin dulu biar tau gimana rasanya stres bersama? Mumpung tangan gue lagi nggak ada kerjaan nih."

"Kalau mabuk kecubung jangan ngoceh di sini."

"Ah, gue mah mabuk kegantengan lo. Kecubung doang mah lewat."

"Beneran stres ternyata."

"Keliling bentar ah siapa tahu ketemu Nawang Wulan lagi mandi di kali," ucap Dwiki.

"Sabi tuh! Nanti kita rame-rame curi selendangnya." Ketika Romi mulai bangkit, tenda itu hanya menyisakan Laksalula saja.

"Have fun, ya, Bro!" ujar Abi.

Selepas kepergian mereka, Abel duduk lebih dekat dengan Laska. Ia memang tidak mengatakan apa-apa, hanya menikmati sisa sempol yang ditinggalkan oleh anak-anak.

"Laksa?"

"Nggak usah ngintilin gue. Lo bikin tim gue nggak bisa menang dalam perlombaan apapun."

Abel kontan menoleh. Sedikit terkejut dengan perubahan nada bicara Laksa yang kelewat dingin itu. Laksa memang terkenal bermulut tajam, tapi apa yang diucapkannya sekarang benar-benar menyakitkan.

"Jangan nyusahin gue, Bel."

1
ren_iren
kok aneh, padahal laksa liat Abel diikat sm tutup matanya masih aja dimarahin...
ren_iren: nanti bucin mampus sampe keurat2 nadi kapok lo sa.... 🤭
total 2 replies
Nanadoongies
kritik dan saran sangat amat dianjurkan, ya. jadi jangan sungkan buat ngoceh di kolom komentar.
Nanadoongies
Jangan lupa tinggalkan jejak, teman-teman
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!