Apa yang harus di lakukan jika di jodohkan dan sudah di persiapkan untuk pernikahannya dengan orang yang tidak ia kenal Setelah di telusuri ternyata dia adalah bagaimana kelanjutannya....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jovanca Florencya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prolog
" Nona sudah selesai " ucap MUA
" Baiklah terima kasih " ucapku
" Kalau begitu saya permisi " ucap MUA
Saat MUA sudah keluar, aku melihat ke arah cermin
" Gugupnya kenapa aku harus menikah denganya? "
Tidak lama ada yang datang
" Eomma? " ucapku yang gugup
" Wahhh anak eomma cantik sekali kamu jangan gugup ya sebentar lagi rombongan pengantin prianya akan datang kamu jagan gugup ya " ucap eomma
" Ne...eomma " ucapku memasang senyum paksa
" Eonni wah cantik sekali akhir eonni menikah juga " ucap adik sepupu perempuanku
Tiba tiba
" Nyonya nyonya " ucap Ahjumma tergesa gesa
" Ada apa Ahjumma ? " tanya eomma
" Rombongan Pengantin sudah datang " ucap Ahjumma tergesa gesa
" Baguslah ayo siap siap Min Jin na kamu jangan gugup ya tarik nafas dalam dalam " ucap eomma keluar dengan sepupuku
" Rasanya ingin kabur tapi tidak bisa karena di depan ada yang berjaga hufff "
Tidak lama para Ahjumma membantuku untuk pergi ke bawa
" Ayo kita berangkat " ucap eomma
Aku di tuntun oleh para Ahjumma untuk naik mobil pengantin posisi aku belum bertemu dengan calon suamiku saat sudah sampai tempatnya aku di suruh menunggu di ruang pengantin.
" Hati hati Nona, silakan duduk disini nona, nanti kami akan memanggil nona lagi ne...kalau ada apa panggil kami saja " ucap WO
" Ne...gumawo " ucapku
" Kalau begitu kami permisi " ucap WO
Saat aku sedang duduk dengan gugup tidak lama yang mengetok pintu
Tok tok tok
" Eonni " ucapku
" Kenapa masih memanggilku eonni? Panggil aku adik ipar kamu kan sekarang sudah jadi kakak iparku " ucap adik ipar
Saat adik ipar duduk di sebelahku dan memegang tangaku
" Kakak ipar tanganmu kenapa dingin sekali? " tanya adik ipar
" A..aku " jawabku
" Kamu tegang kan? " ucap adik ipar
Aku diam saja
" Kamu tenang saja rileks semua akan baik-baik saja kamu cuman cukup rileks " ucap adik ipar
" Batinku: benar juga kata adik ipar untuk apa tegang semua akan baik baik saja "
" Apakah kamu mau minum aku ambilkan ya " ucap adik ipar
Saat dia ingin pergi aku segera menariknya
" Jangan pergi kemana mana kamu disini aja " ucapku
" Baik baik aku akan disini..." ucap adik ipar duduk aja
Aku tarik nafas dalam dalam lalu keluarkan
" Batinku: rasanya tidak tenang tolong aku "
Tidak lama banyak para tamu undangan yang datang ke ruang pelaminan untuk berfoto bersama.
" Chukhahae...." ucap tamu undangan
" Gamsahabnida ..." ucapku
" Semoga langgeng sampai maut memisahkan" ucap tamu undangan
" Gamsahabnida...." ucapku
" Ayo kita foto dulu " ucap tamu undangan
Saat berfoto dengan para tamu undangan rasanya sedikit lega tidak terlalu tegang tapi jantungku masih berdetak kencang.
" Bagaimana ini " ucapku
Tidak lama WO datang
" Nona silakan bersiap siap waktunya sudah tiba " ucap petugas
Aku segera memegang tangan adik ipar
" Sudah kakak ipar tenang aja ya " ucap adik menenangkan aku
Kami segera berdiri keluar dari ruangan.
" Hati hati jangan sampai jatuh " ucap adik ipar
Kami berjalan secara perlahan ke pintu altar
" Apakah kamu siap? " tanya adik ipar
" Hufff siap tidak siap " jawabku
Saat pintu di buka ada cahaya yang sangat terang tanganku di pegang adik ipar untuk menuntunku ke arah appaku menunggu.
" Rileks saja ya aku tinggal " ucap adik ipar
Saat sudah sampai adik menyerahkannya kepada appa ku
" Pelahan saja " ucap appa
Aku segera merangkul tangan appa ku dan berjalan dengan perlahan dan hampir sampai di daerah para tamu berada dan calon suamiku menunggu.
" Siap? " tanya appa
" Huff Ne..."
Jalan perlahan perlahan dan berdiri garis dan para tamu pun segera berdiri dan melihat ke arahku sambil bertepuk tangan. ya walaupun gugup aku masih melempar senyuman ke para tamu undangan.
" Appa..." panggilku dengan pelan
" Ne...? " jawab appa dengan pelan juga
" Kakiku tegang " ucapku dengan pelan
" Tenang saja " ucap appa dengan mengelus tanganku
Tambah lama kami tambah dekat dengan pria yang sudah menunggu di atas altar dengan setelan jas di sebelah pendeta.
" Tenang ya kita sudah mau sampai " ucap appa dengan pelan
Saat kami sudah sampai pria itu segera mendekat ke arah kami, appa segera memberikan tanganku ke pada pria yang sebentar lagi yang akan menjadi suamiku, lalu pria itu segera membawaku ke atas altar berhadapan dengan pendeta.
" Para hadirin dipersilahkan untuk duduk kembali, baiklah saya akan memulai pemberkatan pernikahan untuk kedua mempelai pria dan wanita silakan mengucapkan janji pernikahan " ucap pendeta
Setelah kami mengucapkan janji pernikahan
" Silakan kedua mempelai bertukar cincin simbol dari pernikahan " ucap pendeta
Setelah kami sudah bertukar cincin
" Kalian sudah sah menjadi suami istri saya ucapkan selamat " ucap pendeta
Bagaimana ini bisa terjadi?
^^^Beberapa tahun yang lalu.........^^^