Mantan pembunuh bayaran jadi pengasuh 4 anak mafia?
Selena Dakota, mantan pembunuh bayaran, mencoba mengubur masa lalunya dengan bekerja sebagai babysitter. Tapi pekerjaan barunya justru membawanya ke mansion Charlie Bellucci — mafia bengis yang disegani, sekaligus ayah angkat dari empat anak dengan luka masa lalu yang kelam.
Di balik peran barunya sebagai pengasuh, Selena harus berjuang menyembunyikan identitasnya. Namun semakin lama ia tinggal, semakin kuat tarikan gelap yang menyeretnya: intrik mafia, rahasia berdarah, hingga hubungan berbahaya dengan Charlie sendiri. Selena terjebak dalam dunia di mana cinta bisa sama mematikannya dengan peluru.
Bisakah Selena melindungi anak-anak itu tanpa mengorbankan dirinya… atau ia justru akan tenggelam dalam romansa terlarang dan permainan maut yang bisa menghancurkan mereka semua?
“Lakukan apa saja di sini, tapi jangan libatkan polisi.” Tegas Charlie Bellucci.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MMF — BAB 26
KEANGKUHAN YANG RUNTUH
Mengendarai mobil sendiri di malam hari membuat Selena nostalgia ketika dia selalu berpergian sendirian sebelum misi membunuh, namun kali ini misinya membawa gadis 18 tahun, pulang ke rumah.
Dengan kecakapan dan kecerdikannya, Selena mencari-cari club yang menurutnya cocok dan akan dipilih oleh gadis muda atau ABG. Hingga ia sampai di sebuah club season, club yang cukup besar di Washington, yang bersanding besarnya dengan milik Bellucci. “Dia akan membuat kesalahan jika benar berada di sini.” Gumam Selena yang mulai turun.
Tentu dia tahu siapa pemilik club season tersebut. Yang pasti bukan milik sembarangan orang, anggap saja milik mafia.
Memasuki club dengan kehati-hatian, suara musik DJ dan sorakan dari para pecinta club itu membuat kepala Selena pusing saat bercampur aroma alkohol yang menyengat. Tak sesekali beberapa pria memandangi dari atas ke bawah, khusunya di area pantat. Oh tentu saja, tubuh Selena sangat menggoda meski hanya mengenakan kaos biasa.
“Ayolah! Satu kali minuman, kau akan melayang!” kata seorang pria yang duduk di sofa bersama beberapa pria lainnya dan juga beberapa wanita termasuk Clara dan Lily.
Sebuah beer di gelas kaca yang sudah diisi oleh narkoba. Tentu saja akan membuatmu melayang!
Clara menatap lekat gelas itu dan menerimanya saat pikirannya kacau. Namun Selena yang tepat waktu, ia meriah gelas itu dan membuangnya begitu saja hingga membuat suara pecahan yang menjadi titik fokus dari anak-anak remaja di sofa tadi.
“What are doing here!” kesal Clara berdiri menatap tajam ke Selena.
Tentu, Selena menatap marah. “Kita harus pulang, sekarang!” pintanya.
“Aku tidak mau.” Tolak Clara yang membuat mereka menjadi pusat perhatian di lantai dua saat ini.
Sekilas, Selena menatap mereka yang duduk di sofa. “Mereka akan menghancurkan mu saat andai saja kau meneguk minumannya.”
“Hey Bitch! (Jalang!) Siapa kau? Jangan menuduh sembarangan dan sikap sialan mu itu.” Kesal pria yang memberikan minuman tadi ke Clara.
Tentu, Selena menghampirinya dan menatap lekat tanpa takut. Sementara Clara mencoba menghentikan nya. Namun saat itu juga, tangan kanan Selena mencengkram kuat kemaluan pria itu hingga pria itu berteriak kesakitan. “Aakkhhhh!!”
Ya, dia tak bisa bergerak saat cengkraman Selena yang penuh emosi ia lupakan di kemaluan pria tadi. “Not bitch! (bukan bitch!) dan jaga ucapanmu, bastard!” kata Selena yang hendak di pukul kepalanya oleh tangan pria tadi, namun Selena langsung menendang kemaluan nya dengan lututnya hingga pria itu tumbang.
Hanya dengan itu saja, sudah membuat mereka terdiam. Tanpa pikir panjang, Selena menarik tangan Clara dan membawanya hendak menuju ke pintu. Namun berada diluar, Clara menarik tangannya paksa dan menepis kasar tangan Selena. “LET ME GO! (LEPASKAN AKU!)”
Selena berbalik menatapnya dengan kerutan alis. Sedangkan Clara nampak berkaca-kaca menatap Selena hingga dia mulai meneteskan air amarahnya.
“Kau tidak akan pernah tahu apa yang kami alami selama ini! Kami tersiksa di sana, dan kami tidak tahu tujuan Charlie sialan itu apa? Dia membunuh orang tua kami dan membawa kami ikut bersamanya!” kata Clara dengan nada tinggi penuh emosi.
Mendengar itu, Selena terdiam dan terkejut.
“Siapa yang mengatakannya? Dari mana kau tahu kalau Charlie yang membunuh orang tuamu huh? Kau punya bukti? Atau kau sudah bertanya kepada Charlie sendiri?” tegas Selena yang membuat gadis itu mengusap hidungnya sambil menangis sesenggukan.
“Aku lebih percaya dengan saudaraku daripada orang asing seperti Charlie.” Katanya yang membuat Selena mengerti, siapa yang memberitahu hal konyol itu kepada Clara.
“Kalau begitu bertanya lah kepada Charlie. Apa saudaramu itu benar? Jika benar... kau bisa putuskan sendiri apa yang kau mau, aku akan membantumu. Tapi perlu kau ingat satu hal, setiap orang melakukannya dengan alasan. Jangan lupa tanyakan dan desak agar Charlie juga mengatakan alasannya. Jangan menjadi wanita sialan di kemudian hari.” Tegas Selena yang berbalik melangkah meninggalkan menuju ke mobil.
“AKU TIDAK AKAN MENURUTIMU!!” teriak Clara saat Selena mulai berjalan menjauh darinya.
“KALAU BEGITU PERGILAH! KITA LIHAT siapa yang akan meminta bantuan lebih dulu!” kata Selena menyeringai kecil dan masuk ke dalam mobil.
Clara masih berdiri, lalu dia pergi dari club dan berjalan kaki sendirian di saat temannya ia abaikan begitu saja.
Tentu, Clara tak peduli dan tidak takut apapun. Kecuali saat tiba-tiba mobil hitam berhenti di sampingnya dan beberapa orang berpakaian hitam membawanya masuk ke dalam mobil sambil membungkam mulut nya.
“Lepaskan aku!!! HELP!!” teriak Clara saat dua pria itu mencoba menariknya masuk. Clara meniru gaya Selena, menendang kemaluan salah satu pria tadi dengan lututnya sehingga dia langsung berlari menuju parkiran club.
“SELENA!!!! TOLONG AKU!!” teriaknya yang berlari ke arah mobil Selena yang bergerak perlahan.
Clara menggedor-gedor jendela mobil dengan wajah panik saat Selena membuka kaca mobilmu. “Kau butuh bantuan? Aku pikir kau bisa menangani masalah mu sendiri.” Katanya dengan senyuman kecil.
“Please! biarkan aku masuk, mereka akan menculik ku! Tolong aku!” katanya dengan panik saat mobil hitam tadi mulai masuk ke halaman club.
Selena dapat melihatnya.
“Jika kau setuju dengan ucapan ku tadi, aku akan menolong mu.”
Clara terdiam beberapa saat hingga dia menoleh ke arah mobil tadi yang mulai berhenti dan tiga pria turun dengan tatapan marah membawa pistol di tangan mereka.
“Ba-baiklah! Baiklah! Biarkan aku masuk!” ucapanya yang gemetar dengan napas memburu.
“Good!” Selena langsung melajukan mobilnya dan menabrak ketiga pria tadi tanpa rasa takut sehingga Clara yang melihatnya pun melotot. “Ayo masuk!” kata Selena yang sudah berbalik arah sehingga Clara segera masuk dan duduk di kursi depan mobil.
Tanpa pikir panjang, Selena langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi saat musuh mengejarnya dan tak segan melepas tembakan. “Aw!!” teriak Clara setiap kali mobil yang mereka naiki ditembak oleh musuh yang sama.
“Siapa mereka??” tanya gadis itu dengan gemetar.
“Musuh!” jawab Selena santai dan yakin kalau mereka adalah musuhnya Charlie.
Clara tak berhenti melihat bagaimana Selena menyetir kencang untuk menyelamatkan diri dari kejaran mereka. Hingga dia tak segan menabrak mobil musuh saat berhasil mengubah arah posisi mobilnya.
DARRR!
“Shit!” umpatnya yang hampir terkena tembakan saat jendela mobil pecah.
“Pegang kemudinya, aku akan melawan mereka!” kata Selena yang memaksa Clara berpindah posisi duduk. Tentu, gadis itu kebingungan namun dia segera bergerak dan pindah duduk.
“Okay!!! Aku bisa menyetir!” kata Clara yang mulai menyetir dengan jantung berdegup kencang.
Sementara Selena membuka dasbor mobil dan mengambil pistol. Sudah dia duga, mobil seorang mafia tidak mungkin tidak menyimpan senjata.
“Apa yang kau lakukan? Itu tidak boleh!” kata Clara dengan mata terkejut saat melihat Selena mulai siap dengan pistol tersebut.
“Dalam urusan mendesak, itu diperbolehkan!” jawab Selena tersenyum kecil menatap nya sebelum akhirnya dia mulai menembak ke arah mobil musuh, lebih tepatnya ia mencoba menembak ban mobil musuh.
Oh tentu, suara tembakan itu membuat Clara yang menyetir mobil menjadi lebih tegang.
DARRR!
Empat tembakan, dan tembakan yang terkahir berhasil mengenai ban mobil musuh sehingga oleng tak terkendali.
Melihat itu, Clara tersenyum tak percaya hingga dia tertawa lepas saking syok dan tegangnya. “WOhhhhh!!!” teriaknya hampir pecah sehingga Selena ikut tersenyum puas menikmati ketegangan di malam hari dan membiarkan Clara menyetir semakin kencang.