NovelToon NovelToon
Calon Suamiku Diambil Adikku

Calon Suamiku Diambil Adikku

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Tamat
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.5
Nama Author: MartiniKeni

Pengkhianatan yang di lakukan oleh adiknya sendiri, dan calon suaminya, membuat Jelita patah hati. Wanita itu menangis di bawah derasnya air hujan hingga dia pingsan.

Siapa sangka di saat dia pingsan, Jelita di selamatkan oleh seorang CEO muda yang tampan ,dan kaya raya. Laki-laki itu membawa Jelita ke rumahnya , dan mengizinkan Jelita tinggal di rumahnya untuk beberapa minggu. Namun laki-laki itu berhati dingin ,dan seorang gila kebersihan. Kuatkah Jelita tinggal di rumah laki-laki itu ?

Yuk kita ikuti kisah cinta Jelita ☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MartiniKeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menangis di bawah derasnya hujan

Seorang pria tampan yang salah masuk gedung ikut menyaksikan semua kejadian tadi.

" Sungguh gadis yang sangat malang, " gumam Angga Adiguna sambil menatap Jelita yang berlari keluar.

" Maaf , Tuan . Sepertinya kita salah masuk gedung," ucap Alex sekretaris Angga.

" Kamu bilang gedungnya yang ini. Kamu memang tidak pernah becus jika bekerja," gerutu Angga yang langsung keluar dari gedung itu.

Jelita yang masih berada di depan gedung saat ini sedang menghidupkan motornya. Berkali-kali gadis itu mencoba menghidupkan motornya, namun motor gadis itu tiba-tiba saja tidak mau menyala.

" Nasibku sungguh begitu malang. Dalam situasi seperti ini , bahkan motorku saja tidak berpihak padaku," gerutu Jelita dengan wajah yang begitu kesal. Gadis itu lalu meninggalkan motornya di sana.

Jelita tidak langsung pulang ke rumahnya setelah dari resepsi Mila. Gadis itu menyusuri jalan hingga kakinya terasa mulai sakit. Bahkan dia juga tidak tahu di mana saat ini  berada. Yang jelas dia belum ingin kembali ke rumah meskipun hari sudah malam.

" Dimana aku ? " gumam Jelita sembari menghela nafas panjang. Dia juga menonaktifkan ponselnya, karena gadis itu ingin menyendiri tanpa ada yang mengganggu.

Jelita kembali melanjutkan langkahnya meski rasa pegal di kakinya semakin terasa. Otot-otot kakinya juga terasa semakin kaku. Sesekali dia berhenti untuk memijat kakinya sebentar lalu melangkah kembali setelah agak lebih baik.

Jelita menengadahkan wajahnya tanpa membuka kaca mata yang masih menghalangi matanya agar tidak terlihat orang lain. Dia merasakan matanya masih sembab, mungkin karena semalam terlalu lama menangis.

Dia memang wanita bodoh yang masih saja menangisi semua yang sudah terjadi . Namun bagaimana lagi karena dia masih berharap kalau semuanya hanya sebuah mimpi.

Rintik-rintik hujan turun, butir-butirannya jatuh hingga membasahi kepalanya yang tidak berpenghalang. Gadis itu berjalan di bawah derasnya hujan sambil menangis sepuasnya. Saat ini, hatinya sangat merasakan kesakitan yang luar biasa. Jelita mengedarkan pandangannya untuk menemukan tempat berteduh.

Dingin, Jelita mengeratkan pelukannya pada tubuhnya sendiri dengan menyilangkan kedua tangannya di dada. Jelita segera berlari sambil menutupi kepalanya dengan tasnya karena hujan turun semakin deras.

Dia menepi ke tempat pemberhentian bus untuk berteduh.

" Ugh , kenapa hujannya semakin deras ? " gerutu Jelita sembari mencebikkan bibirnya. Hanya dia seorang diri yang berteduh di halte.

Jelita memandang sendu tetes air hujan hingga air matanya kembali menggenang. Hujan mengingatkan dirinya pada masa lalu saat pertama kali Dion mengungkapkan perasaannya.

Pria itu berjanji saling setia sampai mereka menikah kelak tapi janji itu telah sirna begitu saja. Dia masih mengingat kenangan manis itu.

Jelita melangkahkan kakinya menjauh  dari halte. Biarlah tubuhnya basah karena dia ingin melupakan kenangan itu. Kepalanya tertunduk dengan air hujan yang sudah membasahi tubuhnya.

" Dion , kenapa kamu begitu tega menyakitiku ? Kamu memang pria berengs*k , " ucap Jelita sambil terisak-isak.

Jelita terus melangkah tanpa peduli tubuhnya semakin menggigil. Dia tidak peduli jika sekarang harus mati , karena hidupnya terasa sudah tidak berarti lagi. Belahan jiwanya begitu tega mengkhianatinya , sedangkan keluarganya tidak peduli sama sekali padanya. Lengkap sudah penderitaan hidupnya.

" Hu...hu...hu..." Jelita mengencangkan suara tangisnya. Meski dari tadi dia sudah menangis nyatanya tidak mampu menghapus semua kesedihannya.

" Dion , kamu jahat ," ucap Jelita di sela isak tangisnya yang tidak bisa di tahan lagi. Begitu pedih hatinya hingga entah kapan hatinya akan membaik.

Dia memang terlihat baik-baik saja tapi hatinya sebenarnya sangat rapuh.

Jelita terduduk di tepian jalan, tidak peduli dengan hujan deras dan genangan air yang membasahi pakaiannya. Kepalanya tertunduk dengan kedua telapak tangannya menyentuh jalanan. Membiarkan kepedihannya hilang bersamaan dengan air hujan yang mengalir deras.

Orang-orang yang lewat hanya memandang aneh Jelita tanpa ada yang menghampiri.

Tangisnya semakin pecah, Jelita merasa hanya hidup seorang diri di dunia ini. Terasa semakin hancur saat mengingat perlakuan keluarganya selama ini.

Perlahan Jelita merasakan tubuhnya tidak lagi basah oleh tetesan air.

" Apakah hujan sudah reda ? " pikir Jelita

Jelita menegakkan kepalanya hingga dia melihat siluet bayangan seorang pria bertubuh tinggi di depannya sedang membawa payung. Sontak wanita muda itu langsung menengadahkan wajahnya ke atas.

Benar saja, ada payung berwarna hitam tepat di atas kepalanya.

" Siapakah pria yang berdiri di belakangku ? " pikir Jelita dengan wajah bingung.

" Bangunlah, apakah kamu tidak malu di lihat orang ? Kamu tampak sangat menyedihkan sekali," cibir seorang pria yang suaranya tidak dia kenal.

" Apakah karena masalah di resepsi pernikahan tadi kamu jadi frustasi begini ? Kalau kamu berniat ingin mati , jangan di depan perusahaanku. Aku tidak ingin ada berita negatif mengenai perusahaanku ," ucap Angga dengan suara berat. Dia tidak habis pikir dengan wanita itu yang bertindak bodoh dan menyiksa dirinya sendiri.

1
Febby fadila
gila murah menjijikan keluarga semua murahan yg berjenis perempuan dari nenek tua bau tanah sampai ibu tiri dan Mila ,
Febby fadila
aku makin yakin klw nenek Anggi ini wanita mantan wanita murahan, semoga saja Mila Hami diluar nikah
Febby fadila
astaga berarti ini nenek mantan wanita nggak benar ni, sampai mendukung cucunya melakukan hubungan seperti itu
Febby fadila
semoga ini awal yg baik untuk jelita
Febby fadila
astaga sakit jiwa emang sekeluarga, ni Mila emang murahan kelas kakap
Febby fadila
mantap Angga semangat trus
Febby fadila
Mila murah meriah datang minta uang gila kali kau, betul tu kata Fino klw mau punya uang harus kerja bukan pintar diranjang untuk menggoda laki² secara gratis
Febby fadila
ciiieee yg mau dimanja sama calon istrix
Febby fadila
Mila kamu itu blom dapat karma nikmati aja tu hasil rampasanmu
Febby fadila
hmmm ini ni calon imam yg diimpikan
Febby fadila
lucu ya kau jelita sama Angga kamu berani tp sama simila yg merah itu kamu takut
Febby fadila
knp musti bundir kan bisa hidup sendiri cari kebahagiaan sendiri
Febby fadila
bagus jelita pergi dari rumah ngapain dirumah klw hidup kek neraka
Febby fadila
keluarga laknat toxic emang, nggak punya perasaan
Febby fadila
owww jelita kamu sellu sial betul kata nenekmu dan ayahmu, klw kamu itu wanita sia, sekarang Raka lagi memadu kasih dengan Mila yg murah meriah itu
Febby fadila
Mila ini jago sekali di ranjang lelaki, Raka kamu akan menyesal, ternyata kamu nggak sebaik yg aku pikirkan hanya dengan sebuah foto kamu percaya gitu, emang kamu nggak jauh dari kata brensek
Febby fadila
hmmm ada ya orang tua kek keluarga jelita ini anakx dijadikan wanita murahan untuk menggoda laki²
Febby fadila
jelita cb cara kamu ngomong tu sama Angga bawah sampai dirumah, lah ini dirumah udah bodoh
Febby fadila
idiii Mila kelakuanmu itu seperti ibu tirimu yg gila akan uang
Febby fadila
mantap Yo mama Yuni, ini ni mertua idaman
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!