Kim Sohyun, seorang gadis yang baru saja ditinggalkan oleh keluarganya hidup sebatang kara dan kemudian takdir membawanya kepada kematian. Namun ternyata kehidupan nya tidak berhenti sampai disitu. Ia memulai kehidupan keduanya di raga park jieun dan bertemu dengan seorang idol terkenal di korea, Jungkook.
Siapakah park jieun? Dan apakah di kehidupan keduanya sebagai park jieun ia akan bahagia?
⚠️ Cerita ini hanya imajinasi fans semata. #Fanfic #Jungkook #BTS
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Pergi
Beberapa minggu berlalu. Jungkook dan jimin telah mendaftarkan diri mereka untuk melakukan kewajiban warga Korea selatan yaitu wajib militer, selama kurang lebih 1,5 tahun. Dan dalam waktu itu jieun akan di tinggal oleh jungkook sendiri di rumah.
Bukannya jungkook sudah menceraikan jieun?? Ternyata waktu itu surat gugatan cerai dari Jungkook benar-benar ada, namun jieun tidak menandatangani nya bahkan tidak menyentuh surat itu sama sekali.
Ia tidak ingin berpisah. Hal itu membuat amarah jungkook terpancing, tetapi kemarahan jungkook dapat di atasi karena mereka membuat sebuah perjanjian dimana jieun harus melepas tanggung jawab nya untuk mengurus perusahaan warisan ayahnya dan menuruti semua keinginan suaminya.
Jieun pun menyetujuinya dan mereka tetap menjadi sepasang suami istri dan jungkook? ia berusaha percaya lagi dengan jieun. Ia percaya bahwa istrinya tidak akan mengecewakan nya lagi seperti sebelum nya.
...»»————> ... <————««...
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, tak disangka besok adalah hari dimana jungkook dan jimin berangkat wamil.
"Emm.. Oppa!"
"Hmm?" jawab jungkook yang sedang merapikan kopernya.
"Aku tidak ingin di tinggal sendiri," ucap jieun mengerucutkan bibirnya membuat Jungkook gemas.
Cup!
Jungkook mengecup bibir jieun.
"Hanya 1,5 tahun sayang, apa perlu oppa carikan teman?" ucapnya.
"Tidak! Aku hanya ingin oppa," ucap jieun.
"Hahaha baiklah-baiklah, nanti tidak akan terasa jieun karena waktu akan berjalan dengan sangat cepat," ucap Jungkook meyakinkan jieun.
"Hmm,"
"Sudahlah ayo tidur," ucap jungkook kemudian mematikan lampu.
Malam itu adalah malam terakhir jungkook dan jieun tidur bersama, jieun memeluk tubuh jungkook dengan erat seakan tidak akan pernah merasakan hal ini lagi begitu pun dengan jungkook yang memeluk jieun dengan tak kalah eratnya.
...»»————> ... <————««...
"Hiks aku akan sangat merindukan mu oppa," tangis jieun memeluk jungkook.
Cup!
Cup!
Jungkook mengecup kening jieun.
"Begitupun dengan opaa, Sudah yaa, percayalah oppa akan kembali dengan cepat, 1,5 tahun tidak akan terasa. Jaga dirimu baik-baik selagi oppa tidak ada," ucap jungkook sebelum pergi.
Di luar jimin sudah menunggu jungkook untuk berangkat. Jungkook melarang jieun untuk mengantar nya langsung menuju tempat wamil nya, ia hanya mengizinkan jieun mengantarnya sampai teras depan rumahnya.
Sebab saat ini jieun tengah mengandung anak dari jungkook. Karena Usia kandungan nya masih terbilang muda karena baru memasuki bulan pertama jungkook sangat menjaga jieun dan anaknya.
"Sayang oppa berangkat ya, jaga diri baik-baik, sebentar lagi eomma dan appa akan sampai tadi mereka sudah bilang tidak dapat mengantar oppa. Lalu-"
Grepp!
Jungkook seketika membeku karena jieun memeluknya secara tiba tiba.
"Hiks tidak, jangan pergi hiks," tangis jieun.
Jujur jieun belum siap ditinggal oleh jungkook. Ia juga tidak ingin jika saat ia akan melahirkan jungkook tidak ada di samping nya.
Jungkook menatap dan menggenggam tangan jieun untuk meyakinkannya lalu beralih mengusap lembut perut jieun.
"Anak appa jangan menyusahkan eomma ya,"
Cup!
Lagi-lagi jungkook mengecup kening jieun sebagai salam perpisahan.
"Sudah jangan menangis lagi, oppa berangkat, jaga diri baik-baik, kasihan jimin hyung sudah menunggu," ucap jungkook kemudian ia benar-benar meninggalkan jieun sendiri.
Tangis jieun semakin menjadi jadi kala mobil jungkook sudah tak terlihat oleh pandangan nya. Ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu menunggu eomma dan appa jungkook.
Tak berselang lama suara mobil terdengar memasuki pekarangan rumah. Ya, itu adalah eomma dan appa jungkook.
"Jieun?" ucap eomma jungkook memasuki rumah.
"Astaga sayang," kagetnya kala melihat jieun menangis sendirian di ruang tamu.
"Eommaaaa hiks hiks," lirihnya.
"Utututu anak eomma, tidak apa-apa sayang, kan sekarang udah ada eomma sama appa," ucap eomma jungkook.
"Eomma jieun, nggak mau sendiri hikss,"
"Eomma temani mau? Eomma akan menginap di sini nanti,"
"Mauuu!!"
Eomma jungkook akhirnya menginap di rumah jieun dan jungkook karena tidak tega meninggalkan menantunya yang sedang mengandung sendirian.
Begitulah seterusnya sampai usia kandungan jieun memasuki bulan ke sembilan yang artinya sebentar lagi ia akan bertemu dengan baby jeon. Eomma jungkook menjaga menantunya dengan sangat baik sampai sebentar lagi jieun akan melahirkan anaknya.
Lalu bagaimana kabar perusahaan jieun?? Perusahaan tersebut saat ini tengah dikelola oleh namjoon, namun hanya sementara karena perusahaan itu nanti nya akan diserahkan kepada jungkook atau anaknya.
Jieun benar-benar sangat terbantu, ia banyak berhutang budi kepada namjoon karena ternyata namjoon mampu membangun satu cabang perusahaan nya di negara Singapura.
...»»————> ... <————««...
Tengah malam jieun terbangun dan merasakan sakit pada perutnya. Sepertinya ini sudah saat nya.
"Awwwsss, eommaa!!!" teriak jieun sambil meringis memegangi perutnya.
Tak lama kemudian eomma jeon masuk dengan wajah panik.
"Ada apa sayang?!"
"ASTAGA!! JIEUN!" teriak eomma jeon kaget.
"Eomma sakitt!!" ringis jieun.
"Ada apa?" ucap appa jeon masih setengah sadar.
"Jieun, seperti nya ini saatnya bayinya lahir,"
"Mwoo!! Aku akan menyiapkan mobil," ucap appa jeon langsung bergegas.
...»»————> ... <————««...
Sesampainya di rumah sakit jieun langsung di bawa ke ruang inap terlebih dahulu karena ketika diperiksa jieun baru memasuki pembukaan ke 2 jadi harus menunggu sampai pembukaan ke 10 terlebih dahulu sebelum benar-benar siap melahirkan.
Eomma jeon langsung menghubungi jungkook agar putranya itu bisa menemani menantunya. Mendengar jieun akan melahirkan jungkook langsung mengambil cuti selama 4 hari dan bergegas ke rumah sakit untuk menemani istrinya.
Pukul 07:30 kst jieun mulai merasakan sakit yang teramat sakit. Benar saja ketika perawat memeriksa jieun sudah memasuki pembukaan ke 10, jieun langsung di bawa ke ruang persalinan. Jungkook yang sudah tiba langsung masuk ke ruang persalinan untuk menemani jieun dan menyemangati nya.
"Akkhhh!! oppa sakit hikss hikss," ringis jieun kesakitan.
"Genggam tangan oppa, tidak apa-apa kau pasti bisa, "
Cup!
Jungkook terus mengelap keringat jieun yang mulai bercucuran deras dan mencium punggung tangan jieun untuk menyemangati dan menyalurkan energinya.
"Akkkkk!!"
Dokter dan perawat disana seketika menjadi panik kala jieun mengeluarkan darah begitu banyak.
"Pasien mengalami pendarahan," ucap salah satu perawat mencoba tetap tenang.
"Kita harus mengeluarkan bayinya terlebih dahulu," ucap dokter.
"Bertahanlah sayang " mata jungkook muali berkaca-kaca melihat perjuangan istrinya, ia terus menciumi punggung tangan jieun tanpa henti.
Jieun sudah kehabisan energi, napas nya tersenggal-senggal, ia sudah lemas, energinya terkuras habis tetapi jieun harus segera mengeluarkan bayinya. Dalam dorongan terakhir akhirnya jieun berhasil mengeluarkan bayinya. Baby jeon berjenis kelamin laki-laki akhirnya hadir di dunia.
Tangisan bayi terdengar di telinga. Mereka yang mendengar nya seketika mengucapkan syukur.
"Kau berhasil sayang, terima kasih, terima kasih banyak," ucap jungkook mencium kening jieun.
Darah terus keluar. Jieun mengalami pendadaran hebat. Ia mencoba tetap sadar namun itu sangat berat.
"Hah hah hah... Mana bayiku," ucap jieun dengan napas yang tersenggal.
Perawat memberikan bayi itu kepada jieun, ia memeluknya lalu menciumnya. Di sisa kesadaran nya jieun mengatakan sesuatu kepada jungkook.
"Huh aku tidak kuat, sepertinya ini saatnya bagiku." batin Jieun.
"Oppa maafkan aku, tapi sepertinya aku tidak bisa lagi ada di samping mu, tolong jaga anak kita," ucap jieun dengan suara lirih.
"Tidak!! Apa yang kau katakan jieun!?"
"Jeon jun-won, itu nama yang aku berikan, jun-won akan menjadi pewaris perusahaan ku kelak, oppa tolong jaga dan rawat jun-won dengan baik, aku mencintai kalian," ucap jieun lalu ia menghembuskan napas terakhirnya.
Tangis jun-won seketika terdengar, dan semakin kencang, ia tahu bahwa orang yang melahirkan nya telah tiada.
Jungkook masih tidak percaya, ia terus meneteskan air matanya lalu beralih menggendong jun-won yang terus menagis.
Tangan jungkook perlahan terangkat untuk menutup wajah jieun dengan kain putih.
"Aku juga mencintaimu, Terima kasih untuk selama ini, Terima kasih telah berjuang. Aku berjanji akan menjaga anak kita dengan baik, ia akan tumbuh menjadi pria yang baik aku jamin itu, istirahat lah dengan tenang, maafkan aku karena belum bisa membahagiakan mu," ucap jungkook masih terisak.
...»»————> ... <————««...
Pip... Pip... Pip..
Suara alat alat rumah sakit terdengar nyaring di telinga.
Seorang gadis perlahan membuka matanya. Akhirnya ia terbangun dari tidur panjangnya.
Perban yang selama ini melilit tubuhnya saat ini sudah tidak ada, hanya ada alat-alat yang membantu nya untuk tetap hidup saja.
Perlahan ia mulai mengedarkan pandangannya. Netranya menangkap sosok pria yang tertidur di sampingnya dengan menggenggam tangannya. Dahinya mengernyit, siapa pria itu??
Merasakan adanya pergerakan dari seseorang yang selama ini ia tunggu pria itu pun terbangun.
"Astaga!!" kagetnya.
"Akhirnya kau bangun juga, syukurlah," ucap nya girang.
"Sebentar aku akan memanggil dokter," tuturnya lalu bergegas pergi memanggil dokter.
...»»————> ... <————««...
Beberapa hari telah berlalu.
"Saat ini kondisi pasien sudah stabil dan sudah diperbolehkan untuk pulang," ucap dokter.
"Baiklah terima kasih banyak dok, " ucap pria tersebut.
"Sohyun, kau sudah boleh pulang, aku akan mengantar mu pulang," ucap pria tersebut.
"Hmm baiklah, terima kasih banyak karena telah menolong ku dan menjaga ku selama ini."
"Tidak perlu berterima kasih, ini aku lakukan sebagai tanggung jawab ku karena telah menabrak mu waktu itu, dan maaf," ucapnya.
"Aku memaafkanmu."
"Terima kasih."
Ternyata saat setelah sohyun kehilangan kesadaran nya setelah kecelakaan itu pria yang menabraknya lansung membawanya ke rumah sakit, beruntung nya nyawa sohyun masih bisa di selamatkan. Setiap harinya pria itu berkunjung ke rumah sakit untuk melihat perkembangan sohyun. Sudah 6 bulan lamanya ia mengalami koma dan akhirnya ia tersadar dari komanya.
Menurut nya pengalaman saat ia koma bagaikan mimpi yang terasa nyata. Jaemin, jungkook, jun-won, paman bodoh, semua itu hanyalah imajinasi alam bawah sadarnya.
2 minggu berlalu.
Saat ini sohyun sedang berjalan pulang dari tempat kerja barunya. Ia melewati sebuah taman bermain yang ramai dengan anak-anak dan juga orang tua nya.
Namun atensinya teralihkan dengan sosok pria yang tidak asing baginya dan seorang anak kecil yang bersamanya.
"Bukankah itu--"
"J-jungkook?!"
"Dan anak yang bersamanya..."
"Ju- jun-won?!"
Sohyun menutup mulutnya dengan kedua tangan nya, seketika air matanya menetes deras dari pelupuk matanya.
"Apakah benar itu kalian?"
Bersambung....