Aulia adalah Desainer terkenal yang bekerja di balik layar butik terkenal milik Sang Ibu
Sebenarnya Butik itu milik Aulia yang telah Ibunya siapkan untuk Putri satu-satu nya yang sangat cantik dan berbakat tersebut, namun karena Aulia hanya ingin bekerja di belakang layar dengan alasan ingin menikmati masa muda lebih dulu, terpaksa Sang Ibu yang memimpin Butik itu sementara waktu
Suatu Hari Aulia yang ketahuan oleh Sang Ibu mengikuti tawuran bersama genk nya, membuat Aulia terkena hukuman dari Sang Ibu untuk menjadi Baby Sitter di salah satu Rumah Anak sahabat nya yang telah menjadi duda dan memiliki 2 anak kembar
Bagaimana keseruannya Aulia menjadi Baby sitter 2 Anak kembar dan bagaimana Aulia menghadapi Ayah dari kedua Anak kembar tersebut yang terkenal sombong dan angkuh nya
Saksikan ceritanya ya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Pagi hari nya
Saat ini Aulia telah bersiap dan menunggu Jason datang, Aulia yang sambil dia mengechat para bawahannya di butik membuatnya harus tetap fokus pada Dua pekerjaan yang dia lakukan saat ini
"Bu, nanti kalau butik ramai pelanggan, kabarin ya" ucap Aulia
"Ibu bisa nanganin sendiri, kenapa juga harus infoin kamu, kamu tu nanti tau nya pas akhir bulan aja saat cek barang produksi kita" ucap Ibu Aulia
"Ya udah deh kalau gitu, aku fokus dulu bantuin Jason" ucap Aulia
Tak lama Jason pun sampai di rumah Aulia
"Masuk Jas" ucap Ibu Aulia
"Lho Ibu yang punya butik waktu saya beli baju pesta saat itu?" tanya Jason terkejut dengan Ibu Aulia, wanita yang berada di depannya saat ini
"Iya, Saya Ibunya Aulia" ucap Ibu Berta tertawa melihat keterkejutan Jason
"Maafin Aulia Nak Jas, dia memang seperti itu kalau punya teman pria, pasti kamu juga di beri tahu kalau rumah nya di pinggiran kampung situ kan?" tanya Ayah Aulia yang tiba-tiba datang dan bergabung dengan mereka bertiga
"Iya Pak waktu dia jadi Baby Sitter, kami menurunkan nya di sana, sehingga Anak kembar saya berencana ingin membawa Aulia untuk tinggal selamanya di rumah kami saja saat itu setelah liburan"cerita Jason
"Hahaha, maka nya semua pria yang dekat dengan dia, selalu dia gitu kan, pantesan aja dia gak pernah punya pacar" ucap Ibu Aulia tertawa
"Ibu" ucap Aulia malu mendengar perkataan Ibunya
"Bu, kami berangkat dulu aja" ucap Aulia yang bergegas pergi dari Rumahnya takut Ibunya akan membongkar semua aib nya nanti
"Kami titip Aulia ya Nak Jas" ucap Ayah Aulia
"Saya yang seharusnya bilang makasih karena sudah mengijinkan Aulia untuk menjadi Sekretaris saya, padahal butiknya saat ini sangat ramai" ucap Jason sopan
"Ah kalau urusan butik bisa lah Ibu yang handle" ucap Ibu Aulia tersenyum
"Ya sudah berangkat sana, ntar terlambat" usir Ibu Aulia terkekeh
Aulia pun masuk ke dalam mobil bersama Jason
Jason yang masuk ke dalam mobil hanya menahan senyum saja saat melihat Aulia yang ternyata anak dari teman Ibunya
"Oh ternyata kamu anak dari Tante Berta ya?pantesan cantik banget, ternyata turunan Ibunya" puji Jason tersenyum saat di mobil
"Ya begitu lah" ucap Aulia
Lalu mereka pun sampai di Perusahaan Jason
Aulia yang mengikuti setiap langkah Jason pun hanya terdiam saja sambil menghapal setiap tempat dan lift di angka berapa saja diri nya turun
Saat sampai di ruangan Sekretaris nya
Jason yang membawa Aulia pun langsung memberikan semua file pembelajaran pada Aulia
Aulia pun mulai mendengarkan setiap perkataan Jason yang saat ini memberikan pengarahan pada nya
"Apa kamu sudah mengerti Aulia sejauh ni tentang penjelasan saya?" tanya Jason lembut
"Iya Pak, saya mengerti" sahut Aulia yang sadar jika di Kantor akan memanggil Jason dengan sebutan yang lebih menghormatinya sebagai atasan
"Nanti jika ada pertanyaan, tanyain aja, aku tak keberatan saat ini jika kamu bertanya tentang apa pun termasuk hal pribadi ku" ucap Jason terkekeh dan itu langsung membuat wajah Aulia tiba-tiba merona di kedua pipi nya
"Kamu sangat cantik saat ini Lia, Aku menyukainya" bisik Jason yang memang sejak tadi memberi pengarahan dengan menatap Aulia tanpa memalingkan wajahnya ke mana pun
"Makasih Pak" bisik Aulia tersenyum malu
"Sekarang aku akan bekerja dulu ya, nanti kalau ada yang tak ku mengerti aku akan bertanya lagi" ucap Aulia lagi sambil tersenyum
"Aduh hati Bapak berdebar Lia" ucap Jason tiba-tiba dan itu membuat Aulia langsung tertawa
"Hahaha..Sudah deh Pak, aku mau kerja, gak mau dengarin Bapak lagi bisa-bisa jantung aku ikut berdebar juga" tawa Aulia
"Bapak masuk dulu ya Lia, jangan lupa ntar makanan Alex dan Andra ya" ucap Jason
"Oke siap Pak" sahut Aulia mengangguk pelan
Saat ini jam makan siang di mulai
Aulia yang sudah membuat makan siang untuk Alex dan Andra pun langsung membawa dalam tas khusus yang Aulia bawa sejak tadi
Kemudian Aulia pun mulai membawa ke ruang kerja Jason
"Pak, ini makanan untuk si kembar terus ini berkas rapat untuk nanti siang di Restoran XX jam 1 siang, ini Bapak liat aja dulu, takut ada yang salah" ucap Aulia yang langsung duduk di kursi depan meja Jason
Jason pun langsung melihat kelengkapan berkas nya dan mengecek satu persatu pekerjaan Aulia
"Luar biasa Putri Ibu Berta ini, sangat multi talenta sekali, berkas aja tak ada yang salah satu pun dan pekerjaan nya begitu sempurna sekali" puji Jason
"Iya dong Pak, aku udah pengalaman di kantor Ayah jadi nya masalah gini, buat aku biasa aja, malah lebih susah desain pakaian karena harus sedetail mungkin" ucap Aulia
"Jadi pengen cepat nikahin kamu aja Lia" goda Jason
"Ih apaan, jadian aja gak, langsung ngajak nikah" ucap Aulia terkekeh sekaligus menyindir
"Ya udah kita jadian yuk kayak anak remaja" ajak Jason
"Kok kayak remaja? kalau pacaran dulu itu bisa mengenal sama lain Mas" ucap Aulia mengubah panggilannya lagi jika berbicara masalah pribadi dan tak ada siapa pun di sekitarnya
"Ya udah kita pacaran ya, sekarang kamu pacar Jason" ucap Jason
"Terima gak ya? aku pikirin dulu deh" ucap Aulia tersenyum sambil keluar membawa tas yang berisi makan siang Si Kembar dan berkas yang akan di bawa rapat dan Jason hanya melototkan kedua matanya mendengar sekretaris sekaligus calon kekasihnya mengatakan seperti itu