NovelToon NovelToon
Aku Yang Tersisih

Aku Yang Tersisih

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cerai / Cinta Paksa / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Moena Elsa

Rania Putri Handono kaget saat matanya terbuka dan berada di ruangan asing dan mewah. Lebih kaget lagi, di sampingnya terbaring dengan laki-laki asing dalam kondisi masing-masing polos tak berbusana.
Tak lama, pintu kamar dibuka paksa dari luar. Mahendra, suami Rania mendekat dan menampar pipi putih hingga meninggalkan bekas kemerahan.
Kejadian yang begitu cepat membuat Rania bingung.
Apakah rumah tanggganya selamat atau hancur?
Simak aja kisah ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sidak Raditya

Raditya berjalan tegap diiringi oleh Beno disampingnya.

"Bos, ngapain kita ke perusahaan ini?" tanya Beno yang saat delapan bulan yang lalu juga mengikuti Raditya seperti sekarang ini.

"Aku juga nggak tahu. Papa bilang kalau perusahaan ini sedang ada masalah" terang Raditya.

"Problem? Again?" sahut Beno.

"Heemmmmm" gumam Raditya.

"Tanyakan ķe costumer service, letak ruang direktur dimana" suruh Raditya.

"Tetap saja gue yang disuruh" Beno ngedumel bagai tawon minta kawin.

"Cepetan" hardik Raditya.

"Iya...iya...gue nanya" sahut Beno melangkah ke cs.

"Selamat pagi tuan, ada yang bisa dibantu?" tanya karyawan wanita itu ramah, memperlihatkan deretan gigi putih bersihnya.

"Pagi nona-nona cantik. Kalau mau ketemu direktur di mana ya ruangannya?" kata Beno mulai tebar pesona.

"Ooooo...tuan Dimas ya?" tanya mereka.

"Kok malah nanya, emang berapa direktur kalian?" sahut Beno.

"He...he...direktur kami memang tuan Dimas. Tapi aneh saja masih jam segini sudah ada yang mencari" jawabnya.

"Aneh gimana sih? Ini kan sudah jam sepuluh" kata Beno melihat ke arah arloji yang dipakai olehnya.

"Tuan Dimas biasanya datang sebelum makan siang, karena saat pagi begini beliau sibuk di perusahaan yang baru dirintis olehnya. Belum ada setahun kok" terang yang lain.

"Oooooo, begitu ya. Jadi aku kepagian nih?" ucap Beno menimpali.

"Benar tuan" jawab mereka bersamaan.

Direktur macam apaan tuh si Dimas, jam segini belum muncul batang hidungnya. Terang saja perusahaan ada masalah, yang dijadikan tampuk pimpinan malah sibuk dengan perusahaannya sendiri. Gerutu Beno dalam benak.

"Kalau begitu, kita nunggu di mana?" tanya Beno.

"Terserah anda tuan" jawab mereka kompak.

Beno mengusap tengkuknya dan kembali mendekati Raditya yang sedang menunggunya.

"Direkturnya belum datang, karena masih sibuk merintis perusahaan miliknya sendiri. Belum setahun sih usahanya itu" Beno memberikan info.

"Kalau begitu kita langsung ke bagian keuangan, dan nggak usah nunggu direkturnya datang" tegas Raditya.

"Sidak bos?" tanya Beno dengan setengah berlari mengikuti langkah Raditya.

Di bagian keuangan, Raditya membuat heboh. Karena dia sempat bersitegang dengan kepala keuangan di sana. Kepala keuangan baru yang tentu saja belum kenal siapa Raditya.

"Pak, tuan muda ini CEO perusahaan Samudera Grub. Pemilik utama perusahaan kalian" bisik Beno ke kepala keuangan itu.

"Hah? Benarkah? Kenapa masih muda sekali?" sang bapak malah heran dengan kemudaan Raditya.

"Pak, selain anda. Kami bisa memanggil siapa lagi selain direktur kalian yang kesiangan itu?" tanya Raditya.

"Ada seorang manager yang selalu mewakili jika direktur kami tak bisa tuan" beritahu kepala bagian keuangan.

"Ajak dia bersama anda, saya tunggu di ruang rapat. Sekarang!!!" perintah Raditya.

"Ba...ba...baik tuan" tukasnya terbata.

Beno membisikkan sesuatu, "Di mana ruang rapatnya pak?" Beno mendahului bertanya daripada kena semprotan Raditya karena tak tahu tempat rapat.

"Lantai lima bos" terang Beno yang tahu arti tatapan Raditya.

"Heemmmmm" jawab Raditya dengan gumaman.

Sambil menunggu orang-orang datang, Raditya mengecek ponsel.

Dibukanya salah satu pesan. Dia tersenyum saat membaca salah satunya.

Beno yang melihat raut muka Raditya dibuat heran. Bos ini apa sudah gila ya? Senyum-senyum sendiri. Batin Beno.

"Bos..." panggil Beno.

Jangankan menjawab, menoleh saja tidak.

"Bosssssss" panggil Beno dengan suara dikeraskan.

"Benaran gila nih bos Radit" gumam Beno.

"Siapa yang gila? Enak aja" tanggap Raditya.

"Ha...ha....nah gitu dong, sedari tadi senyum-senyum sendiri" olok Beno.

Raditya kembali fokus membaca pesan dari bu Marmi. Yang memberitahukan kalau Rania sudah dipindahkan ke ruang rawat yang dipesan olehnya.

Beno menepuk jidat yang kembali melihat Raditya mengulum senyumnya.

"Hadecchhhhhh, gue dikacangin" gerutu Beno.

Tak berapa lama kepala bagian keuangan dan staf. Ada juga seseorang yang disebut sebagai manager tadi masuk ke ruang rapat.

Alangkah terkejutnya sang manager, kala melihat siapa yang datang.

Raditya menatap dingin tanpa ekspresi. Seolah tak terjadi apa-apa di antara mereka.

"Silahkan duduk kalian" kata Beno menetralkan suasana dingin di ruang rapat itu.

Manager itu tetap saja menatap gugup laki-laki muda yang sedang memimpin rapat.

Kata-kata Raditya yang tegas dan berwibawa membuat yang berada di sana dibawa tegang.

"Sekarang saya minta laporan keuangan dan juga program kerja tahunan perusahaan ini ada di kamar hotel tempat saya menginap besok pagi. Tidak ada penawaran" tegas Raditya.

"Akan saya infokan di mana kami menginap. Siapa yang bisa dipercaya kali ini, karena saya tak mau kejadian saat itu terjadi lagi" kata Beno ambigu.

Sang kepala keuangan mengajukan diri untuk mengantar berkas laporan yang diminta oleh Raditya.

Manager yang juga orang dekat direktur hanya menunduk tak berkata apapun.

Raditya meninggalkan ruang rapat bersama Beno.

"Beno, kamu selidiki si manager dan direkturnya sekalian. Ada apa dengan mereka" kata Raditya.

"Siap bos" jawab Beno yang tentu saja tak mengenal sang manager.

"Kamu balik aja ke hotel, atau terserah mau kemana. Aku mau balik rumah sakit" ucap Raditya.

"Hah? Sendiri lagi...sendiri lagi..." tukas Beno sambil mendendangkan sebuah lirik lagu lawas.

"Bos, aku hubungin Supri aja ya. Biar dia nyusul ke sini. Bosen ditinggalin mulu" ucap Beno.

"Nggak ada Siska lagi" lanjut Beno.

"Dasar piktor loe, Siska mulu yang ada di otak ngeres kamu tuh" olok Raditya.

"Kita kan setipe bos. Nyatanya yang ada di otak bos sekarang pasti Rania...Rania...Rania...mulu" Beno pun membalas olokan sang bos.

Raditya menjalankan mobil nya menuju ke rumah sakit setelah mengusir Beno agar tak mengikuti dirinya. Bahkan dengan tega Beno dia suruh naik ojek online.

Dan langsung saja menuju ruang vvip karena bu Marmi sudah memberitahukan kalau Rania telah dipindah ruangan.

Di depan koridor ruangan vvip terdengar seseorang memanggilnya.

"Tuan Raditya" panggilnya. Radit pun menoleh ke arah suara yang sepertinya seorang wanita itu.

Dengan dandanan yang lumayan tebal, wanita ini mendekat ke Raditya.

"Kenalkan saya Riska" katanya sambil mengulurkan tangan kanan.

Raditya tak menyambut tangan itu. Bukannya wanita ini yang merundung Rania. Untuk apa dia menghadangku. Pikir Raditya.

Riska dengan malu menarik tangan yang tak bersambut.

"Maaf tuan, saya temannya Rania yang pagi tadi melahirkan. Dan saya tahu, anda pasti akan menemuinya kan?" tanya Riska.

Hmmm, wanita yang suka ikut campur. Batin Raditya.

"Saya akan menceritakan wanita tukang selingkuh itu tuan" katanya melanjutkan.

Raditya menautkan alisnya. Adakah yang tidak diketahuinya dari seorang Rania? Pikir Raditya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

to be continued, happy reading

1
Helen Nirawan
kan bener kerjaan kucing garong piaraan laki ny yg gratisan gk tau diri , najis lu , makan tuh laki biar kenyang ,
Helen Nirawan
plg jg kerjaan laki ny kan krn laki ny py pacar gelap , trus cari alasan d spy bs cerai in bini , preeettt
Winny Anpooh
Luar biasa
Mamah
Riska bukan nya tobat
Mamah
si Riska udah penyakitan Lom sadar juga
Mamah
Raditya tertembak ko bisa?
Mamah
rusak udah kamu Riska
Mamah
hebat Rania kembar lagi
Mamah
berbuat maksiat yg tak berkesudahan
Mamah
gregetan sama ngidam nya Rania
Mamah
nyusahin amat Rania..
aku dulu ngidam gak gitu amat
Mamah
semoga Andah dan Mahendra ketangkep
Mamah
tambah seru aja
Mamah
semangat othor
Mamah
author bikin cerita nya keren
Mamah
dasar keluarga edan
Mamah
Raditya punya kartu AS buat jatuhin Rahardian
Mamah: suka aku di like balik sama othor
total 1 replies
Mamah
dokter kok attitude nya kurang
Mamah
oknum dokter tuh si Andah
Mamah
Raditya gabisa nahan amat kan ada ortunya dasar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!