Wanita Di Balik Pohon Pisang

"Gila, itu suara berisik apa?!" Jeno kaget saat kau menuju pinggir sungai.

Dua arwah tampan ini langsung pergi mencari di mana sumber suara berasal sehingga melihat lah Anton yang sedang tertancap di dalam parit bau itu, sebab parit sebrang sudah tidak ada air yang banyak, hanya lumpur empuk sehingga bau nya sudah bisa di tebak bagai mana.

Dengan mudah kepala Anton di tanam pada lumpur dan kaki yang meronta ronta karena berusaha untuk lepas dari dalam lumpur, mau bernafas juga tidak bisa karena hidung penuh kemasukan bau yang sangat membuat perut mual. apes sekali rasa nya nasib ini, tercebur parit sendirian dan di malam yang gelap pula sehingga tidak ada yang melihat.

Jarak dengan pos ronda masih jauh sehingga tidak ada yang dengar, lagi pula malam ini tidak ada yang nongkrong karena baru ada kematian keluarga Sarjo. walau pun tidak di buat acara tahlilan tapi mereka juga menghargai dengan cara tidak keluar dari rumah, sehingga tidak ada keributan satu sama lain di luar sana.

Sebab biasa nya para pemuda yang tidak bisa menahan suara tawa saat sedang kumpul bersama, cerita sedikit saja sudah tertawa terbahak bahak sehingga di dengarlah oleh semua orang nanti nya. tidak enak dan ada rasa sungkan, jadi lebih baik libur saja dulu agar tidak ada keributan dan itu malah membuat Anton apes saja karena tidak ada yang menolong dia.

"Cuma ada manusia tercebur saja ni." Aksara meperhatikan Anton.

"Dia tercebur karena apa? pasti ada penyebab sehingga dia terjun bebas kedalam sini." Jeno sudah bisa menduga.

"Aku yakin dia melihat sesuatu, tapi mana ya kok sudah hilang." Aksara memperhatikan sekitar jalanan.

"Aaahhkkk!" Anton berteriak keras dan mengangkat kepala nya.

Dengan lumpur yang sangat tebal sehingga mata Anton tidak bisa melihat keadaan sekitar, cepat di raup lumpur itu karena Anton takut setan yang merangkul pinggang nya masih ada di sini. namun sudah tidak ada apa apa lagi di hadapan nya, walau ada Aksara dan Jeno tapi dia tidak bisa mau melihat.

"Astaga aku takut sekali, sial nasib ku baru datang sudah di hantui!" Anton cepat menarik motor nya.

"Di hantui? nah kan pasti dia melihat setan itu!" seru Aksara.

"Hantu nya sekarang sudah tidak ada lagi, dia seolah tidak mau bertemu kita!" Jeno kesal juga lama lama.

"Kenapa dan ada apa dengan dia? baru ini ada hantu yang sangat aneh, dia tidak mau bicara dan saat akan di temui dia malah menjauh!" Aksara heran sekali di buat nya.

"Itu yang aku pikirkan juga, bila dia tidak ada masalah maka pasti nya tidak akan jadi hantu dan menampakan diri." Jeno juga setuju.

"Ada sesuatu ini, aku yakin pasti ada sesuatu maka nya dia menjadi begini." Aksara sudah sibuk menebak nebak.

DROOOON, DROOOON.

"Sialan, kau tiba tiba saja menggerung motor mu!" Jeno kaget karena Anton sudah menggeber motor nya.

"Pantas saja kau di hantui!" kesal Aksara pula.

Anton segera tancap gas karena takut mau lama lama di sini, dalam hati terus berdoa agar kampung ini tidak salah lagi. bila sampai salah maka pasti dia harus pulang dan lewat sini lagi, Anton tidak sanggup karena bayangan tangan kurus kering itu menghantui mata nya.

"Tolong lah ini kampung ya pas, aku tidak berani mau lewat lagi." Anton rasa nya mau menangis bila tidak malu.

"Walau ada orang pun aku tidak akan berhenti, aku tidak akan bertanya dengan orang di pinggir jalan. tunggu ada rumah baru akan ku gedor!" batin Anton sudah trauma.

"Tunggu, bagai mana kalau ternyata rumah itu adalah kuburan seperti yang di film?!" pekik Anton sudah kemana mana pikiran nya.

"Aaaahhhkk sial sekali nasib ku, semoga saja warisan ku banyak karena aku datang kesini penuh dengan perjuangan!" teriak Anton frustasi sendiri.

Tapi mau sampai kapan ia akan bertahan hanya mutar mutar saja, rumah Pak RT pun dia tidak tau dengan jelas, barusan lewat pos ronda dan sama sekali tidak ada yang jaga. mau tak mau memang harus menggedor salah satu rumah untuk bertanya, berdoa saja di dalam hati agar tidak salah dan ini benar benar rumah.

Tok, Tok.

"Assalamualaikum, permisi tolong lah saya." Anton mengetuk salah satu rumah.

Tok, Tok, Tok.

"Assalamualaikum, saya manusia asli." Anton takut di kira setan.

"Walaikum sallam, siapa yang di luar?" Kinan masih terjaga karena dia sering begadang nonton film kesukaan nya.

"Anton, saya ponakan Pak RT dan sedang mencari rumah beliau." jelas Anton senang karena di sahuti.

Kinan hanya membuka pintu kayu saja dan tralis tetap di kunci, dia takut juga mau sembarangan karena bisa saja ini hanya penipuan, apa lagi wujud Anton tidak jelas akibat tercebur di dalam lumpur bau. maka nya Kinan agak ngeri, di tambah dia pun sama sekali tidak pernah melihat Anton yang dari kota.

"Biar saya telfon kan saja Pak RT dan dia jemput kamu ya, saya tidak berani mau mengantarkan kamu." Kinan jelas takut.

"Oh itu bisa saya yang telfon saja, saya cuma mau numpang bertamu karena saya habis ketemu setan! tolong temani saya walau Mbak ada di dalam." pinta Anton memelas.

"Ya sudah kamu hubungi saja Pak RT, saya akan temani kamu di sini." angguk Kina.

"Terima kasih banyak, saya telfon dulu Pakde." Anton lega karena bertemu manusia asli.

Langsung saja dia hubungi Pak RT yang memang Pakde nya dia, minta jemput di rumah Kinan karena Anton tidak tau rumah nya di mana, serta sudah tidak punya nyali lagi untuk keliling mencari nya di tengah malam yang gelap ini.

"Maaf ya saya merepotkan Mbak nya." Anton tidak enak pula karena ini sudah malam.

"Tidak apa apa, Mas nya dari kota ya?" tanya Kinan basa basi.

"Iya, tadi saya itu sempat nyasar dan ini malah tercebur parit karena ada hantu di sana!" Anton merinding lagi.

"Di kebun pisang?" tanya Kinan karena dia sudah bisa menduga nya.

"Benar! apa itu memang kebun angker, di sana ada setan nya." Anton sungguh takut sekali.

"Agak angker, mungkin karena kebetulan saja maka nya Mas sampai bisa melihat." jawab Kinan.

Padahal memang banyak orang yang sudah melihat soal hantu di kebun tersebut, entah kenapa mendadak belakangan ini dia mulai gencar menampakan diri, tapi saat sibuk di cari malah menghilang entah kemana membuat yang mencari jengkel setengah mati di buat nya.

Jangan lupa like dan comen nya ya, terima kasih sayang ku semua nya.