NovelToon NovelToon
AKU BUKAN WANITA SHALIHAH

AKU BUKAN WANITA SHALIHAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Spiritual / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: ZIZIPEDI

Azam tak pernah menyangka, pernikahan yang ia jalani demi amanah ayahnya akan membawanya pada luka paling dalam. Nayla Azahra—wanita cantik dengan masa lalu kelam—berusaha menjadi istri yang baik, meski hatinya diliputi ketakutan dan penyesalan. Azam mencoba menerima segalanya, hingga satu kebenaran terungkap: Nayla bukan lagi wanita suci.
Rasa hormat dan cinta yang sempat tumbuh berubah menjadi dingin dan hampa. Sementara Nayla, yang tak sanggup menahan tatapan jijik suaminya, memilih pergi. Bukan untuk lari dari kenyataan, melainkan untuk menjemput hidayah di pondok pesantren.

Ini adalah kisah tentang luka, dan pencarian makna taubat. Tentang wanita yang tak lagi ingin dikenal dari masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZIZIPEDI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Wanita Hebat

Usai pelukan hangat antara Nayla dan Humairah di atas panggung, suasana auditorium masih diselimuti haru. Moderator mencoba mengambil alih kembali suasana.

“Subhanallah… sungguh pelajaran luar biasa dari dua perempuan hebat yang Allah pilihkan jalan istimewa. Kami ucapkan terima kasih atas keikhlasan dan kebesaran hati yang sudah dibagikan pada kita semua.”

Tepuk tangan membahana, bukan hanya sebagai apresiasi, tapi luapan kekaguman dan simpati. Beberapa peserta bahkan berdiri, memberikan standing ovation.

Satu per satu peserta angkat tangan untuk memberikan tanggapan.

Seorang ibu muda berdiri, dengan mata sembab, suaranya lirih tapi jelas.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih… sebelumnya saya punya persepsi buruk tentang poligami, terutama pada istri kedua. Tapi hari ini saya belajar bahwa tidak semua seperti yang kita pikirkan. Saya malu karena pernah menghakimi tanpa tahu kisah di baliknya. Semoga Allah menjaga keluarga Ustadzah Nayla dan Ustadzah Humairah.”

Lalu seorang bapak—seorang dosen senior—mengangkat tangan.

“Izinkan saya menyampaikan sesuatu. Saya dosen di kampus ini dan pernah ikut mendengar gosip yang berkembang. Tapi saya ingin menyampaikan di forum ini bahwa hari ini kita semua menjadi saksi bahwa cinta yang didasarkan pada iman tidak akan menghasilkan kehancuran. Justru melahirkan keteladanan. Semoga kisah ini menjadi cahaya bagi banyak keluarga yang diuji.”

Azam yang duduk di barisan depan hanya bisa menunduk, menyeka sudut matanya diam-diam. Hatinya penuh syukur dan haru. Ia tahu, hari ini kedua istrinya telah mengubah stigma dengan kelembutan dan kejujuran.

Seorang gadis muda di baris belakang juga mengangkat tangan.

“Saya mahasiswa Ustadzah Nayla. Dulu saya sempat bertanya-tanya kenapa beliau menerima poligami. Tapi hari ini saya paham, bahwa kekuatan seorang perempuan bukan di seberapa dia bisa melawan, tapi di seberapa dia bisa merangkul dengan keikhlasan. Terima kasih Ustadzah…”

Suasana menjadi hangat. Seminar yang awalnya ilmiah berubah menjadi lautan hati yang saling menyentuh dan menyembuhkan.

Moderator menutup acara dengan doa bersama dan memberikan kesempatan para peserta untuk bersalaman langsung dengan narasumber. Banyak yang mengantri untuk memeluk dan mengucapkan terima kasih pada Nayla dan Humairah.

Di tengah kerumunan itu, seorang ibu yang membawa dua anaknya menghampiri mereka.

“Anak-anak saya ingin tahu, apakah benar ada wanita yang bisa tetap saling sayang walau berbagi suami? Dan saya bilang, iya… karena saya baru saja melihatnya.”

Nayla memeluk anak-anak itu. Humairah tersenyum, lalu menggenggam tangan Nayla. Mereka tak perlu menjawab. Hari ini, semua mata telah melihat jawabannya sendiri.

Malam hari setelah acara.

Lampu gantung di ruang tengah rumah Nayla memancarkan cahaya temaram. Azam duduk di tengah, di antara dua wanita yang telah membuka matanya tentang cinta, pengorbanan, dan makna keluarga sesungguhnya.

Nayla menyeduhkan teh hangat, sementara Humairah memotong buah segar. Mereka bertiga duduk di karpet, bersandar pada sofa yang empuk, dalam suasana tenang penuh kehangatan.

Azam menghela napas panjang sebelum membuka percakapan.

“Aku tidak tahu bagaimana harus mengucapkan rasa terima kasihku malam ini… Kalian berdua bukan hanya istriku, tapi guru dalam sabar dan keikhlasan.”

Nayla tersenyum samar, menatap teh di tangannya.

“Kami hanya menjalani apa yang Allah takdirkan, Mas Azam. Dan hari ini… aku lihat sendiri, banyak hati yang terbuka karena ujian yang kita jalani bersama.”

Humairah mengangguk, suaranya lirih namun mantap.

“Aku pun belajar dari kalian berdua. Dari ketegaran Mbak Nayla, dari ketulusan Amas Azam. Jika bukan karena cinta yang dibingkai iman, aku takkan bisa melalui semua ini.”

Azam memandang keduanya dengan mata berkaca.

“Aku sempat takut… bahwa keputusan ini akan menghancurkan salah satu dari kalian. Tapi kalian justru saling menguatkan. Allah… sungguh baik.”

Nayla mengangkat wajah, menatap Azam dengan senyum getir.

“Aku hanya punya satu kekhawatiran, Mas Azam…”

Azam langsung menatapnya. “Apa itu?”

“Jika suatu hari nanti, engkau terlalu nyaman pada satu sisi, dan lupa bahwa kami berdua juga manusia… yang bisa merasa sepi, bisa merasa dilupakan…”

Humairah menggenggam tangan Nayla.

“Mbak… aku takkan pernah membiarkan itu terjadi. Aku masuk dalam hidup ini bukan untuk merebut, tapi untuk merawat cinta yang Mbak dan Mas Azam sudah bangun bertahun-tahun.”

Azam menunduk, suaranya bergetar.

“Kalian berdua… cahaya dalam hidupku. Demi Allah, aku akan menjaganya sebaik yang aku bisa. Jika salah satu dari kalian merasa terabaikan, tegur aku… jangan diam. Aku manusia biasa, bisa lalai.”

Ketiganya terdiam. Hanya suara detak jam dan hembusan angin dari jendela yang terbuka sedikit.

Azam kemudian menarik tangan keduanya, menggenggam erat.

“Aku tak pernah membayangkan bisa duduk seperti ini, dengan dua istri yang saling menghargai, bahkan saling menyayangi. Ini bukan karena aku yang baik, tapi karena Allah memilihkan kalian untukku.”

Air mata menetes di sudut mata Nayla, lalu disusul Humairah. Azam pun tak kuasa menahan haru.

Malam itu, tidak ada pelukan fisik, tapi pelukan jiwa menyelimuti ruang kecil itu. Rumah sederhana milik Nayla menjadi saksi bahwa cinta sejati tidak menuntut untuk dimiliki sepenuhnya, tapi cukup dengan saling merelakan dan merawat bersama.

1
Julicsjuni Juni
buat Nayla hamil thorr...buat teman hidupnya.. kasian dia
aku juga 15th blm mendapatkan keturunan
Julicsjuni Juni
hati ku,ikhlas ku belum bisa seperti Nayla... astaghfirullah
Iis Megawati
maaf mungkin ada cerita yg kelewat,merekakan dah berpisah berbulan" ga ada nafkah lahir batin dong,dan bukankah itu sudah trmasuk talak 1,yg dmn mereka hrs rujuk/ nikah ulang maaf klo salah/Pray/
Zizi Pedi: Tidak, secara otomatis tidak terhitung cerai dalam hukum Islam hanya karena suami tidak memberikan nafkah lahir dan batin, karena istri yg pergi dari rumah. Perkawinan tetap berlaku hingga ada putusan cerai dari Pengadilan Agama atau jika suami secara sah menceraikan istrinya. Namun, suami yang melalaikan kewajibannya seperti tidak memberikan nafkah lahir dan batin adalah perbuatan yang berdosa dan dapat menjadi alasan bagi istri untuk mengajukan gugatan cerai. Tetapi dalam kasus Azam dan Nayla berbeda, mereka saling mencintai dan tak ada niat untuk bercerai jadi mereka masih sah sebagai suami istri. Dan talak itu yg punya laki2. untuk pertanyaan kk tentang talak 1. Mereka bahkan tidak terhitung talak kk, karena Azan g pernah mengucapkan kata talak. dan untuk rujuk talak 1 Setelah jatuh talak satu, suami dan istri masih bisa rujuk kembali tanpa harus akad ulang selama istri masih dalam masa iddah. Talak satu disebut talak raj'i, yang berarti suami masih berhak merujuk istrinya selama masa iddah. Jika masa iddah telah habis, maka untuk kembali bersama, mereka harus melakukan akad nikah ulang. TAPI SEBAGAI CATATAN (Azam tidak pernah mengucap talak untuk Nayla, jadi mereka masih sah suami istri meski tanpa menikah ulang.)
total 1 replies
R I R I F A
good... semangat up date ny
Zizi Pedi: terima kasih Kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!