NovelToon NovelToon
Cinta Laki-laki Penghibur

Cinta Laki-laki Penghibur

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / PSK
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ibnu Hanifan

Galih adalah seorang lelaki Penghibur yang menjadi simpanan para Tante-tante kaya. Dia tidak pernah percaya Cinta hingga akhir dia bertemu Lauren yang perlahan mulai membangkitkan gairah cinta dalam hatinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibnu Hanifan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAAB 10

Hari ini kampus libur. Matahari pagi menyusup masuk melalui tirai putih di ruang tamu rumah keluarga Handoko. Lauren duduk santai di sofa, mengenakan piyama nyaman dan kacamata baca. Di tangannya, sebuah buku novel psikologi yang baru ia pinjam dari perpustakaan kampus. Suasana begitu tenang… sampai sebuah suara dari lantai atas memecah keheningan.

“Sialan! Dasar perempuan tua sok elit!”

bentak Tante Liana, suaranya menggema dari dalam kamarnya.

Lauren menoleh cepat. Keningnya mengerut. Ia jarang mendengar ibunya sebegitu marah sejak pagi-pagi sekali.

Beberapa menit kemudian, Tante Liana keluar dari kamarnya. Rambutnya masih setengah kering, dengan jubah satin berwarna merah marun membalut tubuhnya. Wajahnya terlihat kesal, tapi begitu melihat Lauren duduk di sofa, ekspresinya langsung berubah.

“Loh… kamu di rumah? Nggak kuliah, sayang?”

tanyanya sambil berusaha memasang senyum tenang.

Lauren menutup bukunya perlahan.

“Lagi libur. Emangnya Mamah kenapa? Marah-marah sendiri dari tadi.”

Tante Liana mendesah, berjalan ke meja, lalu duduk dan mulai menuangkan air mineral ke dalam gelas.

“Biasa… drama arisan. Temen-temen Mamah itu kadang nyebelin. Ngatur-ngatur. Udah Mamah siap-siap, eh dibilang batal sepihak. Kan kesel.”

Lauren diam sejenak, menatap ibunya penuh tanya. Akhir-akhir ini, ia merasa ada yang berubah dari ibunya. Sejak aktif dalam “komunitas sosialita” itu, ibunya sering pulang larut, dan selalu berdandan berlebihan.

“Mamah… emangnya arisan itu sepenting itu, ya?”

tanya Lauren pelan.

Tante Liana terdiam beberapa detik. Seolah pertanyaan itu menyentil sesuatu yang ingin ia sembunyikan. Namun seperti biasa, ia segera menguasai dirinya kembali.

“Ya penting dong. Itu bukan arisan biasa. Kita bisa saling support, saling berbagi bisnis, dan yah… sekadar buat me time juga. Masa mamah nggak boleh bahagia?”

ujarnya sambil tersenyum manis.

Lauren mengangguk pelan, tapi di dalam hati… keraguan mengendap.

“Yuk, ikut Mamah ke salon. Mumpung kamu libur.”

Lauren menghela napas. Sebenarnya ia malas, tapi menolak ajakan ibunya terasa seperti dosa kecil.

“Oke, bentar ya, aku ganti baju dulu.”

Saat Lauren berjalan ke kamarnya, Tante Liana menatap punggung anak gadisnya dengan tatapan penuh campuran—antara cinta… dan rasa bersalah yang tidak bisa dijelaskan.

Di dalam pikirannya, wajah Galih terlintas.

Dan di hati kecilnya, dia tahu…

semakin lama semua ini berlangsung, semakin besar kemungkinan rahasianya terbongkar. Namun di juga tidak bisa berhenti perasaannya terhadap Galih sudah terlalu dalam.

---

Suara hair dryer memenuhi ruangan, bercampur dengan aroma parfum mahal, cat kuku, dan percakapan ringan para sosialita. Lauren duduk di kursi salon, menunggu ibunya yang sedang menyelesaikan hair spa. Ia memandangi pantulan dirinya di cermin, lalu sesekali melirik ponsel, berharap ada pesan dari Galih… tapi tidak ada.

Sementara itu, Tante Liana baru saja selesai dirapikan rambutnya. Ia berdiri dan berjalan mendekati Lauren, berniat untuk mengajaknya pulang. Namun saat keduanya berjalan menuju pintu keluar salon, pintu otomatis terbuka… dan masuklah sosok wanita elegan dengan kacamata hitam besar dan coat berwarna nude.

Tante Jesika.

Langkahnya terhenti.

Begitu juga langkah Tante Liana.

Lauren yang berada di tengah-tengah mereka, menatap bingung. Tapi begitu melihat siapa wanita itu, detak jantungnya langsung berpacu cepat.

Jesika menurunkan kacamata hitamnya sedikit. Tatapannya langsung mengunci ke arah Liana.

Tak ada senyum. Hanya sebuah lirikan dingin.

Tante Liana membalas tatapan itu dengan wajah datar, namun sorot matanya menyimpan api kecil.Ia masih menyimpan kekesalan soal malam itu—malam di mana Jesika mencuri waktu Galih darinya, dan membuatnya harus berbohong pada suami serta anaknya.

Lauren memandangi Jesika dalam diam. Ia tidak tahu siapa wanita ini secara pasti, namun ia yakin satu hal—wanita ini adalah pacar Galih, Perempuan yang selalu menjemput Galih dengan mobil mewah dan terlihat begitu mesra dengan Galih.

Tiga wanita. Tiga rahasia. Tiga konflik.

Mereka berdiri hanya beberapa langkah dari satu sama lain, tapi seperti berada di dunia yang berbeda. Tidak satu pun dari mereka membuka suara.

Hening.

Canggung.

Berbahaya.

Jesika tersenyum kecil—senyum yang tidak benar-benar ramah, lebih seperti peringatan.

Lalu ia berjalan melewati Lauren dan Tante Liana, menyisakan aroma parfumnya yang tajam dan eksklusif.

Saat Jesika menghilang di balik pintu salon, Tante Liana menarik napas panjang, mencoba menenangkan degup jantungnya.

“Ayo, kita pulang.” ujarnya singkat.

Lauren mengangguk, tapi hatinya belum tenang. Ia menatap ibunya sejenak, lalu menatap ke pintu tempat Jesika menghilang.

Perasaan aneh menyusup ke dadanya. Seperti ada benang merah yang menghubungkan semuanya… Tapi dia belum tahu itu apa.

1
Mawar Agung
saya suka ceritanya semangat ya Thor💪😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!