ayu jagat maheswari seorang gadis cantik berasal dari sebuah desa di Jawa Timur. kelahirannya ditandai dengan hal-hal yang mengerikan dan mencekam. hujan turis dengan sangat deras dan petir yang terus menggelegar ditambah bunyi longlongan anjing dan serigala semua makhluk halus dan dedemit di dunia gaib seakan menantikan kehadirannya. dia adalah ayu sang titisan ratu pantai selatan.
sejak kecil ayu sudah terlahir sebagai anak indigo. melihat makhlus halus, mengobati orang-orang yang terkena mistis bahkan ayu kadang bisa melihat masa lalu maupun masa depan seseorang. kemampuan ayu semakin bertambah seiring usianya ,diumur 15 tahun ayu kerap kali mengalami peristiwa aneh dan terjebak dalam berbagai masalah yang mengancam nyawanya. pertemuannya dengan sahabat masa kecilnya bernama hasan Baihaqi membawanya dalam sebuah ikatan dan perjanjian hati. keduanya harus berpisah saat ayah hasan harus pindah ke jakarta.
akankah ayu dapat bertemu dengan hasan kembali memenuhi janji keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ami Kusrini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 misteri ilmu suanggi 2 end
"Klo gitu saya mau sini ucap mas Indra."
"Saya juga ucap mas Azis."
"Saya juga, ngeri banget klo harus jadi korban makhluk kayak gitu ucap mas Bayu."
"Bagaimana dengan anda pak Suji? ucap Ayu
"Saya ga mau! Lebih baik saya pulang."
"Oh iya pak Suji, cincin anda kelihatannya bagus, boleh saya lihat?"
" Ini cincin dari kakek buyut saya, jadi tidak ada yang boleh menyentuhnya ucap pak Suji dengan marah."
"Oh... ,tapi sepertinya itu cincin pelindung yang diberikan oleh seorang dukun dari papua."
"Ngomong apa kamu bocah ingusan? jangan asal bicara, saya bisa laporkan kamu ke polisi."
" ha.... ha..... kenapa anda terlihat ketakutan seperti itu pak Suji? anda takut kan jika anda tidak memakainya maka Suanggi akan datang ke tempat anda dan membunuh anda."
"Mas Rizal ,cepat ambil cincin itu!"
"Baik yu. Serahkan cincin itu sekarang? jika tidak maka anda akan terkena pasal karena sudah menghalangi proses penyelidikan."
akhirnya mas rizal dibantu anak buahnya berhasil mengambil paksa cincin itu dari tangan pak Suji.
"Ini yu"
"Makasih mas, Oh iya klo pak Suji mau pulang silahkan. Tapi ingat cincin pelindung anda sudah saya ambil jadi siap-siap nanti malam anda menjadi korban berikutnya.Untuk mereka yang ada disini, Insyaallah akan aman karena rumah ini sudah saya buat pagar pelindung."
Pak Suji tampak ketakutan dan hanya berdiam diri.
"Tolong kembalikan cincin saya!"
"Akan saya kembalikan tapi tolong akui semua kejahatan anda dan segera hentikan dukun yang anda suruh untuk meneror para pesaing anda."
"Jadi semua yang terjadi akibat anda pak suji ?ucap marah mas Indra sambil mencengkram kerah baju pak Suji."
"Bukan.., bukan saya!"
"Masih berani anda berkilah pak Suji ,baik kita tunggu nanti malam."
pak suji akhirnya pergi dengan perasaan marah dan takut.
"Maaf dek ,apa benar semuanya itu ulah pak Suji?"
"Iya mas. Pak Suji orang yang menyuruh seorang dukun dari papua untuk mengirimkan Suanggi. Makhluk yang sangat menyeramkan. Suanggi biasanya menyamar sebagai wanita cantik yang akan menggoda laki-laki dan meminta kalian untuk berhubungan badan. Lalu membunuh kalian dan mengambil organ perut juga organ kemaluan kalian untuk dia makan. Semua dilakukan pak Suji supaya bisa menyingkirkan kalian satu persatu karena kalian sudah menghalangi jalannya sebagai lurah berikutnya di desa ini."
"Astagfirullah, picik sekali pemikirannya. Lalu apa yang harus kita lakukan jika makhluk itu datang?"
"Untuk sekarang kalian istirahatlah dulu dikamar yang ada, nanti malam kalian tidak boleh tidur sama sekali. Maaf jika rumah ini buat kalian tidak nyaman."
"Tidak apa-apa dek, kami seharusnya berterima kasih dek Ayu sudah mau menolong kami, maaf jika kami merepotkan."
" Ga apa-apa mas sudah kewajiban Ayu untuk menolong."
mereka bertiga akhirnya tidur di ruang tamu di rumah ayu yang hanya beralaskan tikar bambu. tepat setelah isya terdengar langkah kaki yang terburu-buru rupanya pak suji yang datang.
"Wah ada apa gerangan pak Suji datang kesini?"
"Tolong lindungi saya. Saya ga mau jadi korban. Saya akui, saya salah saya sangat menyesal!"
mas rizal mendekat ke arah pak suji
"Tolong anda ceritakan detail kejadiannya."
Pak Suji pun ,mau tak mau menceritakan semuanya. Para polisi dengan sigap merekam dan mencatat semuanya. Sementara Ayu melaksanakan shalat isya tak lupa berzikir dan memohon perlindungan kepada Allah SWT untuk bisa mengatasi makhluk jahat kali ini.
Selesai solat semua berkumpul ruang tamu ada 10 orang disana. Ada abi, umi, ayu, mas Rizal, mas Aziz, mas Indra, mas bayu, pak Suji dan 2 orang polisi lainnya.
"Semua sudah dalam kesana berwudhu?"
"Sudah"
Disebelah Ayu sudah terdapat beberapa jeruk purut, daun bidara, dan sebotol air yang sudah abi juga ayu bacakan ayat-ayat ruqiah, surat al nas, al falaq dan ayat kursi.
Abi mulai memimpin doa dan membacakan surat al Baqarah. Tak lama datang hembusan angin kencang menimbulkan bunyi pintu dan jendela rumah Ayu saling bertubrukan.
brak ...dak... brak. dak...
"Suanggi datang, fokus dan ikuti apa yang abi bacakan ucap Ayu."
tak lama muncul sosok wanita yang sangat cantik dengan baju yang terbuka.
"Ayo mas-mas, ikut sama saya. Kita akan bersenang-senang."
Tak ada yang menanggapi ucapan wanita cantik itu. Ayu berdiri dari duduknya membacakan ayat kursi, kemudian wanita cantik itu berubah menjadi sosok Suanggi yang menyeramkan dengan gigi runcing dan tubuh di penuhi bulu-bulu.
"Panas..... berhenti.... panas......."
Suanggi langsung melesat mencengkram leher Ayu hingga keluar darah. Ayu segera menyemprotkan air yang sudah diberikan doa dan juga sebotol air perasan jeruk purut.
"a..... sakit.... sakit......"
"Apa yang sudah kamu lakukan ke saya bocah ingusan?"
"Ga ada ,cuma mau mengembalikan kamu kepemilikannya."
"Pergi dari sini atau saya bakar tubuhmu itu Suanggi!"
"Ga, saya mau mereka. Jangan halangi jalan saya."
Ayu segera mengeluarkan tasbih putihnya dan melemparkannya ke arah Suanggi tak lama terlihat tasbih itu melilit dengan kencang tubuh Suanggi dan perlahan meledak.
duar.. Hancur menjadi debu.
"Alhamdulillah, akhirnya semua sudah berakhir ucap mas Azis."
Mas Azis, mas Indra dan mas Bayu mengucapkan bayak terima kasih ke Ayu dan keluarganya atas pertolongan yang mereka berikan. Setelah shalat subuh mereka pulang ke rumahnya masing-masing sementara pak Suji segera dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya, terkait kasus kematian pak Burhan.