Shanum,, putri dari kekaisaran angin yang di buang oleh ayahnya kedalam jurang, hanya karena keputusan dari kebanyakan menteri.
Namun, dia tumbuh menjadi gadis yang tangguh. Dia memiliki misi untuk mencari identitasnya. Tapi, tak disangka misinya ternyata lebih besar dari yang ia kira,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
seperti berbeda
Setelah ditemukannya sang putri. Rombongan permaisuri akhirnya berencana kembali ke istana malam itu juga. Karena besok adalah hari ulang tahun tuan putri. Jadi, putri tidak boleh terlambat di hari ulang tahun pertamanya. Hal itu pasti akan menyebabkan orang-Orang menggunjing putri.
Ini menjadi ulang tahun pertamanya di istana karena selama ini ulang tahunnya tak pernah dirayakan di istana.
Jadi, Adik kaisar juga ikut dengan mereka, karena dia merasa khawatir bila terjadi sesuatu lagi dalam perjalanan menuju ke istana.
Tepat sebelum matahari terbit, rombongan permaisuri telah sampai di istana. Tuan putri di sambut dengan banyak pelukan hangat dari anggota keluarga kekaisaran. Namun, dia menjauh saat selir ketiga ingin memeluknya. "Siapa anda,,,?" tanyanya dengan nada ketus dengan mata yang tajam, membuat semua orang terkejut, terutama pamannya yang selama ini merawatnya.
"Sayangku,,,, kau tidak beloh berbicara seperti itu,,," pamannya memperingati agar bersikap lebih sopan.
"Paman,,, aku memang tidak mengenalnya,,, yang aku kenal hanyalah ibu selir agung dan ibu selir kedua,,," jawabnya lembut sambil tersenyum ke arah pamannya. Membuat yang lainnya lebih terkejut karena sikapnya berbanding terbalik dengan selir ketiga.
"Tidak apa-apa, tuan putri belum mengenal selir ini,,, makanya dia bersikap begitu,,, jadi tidak masalah,,," senyum selir ketiga berusaha membelai rambut tuan putri. Namun, dia menepisnya.
"Jauhkan tangan kotormu itu dariku,,,,Aku memang anak kecil, namun bukan berarti aku orang lemah,,,ini peringatan untukmu,,,kau ti,,,," ucapan tuan putri terpotong karena peringatan permaisuri.
"Sudah cukup putri,,, kau tidak boleh bersikap seperti ini,,,kau harus menghormati orang yang lebih tua,,," teriak tegas permaisuri, dia tidak ingin putrinya berada dalam masalah besar karena dia tidak memiliki etika dalam berbicara di hadapan kaisar langsung.
"Ibunda permaisuri,,, seseorang pantas dihormati apabila dia juga menghargai suatu hubungan. Aku tahu siapa penyebab dari saudariku di buang di jurang kematian,,, dan juga yang membuat aku berjauhan dengan ibuku sendiri,,, hanya dengan embel-embel omongan yang tak berdasar,,,," jawabnya lalu berjalan menjauh.
"Sayang kau mau kemana,,,,? Kau belum memberi hormat pada ayahmu yang mulia kaisar,,," tanya pamannya khawatir kaisar marah.
"Paman,,,, putri ini lelah karena tandu kereta terus bergoyang di perjalanan tadi. Kita disini semuanya hanyalah keluarga, bukankah tidak masalah jika sesekali putri ini pergi begitu saja tanpa melakukan hormat,,, Yang mulia kaisar bahkan bisa memaafkan berkali-kali kesalahan yang dilakukan para bawahannya. Lalu, apakah dia tak bisa memaafkan kesalahan yang putri ini lakukan barusan, baik dirinya sebagai kaisar maupun sebagai seorang ayah,,,,,?" tanyanya lembut tapi berhasil membuat orang yang mendengarnya sedikit merinding. Mereka bisa merasakan bahwa ada yang berbeda dengan tuan putri sekarang. Setiap ucapannya sangat menusuk.
"Ibunda permaisuri,,, bolehkah putri ini segera ke kamar,,,, bibi Sinsin maukah kau menemaniku, aku takut sendirian di kamar bersama dengan orang baru kukenal. Bagaimana jika ada orang yang menculikku seperti kemarin,,,," hormat putri kepada permaisuri, lalu meminta Sinsin menemaninya. Ucapannya membuat anggota keluarga yang lainnya terkejut, karena mereka baru tahu tentang apa yang menimpa tuan putri kemarin.
"Putriku diculik,,,? Kemarin,,,? apa maksudnya ini,,? Tanya kaisar sambil melihat bergantian ke arah adiknya dan istrinya untuk meminta penjelasan.
"Paman dan ibundaku juga sangat lelah karena melakukan perjalanan,,, mereka pasti juga membutuhkan istirahat. Berbeda dengan anda yang hanya berada di dalam istana. Jadi, Bisakah anda sedikit berperasaan, tidak bisakah bertanyanya nanti saja,,," ucap tuan putri yang sedikit jauh yang di ikuti Sinsin dan beberapa orang lainnya dari belakang. Namun ucapannya bisa didengar dengan jelas oleh semua orang membuat mereka sangat terkejut karena putri seperti ingin melawan setiap tindakan dari ayahnya.
"Apa yang terjadi dengan tuan putri, kenapa dia terlihat seperti orang yang sangat berbeda,,,, Apakah telah terjadi sesuatu dalam penculikan kemarin,,," batin beberapa orang yang dari perbatasan yang mengenal dekat dengan putri.
~~~~~~~~~~~~