Valeria Isabella, wanita cantik yang di khianati oleh kekasihnya dengan sebuah perselingkuhan.
ria, wanita cantik dan kaya. sayangnya dia kalah dengan wanita ketiga yang hadir di hubungan nya dan arlo jasper. entah di mana kelebihan wanita itu sehingga arlo lebih memilih wanita itu dari pada ria.
karena tidak ingin terlihat menyedihkan dan ingin membuat arlo menyesal dan cemburu. ria mengikuti sebuah idel konyol yang muncul di benaknya. dia meminta bosnya Arlo untuk menikahinya.
bagaimana kisah Selanjutnya ? akankah bos nya Arlo mau menikahi ria? atau akankah Arlo menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11_ pertemuan tak terduga
Hari ini Valeria di sibukkan dengan pekerjaan rumah. Dia bangun subuh untuk solat. Jika biasanya setelah solat dia tidur kembali maka berbeda dengan kaki ini.
Valeria memulai pagi nya dengan membersihkan rumah. Setelah itu dia menyiapkan baju kerja Felix lalu dia lanjut memasak.
Waktu yang biasanya terasa lambat kali ini malah terasa begitu cepat berlalu. Tanpa Terasa di luar sudah sangat terang dan Felix pun sudah siap untuk pergi berkerja. padahal Valeria juga mandi.
Felix menatap makanan yang tertata di atas meja dengan tatapan shock. Bagaimana tidak? Di atas meja itu hanya di isi oleh telur mata sapi yang lumayan hangus dan juga kuning telurnya pecah.
Lalu ada nasgor yang warnanya hitam karena kebanyakan kecap. terus ada ayam goreng yang di goreng terlalu matang.
" mau makan pakek apa? telur apa ayam?" tawar Valeria dengan percaya diri full seakan akan makanan nya enak dan bisa di makan.
" karena saya belum siap untuk mati, jadi lebih baik sarapan dengan roti saja" ujar Felix.
Valeria mencibir, sudah susah payah dia menyiapkan sarapan bermodal belajar di tiktok eh malah nggak di makan sama Felix. apa lagi di tuduh seakan jika Felix memakan nya maka Felix akan mati.
" aku tidak memasukan racun ke makanan nya, jadi tenang saja kamu tidak akan keracunan" ujar Valeria.
" tidak ada yang bisa menjamin nya jika bukan kamu sendiri yang makan, jadi kamu makan saja sendiri. saya tidak berselera " ujar Felix.
meskipun kesal, Valeria tetap mengambil roti lalu mengoleskan selai kacang. Setelah selesai lansung dia serahkan pada Felix.
Felix menerima nya dan segera memakan nya. Setelah menghabiskan roti tersebut Felix meraih gelas yang berisi kopi yang ada di depannya lalu meminum kopi tersebut.
byurrr
Baru saja dia meminum sedikit, namun kopinya lansung di semburkan karena rasanya yang begitu pahit. Ini sangat pahit, sepertinya Valeria memberikan 10 sendok bubuk tanpa gula.
" hati hati, masih panas" ujar Valeria yang mengira Felix menyebutkan kopinya karena panas.
" ini bukan karena panas, tapi karena rasa kopinya itu seperti wajah mu. Pahit!" ujar Felix.
Valeria memasang bombastis side eyes. enak saja wajahnya di hina pahit. dia ini manis, cantik dan mempesona. Felix saja yang tidak normal.
" sebenarnya kopinya manis, asalkan kamu minum nya sambil memandang wajah ku yang manis ini" balas Valeria.
" terserah kamu, saya mau berangkat kerja. lebih baik pusing dengan kerjaan dari pada stress berhadapan dengan mu" ujar Felix " oh ya, lantai harus kamu pel dengan benar. lihat lah, lantai nya sampai sekarang masih basah" lanjut Felix menunjukkan pada lantai yang memang masih basah. padahal Valeria sudah mengepel nya sedari tadi.
" baik tuan, sekarang tuan silahkan pergi" ujar Valeria kesal.
Felix sama sekali tidak peduli dengan wajah kesal Valeria. Dia pergi ke kantor dengan wajah yang tenang tanpa rasa bersalah atau menyesal atas ucapan dan juga perbuatan nya.
••••••••
sekarang sudah jam 11 siang. Valeria sudah menyelesaikan semua tugasnya sedari tadi jam 10. dia cuma istirahat selama 1 jam, dan sekarang dia harus masak untuk makan siang.
" malas banget masak lagi, capek banget bersih bersih rumah" keluh Valeria.
Tugas terakhir Valeria tadi adalah mencuci. Valeria harus mencuci semua pakaian Felix. Meskipun memakai mesin cuci tetap saja membutuhkan tenaga.
" mending pesan aja deh" ujarnya lalu mulai mencari makanan yang ingin dia makan.
" eh jangan deh" serunya saat memikirkan sebuah ide " mending ke perusahaan Felix saja, terus makan siang bersama Felix"
Valeria tersenyum sumringah, dia bangun dari posisi tidurnya lalu berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka lalu setelah itu dia berganti baju dan memakai makeup tipis serta merapikan rambutnya.
" oke, let's go" ujarnya lalu segera keluar kamar.
Valeria tiba di kantor Felix setelah menempuh perjalanan selama 20 menit kurang lebih. Valeria tidak kesulitan lagi untuk masuk kesini karena semua karyawan disini sudah tahu siapa dia.
Valeria masuk ke ruangan Felix tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Saat dia masuk dia dapat mendengar suara orang orang yang sedang bercanda tawa di dalamnya.
langkah Valeria Lansung terhentikan ketika dia melihat sosok pria yang tidak asing di matanya meskipun orang itu sudah banyak berubah.
" Dimas" gumam Valeria mematung di tempatnya.
" Valeria" ujar Dimas yang juga sama terkejut nya seperti Valeria.
Felix dan Noel menatap binggung kedua orang yang saling bertatapan dengan tatapan yang sama. Tatapan terkejut bercampur dengan tatapan rindu.
Dimas berdiri dari duduknya, dia berjalan menghampiri Valeria lalu menyentuh pipi Valeria " ria, ini kamu? Ini beneran kamu?" tanya Dimas seolah tidak percaya jika dia akan bertemu dengan Valeria disini.
Valeria mengangguk pelan " iyaa, ini aku" jawabnya.
Dimas Lansung memeluk Valeria. pelukan erat yang memberikan isyarat bahwa Dimas sangat merindukan Valeria.
Begitupun Valeria, dia juga membalas pelukan dimas. Bahkan dia sampai memejamkan matanya menyandarkan kepalanya pada dada Dimas menikmati pelukan yang sudah sangat lama tidak dia rasakan.
yaa, Dimas adalah mantan nya. Mantan yang tidak pernah meninggalkan jejak buruk di hidup nya. Mereka putus karena Dimas akan berkuliah di luar negeri bukan karena perselingkuhan atau pertengkaran.
" i Miss you so much" bisik Dimas
" me too" balas Valeria.
Meskipun Valeria yakin jika hati dan cinta nya bukan milik Dimas lagi. Tapi jujur saja Valeria masih sering merindukan Dimas serta berharap jika mereka akan bertemu kembali karena memang hanya Dimas satu satunya pria yang bisa memahami nya.
Mungkin papanya dan juga fazzal juga dapat memahaminya, namun cuma Dimas yang memahami segala tentang dirinya. bahkan satu rahasia yang tidak pernah dia ceritakan pada orang lain tapi sudah pernah dia ceritakan pada Dimas.
" ekhemm!" dehem Noel " istri orang itu" sindir nya.
Dimas tersadar. Dia melepaskan kan pelukannya lalu menatap Valeria dan farel bergantian. " kalian suami istri?" tanya Dimas
Valeria mengangguk pelan " iyaa, cerita nya panjang. nanti aku ceritakan sama kamu" ujar Valeria.
" saya sudah menceritakan semuanya, jadi kamu tidak perlu repot repot mengarang cerita kembali " ujar Felix yang menyindir Valeria yang pernah mengarang cerita tentang kehamilan nya.
" aku tetap ingin mendengar cerita nya dari Valeria Lansung" ujar Dimas.
Dimas tetap ingin mendengarkan cerita dari Valeria. Karena menurut nya pasti akan berbeda sensasinya dari cerita Felix. Felix menceritakan dari sudut pandang nya, dan Valeria menceritakan dari sudut pandang nya sendiri.
" terserah kamu" ujar Felix ketus.
Dimas dan Valeria kembali duduk. Valeria duduk di samping Felix dan Dimas. Karena memang hanya disitu yang kosong. Sebenarnya ada satu sofa singel, cuma yaa malas duduk disana.
" jadi..... Apa hubungan kalian berdua?" tanya Noel penasaran.