“Barang siapa melancarkan rezeki orang lain, rezekinya juga akan dilancarkan. Dan barang siapa menghambat rezeki orang lain, rezekinya pun juga akan dihambat sampai tujuh turunan.”
***
Rahayu Tejo, mandor proyek perempuan telah menandatangani kontrak kerja untuk tugas melanjutkan suatu proyek perumahan yang telah mangkrak selama bertahun tahun.
Rahayu Tejo tidak tahu jika ternyata proyek perumahan itu telah memakan banyak korban pekerja proyek. Maka akhirnya proyek itu mangkrak karena orang orang tidak mau bekerja di proyek itu.
Ada misteri apa di proyek itu, hingga telah memakan banyak korban? Apa karena ada satu pohon yang konon ceritanya sangat angker di lokasi proyek itu atau ada hal lain?
Apa Rahayu Tejo mampu melanjutkan proyek yang telah memakan banyak korban dan banyak dihuni hantu itu? Atau dia justru menjadi korban?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 9.
Yayuk melangkah keluar dari kamar tanpa membangunkan suaminya yang tidur pulas akibat obat tidur.
Suara tangis bayi masih terus didengar oleh Yayuk. Bahkan suara tangis bayi itu semakin kencanv dan membuat hati Yayuk iba dan jatuh kasihan.
OOOOWWWWEEEKKKK
OOOO OOOOOWWWEKKKK
OOOOO OOOOWWWEEEKKK
OOOO OOOOOWWWEEKKKK
Yayuk mempercepat langkah kakinya menuju ke ruang depan.
Akan tetapi di saat Yayuk sudah berada di ruang depan, dan di dekat pintu depan. Suara tangis bayi itu terdengar menjauh.
Oooo oooweeekkk
Oooo wweeekkk
Bulu kuduk Yayuk kini meremang. Jantungnya pun berdebar debar lebih kencang.
“Kenapa suara bayi itu kini agak jauh ya. Tadi macam ada di depan pintu itu.” Gumam Yayuk di dalam hati.
Yayuk yang masih penasaran karena suara tangis bayi itu masih didengarnya. Yayuk melangkah menuju ke jendela kaca.
“Apa orang tuanya tadi belum pergi, dan dia membawa lagi bayinya.” Gumam Yayuk di dalam hati.
Pelan pelan Yayuk menarik gorden jendela kaca itu. Dan ...
DEG
Jantung Yayuk serasa mau berhenti. Kedua mata Yayuk melotot saat melihat satu sosok perempuan berpakaian putih kedodoran menjuntai hingga tanah. Rambut panjang yang tergerai panjang sangat berantakan. Wajahnya tampak putih pucat pasi. Dan sosok itu menggendong bayi yang terus menangis.
Cepat cepat Yayuk menutup lagi gorden jendela itu. Dia sampai tidak tahu sosok itu menginjak tanah atau tidak.
Kini jantung Yayuk berdetak lebih kencang.. Yayuk memegang dadanya. Bulu kuduknya semakin meremang. Seluruh tubuh Yayuk terasa sangat dingin dan lemas.
“Apa itu putih putih yang dibilang Mbah Seno tadi ya.” Gumam Yayuk di dalam hati.
“Jangan ganggu aku. Aku di sini mau bekerja untuk menghidupi keluargaku.” Ucap Yayuk agak keras.
Suara tangisan bayi itu semakin lama semakin menjauh dan lama lama hilang.
Yayuk mengambil air mineral dan meminumnya hingga habis satu gelas. Setelahnya Yayuk kembali lagi masuk ke dalam kamar. Dia membaringkan tubuhnya di samping suaminya. Sudah memejamkan kedua matanya, tetapi dia tetap saja tidak bisa tidur.
Pikirannya berputar putar, memikirkan pekerjaan nya yang sekarang ini benar benar berat baginya. Belum ada karyawan dan penuh misteri lokasi nya.
“Apa mereka muncul karena ada rencana untuk menebang pohon itu.” Gumam Yayuk di dalam hati.
“Kalau pohon itu ditebang membuat mereka marah dan memakan jiwa. Tapi kalau tidak ditebang jelas perumahan ini tidak akan laku karena horor. Padahal kavling bagian depan yang biasa nya laku lebih mahal.” Gumam Yayuk masih terus berpikir pikir.
Pikiran Yayuk berputar putar dan lari ke sana ke mari, nglambrang nglambrang dan semakin membuatnya tidak bisa tidur. Dia pun juga memikirkan Yatmi.
“Yatmi , dia bekerja di proyek ini hanya sebentar. Tetapi kenapa dia gantung diri di pohon duwet itu ya? Kenapa tidak gantung diri di tempat lain saja..” gumam Yayuk di dalam hati lagi.
“Aku besok coba belanja ke warung, mungkin aku bisa mendapatkan informasi di sana. Mbah Seno sepertinya masih belum mau menceritakan secara gamblang.. macam dia takut takut..” gumam Yayuk di dalam hati.
Dan akhirnya setelah jam tiga dini hari, Yayuk baru bisa tertidur.
Di saat Yayuk sudah tertidur. Kini gantian Respati yang terbangun karena dia merasa ingin kencing. Mungkin juga efek obat tidur sudah habis.
Pelan pelan Respati membuka kedua matanya.
“Sudah pagi apa ya..” gumam Respati
“Aku kok belet buang air..” gumam Respati lalu melihat waktu di arloji nya.
“Hah. Masih jam tiga lebih. Belum pagi ini.” Ucap Respati enggan bangkit dari tidurnya.
“Masih gelap di luar jam segini..” gumam Respati sambil meringkuk dan memegang burungnya.
Respati terus menahan rasa ingin kencing nya. Dia masih belum berani keluar rumah untuk pergi ke kamar mandi. Apa lagi jika teringat akan suara ketukan gaib di pintu belakang tadi malam.
“Mau membangunkan Ibu kok sepertinya dia pulas sekali..” gumam Respati sambil menatap wajah istri nya yang tertidur pulas.
Respati mencoba memejamkan lagi kedua mata nya. Namun hingga beberapa menit tidak juga bisa kembali tidur. Kandung kemih nya yang sudah penuh pun kini sudah tidak bisa lagi menampung. Dan minta harus dikeluarkan..
“Halah sudah tidak tahan aku. Bisa ngompol kiy.. “ ucap Respati dan cepat cepat dia bangun dari tidurnya.
Respati cepat cepat melangkah keluar dari kamar. Dia melewati ruang makan dan terus menuju ke dapur.
Di saat Respati sudah berada di depan pintu belakang. Bulu kuduk Respati berdiri, jantung berdebar debar lebih kencang membayangkan di balik pintu belakang itu ada sosok yang mengerikan.
“Hiiii...” gumam Respati.
Suasana sepi di dini hari membuat Respati tidak berani keluar dari dalam rumah itu. Respati melangkah menuju ke wastafel, tempat cuci piring di dapur.
Tangan Respati meraih sebuah panci ukuran sedang yang ada di rak dekat tempat cuci piring itu.
Satu tangan Respati memegang panci itu. Dan satu tangan nya menurunkan celana tidurnya yang hanya memakai kolor.
Dan sesaat kemudian..
CUUUURRRRRR
KRUUCCUK
KRUUUUCUUUK
KKKKRRUUUCCUUUKKK
Suara air kencing Respati yang ditadah di panci. Respati pun lega karena sudah mengeluarkan beban di kandung kemih nya..
“Hhhmmm besok aku beli plastik buat kencing kalau hari masih gelap begini..” gumam Respati sambil membuang air kencingnya di wastafel. Dia nyalakan air kran untuk mengguyur dan membersihkan alat vital nya.
Di saat air kran masih mengalir telinga Respati mendengar suara tangisan seorang perempuan. Suara tangisannya seperti suara Yayuk sang isteri.
“Huuuu.. huuuu ... huuuu... huuuu...”
“Ibu kok menangis, apa dia mimpi buruk sampai menangis ya..” gumam Respati.
Respati cepat cepat menutup kran air. Sayup sayup suara tangis Yayuk masih dia dengar. Respati cepat cepat melangkah meninggalkan dapur itu.
Respati terus melangkah di ruang makan.. letak kamar yang dia tempati berada di depan di dekat rumah tamu. Suara tangis Yayuk masih Respati dengar..
Cepat cepat Respati membuka pintu kamar. Dan langsung menatap sosok isteri tercinta nya.
Suara tangis Yayuk sudah tidak lagi didengar oleh Respati. Yayuk pun juga tampak tidur dengan pulas. Ekspresi wajahnya juga biasa biasa saja. Tidak menunjukkan ekspresi wajah sedih atau susah.
“Apa sudah berhenti nangis nya saat aku buka pintu ya..” gumam Respati di dalam hati.
Namun tiba tiba kedua telinganya kembali lagi mendengar suara tangis seorang perempuan. Tetapi kini bukan suara tangis Yayuk. Dan arah suara dari luar rumah..
“Huuuuuuuuu....huuuuu....huuuu....” Suara tangis itu dengan nada lebih tinggi dari yang didengar Respati tadi..
Bulu kuduk Respati kembali lagi meremang.. Dia cepat cepat melangkah masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar itu rapat rapat.
“Hhhiiiii siapa jam segini di depan dan nangis...” ucap Respati sambil berlari menuju ke tempat tidur.
BRRUUUKKKK
ini yayuk is the best yaaa
lanjt yuk biar semua terungkap
dann ohhh whattr.. blnjane jlimiet
wissss jannn tliti amat apa sih yg mau di jlimetin palg harga cabe naik lagi g jd harga tomat melambung g jadi
harga kacang panjang melambung ambil lain lagi 🤣🤣🤣🤣🤦