"sakiiitttt."
"Aaahhh perut ku sakit sekali, tolong perut ku sakit!"
Siti terus menjerit karena perut nya sakit bukan kepalang, di usia kehamilan nya yang menginjak lima bulan ia harus pendarahan. tapi bukan cuma rasa sakit akibat pendarahan saja yang membuat dia takut, melainkan ia melihat tangan berbulu meremas remas perut.
KRAAAAUUKK.
KRAAAAAUUUK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Di bekukan
Braaakk.
Buku buku besar yang ada di lemari semua nya terbanting keras karena pemilik sedang naik darah, para member tidak ada satu pun yang berani bersuara karena takut akan kena sasaran pula. mereka tau kali ini ketua agensi sedang sangat marah akibat sudah kecolongan lagi, mungkin Purnama merasa bersalah pada orang orang yang mau di tolong nya.
"Mana buku ku yang tentang jenis iblis itu, Bagas?!" Purnama menatap Panglima nya.
Bagaskara mendekati Ratu nya dan membantu mencari, kalau di dunia kota maka bisa di bilang bahwa Bagas ini adalah asisten pribadi nya Purnama yang mengurus semua hal tentang si bos. tapi dia di sini sebagai panglima yang di percaya oleh Purnama, apa pun urusan nya maka dia yang akan maju paling depan untuk menggantikan Ratu.
"Kenapa tidak ada, siapa yang sudah mengambil buku ku?!" bentak Purnama keras.
"Sabar dulu, ini sedang ku carikan buku nya." jawab Bagas lembut.
"Bisa bisa nya tadi malam sampai aku tidak tau ada wanita melahirkan dan bayi nya di makan." Purnama membanting bokong di kursi.
Yang lain cuma diam saja tidak ada yang berani berkutik kalau sudah panas begini, Bagas yang masih sibuk mencari buku untuk Purnama, memang kalau di butuhkan begini suka menghilang begitu saja dari susunan. padahal kalau tidak di cari maka akan ada di sana, kadang kadang begini yang suka membuat darah naik.
"Ketemu apa tidak?" Purnama sudah tidak sabar.
"Biar kami bantu juga mencari buku nya." Maharani pun bergegas mencari buku yang di maksud walau dia tidak tau.
"Yang bagai mana buku nya, Bagas?" Xiela berbisik pada kekasih nya.
"Sampul hitam kulit kayu, ada tulisan warna merah pengenalan tentang jenis iblis." jawab Bagas pelan.
"Warna hitam kan?" Maharani juga tidak tau bentuk buku tersebut.
"Astaga dia sangat menyala ini, jangan sampai membuat ulah kalai dia sudah begini." Nana pun merinding melihat ketua agensi.
Zidan yang mau pamitan kekota untuk melihat kost nya saja sampai maju mundur antara iya atau tidak, takut pas pamitan malah di banting secara tiba tiba oleh istri nya yang sedang naik tensi. pokok nya kalau sudah begini jangan pernah di ganggu, karena sudah pasti emosi nya sangat meledak ledak.
"Ada apa ini kok berantakan?" Arya datang dengan wajah kesal nya karena dia masih dendam pada Purnama.
"Jangan sampai dia membekukan sekarang, Ya Allah aku takut sekali." Nilam melirik Maharani.
"Ayo bantu sini mencari buku pengenalan iblis, Ar." ajak Maharani karena dia takut Arya melancarkan aksi nya sekarang.
"Kalian saja yang cari, aku datang karena mau mendatangi Kakak." tolak Arya.
"Mampus!" Aksara dan Jeno langsung menjauh karena sudah bisa menebak ending.
"Ar, sini lah untuk mencari buku." Maharani menarik tangan adik nya.
KREEEEEKKK.
Namun begitu menyentuh tangan Arya yang terkepal, tubuh Maharani langsung beku bersama dengan sayap besi itu langsung terbungkus oleh es yang begitu dingin. Purnama tersentak dengan ulah Arya, dia tidak tau kenapa tiba tiba saja Arya membekukan Maharani hanya karena di ajak cari buku.
"Kau ini apa apaan sih, Arya!" bentak Purnama langsung berdiri.
"Habis lah riwayat kita sekarang, dia pasti akan adu mekanik!" Nana takut sekali dan sambil jongkok menjauh.
"Hei sudah lah, Arya tidak sengaja sehingga Maharani beku." Bagas menghalangi Purnama yang mau mendekat.
"ARYA!"
KREEEEEK.
Begitu Purnama memegang tangan adik nya yang bungsu, seketika itu juga tubuh dia membeku dan kali ini bukan es biasa. Arya sengaja pulang dulu kegoa es agar kekuatan nya menjadi sangat kuat, lalu dengan begitu dia bisa membekukan Purnama dengan waktu yang lumayan lama.
Sebab Purnama adalah api sehingga mudah saja untuk mencairkan es, maka nya Arya sengaja memperkuat dan paling cepat ini satu jam baru leleh es nya. sedangkan Maharani yang tidak punya kekuatan api, bisa sampai dua jam dka menjadi es begini.
"Allahu Akbar, Arya!" Nana meloncat karena panik, bahkan iblis pun sampai menyebut nama tuhan.
"Dia sedang pusing karena ada iblis yang makan bayi lagi tadi malam, malah kau bekukan lagi." Bagas menepuk kening nya.
"Kenapa tidak ada yang memberi tahu aku?!" Arya menatap semua nya.
"Maharani sudah mau mencegah mu, tapi dia juga kau bekukan!" Jeno mengelus elus kepala istri nya yang di lapisi es.
"Ini bagai mana nanti pas sudah cair, kau balas dendam nya tidak pas waktu!" Nilam juga berusaha mencairkan tubuh Maharani yanh membeku seperti gumpalan es di tengah salju.
"Kami sedang cari buku pengenalan iblis, dia sudah emosi tapi malah kau bekukan pula! ini amarah nya nanti bagai mana pas sudah cair?" Samuel mendekati Purnama.
Gemetar Arya karena pas balas dendam nya tidak tepat waktu sehingga nanti yang ada malah jadi amukan yang luar biasa, cepat dia bergerak mencarikan buku yang di maksud. tak lama kemudian buku sampul hitam itu sudah ketemu dan segera Arya berlari menjauh meninggalkan rumah, dari pada malah kena banting nanti pleh Purnama sehingga lebih baik kabur saja.
"Jangan sampai ada yang kabur, kalau kabur maka akan di cap tidak setia oleh dia." Bagas memberi tahu.
"Arya ini pun ada saja tingkah nya, mau bagai mana lagi sekarang." Jalak menyusun buku buku yang tadi berserakan.
"Cepat cairkan tubuh istriku, Lam!" seru Jeno karena Maharani masih beku.
"Ini bukan es biasa, kau pikir mudah untuk mencairkan nya." rutuk Nilam yang sedang berusaha keras.
"Sudah rapi ini semua, tinggal menunggu dia cair saja dan buku nya juga sudah ketemu." Jalak menaruh buku di meja.
"Saat dia bangun nanti, usahakan jangan ada di sebelah kanan dia! itu mudah sekali di banting dengan dia." pesan Bagas.
Semua pun bergerak kekiri nya Purnama saja agar jangan sampai kena banting oleh ketua, tidak sanggup apa bila sampai merasakan bantingan yang amat sangat luar biasa itu. biar saja nanti iblis yang makan janin akan di banting nya sampai patah tulang, namun mereka belum tau wujud iblis itu.
"Ini seperti monyet tapi bentuk nya." Arini menunjuk iblis hitam.
"Pokok nya dia sejenis genderuwo kalau kata ku, tiga orang bilang kalau wujud nya sangat besar." ujar Nana.
"Aku sudah mengirim info pada teman teman ku, siapa tau ada yang tau jenderal perang yang kemari." ujar Xiela.
Semua nya ikut melihat isi buku yang berisi berbagai macam iblis itu, nama nama dan juga ciri ciri nya pun ada di sana di jelaskan secara detail sehingga mudah untuk mereka mengenali nya.
Jangan lupa like dan comen nya ya besty, terima kasih.
siap thor....lanjoooot