Sequel Mafia's in Love.
“Seorang wanita juga bisa melukai saat hatinya telah terluka. Tidak ada yang membedakan antara pria dan wanita. Bukan hanya hati, aku juga bisa melukai seluruh tubuhmu dengan tanganku sendiri.” Eleonora.
Seorang wanita yang mengubah hidupnya, menjadi jahat setelah ia di lukai. Hidupnya yang dulu terasa tenang dan tenteram harus berubah menjadi penuh darah dan tangis air mata. Tangan yang biasa digunakannya merias wajah juga harus berganti menggenggam pistol dan belati.
Semua karena cinta. Cinta memang bisa merubah seseorang menjadi jauh lebih baik. Namun, tidak dengan wanita bernama Eleonora. Tanpa disengaja, ia terjerumus ke dunia hitam untuk membalas rasa sakit hatinya kepada pria yang pernah ia cintai.
Apakah Eleonora berhasil membalaskan sakit hatinya? Apakah selamanya Eleonora akan berada di dalam dunia hitam? Apakah Eleonora akan menemukan cinta sejatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sisca Nasty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jatuh Cinta
Leona berjalan pelan menuju ke arah taman. Ada Kwan yang sedang duduk sendirian sambil melamun. Di samping pria itu ada gitar yang telah di wariskan Kenzo kepada dirinya. Gitar kesayangan yang selalu menciptakan lagu untuk merayu hingga mendapatkan cinta Shabira dulunya.
“Kwan, apa yang kau lakukan?” ucap Leona sebelum duduk di samping Kwan.
“Memikirkan sesuatu yang sangat indah.” Kwan memandang wajah Leona.
“Apa seindah wajahku?” ucap Leona dengan wajah penuh percaya diri.
Kwan menggeleng pelan. “Kakak dan sesuatu yang indah itu tidak sama. Kalian memiliki posisi yang berbeda di hatiku,” jawab Kwan sebelum mengambil gitarnya. Pria itu memposisikan gitar itu di tempat yang pas dan nyaman. Matanya terpejam sejenak untuk membayangkan wajah cantik Alana.
Leona bersandar di pundak Kwan dengan posisi yang manja. Wanita itu memandang ke langit yang begitu indah. Taburan bintang seperti memperhatikannya dari angkasa. Cahaya rembulan seperti membuat semangat kepada Leona. Hembusan angin yang dingin membuat Leona memejamkan mata dengan bibir tersenyum.
Kwan memandang wajah Leona sebelum memetik tali gitarnya. Pria itu memainkan irama yang sangat indah. Suaranya yang merdu juga menjadi pelengkap suasan malam itu menjadi semakin indah.
##################
Can I call you Baby? Can you be my friend?
Can you be my lover up until the very end?
Let me show you love, oh I don’t pretend.
Stick by my side even
when the world is givin’ in.
Oh oh oh don’t worry
I’ll be there, whenever you want me
I need somebody
who can love me at my worst.
Know I’m not perfect
but I hope you see my worth.
Cause it’s only you, nobody new,
I put you first.
And for you, girl. I swear I’ll do the worst....
-Dengerin lagu dengan judul At My Worst By Pink Sweat-
“Senyumnya sangat indah,” ucap Kwan sambil membayangkan wajah cantik Alana. Bibirnya tidak bisa berhenti untuk memuji kecantikan wanita yang baru pertama kali ia temui itu. Wanita manis dan lemah lembut. Sikapnya yang ramah membuat Kwan terpaku dan terkagum-kagum pada putri tunggal dari Biao dan Sharin.
“Dia memiliki suara lembut saat berbicara,” sambung Leona sambil membayangkan senyum manis milik Zean. Bahkan sikap lebut pria itu tidak bisa menghilang dari pikiran Leona walau kini ia sudah tidak lagi ada di Meksiko.
Kwan mengeryitkan dahi saat mendengar kalimat yang dikatakan Leona. Pria itu melirik ke samping sembari meletakkan gitarnya di samping tubuhnya.
“Kak, apa kakak sedang jatuh cinta?” celetuk Kwan dengan tatapan penuh selidik.
Leona terperanjat kaget. Wanita itu menjauh dari pundak Kwan. Ia memasang wajah serius dengan tatapan ke arah taman indah yang kini tersaji di depan matanya.
“Aku hanya memikirkan lagu yang baru saja kau nyanyikan. Apa itu lagu baru? Suaramu sangat pas saat menyanyikan liriknya. Terlihat sangat menghayati lagu,” jawab Leona mencari-cari alasan.
Kwan mengangkat satu alisnya sebelum mengangguk pelan. Untuk alasan Leona kali ini ia tidak mencurigainya sama sekali. Nada bicara wanita itu terlihat alami dan tidak terlihat seperti di buat-buat.
“Kak, sepertinya aku mau mengurus perusahaan saja. Aku ingin menjadi CEO handal seperti Kak Aleo,” ucap Kwan dengan wajah bersungguh-sungguh.
Leona mengangguk pelan. “Ide bagus. Aku juga ingin pergi ke Brazil dalam wktu dekat. Aku ingin membuka bisnis dalam dunia fashion di sana. Selain tetap menjadi foto model, aku ingin membuka sebuah mall terbesar dan terkenal di Brazil. Satu lagi, nama mallnya harus menggunakan namaku,” ucap Leona penuh semangat.
Kwan menggeleng pelan. “Kenapa tidak membuka di Jepang saja? Brazil sangat jauh.”
“Aku ingin mandiri. Mama dan Papa juga sudah setuju. Kak Aleo juga sudah setuju. Aku ingin menjadi wanita mandiri yang bisa menghasilkan uang. Aku yakin, Kwan. Kali ini aku akan berhasil.” Leona mengangkat tangannya yang terkepal ke atas dengan wajah penuh semangat.
“Berapa lama?” sambung Kwan cepat.
“Lima tahun mungkin,” jawab Leona mantap.
Kwan memandang ke arah taman. Pria itu menghela napas. Mendengar perkataan Leona dan semangat wanita itu membuat Kwan menjadi jauh lebih bersemangat. Kwan bertekad untuk menjadi pria sukses sebelum memiliki niat untuk mendekati Alana. Wanita pertama yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
“Sepertinya masa main-main kita telah berakhir. Sebentar lagi kita akan berpisah dan mulai menentukan masa depan kita,” ucap Kwan dengan mata berkaca-kaca. Sejak kecil di depan hidupnya selalu ada nama Leona. Masih membayangkan perpisahan yang belum juga di jalani sudah membuatnya merasa sedih.
Leona mengukir senyuman sebelum memeluk tubuh Kwan. Wanita itu sangat menyayangi Kwan layaknya adik kandung yang sangat ia cintai.
“Kita akan bertemu lagi saat nanti sudah sukses. Bukankah itu akan sangat membanggakan. Aku akan memamerkan mall besar milikku. Kau juga memamerkan perusahaan milikmu,” ucap Leona dengan wajah berseri.
Kwan tersenyum sambil mengusap lengan Leona. Pria itu memejamkan mata sambil membayangkan masa-masa terbaik saat nanti dirinya dan Leona sudah berhasil menjadi orang sukses dan terkenal berkat usaha mereka sendiri. Membanggakan kedua orang tua yang mereka cintai.
Dari kejauhan, Serena melipat kedua tangannya di depan dada. Ada Shabira di samping tubuhnya berdiri. Mereka tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Leona dan Kwan. Hanya sebuah pemandangn romantis yang kini tersaji di depan mata mereka.
“Kak, apa mereka sudah terlalu dekat hingga seperti itu?” ucap Shabira dengan wajah serius. Wanita itu berpikir kalau kini putra tercintanya telah jatuh cinta pada Leona.
Serena mengangkat kedua bahunya. “Aku juga tidak tahu. Apa waktu yang selama ini mereka habiskan bersama menimbulkan rasa cinta?” Serena kembali ingat dengan curhatan Leona beberapa jam yang lalu.
“Kak, mereka adik kakak. Ya, walaupun sepupu. Tapi ada darah Daniel dan Kenzo yang mengalir di sana. Mereka tidak bisa menikah,” ucap Shabira dengan wajah semakin serius.
Serena memandang Shabira sebelum menghela napas. “Sudahlah. Kita jangan memikirkan hal yang aneh-aneh. Sebaiknya sekarang kita masuk dan jangan mengganggu mereka dulu.”
Serena menarik tangan Shabira. Membawa wanita itu masuk ke dalam rumah. Serena sosok ibu yang sangat pengertian dan penuh kasih sayang. Menyangkut soal hati ia tidak pernah bisa mengaturnya. Serena paham betul bagaimana rasanya mencintai dan kehilangan. Maka dari itu, untuk persoalan cinta kedua buah hatinya Serena tidak ingin banyak mengatur. Wanita itu hanya ingin menjaga dua anaknya agar tidak berada dalam bahaya. Sisanya, ia serahkan kepada kedua buah hatinya.
***
Buat Readers yang suka cerita komedy, aku ada saran novel bagus ini. Judulnya
Suamiku Anak Mami dari Anarita
Sambil nunggu Leona update, kalian bisa baca juga novel itu ya...Uda tamat Lho!!🥰🥰🥰🥰
Aku kembali mengulik kisa terdahulu disini. Entah ada yang ingat siapa aku? Tak mengapa jika tidak ada yang ingat, cukup aku saja yang ingat😿.
Aku Cio