Yuan Chen, seorang yatim-piatu yang hidup dilanda kemiskinan. Direndahkan, dikucilkan, dihina, dan diperlakukan tidak baik oleh semua orang, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.
Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Yuan Chen tak mempunyai kesempatan untuk berlatih, ia selalu sibuk setiap harinya hanya untuk mencari sesuap nasi.
Namun, kehidupannya perlahan berubah, di saat takdir mempertemukannya dengan seorang Kakek tua yang memberinya Batu Hitam yang memberikannya kekuatan dan menjadikannya sangat kuat. Dan saat itulah Yuan Chen pun bangkit dari keterpurukannya dan memulai perjalanannya di dunia kultivasi yang kejam ini. Inilah kisah Yuan Chen, seorang pemuda yang berhasil menguasai Tiga Alam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kompetisi Murid Baru - Bagian 1
Dengan langkah yang tenang dan pasti, Yuan Chen pun naik ke atas arena pertarungan. Di seberangnya, di atas arena pertarungan, Mu Ling telah berdiri dengan kedua tangannya yang menyilang di dada.
"Ha haa... suatu keberuntungan bagiku! Mendapatkan lawan yang lemah sepertimu, Bocah Bau!" ucap Mu Ling dengan sangat sombong.
Yuan Chen hanya tersenyum kecil, ia pun memalingkan pandangannya, mengarah kepada Wasit yang bernama Rong Geng.
"Tetua Rong! Apa sudah bisa dimulai?" tanya Yuan Chen dengan cara bicaranya yang begitu tenang.
Rong Geng pun mengumumkan bahwa kompetisi Murid Baru pertarungan ke dua resmi dimulai.
Tanpa berbasa-basi, Mu Ling pun segera mengeluarkan pedangnya, ia pun berlari dengan cepat mengarah kepada Yuan Chen.
Namun, Yuan Chen hanya berdiri tegap sembari memegang pedang di tangan kanannya. Sikapnya yang tenang di saat hendak menghadapi Mu Ling, membuat beberapa Murid Baru di tepi arena saling berbicara.
"Menurutmu! Apakah Yuan Chen dapat mengalahkan Senior Mu?" tanya seorang Murid Baru di tepi Arena.
"Tidak, itu tidak mungkin! Yuan Chen baru saja satu tahun diangkat menjadi Murid Tetua Qin, bagaimana mungkin dia dapat mengalahkan Senior Mu Ling." sahut rekannya.
"Ya, benar! Tapi, bisa juga Yuan Chen yang akan menang. Saat itu, aku bersama Senior Mu Ling, hendak memberi pelajaran terhadap bocah bau itu, tetapi, dia mengeluarkan kekuatan aneh, bahkan Senior Mu Ling pun tak dapat mengalahkannya saat itu." kata Murid Baru lainnya, yang merupakan pengikut Mu Ling.
Di atas arena, Mu Ling melesat bagaikan anak panah, tubuhnya yang ramping dan gesit bergerak dengan kecepatan yang mematikan. Sembari terus bergerak cepat, Mu Ling berbicara, "Bocah Bau! Hari ini akan ku pastikan kau akan kalah!" teriaknya sambil melancarkan serangan pedangnya yang membabat angin, serangannya itu mengeluarkan suara dentuman keras yang membuat penonton terkejut.
Yuan Chen yang siap menghadapi serangan itu, mengangkat pedangnya untuk menangkis pedang Mu Ling. Saat pedang mereka berbenturan, suara dentuman keras dan keras terdengar, disertai dengan kilatan cahaya yang memancar dari bilah pedang yang saling berbenturan.
Percikan api muncul dari gesekan pedang, membuat udara di sekitar mereka terasa panas dan penuh energi. Yuan Chen terdesak ke belakang, tapi dia dengan cepat mengembalikan posisinya dan membalas dengan serangan pedang yang cepat dan kuat.
Mu Ling mundur beberapa langkah ke belakang, wajah yang sebelumnya sangat percaya diri seketika berubah menjadi pucat karena terkejut. Kedua matanya melebar, menatap Yuan Chen dengan tak percaya.
"Kau... kau sudah mencapai Ranah tingkat tiga? Ahli Bela Diri?" ucapnya dengan nada yang sangat terkejut, suaranya bergetar sedikit.
Aura yang terpancar dari tubuh Yuan Chen begitu kuat dan berbeda dari sebelumnya, membuat Mu Ling merasa seperti menghadapi lawan yang benar-benar berbeda. "Tidak mungkin... saat itu kau bahkan belum menjadi seorang seniman bela diri, tidak mungkin dalam waktu satu tahun kau mencapai tingkat ini?" Mu Ling terus menatap Yuan Chen dengan mata yang penuh dengan kekaguman dan ketakutan, dia tidak bisa menyangkal lagi bahwa Yuan Chen telah menjadi lawan yang sangat tangguh.
Yuan Chen hanya tersenyum dingin, "Kau tidak perlu tahu bagaimana aku mencapai tingkat ini, yang penting sekarang adalah... siapa yang akan menang di pertandingan ini!" Yuan Chen melangkah maju, pedangnya yang masih mengeluarkan aura kuat siap untuk menyerang Mu Ling.
Mu Ling melangkah maju, ekspresi wajahnya berubah menjadi merah karena kemarahan. "Tidak mungkin!" bentaknya, suaranya yang keras dan penuh emosi membuat penonton terkejut. "Baik dulu ataupun sekarang, kau tetap saja seorang sampah! Kau tidak akan bisa mengalahkan aku, Yuan Chen!" makinya, pedangnya yang terhunus mengeluarkan aura tajam, siap untuk menyerang Yuan Chen.
"Aku akan menunjukkan kepadamu apa itu kekuatan sejati!" teriak Mu Ling, serangannya menjadi semakin cepat dan kuat, ia pun kembali melakukan sebuah serangan menggunakan pedangnya terhadap Yuan Chen.
Namun, setiap serangan yang dilancarkan Mu Ling terhadap Yuan Chen, bukanlah suatu masalah serius bagi Yuan Chen. Biar bagaimanapun, Yuan Chen adalah seorang praktisi tingkat tiga, menghadapi Mu Ling yang hanya berada pada tingkat dua tingkatan ranah kultivasi.
Sembari melompat mundur, Yuan Chen pun berbicara, "Senior Mu! Apakah kamu belum makan?" kata Yuan Chen, mengejek.
Mu Ling pun semakin kesal dan marah, ia pun menghentakkan sebelah kakinya di atas permukaan lantai tembok batu bata.
"Dasar bocah bau! Ku bunuh kau...!?" teriak Mu Ling dengan suaranya yang lantang, dan sangat begitu marah.
Mu Ling pun hendak melompat untuk menyerang Yuan Chen. Tetapi Yuan Chen tiba-tiba telah berada tepat di depan Mu Ling tanpa siapapun yang menyadarinya.
'Cepat sekali!' batin Rong Geng, terkejut di saat melihat kecepatan Yuan Chen.
Slash!
Yuan Chen pun mengayunkan pedangnya, menebas tubuh bagian depan Mu Ling, membuat darah itu seketika muncrat bagaikan air mancur, dan tubuh Mu Ling pun terhuyung mundur ke belakang.
"Akh!" Mu Ling berteriak kesakitan, suaranya menggema di Arena Pertarungan. Membuat semua orang terkejut.
"Se— senior Mu... Kalah...!?"