Arief adalah seorang mahasiswa jenius teknik informatika dari Indonesia yang hidupnya berubah total ketika sebuah artefak misterius dari sebuah pameran purbakala melebur ke dalam tubuhnya. Ia terlempar ke Benua Azure Timur, sebuah dunia fantasi xianxia (kultivasi) yang dipenuhi sihir, Binatang Spiritual, dan kultivator perkasa.
Di dunia barunya, Arief menemukan bahwa artefak itu telah memberinya warisan terlarang: Akar Spiritual Lima Elemen Surgawi, bakat kultivasi tertinggi yang dapat menarik perhatian dan keserakahan sekte-sekte raksasa. Demi keselamatannya, ia diselamatkan dan dibawa oleh kultivator wanita dingin, Lin Xiu, ke Sekte Awan Bening.
Master Sekte Tian, yang menyadari potensi luar biasa Arief, segera mengangkatnya sebagai murid langsung dan memberinya misi genting: menyembunyikan bakatnya. Arief, si "naga yang menyamar sebagai ular," harus menggunakan kecerdasan dan logika programmer-nya untuk menguasai teknik kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18: Konsekuensi, Analisis Nexus, dan Panggilan dari Lu Xinyue
Arief melompat keluar dari Hutan Bayangan Hitam, diikuti Han Xue, Ma Ling, dan Jiang Qiao. Di belakang mereka, kabut tebal menyelimuti reruntuhan Makam Abadi Guntur yang kini terkunci rapat, mengubur Penatua Wu dan murid-muridnya di bawah tumpukan batu dan segel Formasi yang runtuh.
Udara di luar hutan terasa lebih ringan dan sejuk. Mereka berhasil.
Namun, kegembiraan itu segera digantikan oleh kelelahan dan rasa sakit. Arief ambruk di rerumputan, nafasnya terengah-engah. Meridiannya terasa seperti dibakar dan disengat listrik; penggunaan Tinju Guntur Api yang berulang kali, ditambah tekanan dari Nexus Surgawi, telah membebani Inti Giok Murni-nya hingga batasnya.
"Arief! Kau baik-baik saja?" Han Xue berlutut di sampingnya, matanya penuh kekhawatiran.
"Saya... baik-baik saja," kata Arief, suaranya serak. Ia mengeluarkan Pil Pemulih Qi tingkat menengah dari Cincin Tata Ruangnya dan segera menelannya. Energi Qi yang lembut segera menyebar ke Dantiannya, meredakan rasa sakit.
Ma Ling dan Jiang Qiao, meskipun lelah, segera duduk di sekitar Arief, membentuk lingkaran pertahanan pasif.
"Aku tidak pernah melihat keberanian seperti itu," kata Ma Ling, menatap Arief dengan kekaguman yang tak terselubung. "Kau menghadapi kultivator Tingkat Akhir sendirian, dan kau berhasil melukainya parah. Dan cara kau memecahkan Formasi Segel Resonansi Siklus Ganda itu... itu di luar pemahaman."
Jiang Qiao mengangguk setuju. "Kau menyelamatkan hidup kami. Dan sekarang kita punya harta karun ini!" Ia menepuk tas kainnya yang berisi botol-botol giok berisi Esensi Kayu.
Han Xue mengeluarkan sebuah botol ramuan khusus dan memberikannya pada Arief. "Minum ini. Ini adalah Ramuan Penenang Meridian, dari stok pribadiku. Ini akan menstabilkan meridianmu setelah menggunakan teknik gabungan yang berbahaya itu."
Arief meminumnya. Rasa dingin yang murni menyebar, menenangkan sensasi terbakar. Ia tahu, ramuan ini sangat mahal dan langka.
"Terima kasih, Kakak Senior Han," kata Arief. "Kita harus segera keluar dari wilayah ini. Pemburu Naga Hitam pasti akan mengirim lebih banyak orang setelah mereka sadar."
Mereka segera melarikan diri dari wilayah itu, menggunakan jalur pendakian yang jarang dilalui, menuju Kota Gerbang Utara.
Analisis Nexus Setelah Misi
Setelah mereka mencapai keamanan Penginapan di Kota Gerbang Utara, Arief mengunci dirinya di kamar dan segera mengaktifkan Nexus Surgawi untuk diagnosis.
[Log Progres & Analisis Nexus Surgawi]
Kesehatan Meridian: 85% (Kerusakan Sisa dari Guntur Api). Rekomendasi: Retret selama 3 hari dan gunakan Pil Pemulih Qi Elemen Kayu untuk regenerasi.
Kelelahan Qi Giok Murni: 60% (Penggunaan teknik gabungan dan Formasi).
Efisiensi Teknik: Tinju Guntur Api (Versi Stabil) memiliki Efisiensi 75% dan Resiko Kerusakan Meridian 5%. Rekomendasi: Tingkatkan Jembatan Qi Kayu untuk mencapai stabilitas 90%.
Nexus Kueri Terakumulasi: 23 kueri (Biaya Qi Murni: 57%).
Arief menarik napas lega. Nexus Surgawi telah menjadi penyelamatnya. Itu bukan hanya alat, tetapi juga ahli strategi dan mentor pribadinya. Tanpa analisis real-time-nya, ia pasti sudah mati.
Ia kemudian mengeluarkan Cakram Segel Formasi Kunci yang mereka dapatkan. Cakram perunggu kuno itu tampak biasa, tetapi memancarkan aura Formasi Tingkat Tinggi.
Arief mengarahkan Nexus ke Cakram itu.
[Analisis Nexus Surgawi (Kueri Biaya 10% Qi Giok Murni)]
Artefak Teridentifikasi: Cakram Segel Formasi Kunci (Artefak Spiritual Tingkat Tinggi).
Fungsi Utama: Mampu mengontrol, memanipulasi, dan memecahkan Formasi Tingkat 5 ke Bawah. Juga berfungsi sebagai kunci utama menuju Istana Naga Tersembunyi di kedalaman Sekte Awan Bening.
Catatan Penting: Artefak ini mengandung Jejak Energi Jiwa dari Master Sekte generasi keempat, yang dapat diaktifkan melalui simbolisme.
Arief terkejut. "Istana Naga Tersembunyi? Kunci ke Sekte-ku sendiri?"
Cakram ini jauh lebih berharga daripada semua Esensi Kayu di Makam. Ini adalah kunci menuju warisan Sekte Awan Bening yang mungkin disembunyikan Lu Xinyue atau Master Sekte saat ini. Arief menyadari bahwa pencarian harta karun ini memiliki implikasi yang jauh lebih besar.
Pembagian Harta dan Janji Baru
Han Xue dan timnya mengetuk pintu Arief. Mereka memasuki ruangan, ekspresi mereka kini dipenuhi keseriusan saat membagi hasil penemuan mereka.
"Kami mendapatkan total sepuluh botol Esensi Kayu tingkat tinggi dan beberapa Pil Pertumbuhan Spiritual. Total nilai pasar sekitar 500 Batu Spiritual Kelas Menengah," jelas Han Xue.
"Kau berhak mendapatkan bagian terbesar, Arief," kata Jiang Qiao. "Kau yang melawan Penatua Wu dan memecahkan Formasi."
Arief menggeleng. "Saya tidak mengambil bagian uang. Saya hanya meminta satu hal: Saya ingin Cakram Segel Formasi Kunci itu."
Han Xue dan Ma Ling saling pandang. Mereka tahu Cakram itu sangat berharga bagi ahli Formasi, tetapi tidak memiliki nilai jual yang sama dengan Esensi Kayu.
"Ambil. Itu adalah hakmu," kata Ma Ling, lega. "Dan aku berhutang nyawa padamu, Arief. Aku akan membantumu kapan pun kau butuh Formasi atau ramuan."
Han Xue menatap Arief lama, dengan tatapan yang kini bercampur kekaguman dan kewaspadaan. "Arief, kau adalah aset yang sangat berharga. Aku berjanji, mulai sekarang, Tim Serigala Merah sepenuhnya berada di sisimu. Jika kau punya musuh, kami akan menjadi perisaimu. Jika kau butuh bantuan, kami akan datang."
Arief mengangguk. Ia tahu, kesetiaan ini jauh lebih berharga daripada Batu Spiritual manapun.
Panggilan Mendadak
Tepat setelah pembagian harta, Arief merasakan getaran halus dari Cincin Tata Ruangnya. Itu adalah jimat komunikasi spiritual dari Lu Xinyue.
Arief segera mengaktifkannya, mengirimkan lapisan Qi untuk mengaburkan pembicaraannya dari Han Xue dan timnya.
Suara Lu Xinyue, seperti embun beku yang indah, terdengar. "Arief. Kau terlambat dua hari dari jadwal. Dan aku merasakan adanya gejolak Qi Guntur Api yang kuat di wilayah selatan. Jelaskan. Sekarang."
Arief tahu ia tidak bisa berbohong kepada kultivator Tahap Jiwa Baru Lahir.
"Kakak Senior Lu, saya berhasil mendapatkan Mutiara Esensi Naga Air. Namun, dalam perjalanan pulang, saya diserang oleh faksi Pemburu Naga Hitam yang dipimpin Penatua Wu. Saya terpaksa menggunakan Seni Penggabungan Elemen Guntur Api untuk mengalihkan mereka dan menyelamatkan diri. Mereka sekarang terperangkap di reruntuhan Makam Abadi Guntur."
Ada keheningan panjang di ujung lain. Kemudian, Lu Xinyue berbicara, suaranya mengandung kejutan yang tertahan.
"Kau melukai seorang Pondasi Dasar Tingkat Akhir, dan kau mengubur mereka hidup-hidup? Kau benar-benar menimbulkan masalah ke mana pun kau pergi," desis Lu Xinyue, tapi ada nada kebanggaan yang tersembunyi. "Itu sudah cukup. Aku telah mengirim Formasi Transmisi Jarak Jauh ke Kota Gerbang Utara. Kembali sekarang. Aku akan mengurus masalah Pemburu Naga Hitam ini. Jangan pernah gunakan teknik itu lagi tanpa izin dariku. Itu terlalu berbahaya untukmu."
Arief mengangguk, lega karena Lu Xinyue tidak marah. Ia mematikan jimat komunikasi.
"Ada masalah sekte," kata Arief kepada Han Xue. "Saya harus segera kembali ke Sekte Awan Bening. Kita akan bertemu lagi di masa depan."
Arief, dengan Cakram Segel Formasi Kunci di tangan dan Nexus Surgawi yang tersembunyi, meninggalkan tim Serigala Merah, siap menghadapi reaksi Master Sekte Tian dan ambisi Lu Xinyue.
