popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menepati janji
Pras seperti bermimpi bisa menikmati waktu cutinya dengan popy, ketegangan yang terjadi waktu di jogja kemarin membuat Pras hampir putus asa, sempat pasrah dengan pilihan orang tua.
"pasti lapar? iya kan?"
"kok tau mas"
"karena mas juga lapar"
popy dan Pras berjalan menyusuri tenan2 makanan yang berjajar rapi di mall itu, memilih makanan yang tak pernah di temui adalah keinginan mereka, lalu mencari tempat duduk yang tidak terlalu berisik
"janji mas sudah di tepati ya dek"
"janji yang mana ya?" popy merasa Pras tak pernah menjanjikan sesuatu
"janji akan membelikan cicin pilihan mas sendiri"
"aihhh... aku sudah lupa"
mereka melanjutkan makan siangnya
𝙛𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠
obrolan prasetya dan sang mama, sebelum terjadi perang dunia antara Pras dan popy
"Pras, mau sampai kapan kamu seperti ini terus?"
ucap bu Ratna melalui sambungan telepon
"Pras masih berjuang ma"
"siapa yang kamu perjuangkan nak, umurmu semakin bertambah, carilah yang pasti"
"aku ndak mau salah pilih ma, biarkan aku memilih jodoh ku sendiri"
"lantas mau di kemanakan hubungan rani?"
"langkahi saja aku ma, kasihan Rani"
"sudahlah nak, nurut sama papamu ya, orang tua menjodohkan anaknya pasti yang terbaik"
"terbaik buat papa tapi bukan untuk aku" protesnya "ini yang bikin aku malas pulang, selalu di tanya kapan kawin kapan kawin"
"karena umurmu sudah tidak muda lagi nak"
"seandainya Pras asal pilih, trus istri trus ndak sesuai dengan keinginan papa bagaimana?"
Bu Ratna terdiam
"aku mencari pasangan hidup untuk selamanya ma, bukan hanya menemani sampai tua tapi juga yang bisa menemani ibadah Pras, sudahlah ma jangan paksa aku untuk menuruti permintaan papa"
"papa dan mamamu ini juga ingin cucu nak, sepi rumah ini"
"nikahkan Rani, suruh bikin anak, bereskan"
"kayak bikin donat aja"
"sudahlah ma, sekarang Pras sedang berjuang, do'akan Pras memilih istri bukan hanya untukku tapi juga untuk keluarga, yang sayang juga sama mama"
"seandainya yang kamu perjuangkan itu gagal, lantas bagaimana?"
"kalau yang sekarang ini gagal, Pras siap di jodohkan sama siapa saja"
"apa mama bisa pegang janji kamu?"
"Pras janji untuk mama dan papa, ini terakhir kali Pras berjuang"
"jangan lama2 ya nak"
"kalau Pras pulang tanpa kabar, tandanya Pras sudah menyerah ma, silahkan papa jodohkan dengan pilihan papa dan mama"
"tapi kamu iklas kan nak"
"InsyaAllah ma, aku akan bertanggungjawab siapapun itu pasangan ku"
"yang kau perjuangkan sekarang apa perempuan yang fotonya ada kamarmu itu"
"iya ma, cantik ahklak dan pribadinya, semoga Allah menjodohkan aku dengan dia"
"aamiin... mama tunggu kabar baiknya ya"
Sambungan telp itu berakhir dan 𝙛𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠 tentang keluarga Pras juga sekarang ini selesai.
****
Ponsel popy berdering, panggilan masuk dari bunga
"ya bung, sudah berangkat?"
"otw pop"
Panggilan selesai
"yuk mas, ke hery tag"
"sebentar lagi"
"bunga berangkat lho"
"lha perjalanan mereka kan jauh, kita dekat, habisin dulu makanannya sayang"
"kenyang, padahal aku milih sedikit tapi kenyang"
"oh ya sayang, kirim no rekening bank kamu ya"
"buat apa mas?" tanya popy bingung tiba2 Pras menanyakan rekening dia
"aku mau transfer buat acara kita besok, kasihkan ke bu mala untuk membeli kebutuhannya"
"serius ini?"
"dua rius sayang"
Popy mengirim no Rekeningnya melalui pesan singkat. tak berapa lama masuk notifikasi yang masuk ke M-bankingnya
"sudah masuk sayang, kamu cek"
"10jt? kebanyakan mas"
"ndak, lebih baik sisa dari pada kurang"
masuk lagi notifikasi M-banking
"cek lagi syang"
"lho 10jt lagi? buat apa mas? tadi sudah lebih dari cukup"
"buat uang jajan kamu" ucap Pras sambil memasukkan ponsel ke dalam saku celananya
"kebanyakan mas, popy ndak mau"
"tidak ada penolakan"
"tapi tabungan popy masih cukup, hasil jadi guru les juga sudah banyak"
"oh ya, kalau bisa kamu berhenti juga jadi guru les"
"lhaa kok gitu?"
"fokus kuliah, biar cepat lulus biar cepat nikah. oke" kedipan mata nakal dari Pras
"haha... memang bisa kuliah di percepat?"
"bisa... D.O aja" ucap Pras dan di hadiahi cubitan dari popy
"berangkat yuk sayang,mungkin bunga sudah sampai"
Prasetya dan popy menyudahi jalan2 di mall hari ini
sesampainya di hery tag kota malang
Popy tertawa terpingkal pingkal, Pras tidak tau apa yang dia ketawakan...
"apa ada yang lucu?" ucap Pras bingung, mungkin ada yang salah dengan bajunya
"samsul mas.. samsul" Pras masih mencerna apa maksud popy, dan ketika Pras menoleh ke arah bunga dan anton, seketika Pras juga ikut tertawa
"heeyyy... bahagia sekali kalian ya" ucap bunga
"hahah... maaf bung maaf, sakit perut aku bunga"
"apa yang kalian ketawakan?"
"motor mas Pras"
Seketika mulut popy di bekab oleh Pras takut popy bilang kalau nama motornya samsul
"ndak bung... popy aja yang nakal dari tadi, iya kan sayang"
anton yang tak tau apa yang mereka tertawakan diam saja sambil geleng2 kepala
"yuk cari tempat duduk" ajak anton
Dua pasangan itu berjalan menyusuri hery tag, sore hari, cuaca dingin, sangat enak di buat jalan2
"mas cilok" ucap bunga
"masih mau cilok? kurang yang mas belikan tadi?" canda anton
"mas anton, kayaknya mas salah pilih istri deh" ucap Pras, mencoba akrab dengan calon iparnya itu
"iya ya Pras, masak nikah sama anak TK ya"
Mereka menertawakan bunga yang manyun
mereka memilih tempat duduk tepat di depan pengamen jalanan
"hampir sama dengan yang di jogja ya sayang"
"aku ndak pernah tau mas"
"belum tau ya? ntar mas ajak jalan2 di jogja" ajak Pras "mas anton, bunga kapan2 ke Jogja ya, kita jalan2 disana, rafting dia goa Pindul, seru"
"InsyaAllah Pras, pokoknya kerjaan beres ya"
Mereka ngobrol bareng, suasa makin akrab dengan hadirnya anton dan bunga.
Sepulangnya dari keliling kota malang hari ini, mereka berempat berniat pulang
"bunga, mamamu suka makanan apa? " tanya Pras
"mama pemakan segalanya mas"
anton dan bunga pulang atau mungkin mampir dulu untuk mencicil kuping, sedangkan Pras dan popy mencari buah tangan untuk aji dan mala, pilihannya ada di martabak terenak di kota itu
"aku yakin om dan tante pasti suka"
"kalau yang ini jelas enak mas, mungkin yang habisin nanti bunga"
"kita beli 2 ya"
selesai mendapatkan apa yang mereka mau, popy dan Pras bergegas pulang, karena waktu hampir magrib
"aku senang sayang, bisa menghabiskan hari ini dengan kamu"
"sama mas... eiittt tapi ingat, urusan kita belum selesai, mas masih berhutang penjelasan ya"
"iya, ntar mas ceritain waktu di kereta"
Pras berharap popy akan melupakan kejadian itu, tapi tidak dengan popy, dia akan mengejar penjelasan prasetya
𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙗𝙪𝙣𝙜