SUAMI YANG AKU SIA-SIAKAN

Nadira masuk kedalam club malam dengan semangat, dia hari ini memutuskan untuk bertemu dengan Raihan, Nadira juga ingin mengakhiri semuanya, dia juga ingin sekali memberi pelajaran pada lelaki yang telah mengkhianatinya, entah pelajaran apa yang ingin diberi Nadia, hanya dia yang tau.

Ken dan Fadil, keduanya seperti biasa, mereka mengawasi Nadira secara jarak, sampai saat ini Nadira tidak tau ada bodyguard yang mengikutinya selama ini.

Ken dan Fadil akan masuk jika ada yang membuat gaduh dengan Nyonya mereka seperti malam-malam yang sebelumnya.

Raihan yang sejak dari tadi menunggu Nadira, ia langsung melambaikan tangannya saat melihat Nadira tidak jauh dari dirinya duduk.

Raihan juga sudah memesan minuman, dia sudah menyelidiki kalau Nadira sering ke tempat ini setelah ketahuan dia mengkhianatinya, makanya Raihan mengambil kesempatan untuk mengajak Nadira ketemu ditempat seperti ini.

Melihat Raihan melambaikan tangan kearahnya, Nadira langsung menghampiri, mukanya datar, tidak ada senyum sedikitpun seperti saat Nadira belum tau kalau Raihan berkhianat.

"Ada apa, kenapa minta ketemu ?" tanya Nadira to the poin. Keduanya seperti orang asing yang tidak pernah mengenal satu sama lain.

"Duduk dulu," Ujar Raihan dengan penuh senyum seperti saat keduanya masih menjadi kekasih.

Nadira duduk, dia juga ingin memesan minuman, tapi Raihan menahannya, katanya dia sudah memesan banyak, jadi Nadira terpaksa mendengarkan perkataan Raihan.

"Sayang, aku ingin -" belum selesai Raihan berkata, Nadira langsung menegur.

"Berhenti memanggil ku dengan sebutan sayang, aku jijik sama lelaki brengsek seperti mu." Ujar Nadira tegas dan matanya begitu tajam menatap Raihan.

"Baiklah, aku ingin minta maaf padamu, aku dengan wanita itu hanya ingin bersenang-senang, aku lelaki normal, aku butuh tempat menyalurkan hasrat ku, kamu tau kenapa, itu karena kamu tidak ingin aku sentuh, padahal kita sudah pacaran tiga tahun lebih." Ujar Raihan tanpa bersalah sedikitpun.

"Aku bukan murahan seperti kekasih mu itu, aku tidak akan memberikan kesucianku sebelum sah. Tidak ada maaf untuk pengkhianat, aku pergi dulu." Nadira hendak bangkit, namun Raihan menahannya.

"Kamu jangan emosi, minum lah dulu, biar emosimu stabil." Ujar Raihan menyodorkan segelas minuman kepada Nadira.

Nadira yang tanpa curiga sedikitpun, dia langsung meminum minuman itu. Raihan yang melihat Nadira menghabiskan minuman yang dia kasih, ia menyeringai.

"Sebentar lagi, setelah ini, kamu akan menjadi milikku, dan setelah itu aku akan mencampakkan mu." Gumam Raihan dalam hati.

Raihan sengaja memasukkan obat perangsang kedalam gelas minuman yang disodorkan untuk Nadira, dia tidak rela kalau kesucian Nadira nikmati oleh orang lain, makanya Raihan melakukan ini padanya.

"Kenapa tiba-tiba kepala ku pusing." Nadira memegang kepalanya yang sudah pusing.ia melihat Raihan yang tersenyum.

"Kur* ajar, apa yang kamu lakukan, pa yang kamu masukkan ke minumanku ?" Nadira baru menyadari kalau Raihan memasukkan obat kedalam minumannya.

"Santai, sayang, jangan emosi, sebentar lagi kita akan bersenang-senang." Raihan mulai mendekat, dia ingin membawa Nadira ke suatu tempat yang sudah dia atur.

Saat Raihan merangkul pundak, Nadira langsung menepisnya. "Jangan mendekat, pergi brengsek." Nadira hampir hilang kesadaran, keringat sudah membasahi keningnya.

"Pergi, tidak, aku tidak akan pergi sebelum mendapatkan dan menikmati tubuh mulus mu." Ujar Raihan menarik tangan Nadira yang mulai lemas.

"Setelah aku menikmati tubuhmu, aku kan mencampakkan mu, kamu akan menyesal seumur hidup." Ujar Raihan lagi, dia membawa Nadira keluar dari tempat itu.

Nadira yang sudah lemas, dia tidak berdaya lagi menolak, jadi dia tidak lagi meronta saat Raihan mengusungnya keluar.

Nadira langsung dibawa ke mobil oleh raihan. Ken yang menyadari dan melihat Nyonyanya sudah tidak ada ditempat tadi Nadira duduk, ia langsung mencari.

Ia melihat Raihan hendak memasukkan seorang gadis kedalam mobil, Ken langsung berteriak karena dia yakin kalau yang Raihan masukkan kedalam mobil itu adalah Nyonyanya.

Mendengar Ken memintanya berhenti, Raihan langsung menjalankan mobilnya.

"Itu Nyonya, dia dibawa oleh lelaki itu." Ujar Ken pada Fadil temannya.

"Kita hadang dia, telepon tuan Adrian sekarang juga !" titah Ken pada Fadil.

Ken langsung masuk kedalam mobil, ia dengan terburu-buru mengejar mobil Raihan yang membawa Nyonya mereka.

"Tidak butuh waktu lama, Ken berhasil menyalip mobil Raihan bersamaan dengan mobil Adrian yang datang.

Ken keluar dari mobilnya, dia langsung menghampiri mobil Raihan, Ken menarik Raihan keluar.

Ken menghajar Raihan tanpa ampun setelah melihat ternyata benar wanita yang dia bawa Raihan adalah Nyonyanya.

Raihan tidak melawan sama sekali, dia kalah dari segi apapun, Ken punya tubuh tegap, dan kuat, Ken juga pandai karate.

"Tuan, Bawa Nyonya pulang, ia sudah di bius !" Ujar Ken saat Adrian menghampiri mobil Raihan.

Adrian mengangguk, dia langsung membuka pintu mobil, dan menarik Nadira yang tidak sadarkan diri.

"Urus dia ! bawa kekantor polisi, pastikan Ia mendapat hukuman yang sewajarnya.

Ken dan Fadil mengangguk, dia akan melakukan sesuai perintah tuannya.

Adrian langsung membawa Nadira ke mobilnya dan langsung pulang.

Diperjalanan menuju rumah, Nadira sadar, keringat keluar sebesar biji jagung.

Tubuhnya mulai bereaksi, panas sudah tentu, Nadira ingin segera menyalurkan hasratnya.

Adrian yang selama ini ia abaikan, kini dia bergelayut manja dilengan Adrian.

Nadira memeluk Adrian, tangannya ingin membuka kancing baju Adrian. Tapi Adrian menolak, sebagai lelaki dia tidak mau mengambil kesempatan.

Walaupun Nadira istrinya yang sah, tapi Adrian tidak mau menjamah sebelum Nadira menyerahkan segalanya demi suka rela.

Tidak lama kemudian, Adrian dn Nadira sampai juga dirumah. Adrian membopong tubuh Nadia kekamar, setelah membaringkan Nadira, ia segera mengisi bak air.

Setelah itu, dia mengangkat lagi tubuh Nadira dan langsung merendam Nadira kedalam bak mandi.

Adrian melakukannya agar pengaruh obat bisa hilang dan Nadira kembali seperti semula.

Selain merendam, dia juga menyemprot Nadira. Agar pengaruh obat itu hilang.

hingga satu jam kemudian, pengaruh obat pada Nadia hilang total.

Nadira langsung memakai Adrian, menuduh Adrian mengintip dia mandi.

Adrian terperangah, dia tidak habis pikir Nadira menuduh dirinya.

Adrian tidak mau dituduh tidak baik, dia menjelaskan semua yang terjadi pada Nadira.

Nadira terdiam, dia mencoba mengingat semuanya, Nadira menunduk malu saat semuanya dia ingat.

"Raihan, lelaki brengsek, aku harus memberinya pelajaran." Nadira mengepalkan tangan seolah dia ingin mencabut nyawa Raihan malam ini juga.

Nadira langsung keluar dari bak mandi, matanya memerah antar marah pada Raihan dan malu karena menuduh Adrian.

Padahal Adrian lah yang menolongnya dan membawa dirinya pulang.

Biarpun begitu gadis itu tetap keras kepala, dia sama sekali tidak mau berterimakasih pada Adrian.

"Mau kemana, dia sudah dikantor polisi." Ujar Adrian, dia tau kalau Nadira ingin memberi pelajaran pada Raihan.

"Maksudnya ?"

Bersambung.