SUAMI YANG AKU SIA-SIAKAN
DHUMMM, GRUUK GRUUK. Terdengar ditelinga penumpang saat pesawat yang mereka tumpangi mengalami suatu kendala.
Semua penumpang menjadi tegang dan ketakutan, mereka belum tau apa yang terjadi yang mereka rasakan saat ini, pesawat yang mereka tumpangi tidak baik-baik saja.
"Mas, ada apa, kenapa seperti ini, apakah udaranya sedang kosong ?" tanya seorang wanita cantik pada suami yang duduk disebelahnya.
Wanita cantik ini merasakan getaran pada pesawat dan bunyi gemuruh yang begitu bising.
Suami dari wanita cantik itu menoleh pada istrinya, tangannya menarik bahu istrinya agar bersandar didada bidangnya.
Lelaki itu tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia hanya menenangkan istrinya agar tidak panik dan ketakutan.
Lelaki itu tau kalau pesawat yang mereka tumpangi mengalami masalah, entah itu dari udara atau kerusakan mesin, tapi yang pasti lelaki itu tau kalau pesawat yang ia tumpangi sedang tidak baik-baik saja.
"Mas, apa pesawat ini akan jatuh ?" tanya istrinya lagi." Karena istrinya terus bertanya, dia terpaksa memberitahu istrinya kalau pesawat yang mereka tumpangi mengalami masalah.
Namun ketika lelaki itu hendak membuka mulut, suara dari pramugari terdengar.
"Para penumpang yang terhormat,
Kami menghadapi keadaan darurat. Mohon tetap tenang dan ikuti instruksi awak kabin.
Kenakan sabuk pengaman Anda dengan kencang, tegakkan sandaran kursi, dan jangan membawa barang bawaan.
Kenakan pelampung penyelamat atau masker oksigen bila diperlukan, sesuai arahan.
Tetap berada di kursi Anda sampai instruksi selanjutnya diberikan.
Atas kerja sama dan ketenangan Anda, kami ucapkan terima kasih."
Setelah suara itu senyap, terdengar suara para penumpang yang seperti panik dan ketakutan, bagai mana tidak, semua penumpang yang ada didalam pesawat itu sangat paham peringatan itu, kalau pramugari sedah memberi amaran, sudah pasti kalau pesawat itu sedang mengalami hal yang serius dan kemungkinan akan jatuh.
Para penumpang tau apa yang akan terjadi walaupun pramugari berucap tenang, karena mereka dilatih untuk membuat para penumpang nyaman.
"Mas, aku takut." Ujar wanita cantik tadi dengan wajah sedikit panik.
"Tenanglah sayang, semua akan baik-baik saja." Jawab suami dari wanita cantik itu.
Lelaki itu terus membuat istrinya tenang, namun dalam hati, lelaki itu sebenarnya sudah sangat ketakutan, dia yang terbiasa melakukan penerbangan seperti sadah tau apa yang akan terjadi.
Lelaki itu melihat wajah istrinya yang mulai pucat karena takut, seketika pikiran lelaki itu teringat saat dirinya mengatakan ingin pulang ke negara asalnya yang sudah sangat dia rindukan.
Flash Back On...
"Sayang, kemasi semua barang, kita akan kembali ke Indonesia nanti sore !" ujar lelaki itu pada istrinya yang sudah menemani dan merawatnya hampir satu tahun.
Wanita itu tertegun mendengar perkataan suaminya yang tiba-tiba ingin pulang ke Indonesia.
Wanita itu melihat kewajah suaminya, dia ingin melihat apakah suaminya bercanda.
"Aku sudah bosan disini, aku rindu Negara kelahiran kita." Ujar lelaki itu lagi ketika menyadari tatapan istrinya.
Mendengar perkataan suaminya lagi, wanita itu tau kalau suami serius dan tidak bercanda.
"Tapi mas, kamu belum sembuh, kenapa tidak menunggu sakit kamu sembuh dulu ?" Ujar wanita itu menyayangkan kalau perawatan suaminya akan terhenti ketika kembali ke Indonesia.
"Aku sudah tidak mau berobat lagi, percuma, penyakit ini tidak akan sembuh, kamu sudah dengar kata dokter kemarin 'kan ?"
Wanita itu mengangguk, dia memang mendengar kemarin dokter berkata kalau suami mengalami kanker paru-paru stadium akhir.
Wanita itu tidak berkata apapun lagi, sesuai yang diperintahkan suami, ia mengemas semua pakaian dan beberapa barang yang perlu dibawa.
Barang terakhir yang akan hendak dimasukkan dalam koper adalah bingka foto pernikahannya.
Wanita itu mengambil foto pernikahannya dengan suami, sebelum dimasukan kedalam koper, wanita itu mengusap foto itu, dia teringat pernikahannya yang baru satu hari saat itu.
Tepat setelah resepsi pernikahannya , suami harus dibawa kerumah sakit karena batuk yang mengeluarkan darah dan merasakan sakit yang amat terasa didada suaminya.
Saat itu juga suaminya dilarikan kerumah sakit untuk penanganan, dan beberapa hari kemudian suaminya direkomendasikan keluar Negeri dimana saat ini keduanya berada.
"Sayang, apa sudah siap ?" tanya lelaki itu dengan suara sedikit keras. Mendengar suara suaminya, wanita itu terhenyak, dia segera memasukan bingkai foto itu kedalam koper dan segera menghampiri suaminya.
"Sudah mas," jawab wanita itu setelah berada didepan suaminya.
"Kita akan terbang nanti sore." Ujar lelaki itu dan di angguki oleh istrinya.
Flash Back Off.
Lelaki itu menatap wajah ketakutan istrinya, dia merasa bersalah dan menyesal jika pesawat mereka tumpangi akan jatuh dan membuat istrinya celaka, karena dia yang memaksa untuk kembali ke Indonesia dan harus hari ini juga.
"Ya Allah lindungi kami, lindungi istriku, maafkan aku sayang," gumam lelaki itu dalam hati.
Suara kebisingan mesin pesawat semakin terdengar tidak bersahabat, pesawat sudah seperti oleng.
"Mas, apa pesawat ini akan jatuh ?" tanya wanita itu saat merasa pesawat itu seperti miring kekiri.
Ketakutan sudah sangat terlihat di wajah cantik wanita yang bernama Nadia itu.
Pasangan suami itu bernama Nadia dan suaminya bernama Adrian, keduanya menikah karena dijodohkan, namun keduanya saling mencintai.
Nadia gadis cantik dan polos, gadis yang berumur 25 tahun itu sangat baik dia mempunyai hati yang sangat lembut.
Sedangkan Adrian seorang yatim piatu yang berumur 28 tahun, dia juga lelaki yang penyayang, kedua orang tuanya meninggal saat dia berumur 20 tahun.
Nadia menikah dengan Adrian karena kedua orang tuanya punya hutang Budi pada kedua orang tua Adrian.
Nadia dan kedua adiknya sekolah juga ditanggung oleh keluarga Adrian saat itu.
"Jangan panik sayang, ada mas, kemari, pejamkan matamu." Adrian membawa tubuh Nadia kedalam pelukannya untuk membuat istrinya itu nyaman, namun hati Adrian tidak tenang, dia sangat merasa bersalah jika terjadi sesuatu pada istrinya itu.
Pesawat itu semakin miring, pramugari sekali lagi mengumumkan meminta semua penumpang tenang, namun semua penumpang bukan tenang, malah semakin bising.
Ada yang berdua untuk keselamatan, ada yang menangis, ada yang meminta tolong walaupun mereka tau tidak ada yang menolong mereka disini.
Suara riuh semakin terdengar didalam pesawat itu, Nadia juga sama tapi dia bising, dia hanya melafalkan do'a didalam hati saja.
Nadia memohon keselamatan untuk dirinya dan suaminya, begitu juga dengan Adrian, dia mohon keselamatan untuk istri yang sangat dicintainya itu.
Pesawat semakin miring bersama suara riuh para penumpang, tidak lama kemudian mesin pesawat sudah tidak bersuara, semua penumpang semakin merasa kalau pesawat itu menurun semakin cepat.
Semua penumpang memejamkan matanya dan merasakan hatinya ngilu, begitu juga Nadia dan Adrian.
Tidak lama kemudian terdengar suara dentuman yang begitu keras, setelah itu suasana menjadi hening, tidak ada lagi suara riuh didalam pesawat itu.
Tidak ada seorangpun yang bergerak didalam pesawat yang sudah patah dan hancur ditengah hutan yang gelap itu.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
neng ade
baru baca bab 1 udah tegang karena pesawat mau jatuh
2025-09-15
1
Nyonya Gunawan
Sdah mampir y thor..
2025-09-14
1
Linda pransiska manalu
Mak mampir ya.
2025-09-25
1