Renata di paksa menikah oleh orang tuanya untuk menggantikan Adik Tirinya. Di mana pria tersebut lumpuh dan hampir seluruh tubuhnya bernanah bersamaan keluar aroma busuk.
Enam bulan kemudian suaminya bisa berjalan, tubuhnya sudah tidak lagi bernanah dan mengeluarkan aroma busuk berkat perawatan Renata.
Keluarga dari pihak suaminya sangat senang akan hal itu namun sebulan kemudian suaminya ingin menikah dengan Adik Tirinya. Renata yang sangat kecewa langsung meminta cerai dan pergi meninggalkan suaminya.
Tanpa sengaja dirinya bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Renata yang memiliki hati baik menolongnya hingga pria tersebut sembuh dan mengajaknya untuk menikah.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Renata mau menerima pria tersebut atau kembali ke suaminya di mana suaminya menyesali perbuatannya? Ikuti yuk kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karma
Empat pasang mata tersebut adalah Renata, Rina, William dan Reyhan. Di mana Reyhan mendapatkan perintah dari Renata dan hal itu membuat Reyhan melaporkan ke William.
William yang mendapatkan laporan dari Reyhan langsung bergerak dengan cepat di mana William memerintahkan orang kepercayaannya untuk melakukan tes dna terhadap Kupret dan Ibu Vina.
("Ini baru permulaan." Ucap Renata sambil menatap Keluarga Besar Alexander dengan penuh kebencian).
("Kalian sudah menyakiti orang yang Aku cintai karena itu Aku akan membalas semua yang sudah kalian lakukan terhadap orang yang Aku cintai." Ucap William sambil menatap ke arah Keluarga Besar Alexander).
("Itu karma buat kalian karena sudah menyakiti Nona / Kak Renata." Ucap Rina dan Reyhan).
Kemudian mereka berempat pergi meninggalkan tempat tersebut namun ketika mereka berada di luar gerbang, tanpa sengaja Renata dan Rina bertemu dengan William dan Reyhan.
"Kak William dan Reyhan, terima kasih atas bantuannya." Ucap Renata yang mengetahui kalau William membantu dirinya lewat anak buahnya yang bernama Reyhan.
"Tidak perlu berterima kasih padaku karena kamu sudah menolongku waktu itu. Terlebih apa yang sudah Aku lakukan belum sebanding dengan apa yang sudah kamu lakukan padaku." Ucap William sambil berjalan begitu pula dengan mereka bertiga.
"Bagaimana kalau Aku mentraktir kalian makan di restoran milik Keluarga Romero?" Tanya Renata.
"Asal kamu yang masak, Aku bersedia. Tapi kalau kamu merasa keberatan ..." Ucap William menggantungkan ucapannya karena dirinya ingin sekali mencoba masakan Renata.
"Boleh." Jawab Renata sambil tersenyum.
"Benarkah?" Tanya William.
Renata hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berempat pergi ke restoran milik Keluarga Besar Romero.
Sedangkan di tempat kediaman Keluarga Besar Alexander, di mana Nenek Lampir tidak sadarkan diri ketika semua tamu undangan pergi sambil membawa semua hadiah yang tadi mereka bawa.
Ayah Vino dan Dian langsung menggotong tubuh Nenek Lampir ke arah kamar milik Nenek Lampir. Sedangkan Ibu Vina menghubungi dokter keluarga untuk memeriksa kondisi Nenek Lampir.
"Bu, apakah benar kalau pria tadi Ayahku?" Tanya Veni yang melihat Ibu Vina selesai telepon dokter keluarga.
"Tentu saja tidak benar." Jawab Ibu Vina berbohong.
"Oh ya, kenapa kamu mempermalukan Keluarga Besar Alexander di hari ulang tahun Nenekmu?" Tanya Ibu Vina mengalihkan pembicaraan dengan nada tinggi.
"Aku ..." Ucapan Veni terpotong oleh Ibu Vina.
"Demi mengambil keuntungan yang sangat besar, kamu tega mencoreng nama baik Keluarga Besar Alexander. Selain itu kamu mengambil semua tabunganku dan melaporkan ke Nenekmu." Ucap Ibu Vina.
"Jadi kembalikan semua uangku!" Perintah Ibu Vina.
"Saat ini kepalaku pusing nanti kita bicarakan lagi." Ucap Veni beralasan.
Selesai mengatakan hal itu Veni berlari ke arah kamarnya agar Ibunya tidak meminta uang yang hasil dari korupsi. Hal itu membuat Ibu Veni sangat kesal dan ikut berlari mengejar Veni.
"Diana, tunggu." Ucap Ibu Satya ketika melihat putri semata wayangnya ingin menyusul Dian.
"Ada apa, Bu?" Tanya Diana.
"Lebih baik kamu menikah dengan pria lain yang lebih kaya." Jawab Ibu Satya.
"Tapi Bu, Aku sangat mencintai Dian." Ucap Diana.
"Keluarga Alexander sudah dipermalukan di depan orang banyak. Terlebih lagi Ibu merasa kalau mereka sebentar lagi bangkrut." Ucap Ibu Satya yang tidak setuju putri semata wayangnya menikah dengan pria miskin.
"Tidak mungkin Keluarga Alexander bangkrut terlebih Aku dan Dian harus menikah karena sekarang ini Aku sedang hamil." Ucap Diana bersikeras.
"Terserah kamu saja. Hanya saja kamu jangan menangis dan menyesal karena Ibu sudah bilang sama kamu sebelumnya." Ucap Ibu Satya.
Bruk
"Diana!" Teriak kedua orang tuanya dengan serempak.
Entah kenapa tiba-tiba tubuh Diana seperti tidak bertulang di tambah kepalanya tiba-tiba terasa pusing, hal itu membuat Diana ambruk dan tidak sadarkan diri.
Ayah Satya langsung menggendong Diana lalu sepasang suami istri tersebut pergi meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan cemas.
"Diana, kamu kenapa?" Tanya Ibu Satya sambil menepuk-nepuk pipi Diana dengan pelan.
Namun Diana hanya diam dan sama sekali tidak bereaksi. Hal itu membuat Ibu Satya memerintahkan sopirnya untuk mempercepat laju mobilnya menuju ke rumah sakit.
Sopir itu pun langsung menambah kecepatan mobil tanpa mempedulikan bunyi klakson saling bersahutan. Namun tiba-tiba ...