Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
saingan baru Marco
Saat sedang asik ngobrol ponsel Arinda berdering
" nah ini dia " kata Arinda melihat nama di ponselnya
" hallo " ucap Rasheed
" hallo ada apa Ras? " tanya Arinda dengan bahasa asing
" Arinda aku sudah ada di bandara, bisakah kamu jemput aku " kata Rasheed
" oh...kamu serius??? " tanya Arinda
" yes, ayo kamu kesini aku tunggu ya, karena ini pertama kalinya aku ke Indonesia " katanya lagi
" oke baiklah, tunggu 30 menit lagi aku sampai " kata Arinda
Telepon terputus.
" Mel, sorry ya aku harus ke bandara jemput Rasheed aku janji deh lain kali kita ngobrol lagi " ujar Arinda
" iya oke, sana jemput mas Rasheed mu " kata Melinda
" oke thanks ya, aku pergi dulu " kata Arinda lalu pergi setelah cipika-cipiki dengan Melinda
Melinda menatap kepergian Arinda " kak Marco sepertinya kamu akan sulit kembali pada Arinda, wajahnya langsung berbinar saat mendapat kabar Rasheed datang " gumam Melinda
Akhirnya Melinda pun memutuskan untuk pulang.
...
" Rasheed " panggil Arinda dan pria tampan berpostur tinggi itu melambaikan tangan nya
" hai... aku menepati omongan ku kan? " Kata Rasheed
" aku ga nyangka kamu beneran ke Indonesia secepat ini " kata Arinda
" iya, karena aku penasaran, kamu selalu bilang Indonesia itu indah jadi aku putuskan untuk membuktikan ucapanmu " kata Rasheed
" bisa aja " mereka tertawa
" oh iya, kamu antar aku ke hotel untuk menginap selama disini ya, pokoknya selama aku disini kamu jadi tour guide nya " kata Rasheed
" siap... aku akan ajak kamu keliling Indonesia dan membuktikan bahwa Indonesia memang indah " kata Arinda
Mereka berjalan keluar dari bandara dan menuju hotel.
Arinda membawa Rasheed ke hotel yang paling dekat dengan rumahnya agar lebih mudah bolak-balik
" setelah cek in kamu ke rumah ku ya, aku mau kenalin kamu ke orang tua ku, mereka pasti senang ada teman dari luar negeri yang datang untuk melihat keindahan negara ku " ucap Arinda
" oke, sekalian aku numpang makan ya, perutku sepertinya lapar " ujar Rasheed
" kamu tenang aja, aku akan minta orang rumah untuk masak makanan spesial Indonesia buat kamu " kata Arinda
Mereka terus mengobrol akrab, Rasheed memang sahabat Arinda ketika kuliah di luar negeri, selama kuliah Rasheed lah yang selalu melindungi Arinda, banyak orang yang menyangka Rasheed dan Arinda adalah sepasang kekasih namun pada kenyataannya Rasheed berbeda dengan pria pada umumnya, ia memiliki kelainan, Rasheed menyukai sesama jenis dan itu semua tertutupi oleh posturnya yang tinggi dan tampan.
Arinda sudah mengetahui keadaan Rasheed namun ia masih mau berteman dengan nya, itulah kenapa Rasheed sangat menyukai Arinda, hanya Arinda yang memperlakukan nya biasa dan ia merasa tidak di pandang rendah dan aneh.
Arinda sengaja mengatakan dirinya sedang dekat dengan Rasheed agar Marco tak terus-terusan mengejarnya
mobil Arinda berhenti di salah satu hotel bintang 5 , yang tarif sehari ya saja bisa sampai jutaan namun itu tak menjadi masalah bagi Rasheed, ia adalah anak pengusaha tambang di Dubai yang tajirnya ga ketulungan.
Arinda mengantar Rasheed cekin hingga masuk ke kamar hotel milik Rasheed. karena Rasheed sama sekali tak mengerti bahasa Indonesia
" gimana? Oke kan? " tanya Arinda
" oke, sangat nyaman " jawab Rasheed
" hotel ini juga ada di pusat kota, jadi kamu bisa lihat kesibukan kota Jakarta dari sini " kata Arinda
" bagus, city view nya sangat bagus "
" oh iya Rin, sepertinya aku butuh kendaraan selama disini, kamu bisa antarkan aku ke showroom terdekat? "
" ngapain harus sewa, kamu pakai saja mobilku, aku bisa pakai mobil yang lain " kata Arinda
" oke kalau gitu aku akan bayar sewa ke kamu saja " kata Rasheed
" ya ampun... Ngapain sewa, kamu ga menganggap ku teman kalau semua nya kamu hitung dengan uang " kata Arinda
" no!!! Bukan begitu, aku cuma ga mau merepotkan mu " kata Rasheed
" sama sekali ga repot Rash, aku senang kamu datang kesini dan nanti kalau aku yang datang ke negara mu kamu harus perlakukan aku seperti tamu istimewa melebihi putri raja Dubai " kata Arinda
" tenang saja, aku akan siapkan kapal pesiar untukmu "
" hahahaha " mereka tertawa
tanpa Arinda sadari ternyata ada seseorang yang mengikutinya, tak lain dan tak bukan orang suruhan Marco yang bertugas melaporkan apapun kegiatan Arinda
" bos, target menjemput seorang pria dan membawanya ke sebuah hotel " kata orang tersebut kepada Marco
Marco auto kepanasan dan di bakar cemburu
" siapa orang itu? " tanya Marco
" kayanya dari luar negeri bos, karena nyonya menjemputnya di bandara, dan dia ga bisa berbahasa Indonesia, dari wajahnya seperti berdarah timur tengah, dan sekarang mereka ada di salah satu kamar hotel" lapornya
" ngapain berduaan di kamar hotel, kamu ikuti terus,dan laporkan semua kegiatan Arinda " kata Marco
" baik bos "
setelah mengantarkan Rasheed ke hotel Arinda mengajak nya untuk berkunjung ke rumahnya.
Dirumah Arinda mengenalkan Rasheed kepada kedua orang tua nya, mengajak Rasheed berkeliling rumah mewah Arinda dan bersantai di gazebo belakang rumah Arinda
Papa dan mama Arinda sudah tau siapa Rasheed sejak Arinda masih di luar negeri termasuk kelainan yang di miliki Rasheed
hingga malam tiba mereka makan malam bersama
" pah seperti nya Arinda akan sering bolos kerja selama Rasheed disini " kata Arinda
" ga apa-apa, nanti papa handle semua kerjaan kamu. " kata papa
" Rash... Rencana nya mau kemana saja selama di Indonesia? " tanya papa kepada Rasheed tentu saja dengan bahasa asing
" karena waktu ku disini hanya 10hari jadi mungkin aku hanya akan mendatangi tempat-tempat yang paling rekomended seperti candi Borobudur, Bali, lombok " jawab Rasheed
" tapi sebelumnya aku minta maaf karena selama disini aku akan banyak merepotkan Arinda dan juga om dan Tante " kata Rasheed
" no... Ga masalah Rasheed kamu adalah tamu istimewa jadi nikmati saja liburanmu di Indonesia " kata papa
" terimakasih om " ucap nya
Suasana hangat tercipta, Rasheed memang sangat mudah bergaul dan berbaur meski dengan orang baru
setelah makan ia banyak ngobrol dengan papa Arinda membicarakan soal bisnis papa nya di Dubai sana.
" om boleh saya bertanya? " ucap Rasheed
" apa? "
" apa om ga takut Arinda berteman dengan saya? " tanya Rasheed.
" kenapa harus takut, kamu orang baik "
" tapi orang yang tau saya akan selalu memandang saya berbeda dan menjauhi saya " kata nya
" Rash... Sesama makhluk Allah ga boleh mengintimidasi orang lain, tapi apa kamu ga berniat untuk mengobati kelainan yang kamu alami? Sayang loh kamu tampan, dokter berbakat, " tanya papa
" sudah saya coba om, tapi belum ada hasil rasanya melihat wanita secantik apapun tak ada reaksi, berbeda jika saya melihat pria tampan dan gagah " ucap nya
" bahkan saya sempat mencoba menyewa wanita cantik malah bisa di bilang wanita tercantik di Dubai, tubuhnya indah untuk mengetes apakah saya bisa on tapi nyatanya nihil "
" sampai wanita itu maaf, bugil di depan saya tetap saja tak ada reaksi " kata Rasheed
" dari kecil saya tidak punya teman, hanya Arinda yang mau berteman dengan saya " kata Rasheed.
" om rasa kamu harus mencari wanita yang benar-benar mencintai kamu dengan tulus dengan tekad yang kuat saya yakin kamu bisa sembuh, kamu bisa jadi pria sejati " kata papa
" mudah-mudahan om "
Obrolan berlangsung cukup lama, hingga pada pukul 10 malam barulah Rasheed pamit pulang ke hotel dengan membawa mobil Arinda
