YUWEN anak yang terlahir tanpa bakat, dan siapa sangka dia menemui pedang yang tak bertuan dan di situlah dia mendapatkan kekuatan, ikuti kisah nya YUWEN. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Tetua berbaju kuning sudah berdiri di atas arena, untuk menunggu lawan nya naik. Tetua itu memiliki ranah kultivasi tingkat imortal level empat puluh.
Dia begitu percaya diri dengan kekuatan yang di milikinya, untuk membalas kan dendam teman nya yang sudah tewas.
"Li Mey! Pelan-pelan saja, jangan terlalu cepat!". Gumam Yuwen, sambil menatap tajam ke arah tetua yang akan menjadi lawan Li Mey.
"Baik Yuwen !". Jawab Li Mey dengan nada suara yang begitu dingin.
Tanpa menunggu lagi, kemudian li mey langsung memasuki arena untuk melakukan pertarungan hidup dan mati.
Dan li Mey pun sama, dia tidak menunjukan dulu tingkatan ranah kultivasi nya. Membuat lawan menjadi sumringah, di kira nya kalau li mey itu wanita cantik yang memiliki kemampuan yang tidak seberapa.
"Maaf, kalau saya mau bicara sedikit tidak sopan pada patriak dari sekte naga neraka !". Ujar tetua berbaju kuning, sambil menatap Yuwen yang sedang berdiri di luar arena.
"Kalau boleh saya menawar. Tolong lawan untuk saya, di ganti dengan se orang pria tangguh, jangan seorang wanita. Saya jadi kurang tega kalau harus melukai tetua yang cantik ini!". Gumam pria itu kepada Yuwen, dengan nada sedikit merendahkan kemampuan li mey.
"Saya tahu, kalau kemampuan tetua memang lah sangat tinggi. Tapi, dihadapan kami, anda itu bukanlah apa-apa! Jadi kalau ingin bertarung, cepatlah lakukan! Jangan buang-buang waktu lagi!". Gumam Yuwen, dengan tatapan tajam. Seolah tidak suka dengan ucapan tetua yang akan menjadi lawan Li mey itu.
Mendengar ucapan Yuwen yang begitu pedas, tetua ber baju kuning langsung menatap wajah li mey yang berdiri tidak begitu jauh dari tempat tetua itu berdiri.
"Baiklah! Aku akan mengabulkan ke inginan patriak mu itu! Jangan bilang aku kejam! Karna ini pertarungan hidup dan mati !!". Ujar tetua berbaju kuning, dengan nada bicara yang begitu arogan.
"Tolong jaga nyawa senior dengan baik, kalau tidak di jaga dengan baik, bisa-bisa nanti terlepas tanpa anda sadari!". Gumam Li mey dengan senyuman di sudut bibir nya.
"Oh! Begitu. Tolong tunjukan kekuatan anda. Agar saya bisa mengurangi kekuatan, kalau sudah tahu kekuatan anda!". Gumam tetua itu masih dengan nada meremehkan kan.
Lalu li Mey menunjukan ranah kultivasi nya di tingkat imortal level tiga puluh lima. Padahal li Mey sudah mencapai level tujuh puluh. Tapi dia sengaja menutupi nya, untuk mempermainkan lawan nya.
Lawan nya yang memiliki tingkat imortal level empat puluh. Langsung sumringah. Dan dia berpikir, kalau li Mey adalah lawan yang akan mudah untuk di kalahkan, karna level nya jauh berada di bawah dia.
Tanpa menunggu lagi, tetua berbaju kuning langsung menyerang li Mey. Tebasan demi tebasan dia lancarkan untuk membunuh Li mey.
Tapi, setiap serangan nya, selalu saja di patah kan oleh li mey. Tetua berbaju kuning itu, terus menyerang li mey. semakin lama, serangan nya semakin cepat dan brutal. Tapi masih saja li mey bisa menahan nya.
Sampai sekarang, li Mey hanya bertahan tanpa menyerang balik. Itu di lakukan hanya untuk mempermainkan pihak musuh.
"Sekarang, apakah anda sudah sadar dengan kekuatan yang di miliki saya! Sampai anda tidak mampu untuk menyerang balik! ". Ujar tetua itu. Yang menganggap, kalau li mey sudah merasa kewalahan. Sampai tidak bisa menyerang balik.
"Benarkah!!". Jawab li Mey singkat.
Tiba-tiba li mey menghilang dari tempat asal nya. Kemudian muncul persis di belakang tetua ber baju kuning. Kemudian li mey mencubit leher tetua berbaju kuning. Waktu tetua berbaju kuning menoleh ke belakang, Li mey sudah tidak ada lagi, dan kembali ketempat asal Li Mey berdiri.
Tetua berbaju kuning, sangat kaget dengan kecepatan gerakan yang di lakukan oleh li Mey.
"Untung saya mencubit anda, hanya dengan jari tangan. Kalau dengan pedang, mungkin kepala anda sudah terlepas barusan!". Gumam Li mey dengan nada sedikit bercanda.
Melihat kejadian barusan, tetua berbaju kuning baru menyadari. kalau sedari tadi, ternyata li mey hanya mempermainkan nya.
"Ternyata anda memang memiliki kemampuan. Tapi barusan itu adalah kecorobohan saya, yang tidak memperhatikan pergerakan anda!". Jawab tetua itu memberi alasan.
Lalu tetua itu langsung menghilang seperti yang di lakukan oleh li Mey, tadi nya mau muncul di belakang li Mey. Tapi kejadian nya, berbeda dengan yang di harapkan kan oleh tetua itu.
Waktu terus tetua berbaju kuning muncul lagi, Li mey sudah berpindah tempat. Sekarang li mey sudah berada di udara.
Tetua itu menoleh ke kanan dan ke kiri, tapi ada suara yang ke buru menyadarkan dia.
"Kamu sedang mencari apa pak tua !!". Tanya li mey dengan santai nya. sambil berdiri di udara menatap tetua berbaju kuning.
"Sialaaan...! Kamu berani mempermainkan ku !!". Bentak tetua itu.
"Pedang sabit kematian...!". Gumam pria itu.
Kemudian, siluet-siluet tebasan pedang. menghujani ke arah limey berada. Tapi, Li mey hanya melambaikan tangan. Sambil tersenyum. Dan siluet-siluet itu langsung hancur menjadi serpihan cahaya.
Kemudian tetua berbaju kuning langsung loncat menjauh. Dan li Mey pun mulai turun dari udara, dan memijakan kaki nya lagi di atas tanah.
"Badai petir kematian...!". Gumam tetua itu, sambil mengarah kan pedang nya ke arah li mey.
Dari ujung pedang tetua berbaju kuning langsung keluar petir yang begitu besar.
Kemudian petir itu langsung menyambar li Mey. Tapi li Mey hanya menahan nya dengan ujung jari, kemudian petir itu langsung hilang menjadi ketiadaan.
"Jadi, hanya seperti itu. Kekuatan yang kamu sombong kan sejak awal. Sungguh mengecewakan!". Ungkap li Mey.
Melihat itu. Tetua berbaju kuning, sekarang benar-benar menjadi murka.
"Serigala pembunuh level maxs...!".
Gumam tetua berbaju kuning, dengan wajah yang sudah memerah terbakar emosi.
Dari balik bayangan, muncul siluet serigala api dengan mata yang menyala-nyala. Serigala itu langsung melesat menyerang ke arah dimana li mey berdiri.
Dengan bibir tersenyum, li mey membiarkan serigala api itu menyerang ke arah tubuh nya yang anggun itu. Tapi, waktu serigala sudah dekat dengan li mey, tiba-tiba serigala itu langsung hancur tanpa sisa.
Melihat kejadian itu, tetua berbaju kuning langsung terbelalak seolah tidak percaya. Dan dia mulai benar-benar menyadari, kalau li mey bukanlah ranah imortal level tiga puluh lima, tapi Li Mey menyembunyikan kekuatan yang sebenar nya.
"Kenapa anda berhenti menyerang! Apa segitu saja batas kekuatan anda!". Ucap Li Mey mencibir.
Lalu setelah itu li mey menyimpan pedang nya ke cincin penyimpanan. Tetua berbaju kuning pun sedikit keheranan dengan sikap li mey, yang seperti akan menghentikan pertarungan.
Tapi setelah itu. Tubuh li Mey langsung mengeluarkan cahaya, ranah kultivasi yang asal nya imortal level tiga puluh lima, langsung naik ke level tujuh puluh. Dari punggung nya langsung keluar dua bilah sayap Phoenix. Tubuh li mey pun langsung di selimuti api yang ber kobar-kobar. Dan kini li mey pun melayang di udara dengan mata yang mengeluarkan percikan api. Tidak berhenti di situ, dari tangan li Mey, muncul rantai api yang begitu membara.
Tetua berbaju kuning, langsung duduk lemas, saat mengetahui kekuatan li Mey yang sebenar nya.
Li Mey yang asal nya wanita cantik dan anggun, kini penampilan nya, berubah seratus delapan puluh derajat.
Sekarang li Mey seperti iblis betina yang haus darah. Patriak dari sekte petir emas, tubuh nya jadi gemetar.
"Bawahan nya saja sudah seperti itu, bagai mana dengan kekuatan patriak nya ?!". Gumam patriak petir emas dalam hati.