Shanum,, putri dari kekaisaran angin yang di buang oleh ayahnya kedalam jurang, hanya karena keputusan dari kebanyakan menteri.
Namun, dia tumbuh menjadi gadis yang tangguh. Dia memiliki misi untuk mencari identitasnya. Tapi, tak disangka misinya ternyata lebih besar dari yang ia kira,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tes darah hubungan
Setelah peramal pergi,,, semua malah berbisik-bisik tentang putri. Hal itu, membuat putri Lu Yan menjadi sedikit pusing karena semua mata tertuju ke arahnya.
"Kakak,,,,,?" panggilnya putus asa.
"Iya Lu Yan,, bersabarlah sebentar lagi, aku akan mencari waktu yang pas agar kita berganti tempat lagi,,,"
"Baik kak,,,kepala ku sedikit pusing ketika mereka terus menatapku,,," curhatnya.
Acara di lanjutkan dengan beberapa kelompok masyarakat yang bisanya membuat teater cerita di pasar-pasar. Ketika mereka berada di panggung untuk menunjukkan sebuah cerita. Putri Shanum menggunakan kesempatan ini untuk bertukar tempat kembali dengan adiknya.
Setelah waktu berlalu, akhirnya tibalah dimana tuan putri harus meletakkan tangannya di batu energi untuk mengetahui elemen ilmu apa yang iya miliki. Hal itulah yang membuat para guru besar akademi juga ikut menghadiri acara ini. Hanya untuk melihat kekuatan tuan putri.
Shanum meletakkan tangannya tepat di atas batu itu, namun batu itu tidak bereaksi apapun. Itu membuat beberapa orang tertawa pelan karena tuan putri tak bisa mengeluarkan energi apapun.
"Sayang,,,, fokuskan kekuatanmu pada tanganmu,, sepertinya kau belum fokus,,," ucap kaisar dengan nada lembut, dia bisa melihat bahwa putrinya saat ini sedang di tertawakan oleh beberapa orang.
"Merepotkan sekali,,," batin Shanum.
"Yang mulia, kau harus mengeluarkan sedikit kekuatanmu agar adik-adikmu juga tak di remehkan kelak,,," ucap singa melalui telepati.
"Aku tahu itu, tapi lihatlah para pemimpin akademi itu,,, jika aku mengeluarkan sedikit saja kekuatanku. Mereka pasti bisa merasakan bahwa aku sedang berpura-pura tidak memiliki kekuatan,,," balas Shanum.
"Serahkan padaku yang mulia,,, apakah kau melupakan raja singa ini,,," ucap ayah dari kedua anak singa yang tadi bersama putri lainnya.
"Hehehe,,,, aku lupa ada kau,,," balas Shanum.
Shanum kembali memejamkan matanya, lalu batu energi itu berubah menjadi berwarna kuning, yang artinya dia memiliki elemen api.
"Elemen api,,,," ucap semua orang yang tahu arti kekuatan itu.
"Ini pertama kalinya anggota keluarga kekaisaran angin memiliki kekuatan elemen api,,," batin para guru besar dan juga para kaisar.
"Kenapa aku tidak asing dengan aura kekuatan miliknya,,,ini seperti kekuatan milik ibunda ratu,,,," batin kaisar api.
"Aduh,,, baru segini energiku sudah heboh. apalagi jika aku mengeluarkan semuanya,,," batin Shanum.
"Maka mereka akan pingsan, ratuku,,,," kompak beberapa binatang ilahi.
"Apa yang terjadi bibi Sinsin,,,? Kenapa semua orang menjadi serius,,,?" tanya putri berbisik ke arah Sinsin, seolah-olah dia seperti tak tahu apa yang sedang terjadi.
"Tuan putri, elemen api belum pernah dimiliki oleh anggota keluarga kekaisaran angin. Jadi, tentu saja ini menjadi hal yang baru bagi kami,,,?" jawab Sinsin dengan kembali berbisik.
"Maaf yang mulia,,, bukankah ini sangat aneh. Bagaimana bisa seorang keturunan kaisar angin memiliki kekuatan elemen api,,," ucap menteri keuangan berusaha mengambil kesempatan untuk menghancurkan permaisuri sekali lagi.
"Apa maksudmu menteri keuangan, jangan melampaui batas kesabaran kaisar ini,,," ucap marah kaisar angin.
"Tidak yang mulia, tapi bagaimana mungkin tuan putri bisa memiliki elemen api. Sedangkan baik kaisar maupun permaisuri tak memiliki elemen itu di tubuh kalian,,,,," menteri keuangan mengatakannya dengan nada seperti mengejek garis keturunan permaisuri.
"Sudah cukup menteri keuangan,,," teriak kompak kaisar, permaisuri, maupun Xue Rae ayah angkat permaisuri.
"Apa kau berusaha mengatakan bahwa cucuku bukanlah anak kaisar angin,,,," ucap kepala jenderal Xue Rae.
"Aku tidak mengatakan seperti itu, namun bukankah bisa jadi begitu,,,?" balasnya membuat keadaan semakin ricuh
Gedubrak,,,,,,
Shanum membalik meja yang ada di depannya membuat semua terkejut menatap ke arahnya. Kemarahannya telah memunjak
"kakak" panggil Lu Yan dan Lu Ying serempak.
"Husssss,,,,, agar semua orang tidak terus meragukan identitasku maukah kau bertaruh denganku menteri keuangan,,,,?" Tanya Shanum.
"Bertaruh apa,,,?" tanya menteri keuangan menantang.
"Jika aku adalah darah daging kaisar angin. Maka putrimu selir ketiga akan diceraikan oleh kaisar,,,. Bagaimana,,,?" tanyanya.
"Itu,,,, baiklah,,," yakin menteri keuangan setelah sempat ragu di awal.
"Yang mulia kaisar, bisakah kau menggunakan suatu cara agar tahu apakah putri ini darah dagingmu,,,?" tanya Shanum ke kaisar.
"Ada satu cara, yaitu teteskan darah ke dalam air suci dari kolam ilahi. Apabila darah itu saling bersatu maka mereka adalah keluarga langsung. Apabila tidak bersatu maka mereka bukanlah keluarga,,,," jawab menteri keuangan sebelum kaisar menjawabnya.
"Bagus sekali,,, akhirnya aku bisa membuat putrimu itu keluar dari status selir kaisar,,, Aku terima,,," ucap Shanum lantang.
Beberapa orang di sibukkan dengan persiapan tes hubungan antara kaisar dan putri. Menteri keuangan begitu yakin apabila putri bukanlah putri kandung kaisar. Sedangkan selir ketiga begitu khawatir bila dia malah di copot dari status selir kaisar.
Ketika semuanya telah siap, baik kaisar maupun Shanum sama-sama menyayat telapak tangannya agar mengeluarkan darah. Dan kedua darah itu dengan sangat cepat menyatu.
"Yang mulia kaisar,,, entah kau terima atau tidak, tapi selir ketiga bukan lagi selir mu,,, Kau harus menjadi kaisar yang adil,,, semua orang mendengar dan menyaksikan segala sesuatu yang barusan terjadi,," ucap lantang Shanum sambil menunjuk ke arah menteri keuangan dan selir agung.
"Butuh waktu bertahun-tahun agar aku bisa menyingkirkan selir ketiga. Tapi, putri dengan mudah menyingkirkannya,,," batin permaisuri dan selir agung.
"Bagus sekali putriku,,, kaisar sangat terbantu olehmu,,," batin kaisar.
"Cihhhhh,,,, satu ulat bulu telah tersingkir,,," batin Shanum.