NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Lelah

Ketika Istriku Lelah

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Ibu Pengganti / Duda / Tamat
Popularitas:570.6k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Persahabatan Audi, Rani dan Bimo terjalin begitu kuat bahkan hingga Rani menikah dengan Bimo, sampai akhirnya ketika Rani hamil besar ia mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya tak tertolong tapi bayinya bisa diselamatkan.

Beberapa bulan berlalu, anak itu tumbuh tanpa sosok ibu, Mertua Bimo—Ibu Rani akhirnya meminta Audi untuk menikah dengan Bimo untuk menjadi ibu pengganti.

Tapi bagaimana jadinya jika setelah pernikahan itu, Bimo tidak sekalipun ingin menyentuh, bersikap lembut dan berbicara panjang dengannya seperti saat mereka bersahabat dulu, bahkan Audi diperlakukan sebagai pembantu di kamar terpisah, sampai akhirnya Audi merasa tidak tahan lagi, apakah yang akan dia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Belas

Bimo membuka pintu rumahnya dengan perasaan lelah yang menyelimuti. Setelah seharian bekerja, dia berharap bisa pulang dan merasakan kehangatan rumah. Namun, saat melangkah masuk, suasana yang biasanya hangat itu terasa aneh. Dia melihat dinding ruang tamu yang biasanya dipenuhi foto-foto pernikahan beserta senyuman istri pertamanya, Rani, kini tampak kosong.

“Rani? Kemana perginya foto Rani?” Bimo berkata seolah memanggil nama istrinya itu. Namun yang terdengar hanya gema suaranya sendiri. Hatinya mulai panik. Di dinding itu hanya tersisa paku-paku yang menyangga kenangan-kenangan indah.

Dia melangkah ke arah ruang keluarga, dan tak juga dia dapati foto-foto, istrinya itu. Dia melihat Audi, istri keduanya, yang sedang duduk di sofa sambil mengecek gawainya.

“Audi!” Bimo berteriak, suara penuh ketidakpercayaan. “Apa yang terjadi di sini? Kenapa semua foto Rani hilang?”

Audi menatapnya dengan bingung, dan setelah beberapa detik terdiam, dia berkata, “Foto-foto itu ...."

“Katakan kemana foto-foto itu! Jangan berpura-pura tak tau!” Bimo mendekat, nada suaranya semakin meninggi. “Semua foto Rani hilang, dan aku tahu kamu pasti ada hubungannya dengan ini! Apa kamu yang menyembunyikannya?”

Audi tampak terkejut dan marah sekaligus. “Kamu tidak bisa menuduhku seperti ini! Aku tidak mungkin melakukan itu!” Dia berdiri, menatap Bimo dengan mata berapi-api. “Kamu bahkan tahu betapa aku menghormati Rani!”

Mendengar perkataan Audi, Bimo bukannya merasa sedikit mereda. Namun, ia tidak yakin dengan ucapan istrinya itu. “Lalu siapa yang bisa melakukannya? Di rumah ini hanya ada kita berdua selain bibi dan aku tidak akan membiarkan siapa pun merusak kenangan itu.”

"Tante Susi yang melakukan. Aku sudah melarang, tapi dia tak mengindahkan."

Bimo mengambil vas bunga dan melemparnya ke dinding hingga hancur berkeping-keping. Napasnya berburu dengan cepat.

"Jangan bawa-bawa mama dalam kesalahanmu. Aku tau kau iri dengan Rani. Dulu aku tak percaya dengan ucapan Rani yang mengatakan jika kamu iri dan marah karena aku lebih memilih dirinya dari pada kamu. Aku anggap itu hanya kesalahpahaman saja. Ternyata ucapan Rani terbukti, kamu iri dan cemburu karena aku menikah dengannya!" seru Bimo.

"Aku cemburu dan iri dengan Rani ...?" tanya Audi untuk meyakinkan pendengarannya. Dia tak percaya jika sahabatnya bisa memfitnah begitu.

Padahal dia yang meyakinkan Bimo untuk menerima Rani, saat pria itu bertanya mengenai kepribadian istri pertamanya itu. Audi tertawa, merasa dunia sedang mempermainkan dirinya.

"Jika aku cemburu dengan Rani, aku tak akan mendukung kamu saat akan melamarnya. Jika aku iri dan cemburu dengan Rani, aku tak akan meminta kamu menerimanya. Jika aku cemburu ...."

"Cukup ...! Jadi kau mau bilang kalau Rani berbohong. Rani yang salah. Aku tau siapa kamu. Kita bukan hanya satu atau dua tahun saling mengenal!"

"Kau tak mengenal aku, Bimo! Kau gak tau denganku! Jika kau mengenal siapa aku, kau tak akan salah paham begini!" teriak Audi.

"Jangan berteriak! Aku masih mendengar dengan baik. Aku yakin pasti kau yang meminta Tante Susi untuk mengambil foto Rani. Sudah berulang kali aku katakan, kau harus sadar posisimu. Kau tak akan bisa menggantikan Rani!"

Kembali Audi tertawa. Namun, dalam tawa itu air mata jatuh membasahi pipinya. Dia merasa sudah lelah dan menyerah. Berharap Bimo bisa menerimanya, tapi sepertinya itu tak mungkin. Dia tak menginginkan dicintai sebesar Bimo mencintai Rani, dia juga tak ingin mengganti posisi Rani. Hanya ingin sedikit dihargai saja kehadirannya.

"Untuk apa aku meminta Tante Susi buat mengambil foto itu. Ada atau pun tanpa foto itu posisi ku tak berubah. Aku hanya kau anggap sebagai pengasuh anakmu saja!"

"Jangan banyak bicara, aku mau kau kembalikan semua foto Rani ke tempat semula. Saat ini juga. Aku beri kau waktu satu jam!" ucap Bimo dengan sedikit berteriak.

Karena suara pertengkaran keduanya membuat Ghita menangis. Audi yang mendengar suara isakan bocah itu bermaksud masuk ke kamar.

"Mau kemana kau?" tanya Bimo.

"Aku mau diamkan Ghita dulu. Nanti aku jemput ke rumah Tante Susi. Tapi aku melakukan ini bukan karena salah. Aku bersumpah demi apa pun jika semua bukan mauku, tapi itu keinginan Tante Susi sendiri. Tadi dia bilang akan mengatakan padamu, mungkin Tante Susi lupa," jawab Audi mencoba membela dirinya.

Dia tak mau disalahkan atas apa yang tak pernah dia lakukan. Jika dia mau mengambil foto itu kembali karena tak ingin berdebat lagi. Dia tak sudah lelah setiap hari bertengkar. Ada saja bahan yang membuat mereka bertengkar.

"Jangan cari alasan untuk menunda pengambilan foto itu. Sudah aku katakan, aku hanya memberimu waktu satu jam!" seru Bimo.

"Aku bukan mencari alasan, kamu dengar sendiri kalau Ghita menangis."

"Biarkan saja. Bibi pasti bisa menenangkan nanti!"

"Oke ... jika itu maumu!"

Audi lalu melangkah menuju ke pintu utama. Melewati pecahan kaca dari vas bunga yang tadi pecah karena Bimo melemparnya. Saat kakinya menginjak kaca tersebut dan membuat darah segar mengalir dari telapak kakinya, Audi tak peduli. Rasa sakit hatinya lebih besar dari rasa sakit di kaki.

Bimo yang melihat kaki Audi berdarah menjadi sedikit cemas. Dia lalu meminta sahabatnya itu mengobati lukanya.

"Kakimu berdarah. Obati dulu!" ucap Bimo sedikit pelan.

"Jika aku mengobatinya terlebih dahulu, aku akan telat. Bukankah kau hanya memberiku waktu satu jam," jawab Audi.

Dia terus berjalan dan pergi meminta tolong supir untuk mengantarnya. Tak peduli darah segar terus mengalir dari telapak kakinya itu. Lantai rumah penuh dengan tetesan darah.

"Dasar keras kepala." Bimo mengomel sendiri.

Di dalam taksi akhirnya tangisan Audi pecah. Dia merasa sudah sangat lelah dan ingin menyerah.

"Bu, kita ke rumah sakit?" tanya supir melihat kaki Audi yang berdarah.

"Kita ke rumah Tante Susi saja. Rumah mamanya Rani," jawab Audi. Supir ini merupakan supir pribadi untuk Rani, sehingga pasti mengetahui di mana rumah majikannya itu.

"Tapi kaki Ibu berdarah," ucap supir itu lagi.

"Tak apa, Pak. Nanti kita terlambat. Bimo bisa marah," balas Audi.

Supir itu akhirnya diam. Namun, wajahnya memperlihatkan kekuatiran dan rasa kasihan.

Ternyata lebih sakit bersaing dengan orang yang sudah tidak ada raganya, tapi masih menguasai seluruh hatinya. Aku tak akan pernah bisa menang bersaing dengan orang di masa lalu'mu yang sudah tak ada di dunia ini. Aku memang memiliki ragamu, akan tetapi hati, pikiran dan seluruh napasnya tak bisa kumiliki.

1
Evi Goenharto
halah alesan aja laki2, ntar kalo Audi udh meninggal jg bakalan balik ama yg namanya Laura, semudah itu kan kalo laki2 menjalin hubungan ama siapa aja walau udh nikah sekalipun...gaya pake brsedih bentaran jg udh hahahihi ama Laura...eeehh kenapa aku yg sewot yak thor, aaaahhh dirimu nggemesin thor 🤣🤣🤣
Basri Ambung
aku dukun klw bercerai ,terlalu dalam luka ya jika harus dibandingkan dgn org yg sudah tiada
Maya Lara Faderik
kasihan Audi dari awal sampai akhir hanya air mata menemani setiap bab membacanya ..perjuangan Audi berakhir dengan ajal yang menjemputnya..Audi seolah dunia nyata ...
Hr sasuwe
👍
Ratna Ningsih
mungkin Daniel udah tau penyakit Audi, makanya dia menyusul nya ke kota A, Daniel kan menyuruh detektif Intuk memata matai Audi. 🤔🤔🤔🤭🤭
Ratna Ningsih
apa maunya Audi ini🤔🤔 Dimata org yg ga paham terkesan murahan. baru putus dg Daniel udah minta dijemput sma Bimo, dlu baru selesai sidang pembatalan pernikahan udah mau berhubungan secara intens dg Daniel. kesannya murahan jika org yg ga paham Audi ini,bolak balik diantara dua lelaki seperti bola yg di tendang sana sini🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
keragu raguan itulah yg membuat Audi mengambil keputusan mengundurkan diri, ditambah lgi dg penyakit yg sdg menyerang nya. mungkin klo Audi ga mendengar kisah Laura dan Daniel Audi akan berterus-terang tentang penyakitnya ke Daniel tpi karena sikap Danil saat ditanya tentang perasaannya ke Laura, jawaban Daniel ambigu 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
temui Rika dan Daniel, berterus terang lebih baik sekaligus menguji ketulusan Daniel biar ada kepastian hubungan nya dg Daniel, andai Audi mo putus pun jdi jelas alasannya karena sakit dan alasan masa lalu Daniel dg Laura hanya untuk tambahan alibi aja🤔🤔🤔🤭🤭
Ratna Ningsih
persahabatan itu indah,, tpi persahabatan 2 org dewasa berlainan jenis bisa menimbulkan fitnah terlebih lgi mantan suami istri tanggapan org lain pun ga bagus 🤔🤔
Ratna Ningsih
gimana Audi mo percaya klo kamu udah melupakan nya. kemaren aja kamu ketemu Laura padahal ada Audi tpi kamu ga sadar, mo pegang tangan Laura dan mo mengantar dia plg. didepan Laura sprti itu sma aja ga menghargai perasaan dan keberadaan Audi disana. introspeksi diri dulu lah Daniel. mana yg lebih berat perasaan mu, terhadap Laura atau Audi 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
baru terasa kehilangan setelah kepergiannya 🎶🎶🎶, nyesek kan tuh Daniel 🤦🤦🤦 selagi ada orgnya dianggap ga penting 🤔🤔🤔 begitu Audi pergi baru terasa kehilangannya 🎶🎶🎶. nyesek nyesek tuh hati Daniel, jngan nasibmu nanti sama dg Bimo, penyesalan yg tiada akhir🤭🤭
Ratna Ningsih
Yups kamu benar Audi, biarkan Daniel menyelesaikan masa lalunya dlu, baru pikirkan arah selanjutnya. bersaing dg masa lalu adalah hal yg menguras emosi dan perasaan.🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
dri jawaban Audi ke Rika, sprti org yg malas untuk menghadapi hal hal yg ada dlam hidupnya. rasa kecewa dan sakit yg diberikan Bimo menjadi trauma dlm hidup Audi 🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
ternyata oh ternyata Daniel itu pecundang jga. seharusnya dia kasih keterangan atau bertanya dg Laura bukan nya meninggal kan pernikahan, itu sama aja membuat Laura dan keluarganya malu🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
berat banget ujian hidup Audi, baru mau membuka hati tpi ternyata sang lelaki belum selesai dg masa lalu nya. suruh Daniel selesaikan dlu masa lalu nya, baru kamu ambil keputusan agar penderitaan mu dg Bimo ga terulang lagi 🤦🤦🤦😭😭
Ratna Ningsih
nah loh gimna nih🤔🤔🤔 apa nanti CLBK?? waduh kasian dong Audi klo Daniel dan Laura CLBK 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
Laura mantan Daniel, wah seru nih🤭🤭🤭
Ratna Ningsih
terus melangkah ke depan Audi, masa lalu bukan untuk pegangan kedepan tpi masa lalu adalah perjalanan hidup yg membuat seseorang harus berhati-hati melangkah agar tak lagi mengulangi kesalahan yg menyakitkan 😭😭🤔🤔
Ratna Ningsih
terlambat sudah kau menyadarinya 🎶🎶🎶, udah terlalu banyak luka yg kau torehkan, udah terlalu sakit hati ini kau lukai, udah terlalu banyak ucapan penghinaan yg kau ucapkan secara sadar ataupun tidak Bimo. lepaskan dan mari kita berpisah dripada hanya untuk saling menyakiti. Audi tegarkan hatimu dan kuatkan perasaan mu. mungkin ini yg terbaik buat kalian berdua 😭😭🤔🤔
Ratna Ningsih
klo keputusan pembatalan pernikahan, setau sya biarpun pihak sebelah nya tdk setuju klo bukti" dan saksi kuat itu bisa terjadi. contohnya Jesica Iskandar, suaminya yg bangsawan Jerman bisa membatalkan pernikahan padahal udah ada anak, dibantu dg Hotman Paris Hutapea pun, tetap pembatalan terjadi 🙏🙏🙏🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!