Faith

seharusnya aku yang disana

dan bukan kau .

~ Clarissa Eugene .

dua tahun sebelumnya .

Clarissa nampak bersedih ketika melihat orang tuanya bertengkar alasannya selalu sama yaitu sang ayah tak suka dengan kehidupan hedon ibunya .

" kau melihat kami bertengkar lagi clarie ? " ucap nyonya Maria Eugene .

" what else mom ? why both of you always do this ? " Isak Clarissa .

" your dad ofcourse "

" apa kalian tidak bisa hidup selayaknya pasangan yang lain mom ? aku capek melihat kalian selalu bertengkar hampir tiap malam "

" clarie , kau masih sangat muda tidak mengerti masalah orang dewasa . suatu saat ketika kau dewasa kau akan paham sendiri "

" tapi mom aku lelah melihat kalian ,aku ingin ketenangan dirumah ini " teriak Clarissa jengkel , kemudian Clarissa pergi dari rumahnya menuju rumah sang sahabat tempat ternyaman yang ia miliki .

langkah kaki Clarissa terhenti saat melihat farasya sahabatnya tengah berbincang dengan sang kekasih Rizki yang juga teman sekelas Clarissa . Terlihat farasya tengah mengantar Rizki di depan rumah tak lama kemudian mobil sport milik Rizki meninggalkan rumah farasya .

" sasaaaa " teriak Clarissa .

mendengar suara sahabatnya membuat Sasa menghentikan langkahnya menuju rumah , dengan senyum manis sasa menyambut sahabatnya itu datang .

" loh Claire kenapa nangis ?? " tanya sasa panik .

" my parent saa hiks "

" oke stop ayo masuk ke kamarku kau bisa cerita didalam ya , ga enak diliat dilihat orang " ucap Sasa menenangkan sahabatnya .

" sayang Rizki dah pulang ? ayo masuk dah malam " terdengar suara ibu Sasa dari dalam .

" iya bu " jawab Sasa .

Sasa memegang tangan Clarissa yang sudah dingin mengajaknya masuk seperti biasanya saat sahabatnya itu punya masalah .

" lho ada nak Claire " ucap Kinanti ibu Sasa .

" i iya tante , maaf bertamu malam malam " jawab Clarissa terbata bata .

Kinanti hanya tersenyum mendengar jawaban Clarissa . " ya udah sana Claire ikut sasa kekamar " ucapnya kemudian .

" iya Bu " jawab sasa .

sesampainya dikamar Clarissa menangis makin menjadi dan Sasa hanya tersenyum melihat sahabatnya menangis seperti itu , ini bukan pertama kalinya Clarissa menangis seperti anak kecil dihadapan sasa .

" kenapa lagi ? " tanya sasa lembut .

" orang tuaku sa , mereka selalu bertengkar aku lelah sa lelah huhu " jawab Clarissa sedih .

" kali ini ayahmu gak mukul Tante kan ? "

" no sa bukan cuma mukul tapi tadi papa udah sempet dorong mami sampe jatuh huhu "

" ya ampun kasian Tante , trus kenapa lo kesini kalu tau nyokap lo kaya gitu gimana si lo Claire ? " bentak Sasa kesal karena jengkel pada Clarissa yang meninggalkan ibunya sendiri dirumah .

Clarissa makin menangis mendengar ucapan sasa , Sasa pun hanya bisa menghela nafas beratnya melihat sang sahabat yang masih menangis pilu .

" ni minum dulu " ujar Sasa sambil menyerahkan segelas air putih hangat .

" makasih sa " jawab Clarissa .

" sekarang dah tenang kan ? ya udah sana mandi setelah itu tidur besok kan kita masih sekolah " ucap Sasa lembut .

Clarissa mengangguk mendengar ucapan sasa

setelah mandi nampak Clarissa memakai pakaian tidur sasa dan langsung tidur di ranjang sasa.

tok tok

suara pintu kamar Sasa berbunyi .

" sayang udah bobok ? " terdengar suara sang ibu di depan pintu .

mendengar ibunya memanggil membuat Sasa keluar kamar dan menemui ibunya yang sedang berdiri didepan kamarnya .

" Claire kenapa sayang ? " tanya Kinanti lembur.

" biasa bu kaya yang udah udah " jawab sasa malas .

" heh ga boleh gitu semua orang punya masalah cantik " ucap Kinanti gemas .

" ibuuu sakit " teriak Sasa kesal karena hidungnya dipencet sang ibu .

" Claire udah percaya sama sasa untuk berbagi rahasia hidupnya jadi sasa ga boleh gitu cantik " ujar Kinanti menasehati putrinya lembut .

Sasa tersenyum mendengar ucapan sang ibu kemudian dipeluknya ibu yang sangat ia cintai itu .

" buukk "

" ya sayang kenapa ? " tanya Kinanti .

" ibu pernah berantem sama ayah ? "

" setiap orang berumah tangga pasti ada masalah sayang tapi ayah dan ibu punya prinsip apapun masalah yang terjadi harus dihadapi dengan kepala dingin jangan biarkan setan mempengaruhi kita " ucap Kinanti dengan tersenyum menjawab pertanyaan putrinya .

Sasa tersenyum mendengar jawaban ibunya . " Sasa sayang ayah dan ibu " seru sasa dengan senyum lebar menghiasi wajah cantiknya .

Kinanti mencium kening Sasa dengan penuh cinta . Kemudian berkata " nak nanti suatu saat kalau kau menikah kau harus menjadi istri yang mengerti cara bertindak dan bertutur kata yang lembut dihadapan suamimu kelak , setinggi apapun jawabatanmu nanti kalau kau sedang ada dirumah posisimu tetep menjadi pelayan suamimu sayang "

" ikh ibu sasa belom mau nikah ama Rizki !!! Sasa mau kuliah dan kerja lalu punya uang banyak dan bisa ajak ayah dan ibu keliling dunia baru deh nanti Sasa nikah klo semua cita cita Sasa tercapai " ucap Sasa bersemangat .

Kinanti hanya terkekeh mendengar jawaban sang putri .

" ibu ga nyuruh Sasa nikah sekarang ama Rizki nak hehe kan Sasa masih sekolah juga , ibu hanya ingin Sasa jadi istri dan ibu yang baik untuk keluarga Sasa nanti entah itu Sasa akan menikah dengan Rizki atau dengan orang lain " imbuhnya kemudian.

" Sasa pasti jadi ibu dan istri yang baik seperti ibu " batin sasa .

" ya udah sana bobok temenin Claire besok kan mau sekolah juga " ucap Kinanti

" iya sasa bobok ya bu , ibu juga bobok mimpiin Sasa dan ayah heheh " seru Sasa manja .

" is always my princess , bobok indah ya " ucap sang ibu kemudian mencium kening Sasa .

Sasa membuka pintu kamarnya dengan hati hati takut membangunkan sahabatnya yang sudah tertidur , dengan perlahan Sasa kemudian naik ditempat tidur disebelah Claire .

ternyata Clarissa mendengar semua pembicaraan Sasa dan ibunya . Hati kecilnya mendadak kesal waktu mendengar Sasa bermanja-manja dengan ibunya , satu hal yang tidak pernah bisa dia lakukan dengan sang ibu yang selalu sibuk dengan kegiatan dengan teman sosialita nya .

Clarissa membuka mata dan melihat Sasa sudah tertidur pulas , terlihat Sasa makin menggemaskan saat tertidur . Sasa memiliki kecantikan diatas rata rata teman seusianya , bahkan wajah Clarissa pun masih belum bisa menandingi kecantikan Sasa .

" hidup lo terlalu sempurna sa , lo punya orang tua yang bahagia yang ga pernah bertengkar , punya ibu yang sangat memanjakanmu belom lagi pacarmu Rizki si anak tajir itu " batin Clarissa jengkel .

Clarissa merasa cemburu pada kehidupan Sasa yang sempurna, dikelilingi orang orang yang mencintainya . sedang dia sendiri harus melihat orang tuanya selalu bertengkar hampir setiap hari .

" Rizki Handoyo dan farasya zalia ga cocok seharusnya Rizki Handoyo dengan Clarissa Eugene " desis Clarissa . Sisi jahat clarissa muncul saat mengingat kebahgiaan yang farasya miliki .

"lo ga pantes buat Rizki sa ,dia lebih cocok buat gue dan apa yang gue mau harus gue dapatin ....