Rudi seorang anak muda berumur 23 tahun, dari kota Medan.
Berbekal ijazah Diploma bertitel Ahli Madya, Dia berhasrat menantang kerasnya kota Batam.
Di kota ini, akankah dia menggapai cita, cinta dan masa depannya?
Karya ini terinspirasi dari kisah nyata seorang teman. Ditambah bumbu-bumbu imajinasi penulis.
Cerita tanpa basa-basi dan tanpa ditutup-tutupi. Hitam putihnya kehidupan anak manusia menjadi Abu-abu.
Ini bukan kisah seorang pahlawan tanpa cela dan juga bukan sholeh tanpa dosa.
Inilah realita kesalahan manusia yang diiringi sedikit kebaikan.
Selamat Membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manik Hasnan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.23 Lulus Test
Pagi buta Rudi sudah bangun mungkin baru jam setengah empat. Lalu dia mandi dan kemudian mendirikan sholat sunnat hajat. Dalam sholatnya dia bermohon semoga diberikan kemudahan dalam menghadapi wawancara nantinya. Dipanjatkan do'a kepada yang Maha Penentu Segalanya.
"Ya Allah, berikanlah ketenangan jiwaku dalam menghadapi wawancara nanti" pintanya.
Setelah mendirikan sholat shubuh, Rudi bersiap-siap untuk wawancara. Pertama yang dilakukannya adalah ngopi dan sarapan pagi sebagai bekal jasmani dalam menghadapi wawancara nantinya.
Tepat pukul tujuh kurang lima belas menit, semua persiapan telah rampung.
"Bismillah.." ucapnya pelan kemudian Rudi melangkahkan kakinya meninggalkan ruli.
Sampai di simpang Pemda II sekitar sekitar lima menit, carry pun tiba. Rudi segera naik dan menumpang carry menuju kawasan Batamindo Industrial Park Muka Kuning tempat PT. Sanyo Energy berada.
Sekitar pukul delapan kurang lima belas menit, Rudi sampai di depan gerbang PT. Sanyo Energy dan segera melapor ke satpam jaga.
"Selamat pagi, Pak" sapa Rudi.
"Selamat pagi juga, Pak. Ada perlu apa ya?" tanya satpam.
Kemudian Rudi menjelaskan bahwa dia ada sesi wawancara pukul delapan pagi.
Setelah mendengar penjelasan Rudi, satpam mengarahkan Rudi menunggu di ruang lobby perusahaan.
Ternyata di ruangan tersebut sudah ada sembilan orang yang juga akan mengikuti wawancara yang sama dengan Rudi. Hal ini diketahui setelah Rudi dan peserta tersebut berbincang-bincang.
Tepat pukul delapan seorang officer wanita dari Human Development Department mengarahkan kesepuluh peserta wawancara menuju satu ruangan.
Sekilas tampilan ruangan tersebut terlihat seperti ruangan sekolah.
Setelah para peserta dipersilakan duduk dan mengambil posisi masing-masing pada tempat yang disediakan, officer tersebut lalu menjelaskan.
Sesi wawancara akan diawali dengan dua test. Yaitu test tertulis kemampuan bahasa Inggris dan yang kedua adalah psikotest.
"Jika tidak ada lagi yang ditanyakan, kita akan memulai test kemampuan bahasa Inggris" pungkas officer tersebut sambil membagikan lembaran test ke setiap peserta.
Di sela pembagian lembaran test, officer tersebut menjelaskan waktu pengerjaan diberikan selama satu jam untuk setiap test.
Test pun dimulai setelah semua peserta mendapatkan lembaran test di meja masing-masing.
"Bismillah.." gumam Rudi pelan dan mulai membuka lembaran pertama.
Di lembaran tersebut tertulis jumlah soal ada 30 dan lama waktu pengerjaan 60 menit. Dengan demikian untuk pengerjaan setiap soal maksimal waktu yang diberikan dua menit. Soal test berupa pilihan ganda.
Dengan serius tapi terlihat tenang, Rudi mengerjakan soal test. Pada umumnya soal-soal test berkutat di sekitar tenses dan grammar. Suasana ruangan test kelihatan begitu tegang, tanpa ada suara. Seandainya jarum jatuh juga akan kedengaran.
Tepat satu jam, officer menginstruksikan untuk pengumpulan lembaran test.
"Alhamdulillah, untung saja sudah selesai" ucap Rudi dalam hati.
"Kita rehat lima menit di tempat masing-masing" instruksi dari officer.
Lima menit berlalu, officer kembali membagikan lembaran test. Kali ini sesi test tertulis psikologi.
Peraturannya sama dengan test sebelumnya. Bedanya hanyalah testnya terdiri dari beberapa macam model test psikologi. Seperti test menganalisa gambar atau sering disebut test wartegg diambil dari nama penemunya Ehrig Wartegg seorang psikolog asal Jerman.
Ada juga bagian test kepribadian atau sering disebut test EPPS dan juga test hitungan dasar logika lebih dikenal dengan nama test IQ.
Rudi mengerjakan semua test dengan baik tepat pada waktunya.
"Kami akan memproses hasil test saudara sekalian, dan akan memanggil tiga orang nilai tertinggi untuk wawancara. Silahkan bapak-bapak istirahat di kantin. Nanti ada petugas yang akan mengarahkan bapak-bapak." ucap officer setelah mengumpulkan semua lembaran test.
Sambil menunggu dengan perasaan yang berkecamuk, Rudi memesan kopi hitam untuk menenangkan hatinya.
Sekitar dua puluh menit berlalu, seorang officer wanita datang dan memperkenalkan diri dari Human Resource Department sambil membawa selembar kertas.
"Saudara sekalian yang saya panggil namanya silahkan mengikuti saya. Yang tidak terpanggil, terima kasih atas partisipasinya" jelas officer tersebut kemudian mulai membacakan nama yang tertulis di dalam kertas.
"Budi!" ucap officer tersebut dengan suara lantang.
"Iwan!" lanjutnya.
"Rudi!" pungkasnya.
Deg!
Suara jantung Rudi berdegup. Dan spontan berdiri mengikuti officer tersebut beserta Budi dan Iwan menuju ruangan wawancara.
Setelah menaiki satu tangga, sampailah mereka di depan sebuah ruangan.
Di depan ruangan tersebut tertulis QA Department.
Bersambung...
###
Hai Readers...
Nanggung ya?
Sengaja..
🙏🙏🙏
###
