NovelToon NovelToon
Dihamili Oleh Crazy Rich

Dihamili Oleh Crazy Rich

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Suatu malam, Kaila datang ke pesta kelulusan angkatan seniornya. Mantan kekasihnya, Hansel, laki-laki biasa yang mencampakkan dirinya begitu saja itu juga merupakan salah satu mahasiswa angkatan akhir. Hansel tiba-tiba diberikan minuman yang sudah diobati, oleh salah satu mahasiswi yang sudah mengincar cintanya. Naas, Hansel malah melampiaskan efek obat tersebut kepada Kaila. Sialnya lagi, malam itu juga, Hansel harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan bisnis keluarganya.
Bagaimanakah masa depan Kaila selanjutnya?
Apakah Hansel akan kembali, ataukah ada laki-laki lain yang akan menerima masa lalu Kaila?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Nyeri

Sepasang kelopak mata dengan bulu-bulu lentik bergerak-gerak ingin membuka. Perlahan, Kaila membuka matanya dan menyadari bahwa dia bukan berada di dalam kamarnya. Dia terkejut dan menoleh ke kiri dan ke kanan. Ternyata memang bukan kamarnya.

“Dimana ini?” tanyanya pada dirinya sendiri.

Dia pun berusaha untuk bangun. Namun belum sampai ke posisi duduk, dia meringis.

“Aashh… Kenapa sakit sekali…” kata Kaila menyentuh bagian bawah tubuhnya. Dia pun tersadar bahwa dia hanya berbalut selimut tanpa pakaian satu helai pun. Lalu dia langsung teringat pada kejadian tadi malam.

“Ya Tuhan…” kata Kaila kaget sambil membekap mulutnya. Sesaat kemudian, dia pun menangis sejadi-jadinya. Sesenggukan dan merana. Hilang sudah harga dirinya. Dan yang merenggutnya adalah Hansel. Pria yang selama berpacaran dengannya, bahkan tidak pernah menyentuh tangannya dengan sengaja.

Puas menangis, Kaila sadar dia berada di tempat orang. Dia harus cepat pergi dari sana. Dengan menahan perih dan sakit hati dia pun berusaha turun dari tempat tidur. Melihat ke arah lantai, dia tidak menemukan gaunnya. Hanya terlihat sepatu putihnya saja. Kaila membuang napas, merasa sumpek dengan otaknya. Dia lalu melihat ke arah pintu kamar.

“Kenapa sepi sekali. Apa tempat ini kamar hotel?” tanyanya pada diri sendiri. Dia melihat sekelilingnya yang sangat luas dan ada banyak ruangan di dalamnya. Kamar hotel masa begini, pikirnya. Dia pernah menginap di hotel sewaktu kecil bersama ayah dan ibunya saat ayahnya dalam perjalanan dinas keluar kota. Tapi kamar hotel yang dia tempati dulu hanyalah kamar dengan satu kamar mandi.

Dia berjalan dan menemukan pintu ruangan terbuka, dia melihat isinya adalah deretan lemari pakaian. Dia pun masuk dan melihat-lihat, ternyata memang isinya pakaian. Tampak isinya yang kebanyakan kemeja putih milik laki-laki.

“Apa ini rumah Hansel?” kata Kaila termenung, teringat lagi perbuatan Hansel padanya semalam. Buru-buru dia mengambil satu kemeja dan dia kenakan tanpa menggunakan dalaman. Kemeja yang kebesaran tidak dia hiraukan, dia hanya ingin cepat keluar dari sana.

Saat keluar dari ruangan itu dia melihat ada wastafel di samping pintu. Dia pun mencuci wajahnya lalu memandang wajahnya di cermin. Menyedihkan, hanya satu kata itu yang dia lihat di wajahnya. Dia menoleh lagi ke arah pintu, masih tetap saja tidak terdengar suara apapun. Lalu dia pun berjalan ke arah pintu itu dan membukanya perlahan. Kaila keluar dengan perlahan sambil celingak celinguk memperhatikan sekeliling, memang tidak ada siapa-siapa di sana.

“Ternyata disini lebih luas lagi,” ucapnya, menyadari bahwa itu pasti di sebuah apartemen.

Di depan kamar ada sofa besar beserta meja kaca yang cukup lebar. Disamping sofa ada meja kecil dan di atasnya ada bingkai foto. Kaila melihatnya dan ada wajah Hansel disana bersama tiga orang laki-laki yang tidak Kaila kenal. Memandang foto Hansel, membuat dia sakit hati dan benci sampai matanya langsung terasa panas ingin menangis lagi. Tidak pernah menyangka bahwa kesucian yang dia jaga selama ini direnggut paksa dengan cara seperti ini. Walaupun dia memiliki rasa cinta pada Hansel, dia tidak akan semudah itu mau menyerahkan mahkotanya sebelum adanya pernikahan. Tetapi semua sudah terjadi. Kaila menarik napas panjang lalu menghembuskannya. Ini memang apartemen Hansel pikir Kaila. Tanpa pikir panjang lagi Kaila segera melangkah ke arah pintu besar dan membukanya. Ternyata itu adalah balkon.

“Dimana pintunya?” kata Kaila.

Lalu dia menoleh ke arah sudut yang terlihat seperti lift. Dia teringat sering menonton drama korea dan yakin itu adalah pintu keluarnya. Dengan cepat dia melangkah dan segera memencet tombol buka. Pintu lift langsung terbuka dan dia pun masuk lalu segera menekan tombol angka 1. Lift langsung bergerak turun.

Setelah keluar, Kaila langsung berada di area parkiran. Dia bingung mau pulang dengan apa. Dia memang tidak membawa handphone saat ke acara tadi malam karena dia dijemput dan akan diantar pulang juga oleh Astrid.

“Astrid pasti mencariku,” pikir Kaila, teringat dengan temannya itu.

Saat sedang bingung memikirkan cara untuk pulang tiba-tiba saja ada yang memanggil namanya.

“Kak Kaila?” kata seseorang yang menyebut namanya.

Kaila langsung menoleh ke arah suara. Ternyata Sofia, adiknya Hansel. Sofia masuk kuliah semester awal di jurusan kedokteran. Dia kenal Kaila saat memergoki Hansel sedang makan berdua dengan Kaila kala mereka masih pacaran. Sofia tidak mempermasalahkan apa status sosial Kaila asalkan dia memang pilihan Hansel. Hansel tidak pernah sembarangan memiliki pacar.

“Sofia.. Kamu ada disini?” tanya Kaila, agak gugup dan malu seandainya Sofia mengetahui apa yang terjadi padanya.

Sofia tidak mengetahui pasti ada apa dan apa yang terjadi pada Kaila dan Hansel. Tapi melihat penampilan Kaila dengan rambut acak-acakan serta mengenakan kemeja milik Hansel dan matanya yang bengkak. Sofia curiga juga jangan-jangan mereka habis berbuat yang tidak-tidak.

Sofia tersenyum. “Iya, kak Hansel tadi malam sudah berangkat ke Jerman. Kak Kaila habis dari apartemen kak Hansel atau kak Dika? tanya Sofia.

“Dika?” Kaila balik bertanya. Dia tidak mengenalnya.

“Iya, gedung apartemen ini hanya ada 3 unit. Satu milik Kak Hansel, satu lagi punya kak Dika dan satunya lagi punya kak Hansel juga. Heheh..” jelas Sofia, membuat Kaila sedikit tertawa.

“Itu artinya Hansel punya dua,” kata Kaila sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah.

Sofia ikut tertawa.

Kaila menoleh ke arah atas gedung sambil berpikir. Gedung sebesar ini hanya punya tiga unit apartemen? Sebenarnya sekaya apakah seorang Hansel.

Sofia memperhatikan Kaila yang terdiam.

“Ayo aku antar pulang kak,”katanya.

“Apa tidak merepotkan,” tanya Kaila.

“Tidak kok,” jawab Sofia dengan senang hati.

Sofia teringat pesan di ponselnya dari Hansel pagi-pagi buta tadi. “Kaila ada di apartemenku, antarkan dia pulang sekarang dan jangan banyak tanya.” Menerima perintah yang tidak boleh dibantah itulah yang membuat Sofia tiba-tiba ada di sana dan menemukan Kaila.

Mereka berdua pun sekarang sudah berada di dalam mobil Sofia untuk menuju ke rumah Kaila.

Hening sesaat, jadi Kaila mencoba membuka percakapan. Tidak enak kalau dianggap sombong karena hanya diam saja.

“Emm, sebenarnya aku sudah tidak ada hubungan apapun lagi dengan Kak Hansel.”

Sofia menoleh dan tersenyum.

“Aku tau,” ujarnya.

“Dan kak Mika juga tidak ada hubungan apapun dengan kak Hansel,” sambung Sofia.

“Apa maksudmu? Mereka berpacaran kok,” ujar Kaila.

Sofia tertawa.

“Perempuan seperti itu bukanlah tipe kakakku. Perempuan gatal,” cibir Sofia, menunjukkan ketidaksukaannya kepada Mika.

Kaila mengernyitkan alisnya, kenapa mereka tidak berpacaran? Bukankah sudah terlihat jelas. Seorang Mika bila dibandingkan dengan dirinya yang bukan siapa-siapa sangatlah jauh berbeda kasta. Lalu kenapa Hansel menjadikan dia pacar sedangkan Mika tidak. Tapi Kaila hanya diam karena kepo bukanlah kebiasaannya.

“Sebenarnya kak Hansel punya kekasih di Jerman.” Perkataan Sofia ini membuat Kaila kaget dan reflek menoleh ke arah nya. Sofia tersenyum melihat reaksi Kaila.

“Mereka bertengkar saat kak Hansel kembali kesini untuk melanjutkan studinya. Namanya Livia. Dia anak rekan bisnis papa,” terang Sofia.

“Apa mereka putus?” tanya Kaila.

“Aku rasa tidak, karena mereka masih sering berhubungan lewat telepon.” Sofia berbicara dengan tenang karena mengerti akan perasaan Kaila yang pasti merasa dipermainkan oleh Hansel.

Kaila menunduk lalu kembali bertanya. “Apa dia berselingkuh denganku waktu itu, Sofia?”

Sofia jadi agak prihatin. Dia tau Kaila ini memang wanita lugu dan polos, pantas saja mudah dimanfaatkan oleh Hansel.

“Menurutku, kak Hansel hanya mencari tameng agar gadis-gadis lain berhenti mengejarnya. Tapi dia laki-laki baik kok. Aku yakin dia tidak akan merugikan kak Kaila,” terang Sofia.

“Tidak merugikan? Seandainya kamu tau apa yang dia lakukan padaku. Jadi sejak awal aku hanya permainan?” Batin Kaila.

Tak lama kemudian mobil mereka berhenti tepat di depan rumah Kaila.

“Kamu tau alamat rumahku?” tanya Kaila kaget, saat tiba-tiba saja mereka sudah sampai di rumahnya. Padahal sedari tadi dia belum ada menyebutkan alamatnya.

“Iya perumahan ini adalah hibah dari Daddy sejak aku masih kecil sekali, untuk warga sekitar sini. Aku pernah lewat sini dan melihat kak Kaila masuk kedalam rumah. Makanya aku tahu. Waktu aku masih kecil, disini adalah taman bermain tapi karena lokasinya jauh sekali dari pusat keramaian akhirnya Daddy membangun perumahan untuk diberikan ke warga sini,” jawab Sofia.

Wah mereka memang keluarga sultan pikir Kaila. Kaila jadi makin rendah diri dan merasa sungkan.

“Ayo mampir ke dalam,” tawar Kaila.

“Tidak usah kak, aku harus kembali karena siang ini aku harus ke Amerika. Aku pindah kuliah kesana.”

“Bukannya kamu baru masuk kuliah disini?”

“Aku terpaksa kembali ke Amerika karena tanteku sedang sakit cancer dan butuh dukungan,” jawab Sofia.

Semudah itu, pikir Kaila. Seperti punya pabrik uang sendiri.

“Baiklah Sofia terimakasih sudah mengantarku. Semoga perjalananmu selamat sampai tujuan ya,” kata Kaila sambil memeluk Sofia lalu keluar dari mobil.

Kaila melambaikan tangannya saat mobil Sofia melesat pergi. Dia lalu mengambil kunci rumah yang dia selipkan di keset lantai depan pintu rumahnya dan segera membuka pintu.

Saat masuk ke dalam rumah dan menutup pintu, Kaila langsung mendaratkan bokongnya di sofa kecil ruang tamunya. Sambil menghela napas dan menutup wajahnya. Teringat kembali tragedi semalam yang membuatnya kembali menangis dan sesak di dada.

“Semoga tidak terjadi hal yang buruk padaku,” ucap Kaila disela tangisnya.

1
yumi chan
thor smbuhln astris thor beri kesrmotn hidp..dn jdhkn nanti sm dika
Nancy Barus
jangan2 maxim bukan ayah kandung hazel,,
karena ayah kandung tdk mengorbankan darah dagingnya sendiri hanya untk ambisi yg kejam,,
hazel selamatkan rumah tanggamu
jngn sprti maxim,,
yumi chan
jgn smpk anknya hansel jd korbn thor...
Dewi Anggraeni
jgan bilang 2 gundik bakal an .. macem2 . d hari bahagia si bucin
Dewi Anggraeni
km mau pergi kemna . udha diem . mu ngumpet ke lobang .pun bakal ketahuan .mending diem am gavin toh mu di kawin
Ripah Ajha
the best
Nuraeny
lanjut👍👍
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!