NovelToon NovelToon
Kultivator Tanpa Bakat

Kultivator Tanpa Bakat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action / Epik Petualangan / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.

Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.

Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3: Pengorbanan seorang kapten

​"Siapkan senjata kalian!" seru Xiao Chen. Ia mencabut pedang besinya yang usang.

​Dalam sekejap, timnya bergerak, mengelilingi makhluk di depan mereka: seekor Harimau Bayangan—macan besar yang tubuhnya diselimuti asap hitam pekat, matanya menyala merah karena terkontaminasi oleh energi gelap (Qi gelap).

​"Ingat, hati-hati! Harimau ini tidak normal. Ia pasti memiliki kekuatan fisik yang jauh di atas Harimau biasa." peringat Xiao Chen, suaranya rendah dan serius.

​Pasukan Xiao Chen mengambil posisi. Mereka adalah tim kecil, tetapi terlatih dalam koordinasi. Xiao Chen, sebagai tombak utama, menerjang maju duluan.

​Harimau Bayangan itu tidak tinggal diam. Ia meraung, suaranya mengguncang dinding goa, lalu mengayunkan kaki depannya yang besar ke arah Xiao Chen.

​TRANGK!

​Pedang besi Xiao Chen langsung patah menjadi dua ketika beradu dengan cakar Harimau yang sekeras baja.

​"Sial! Ternyata sekuat ini!" gumam Xiao Chen, segera membuang sisa pedangnya. "Terpaksa aku harus memakai cara ini." Ia mencabut pisau belati pendek yang terselip di balik ikat pinggangnya.

​Dengan cepat, ia memberikan kode kepada bawahannya di belakang melalui kedipan mata yang intens. Itu adalah kode untuk Formasi Bertahan dan Menyerang Jarak Jauh.

​Mereka mengerti. Tiga orang segera menarik busur dan memasang panah. Dua orang lainnya, yang bertubuh paling besar, membentuk perisai dengan tameng mereka di depan para pemanah, melindungi mereka dari serangan balik Harimau. Sementara Xiao Chen terus menyerang paling depan, bergerak lincah, memecah fokus Harimau dari bawahannya.

​Merasa dipermainkan oleh manusia-manusia kecil ini, kemarahan Harimau Bayangan memuncak. Ia melompat dan mulai mencakar secara membabi buta ke segala arah.

​"Serang matanya! Sekarang!" teriak Xiao Chen, bergerak mengelak dari cengkraman maut Harimau.

​Pemanah, seorang pria bernama Lin, menahan napas. Ia tahu nyawa Kapten mereka menjadi taruhan. Lin memusatkan seluruh fokusnya, mengarahkan busur, jantungnya berdebar kencang.

​"Aku tidak mungkin gagal!" Dengan tekad baja, Lin melepaskan anak panah.

​CLEB!

​Panah itu menghantam tepat di sebelah mata Harimau. Raungan kesakitan yang memilukan bergema di seluruh goa.

​Namun, bukannya melemah, luka itu justru membuat Harimau Bayangan menjadi semakin ganas. Energi Qi gelap di sekitarnya menyembur, membuat tubuhnya membesar beberapa kali lipat.

​BRAK!

​Dengan kecepatan yang tak terduga, Harimau itu mengayunkan kaki besarnya, menghantam tubuh Xiao Chen hingga ia terpental keras dan menabrak dinding batu gua.

​Goa itu bergetar hebat akibat benturan. Darah segar menetes dari sudut bibir Xiao Chen. Ia bangkit perlahan, menyeka darah itu, dan tersenyum tipis.

​"Kuat juga kau. Kalian tidak perlu di sini lagi, teman-teman. Sekarang waktunya kalian pergi."

​"Apa yang Kapten katakan? Justru lebih baik kami di sini membantumu!" protes Lin, si pemanah, dengan suara panik.

​Xiao Chen merenggangkan tubuhnya yang memar. Ia tahu betul, sejak Harimau ini bertambah besar, pertarungan ini telah berubah menjadi misi bunuh diri.

​"Jika kita semua mati di sini, siapa yang akan mengambil uang kompensasinya, bodoh?!" bentak Xiao Chen, nada suaranya berubah tegas. "Setidaknya jika aku mati, kalian harus menikmati uang itu sebagai perpisahan dariku!"

​Tanpa menunggu jawaban, Xiao Chen menerjang maju kembali ke arah Harimau, mengorbankan dirinya sebagai umpan.

​Semua bawahannya tertegun di tempat. "T-tapi—"

​"KU BILANG PERGI YA PERGI! INI PERINTAH TERAKHIR! JANGAN BANTAH PERINTAHKU!" raung Xiao Chen.

​Dengan berat hati dan mata berkaca-kaca, para bawahan itu terpaksa mundur. Mereka berjanji dalam hati akan kembali lagi dengan bala bantuan, meskipun mereka tahu itu mungkin terlambat.

​Setelah langkah kaki mereka menghilang, Xiao Chen akhirnya berhadapan satu lawan satu dengan Harimau Bayangan yang kini jauh lebih besar.

​"Hanya ada kita berdua sekarang," bisik Xiao Chen. Senyumnya kini tampak tulus. "Setidaknya kalaupun aku mati sekarang, aku dapat menyusul ibuku."

​Ia melompat, memanfaatkan titik buta Harimau akibat mata sebelahnya yang terluka. Ia mendarat di atas kepala Harimau dan menusukkan belatinya ke tengkorak Harimau.

​CKRKK!

​Tusukannya tidak terlalu dalam. Harimau itu mengamuk, mencakar tubuh Xiao Chen hingga ia terluka parah. Ia terbanting ke dinding kembali, kini tubuhnya sudah penuh dengan luka sobek dan tulang yang kemungkinan retak.

​Alih-alih takut, Xiao Chen justru tertawa. Tawanya terdengar pedih dan lega.

​"Haha, Ibu. Apakah aku akan segera menemuimu? Aku sangat merindukan masakanmu..."

​Harimau itu perlahan mendekat, siap memberikan serangan terakhir. Namun, ketika sudah berada di hadapan Xiao Chen, tubuh raksasa itu tiba-tiba limbung dan tumbang dengan suara keras.

​Ternyata, belati yang digunakan Xiao Chen telah diolesi Racun Pemusnah Qi yang mematikan. Ini adalah taktik bunuh diri yang sudah ia siapkan sejak awal, sadar bahwa tanpa bakat, ia hanya bisa mengalahkan musuh dengan pengorbanan total.

​Saat kesadaran Xiao Chen memudar di tengah darah dan keheningan, sebuah Kristal Biru bercahaya tiba-tiba keluar dari tubuh Harimau yang tewas. Kristal itu melayang, kemudian masuk dan menyatu ke dalam tubuh Xiao Chen.

​Tiba-tiba, suara asing, misterius, dan penuh energi terdengar nyaring di benak Xiao Chen yang sekarat:

​"Akhirnya aku bebas! Manusia, kau telah membunuh Penjara Qi-ku. Jadi, apakah kau ingin kembali ke masa lalu?"

1
Eko Lana
ayo Thor semangat jangan hiatus😄
Eko Lana
8 tahun yang berat Xiao Chen
Eko Lana
hahahahaha psikopat semua😄🤣
Eko Lana
hahahaha..bocil2 cerdas
Eko Lana
mantap Thor
Eko Lana
alur ceritanya bagus
Eko Lana
alur cerita yang bagus
sitanggang
cerita yg bodoh tak bermanfaat ada kejadian sprti ini👹👺
Slow respon
Xiao Chen,Yang semangat dong yang semangat dong🔥💪🔥
Slow respon
Dukung terus guys dengan like, subcribe, kasih rating bintang 5 dan teruss baca. jangan lupa ingatkan untuk update.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!