Bermaksud menyampaikan amanah justru berujung menjadi malapetaka
Amoera dituduh sebagai pembunuh ayah marvin.
Ia disiksa atas kesalahan yang sama sekali tidak pernah ia lakukan hingga membuat Amoera kerap berulang kali mengakhiri hidupnya
bahkan Marvin merenggut paksa mahkota wanita malang itu.
Hingga akhirnya kebenaran pun terungkap, lantas bagaimanakah kisah Amoera selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sadar ~ Amoera
Seusai dokter mengambil darah amoera , ia pun terlihat begitu pucat ia duduk disamping marvin sembari menunggu marvin sadarkan diri di sampingnya . namun beberapa jam kemudian marvin sadarkan diri , ia masih merasa kesakitan di bagian bahunya dan marvin pun mencoba beranjak duduk , amoera mencoba membantunya .
" aku tidak butuh bantuanmu " teriak marvin menepis kasar tangan amoera , amoera mencoba menjauh dari marvin
" pinjamlah telpon rumah sakit ini untuk menelpon orang rumah agar menjemput kita disini " pinta marvin sembari membuang mukanya , amoera pun mengiyakannya , ia berjalan keluar ruang rawat menuju ke meja receptionist untuk meminjam telpon , kemudian ia menelpon orang rumah dan memberi kabar kalau marvin tertembak dan sedang berada dirumah sakit , kala itu kebetulan bi yona yang mengangkat telponnya , amoera menyuruh bi yona agar tidak memberi tahu alice bahwa kakaknya sedang terluka . bi yona langsung menelpon albert untuk memberi tahu kabar tentang marvin , sementara amoera kembali ke ruangan marvin , ia begitu pucat dan kepalanya terasa pusing namun amoera tetap memaksakan dirinya untui berjalan .
sementara di rumah charlotte , marquez tak henti berteriak teriak . charlotte pun menghampirinya ..
" kau sudah berjanji tidak akan melukai adikku ! charlotte .. jika terjadi apa apa terhadap adikku , aku tidak akan membiarkanmu " teriak marquez dengan geram seakan urat nadinya bermunculan di dahinya
" adikmu baik baik saja .. kau tak perlu khawatir " ucap charlotte , ia melepaskan ikatan rantai yang melilit tubuh maequez setelah itu berlalu pergi meninggalkan marquez .
Tak lama kemudian clarissa datang
" tuan marquez maafkan aku tidak bisa Bernuat banyak " ucap clarissa bersedih sembari menundukan kepalanya
" tidak apa apa " saut marquez
" clarissa , apa kau mau membantuku ? " pinta marquez seraya menaikan dagu clarissa
" apa yang bisa aku bantu tuan ? " tanya clarissa , marquez melihat sekitar memastikan bahwa tidak ada orang .
" bantu aku mengambil surat pengalihan warisan yang di bawa oleh kakakmu " pinta marquez dengan lirih
" mana mungkin aku bisa mengambilnya tuan ? " saut clarissa
" ku mohon .. Setelah aku mendapat surat itu dan keluar dari sini. Aku akan menikahimu dan membawami pergi dari sini " bujuk marquez , clarissa terdiam sesaat , ia mencerna kata kata marquez .
" akan ku coba tetapi aku tidak berjanji " tutur clarissa
" terimakasih clarissa .. Terimakasih " ucap marquez seraya mencium bibir clarissa
Dirumah sakit , albert pun tiba bersama beberapa anak buah marvin , mereka menuju receptionist dan menanyakan keberadaan marvin . Setelah mengetahui ruangan marvin mereka langsung bergegas menghampirinya , para anak buah marvin menunggu di depan ruangan sementara albert masuk , ia melihat marvin sedang berbaring miring diatas tempat tidur dan amoera sedang duduk di kursi yang berada di pojok ruangan tersebut .
" marvin .. Kenapa kau bisa sampai tertembak ? " tanya albert khawatir , kemudian marvin menceritakan semua kejadian yang sempat ia alami di rumah charlotte kepada albert .
Setelah itu Albert melirik amoera dan ia langsung menghampirinya
" amoera apa kau baik baik saja ? " tanya albert menyentuh pipi amoera
" iya aku baik baik saja tuan " ucap amoera tersenyum
aku baca ulang kmbli karya nona krn kangen dengan nona 😘