Terlahir dengan sekujur tubuh bertato seperti sisik ular. Seorang Anak dari sepasang pendekar terkenal di dunia persilatan. Yao Chan Mengemban takdir langit, yang menghantarkannya pada pertarungan hidup dan mati untuk mendamaikan Kekacauan di tiga dunia.
Kemunculan Pusaka-pusaka Iblis dari Dunia Moxian membuat Dunia Persilatan Kekaisaran Wu menjadi Kacau balau karena kemunculan tokoh aliran hitam dengan kekuatan yang menakjubkan yang didapat dari Pusaka Iblis tersebut. Bahkan Dua dunia lain, mengalami kekacauan serupa.
Mampukah Yao Chan menjalankan tugas langit itu? ataukah akan mengalami hal yang sama dengan pendahulunya yang tewas karena bertarung dengan Lawan mereka yang kuat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
023: Prahara Lembah Dewa 4
Guo Jin pun akhirnya kehabisan kesabarannya, lalu mengerahkan lima puluh persen tenaga dalamnya. Aura Pendekar Pertapa tahap awal terpancar dari tubuhnya.
"Tetua Ma bantu mereka yang terdesak, jangan biarkan mereka keluar dari sini hidup-hidup." Guo Jin lalu berkelebat kearah seorang anggotanya yang diserang oleh tiga orang Pendekar Bergelar.
Mendapat perintah tersebut Tetua Ma Hua segera melesat sambil mencabut pedangnya
kearah seorang anggotanya yang terdesak karena di keroyok oleh dua orang lawan.
Kekuatannya sebagai Pendekar Raja tahap Akhir, bukanlah kekuatan yang seimbang bagi kedua lawannya yang berada di tingkat Pendekar Bergelar.
Kedua lawannya terbunuh hanya dalam beberapa jurus saja, mereka tewas dengan leher yang nyaris putus. Setelah memerintahkan anggotanya beristirahat, Tetua Ma Hua kembali melesat membantu anggota lainnya.
Satu persatu Pendekar Bergelar yang mendesak kearah alun-alun Sekte tumbang oleh Tetua Ma Hua dan Guo Jin.
Guo Jin yang tidak membawa senjata, menggunakan jurus tangan kosong tingkat tinggi Sekte Lembah Dewa yaitu Sembilan Tinju Dewa. Tangan Guo Jin bergerak begitu cepat sehingga terlihat tangannya menjadi sembilan buah.
Setiap Pendekar Bergelar yang terkena pukulannya, tewas dengan organ dalam yang hancur.
Dalam waktu sepuluh menit, puluhan jasad pendekar Bergelar dari aliran hitam tergeletak di alun-alun Sekte Lembah Dewa.
Sementara Pendekar bergelar dari Sekte Lembah Dewa, sebagian berkumpul membentuk barikade didepan Aula Sekte. Sebagian yang lain, bergerak maju membantu rekannya yang dikeroyok oleh lawan.
**
Yao Zhi dan empat belas Tetua Sekte yang menuju ke Gerbang Barat, sedang berhadapan dengan petinggi Sekte Tombak Serigala.
Yao Zhi sedang berhadapan dengan Gu Shang Ketua Sekte Tombak Serigala. Pertarungan mereka telah berlangsung ratusan jurus. Yao Zhi berhasil mendesak Gu Shang. Beberapa Luka terlihat di tubuh Ketua Sekte aliran hitam itu.
Gu Shang semakin geram karena belum satupun serangannya berhasil melukai Yao Zhi. Dengan Tombak Serigala yang merupakan Pusaka Bumi, Gu Shang akhirnya mengeluarkan jurus andalannya, Amukan Tombak Serigala.
Serangan Gu Shang berubah menjadi semakin cepat, tusukan dan sapuan Tombak Serigala semakin kuat dan mematikan.
Yao Zhi berbalik terdesak dengan serangan kuat Gu Shang. Ia pun segera mengerahkan delapan puluh persen tenaga dalamnya, untuk menggunakan jurus terakhir Pedang Pelangi, Tujuh Pelangi Menembus Langit.
Jurus ini jarang dikeluarkan oleh Yao Zhi, kecuali menghadapi musuh yang sangat kuat seperti Gu Shang.
Dengan jurus ini Yao Zhi berhasil mengimbangi serangan Tombak Serigala Gu Shang bahkan kembali mendesaknya.
Puluhan jurus telah berlalu, pertempuran keduanya semakin menegangkan. Gu Shang berhasil menancapkan tombak pelangi di bahu kiri Yao Zhi, sementara Yao Zhi berhasil menorehkan luka yang dalam di dada Gu Shang dengan tebasan.
Keduanya melompat mundur dan menghentikan pendarahan dengan tenaga dalamnya.
Yao Zhi melanjutkan serangannya dengan melepaskan energi pedang. Tujuh cahaya pelangi melesat kearah Gu Shang. Ketujuh cahaya itu melesat terpisah dengan ketinggian yang berbeda.
Cahaya merah berada di paling bawah sedangkan cahaya ungu berada paling atas dengan ketinggian empat meter.
Serangan kuat itu terlambat disadari oleh Gu Shang. Namun dirinya berhasil menghindari serangan tersebut dengan melompat setinggi lima meter.
Yao Zhi yang sudah memprediksi hal itu, lebih dulu melompat tinggi ke arah Gu Shang yang terkejut karena Yao Zhi telah berada diatasnya.
Gu Shang menggunakan batang tombak untuk menangkis pedang Yao Zhi yang mengarah ke kepalanya. Namun ternyata serangan tersebut hanyalah tipuan.
Yao Zhi segera melayangkan tendangannya dengan kuat ke dada Gu Shang yang tidak terlindungi. Gu Shang pun terlempar belasan meter dengan memuntahkan darah.
"Ketua...."
"Lindungi Ketua.."
Para Tetua Sekte Tombak Serigala yang bertarung di sekitar keduanya, berteriak histeris. Empat orang segera melesat meninggalkan lawannya.
Dua orang segera menolong Gu Shang sementara dua orang lainnya berjaga-jaga terhadap serangan lanjutan dari Yao Zhi.
Gu Shang terduduk sambil memegangi dadanya. Darah masih mengalir dari sudut bibirnya.
"Ketua sebaiknya kita mundur, keselamatan ketua yang lebih utama..." Salah seorang tetua sekte Tombak serigala mengajak Gu Shang pergi dari tempat mereka.
Gu Shang menganggukkan kepalanya, dengan dipapah kedua tetuanya ia melompat meninggalkan Gerbang Barat Sekte Lembah Dewa.
Yao Zhi dan empat Tetua lain membiarkan Gu Shang melarikan diri, karena dirinya dan empat tetua lain juga mengalami luka yang tidak ringan.
Melihat ketua mereka melarikan diri, para anggota sekte Tombak Serigala lainnya yang sedang bertarung menjadi panik, beberapa diantaranya menjadi lengah sehingga kehilangan nyawanya.
Yang berhasil melarikan diri pun mengalami luka yang cukup berat. Kurang dari lima ratus orang anggota Sekte Tombak serigala yang akhirnya berhasil melarikan diri.
Pertempuran di Gerbang Barat telah berakhir, Yao Zhi mengatur anggota yang lainnya untuk mengumpulkan jasad rekan-rekan mereka dan memisahkan dari jasad anggota Sekte Tombak Serigala.
Dari pihak sekte Lembah Dewa seratus dua puluh orang yang terbunuh, sisanya mengalami luka berat dan ringan. Mereka yang terluka ringan segera memisahkan jasad rekan-rekannya dan mengumpulkannya menjadi satu.
Melihat situasinya telah terkendali, Yao Zhi dan empat tetua ditingkat Pendekar Raja, dan sepuluh Tetua di tingkat Pendekar Bergelar tahap akhir meninggalkan Gerbang Barat. Namun saat beranjak dua puluh langkah, terdengar jeritan dari arah belakang.
Yao Zhi dan empat belas tetua lainnya terkejut, saat mendapati dua kelompok kecil yang berkekuatan Pendekar Raja sedang membunuhi anggota yang bertugas menjaga Gerbang Barat.
Satu kelompok yang terbesar berjumlah tujuh orang, Yao Zhi mengenalinya sebagai kelompok pembunuh bayaran, Tujuh Hantu Neraka.
Tujuh Hantu Neraka adalah kelompok yang terdiri dari lima orang laki-laki dan dua orang perempuan. Yang termuda berusia tiga puluh empat tahun dan yang tertua berusia empat puluh lima tahun.
Mereka bertujuh adalah murid seorang tokoh Aliran Hitam yang telah mengasingkan diri dan bersembunyi di Lembah Neraka.
Dari lima laki-laki, tiga orang bersenjatakan pedang, satu orang bersenjatakan golok besar dan satu orang bersenjatakan tombak.
Sementara dua orang perempuan dengan dandanan menor, bersenjatakan pedang dan sebuah cambuk.
Sedang kelompok yang lebih kecil berjumlah lima orang yang kesemuanya laki-laki. Mereka dikenal sebagai Lima Setan Lembah Tengkorak.
Mereka sebenarnya adalah Tetua Sekte Lembah Tengkorak yang karena masalah interen sekte, memutuskan keluar dari sekte.
Lalu mereka berlima mendirikan kelompok Pembunuh Bayaran yang terkenal sangat kejam dan jarang gagal dalam.melaksanakan tugasnya.
Yao Zhi segera memerintahkan para penjaga yang tersisa untuk mundur dan melaporkan hal ini kepada Ketua Sekte. Sementara dirinya dan empat belas tetua lain akan menahan serangan mereka untuk menunggu bantuan.
Yao Zhi menyadari pertarungan ini akan menjadi pertarungan yang sulit. Dua belas Pendekar Raja adalah lawan yang tidak mudah untuk dihadapi oleh semua tetua yang bersamanya. Apalagi mereka baru saja bertarung melawan Sekte Tombak Serigala.?
Yao Zhi dan dua orang Tetua ditingkat Pendekar Raja bersama delapan orang tetua di tingkat Pendekar bergelar, melesat maju kearah Tujuh Hantu Neraka.
Sedangkan dua Tetua lain yang berada di tingkat Pendekar Raja bersama dua Tetua di tingkat pendekar bergelar dan sepuluh anggota di tingkat Pendekar Ahli menghadapi Lima Setan Lembah Tengkorak.
Tanpa basa-basi, Tujuh Hantu Neraka menyambut serangan yang di pimpin oleh Yao Zhi.
*****