NovelToon NovelToon
AMBISI SANG ANTAGONIS

AMBISI SANG ANTAGONIS

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / One Night Stand / Pelakor / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Angst / Tamat
Popularitas:927.8k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Di malam pertunangannya, Sahira memergoki pria yang baru saja menyematkan cincin pada jari manisnya, sedang bercumbu dengan saudara angkatnya.

Melihat fakta menyakitkan itu, tak lantas membuat Sahira meneteskan airmata apalagi menyerang dua insan yang sedang bermesraan di area basement gedung perhotelan.

Sebaliknya, senyum culas tersungging dibibir nya. Ini adalah permulaan menuju pembalasan sesungguhnya yang telah ia rancang belasan tahun lamanya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Benarkah sosok Sahira hanyalah wanita lugu, penakut, mudah ditipu, ditindas oleh keluarga angkatnya? Atau, sifatnya itu cuma kedok semata ...?

"Aku Bersumpah! Akan menuntut balas sampai mereka bersujud memohon ampun! Lebih memilih mati daripada hidup seperti di neraka!" ~ Sahira ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASA : 12

Widya tersenyum bengis, ini yang dia suka dari suaminya. Selalu bisa diandalkan dan tak segan-segan membabat habis siapa saja yang berani mengusik kebahagiaan putri mereka.

“Terima kasih Sayang, selama puluhan tahun sikapmu tak pernah berubah. Begitu menyayangi ku dan juga Arimbi.” Widya menyandarkan kepalanya pada lengan atas suaminya.

Sigit Wiguna mengecup pucuk kepala sang istri sambil berbisik lirih. “Kalian segalanya untuk ku.”

Kemudian pasangan suami istri seumuran itu saling bergandengan tangan menaiki tangga, masuk ke dalam kamar mereka.

Malam ini Arimbi dapat terlelap, dikarenakan merasa tenang setelah mendengar pernyataan sang ayah yang berjanji akan menggagalkan rencana pernikahan kedua suaminya. Tanpa dia tahu, bila seseorang sudah melakukan pencegahan jauh-jauh hari, sedia payung sebelum hujan.

.

.

Keesokan harinya, Arimbi sudah tidak lagi bermuram durja. Wajahnya sumringah, dia telah menyusun rencana menjerat suaminya.

“Ma, Pa. Setelah sarapan, aku mau berangkat ke butik! Adisty sudah mengabari kalau telah selesai mengerjakan gaun untuk peragaan busana minggu depan.” Arimbi menarik kursi, mulai menggigit sepotong roti tawar selai coklat.

“Malam ini sepertinya aku bakalan menginap di sini lagi. Malas di rumah Thariq, semakin hari Mustika sangat tak sopan. Rasanya ingin ku robek mulutnya itu,” sungutnya.

“Sabar Sayang. Yang terpenting statusmu istri Thariq, ingat ini baik-baik! Membuatnya setuju untuk menikahi mu bukanlah perkara mudah, kita tak ubahnya pengemis yang merayu almarhum Alamsyah agar mau menjodohkan kalian. Jadi, tahan dirimu! Jangan sampai bertindak gegabah. Thariq sangat mencintai adik dan ibunya.” Widya memberikan wejangan yang ditanggapi cebikan oleh Arimbi.

“Iya, iya. Sudahlah, membicarakan dua orang menyebalkan itu hanya membuat ku kehilangan nafsu makan saja.” Ia memundurkan kursi lalu berdiri dan melengos pergi.

“Anak mu, Pa. Tak pernah berubah, sifat manja dan sesuka hati begitu melekat padanya.” Widya menggeleng kepala sambil tersenyum.

Sigit Wiguna terkekeh, dia terlihat begitu bahagia. Tuhan sangat baik kepadanya, memberikan istri dan anak perempuan cantik paras, pekerja keras, cerdas … sehingga dirinya dipandang sebagai laki-laki yang beruntung di muka bumi.

.

.

Pada sebuah butik mewah berseberangan dengan plaza terbesar di pusat kota. Terdapat seorang wanita berwajah tegas, mengenakan setelan kantor, kemeja dan rok span ketat. Dia tengah sibuk memberikan sentuhan terakhir pada gaun pengantin rancangannya.

Begitu melihat pemilik butik membuka pintu kaca, langsung saja dia membungkuk hormat. “Pagi, Nyonya.”

Tanpa membalas sapaan, Arimbi mengulurkan tas tangan, yang langsung diraih asistennya. “Adisty, ikut aku ke atas!”

“Baik, Nyonya.” Langkahnya terlihat tenang, meskipun barang bawaannya cukup berat dan lumayan banyak. Bukan cuma tas tangan, tapi juga paper bag berisi contoh bakal kain.

.

.

“Aku butuh bantuanmu. Carikan obat perangsang paling manjur,” titahnya tanpa basa-basi.

“Baik, Nyonya. Apa ini untuk Tuan Thariq?” tanyanya.

Arimbi mengangguk, memperhatikan sosok yang sebenarnya sangat berjasa pada karirnya sebagai seorang desainer. Dirinya tak sehebat orang pikirkan, dibelakangnya ada Adisty yang ahli membuat sketsa gaun-gaun indah.

“Kalau memang Anda ingin membuatnya bertekuk lutut, pastikan lakukan di wilayah aman, bebas dari gangguan Mustika, Ibu Ayda, dan juga asistennya, Damar. Agar rencana Nyonya berjalan sempurna.”

“Kau selalu bisa ku andalkan Dis.” Arimbi menghempaskan bokongnya pada kursi kebesaran. “Thariq berencana menikah lagi dengan wanita yang dulu tak sengaja dia tiduri.”

Adisty maju satu langkah, dia sudah tau tentang kisah malam panas itu. Arimbi hampir selalu berkeluh kesah kepadanya. “Bisa jadi dia mencoba mendekati, merayu, memainkan peran seorang wanita malang yang berhasil membuat Tuan Thariq merasa bersalah, lalu memutuskan untuk menikahinya.”

“Sangat janggal rasanya, setelah sekian tahun mengapa dia muncul lagi. Kenapa tak dari dulu sebelum Tuan Thariq menikahi Nyonya. Dari sana kita bisa mengambil kesimpulan kalau si wanita asing itu memiliki niat terselubung,” sambungnya tenang.

Pupil mata Arimbi membesar, dia menumpukan tangan di atas meja. “Kau benar, mengapa aku tak kepikiran sampai ke sana. Lantas, aku harus apa?”

“Saran saya, bila tak berhasil menggagalkan rencana pernikahan itu, biarkan saja mereka menikah. Bukankah akan lebih leluasa memberikan pelajaran kepada seseorang bila keberadaannya begitu dekat dengan kita.” Adisty tersenyum penuh maksud.

“Dia pintar memainkan peran, maka Anda juga harus cerdas membalas dengan elegan. Jangan sampai lepas kendali, berakhir kehilangan simpati Tuan Thariq, Nyonya,” sambungnya.

Arimbi menyeringai culas, di dalam otaknya sudah tergambar jelas bagaimana caranya menyiksa wanita murahan yang berencana merebut suaminya.

“Bila cara halus tak mempan, lebih baik siram saja wajahnya menggunakan air keras! Saya jamin, tuan Thariq takkan lagi tertarik dengannya, ataupun dia sendiri yang menghilang bak ditelan bumi, lantaran tak tahan menanggung malu.” Bibir berwarna pink itu tersenyum, pancaran matanya menajam.

Gelak tawa Arimbi membahana. Asistennya ini memang luar biasa cerdik, terkenal tak punya hati. Seringkali memberikan saran kejam tapi manjur.

***

Tiga hari kemudian, untuk pertama kalinya setelah tiga minggu berdiam diri di dalam apartemen, Sahira pergi bersama Thariq Alamsyah. Menuju suatu tempat nan jauh dari pusat perkotaan.

“Kalau ngantuk, tidurlah! Tak perlu menemani saya menyetir.” Sangat ringan tangannya mengelus lengan calon istrinya yang tertutup cardigan.

Kali ini Sahira tampil feminim, mengenakan dress motif bunga Daisy yang panjangnya selutut, lalu dipadupadankan dengan cardigan polos berwarna putih, rambutnya dibiarkan tergerai.

Senyum hangat Sahira, merasuk ke relung hati Thariq, tatapan sayu itu membuat si pria mengecup jemari yang ia genggam, lalu melepaskan pelan agar wanitanya dapat beristirahat sejenak.

Di Belakang mobil yang dikendarai oleh Thariq, ada dua motor sport mengikuti dari jarak aman, mereka para orang kepercayaan Thariq Alamsyah dibawah kepemimpinan Damar. Menguasai ilmu bela diri mumpuni, keberadaannya tak mencolok mata, tapi begitu gesit bila sang tuan terancam bahaya.

Sahira menurunkan sedikit posisi jok, lalu memiringkan badan memunggungi Thariq. Tentu saja dirinya tidak tertidur, hanya sekadar memejamkan mata. Perjalanan ini bukan hal mudah baginya, apalagi melewati suatu tempat yang selalu berhasil membuatnya menangis tersedu-sedu. Demi menutupi nya, ia memilih berpura-pura tertidur.

Setelah kurang lebih menempuh perjalanan tiga jam lamanya, mobil jenis Fortuner berwarna putih mulai memasuki kawasan komplek villa Berastagi.

Begitu sampai pada bangunan tidak terlalu besar tapi terlihat nyaman, Thariq mematikan mesin mobil. Menoleh seraya tersenyum kala melihat mulut terbuka Sahira yang posisi tidurnya terlentang.

‘Apa benar sudah ada cinta dihatiku untuk mu Hira? Bila tidak, lantas apa namanya ini? Melihat kau tersenyum, tertawa … aku ikut bahagia. Namun, saat dirimu murung, seperti menyimpan kesedihan mendalam … aku langsung kelimpungan mencari cara agar kau kembali ceria.’

“Hira ….” Jemarinya menyusuri pipi lembut yang bebas dari make-up. Sahira hanya minta dibelikan skincare yang biasa dipakainya, tapi tidak dengan produk kosmetik, cuma pelembab bibir.

“Hem … sudah sampai?” tanyanya dengan suara parau khas orang bangun tidur, begitu natural membuka mata.

“Kita sudah tiba di depan villa ibu panti mu. Perlahan saja!” Thariq menyelipkan tangan pada belakang punggung Sahira, membantunya bangun.

Sahira menatap lama netra coklat Thariq, lalu menggeleng kepala sambil tersenyum hampa.

“Kenapa?”

“Abang, tampan.”

“Apa?” Thariq sampai mencondongkan tubuhnya, tapi sayang Sahira begitu gesit membuka pintu mobil.

“SAHIRA!”

“Bunda!” Langkahnya melebar, ia berlari masuk ke dalam pelukan ibu Panti.

“Apa kabar, Tante Selina Pangestu?”

"Bunda kenal Bang Thariq? Bang Thariq kenal Bunda? Kok bisa ...?"

.

Bersambung.

1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kerennnnnnn ceritanya Thor bikin saya seolah" masuk dlm ceritamu ini 👍👍👍👏👏👏😍😍😍
☆⃝🦉Amaranggana
kriminalisasi terhadap jenazah ini,
sudah tidak berbentuk saja masih minta di autopsi.
penasaran rupanya😅
awas nanti nemu gedebong pisang loo
Hendri Yani
Luar biasa
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
☆⃝🦉Amaranggana
Duhh ...duh ..arimbi kau mengatai ngasih makan gembel .....hmmm tak sadarkah bahwa kalian lah yang diberi makan sahira lewat ketrampilan memasak dan memajukan resto kalian.
aahh mulut pedasmu semoga suatu saat Thariq mendengarnya sendiri, bahwa kau tak suka bila ditinggal bersama ibu dan adikmu
☆⃝🦉Amaranggana
pak sigit wiguna,masakan itu beda tangan beda rasa meski resep sama.
masakan yang di olah dengan rasa cinta dan pengabdian tinggi ,akan menghasilkan cita rasa yang unik ,lezat dan penuh kenangan di lidah😊
Dae_Hwa💎
Kalau bisa sampai hakimnya tidur di ruang sidang yeiy?
Dae_Hwa💎
Gapapa, Hira. Menangislah. 😇
☆⃝🦉Amaranggana
lalu setelah kau memaksa kenapa tak kau selidiki pula haii tuan thariq, siapa yang telah memuaskan mu akibat mabuk?
jangan hanya mikir kebaikan sendiri, pikirkan juga gadis yang kau rudapaksa malam itu
Dae_Hwa💎
😢😢😢😢😢😢😢
Dae_Hwa💎
Emak mu sendiri yg udah motong kakimu, Rim.
Dae_Hwa💎
Tentu aja nggak adil. Nggak adil bagi si pemilik rahim, nggak adil juga untuk sang anak nanti. Tapi, inshaAllah Sahira bisa menerima ya 😣
Dae_Hwa💎
Pawangnya Anggara 😆
☆⃝🦉Amaranggana
pelan2 sahira akan membalas semua ketidakadilan terhadap dirinya.
jumirah slavina
Thorrrrrrr...
Aku bolak balik nengok profil'mu buat nengok kali aja novel Ipar Aku s' Muti nongol tapi Aku gak dapat notif., ekh trnyata memang belom....

hhuuuuaaaaaaa....
Aku kangennnnnm wwoooiii....
jumirah slavina: Agam Siddiq : rindu s' Jumi cuman boleh buat Aku., jangan smp ya Thor Kamu ngeluarin Agam² yg lain


🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Cublik: Penuhi dulu celengan rindu mu Kak 😎🤣
total 2 replies
Hendri Yani
who is Pangestu family
Cublik: Terima kasih Kakak, sudah berkenan mampir
total 1 replies
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
ga ada part bonus nya Thor,rasa nya msh kurang /Kiss//Kiss/
Cublik: 😊😊😊😊😊
total 1 replies
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
terima kasih untuk cerita menariknya,semoga slalu menghasilkan karya karya yg trbaik

dn yg paling utama slalu di sehatkan,di panjang kn umur nya dn di murahkan rejekinya
Cublik: Kembali kasih Kakak 🥰🥰❤️
total 1 replies
Aulia K.n
seruu polll
Cublik: Terima kasih Kak ❤️
total 1 replies
Teti Hayati
Rekomended, asli...!!
Untuk yg sekian kalinya, nyesel kalo gak baca. Misal ada yg lebih dari kata Luar Biasa.. in syaaAllah aku sematkan..
terima kasih untuk karyanya ka..
Dari Nur Amala sampe Sahira.. keren semua,
eh satu ding yg aku gak baca, yg horor.. maaf ka aku anti yg horor-horor.. 😂😂
Cublik: Terima kasih banyak Kakak 💜💜❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!