Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Masuk danau
Byuuur.
Pedang Xiela berusaha menebas selendang merah yang ternyata sudah membelit perahu mereka, gara gara selendang itu lah maka nya perahu tidak bisa mau berjalan maju atau pun mundur karena jerat nya sungguh luar biasa kuat. Xiela yang seorang iblis saja tidak kuat mau mendayung perahu, apa lagi ini kalau manusia biasa yang terjebak oleh selendang merah.
Pedang Xiela yang sangat tajam dan bisa menebas apa saja itu harus patah menjadi dua, satu potongan masuk kedalam danau hingga membuat gadis ini menjerit kaget, sungguh tidak di sangka bahwa selendang merah bisa sekuat ini kekuatan nya untuk melawan mereka semua yang datang.
"Pedang ku patah, Pur!" teriak Xiela melihat pedang nya.
Wuuuusssh.
"Minggir!" Purnama mencabut pedang hijau nya untuk memutuskan pedang merah.
Tak, Tak.
Pedang itu malah bergetar keras karena yang mau di potong sangat kokoh sekali, tidak bisa mau di potong begitu saja. untung nya milik Purnama tidak patah, yang patah milik nya Xiela dan malah jatuh pula di dalam danau sana sehingga tidak mungkin mau di ambil oleh dia untuk di sambung kembali.
Kekuatan nya pedang mereka jelas beda dan Purnama dengan Xiela juga beda kekuatan, tapi walau pun Purnama lebih kuat dari member nya ini, tetap saja dia tidak memutuskan selendang merah itu. malah yang ada perahu kian tenggelam masuk kedalam danau, ini kalau nelayan lain maka dapat di pastikan akan celaka di buat iblis selendang merah ini.
Wuuusssh.
"Awas, biar ku hadapi dia!" Andini datang dan ini memang kehebatan nya member Purnama yang satu ini.
Dia menuntut ilmu di air terjun sehingga sudah pasti kalau urusan air maka Andini lah jago nya, namun Purnama tidak bisa membiarkan begitu saja. kecemasan bila nanti Andini sampai musnah, karena lawan tidak main main.
"Jangan pernah masuk kedalam danau, kau energi api dan kalau kau masuk maka hanya akan jadi mangsa dia saja!" pesan Andini sebelum nya.
"Tidak, kau tidak boleh sendirian masuk sana!" teriak Purnama.
"Bila hanya aku yang musnah maka agensi mu akan tetap jalan, bila kau yang hilang maka akan susah." Andini tersenyum dan segera masuk dalam air.
"ANDINIIII, TIDAK ANDINI." Purnama berteriak keras dan memang ini adalah tahap ketakutan dia paling besar.
"Aku bersama nya!" Arya juga masuk menyusul Andini karena tidak mungkin membiarkan member sendirian.
Purnama menggebrak keras perahu nya karena dia amat kesal, kekuatan dia api sehingga bila masuk kedalam air hanya akan membuat diri nya mati konyol saja. Arya kan es sehingga masuk air akan oke saja, Andini juga air jadi memang mereka tidak punya kecemasan soal kekuatan.
"Aku hubungi Sagara dan Hendra!" Xiela segera kontak batin dengan dua pria itu.
"Bagai mana ini, mereka berdua sudah masuk duluan kedalam air?!" Maharani juga datang keatas perahu.
"Kita tidak bisa masuk dalam air, cari member yang bisa masuk air saja." ujar Cakra.
"Mereka akan datang, sebentar lagi mereka datang membantu." Xiela membuka mata nya dan dia agak lega karena Sagara dan Hendra bisa membantu Andini serta Arya.
"Kau mau kemana, Xiela?!" Purnama menatap gadis cina ini.
"Aku bisa tempur dalam air, sebab aku tidak punya energi api atau pun yang lain." jawab Xiela.
Tidak bisa lagi Purnama mau melarang karena Xiela memang harus masuk kedalam air untuk mencari potongan pedang nya, sekalian juga tentu nya untuk mencari di mana keberadaan selendang merah ini dan kenapa dia sangat jahat pada manusia yang tidak ada salah pada dia.
"Aku pergi." Xiela meloncat masuk kedalam danau.
"Ah banyak sekali yang pergi, bagai mana ini?!" Purnama bingung harus bagai mana sekarang.
"Tenang kan diri mu, kita pantau dulu dari atas dan bila nanti ada masalah maka mau tak mau kita masuk." jelas Maharani.
"KALIAN SEMUA MENEPI LAH, AKU PUNYA SESUATU YANG BISA UNTUK MELIHAT MEREKA!"
Xavier berteriak keras dari pinggir danau agar teman teman nya bisa mendengar dengan jelas, semula mereka tidak mau tapi Cakra malah menarik dayung untuk menepi dulu. siapa tau Xavier memang punya sesuatu yang berguna, kalau tidak berguna maka tinggal hajar saja nanti karena dia memang bloon.
"Apa yang dia punya itu memang nya?" Maharani memilih terbang saja agar lebih cepat.
"Lihat pertengkaran mereka dari sini, nanti bila kau ingin memberikan tenaga maka bisa menyentuh gagang kaca ini." Xavier menjelaskan pada Maharani.
"Ini cermin?" tanya Maharani memperhatikan cermin yang masih berkabut tebal sehingga tidak kelihatan apa apa.
"Iya, tapi keberadaan mereka belum bisa terdeteksi sehingga masih kabut saja yang nampak." angguk Xavier.
Purnama juga memperhatikan cermin itu karena sekarang dia sudah sangat cemas memikirkan adik dan juga member nya, ketakutan Purnama ini adalah member yang akan musnah. rasa nya dia tidak mau lagi bila hal itu sampai terjadi, sudah cukup yang kemarin saja yang musnah dan tidak bisa kembali lagi.
"Kenapa kabut nya tidak hilang hilang, Vir?!" seru Purnama tidak sabar.
"Sabar lah sebentar lagi, lawan tampak nya juga sangat tangguh." Xavier terus membaca mantra lagi.
"Kuat sekali selendang merah ini, kenapa dia baru muncul bila memang sudah lama di sini?" heran Cakra.
"Kemari lah!" Maharani menarik anak buah nya agar menjauh karena ada yang mau di katakan.
"Ada apa?" tanya Cakra pelan karena dia tau ini serius.
"Kau pulang lah dan ajak Bagas untuk melihat botol Zahra." bisik Maharani.
Cakra mendelik karena di sini dia juga baru sadar kalau Zahra kan di buang di air, bisa saja mereka curiga begitu, mungkin memang bukan Zahra yang saat ini jadi pelaku nya. tapi keterlibatan nya anak itu mungkin ada, sehingga Maharani pun menyuruh Cakra untuk pergi melihat bersama dengan Bagas di laut mengerikan itu.
"Kemana Cakra mau pergi?" Purnama menoleh.
"Ku suruh dia memanggil anak buah ku yang lain, siapa tau saja butuh." jawab Maharani tanpa menoleh karena dia tidak mau pikiran nya sampai terbaca.
"Ini mulai nampak bayangan nya." Xavier menunjuk cermin berkabut hitam itu.
"Yang jernih gitu loh, Vir! mata ku min, kau suruh pula melihat cuma bayangan semut begini." seru Maharani kesal.
"Sabar, nanti akan hilang kabut nya bila sudah bagus." jawab Xavier masih berusaha.
Maharani dan Purnama fokus melihat bayangan dalam cermin itu, semakin kelihatan maka mereka semakin mengenali bahwa itu adalah Xiela, tampak gadis itu sedang berenang di dalam air dan melihat kesana kemari untuk mencari yang lain.
Selamat pagi menjelang siang guys, jangan lupa like dan komen nya ya.
lanjut thor 🙏
jgn buat Andini Musnah yaaa kak Nov' 🙏
semoga Arya bisa memusnahkan si iblis selendang merah .
kekuatan nya Api ,, seperti kekuatan Xavier ,,, smg Arya bisa mengalahkan nya , seperti Arya mengalahkan Xavier waktu itu 🤗🤗
mbk pur ayo temukan adik dan member mu mereka dalam bahaya,,