NovelToon NovelToon
Sang Pengantin Bayaran

Sang Pengantin Bayaran

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Nikahkontrak / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:46.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vey Vii

Aaron Conan Drax, seorang pengusaha muda serta anak tunggal dari keluarga kaya yang terpaksa menikahi seorang wanita sederhana, Hayley Marshall, sebagai pengantin bayaran demi menyelamatkan hubungan dirinya bersama sang kekasih.

Namun, tidak di sangka jika kekasihnya berkhianat darinya. Aaron memilih untuk melepas dengan ikhlas, namun kini dirinya terjebak dengan perasaan yang membingungkan kepada istri bayarannya.

Aaron sudah kalah start, Hayley sudah menjatuhkan hatinya pada laki-laki lain yang tidak lain dan tidak bukan adalah rekan bisnis Aaron.

Akankah kontrak pernikahan mereka berakhir begitu saja, hanya waktu yang akan menjawabnya.

Happy reading 🖤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Parfum baru

Matahari masih terbit dari ufuk timur, artinya hari ini manusia masih di beri kesempatan untuk memperbaiki diri, meraih semua mimpi dan mewujudkannya agar menjadi nyata.

Hayley sudah siap dengan rok hitam selutut dan kemeja putih bermotif bunga ringan di bagian punggungnya, ini adalah baju yang di pilih Breanda kemarin, Hayley marasa selera Breanda sangat cocok untuknya.

Tidak seperti biasanya, mulai pagi ini Hayley membiasakan diri untuk melakukan perawatan wajah sebelum memakai make up, semua yang Breanda ajarkan akan ia terapkan mulai hari ini.

Bukan karena dia ingin memikat hati Aaron, tapi karena dia tidak ingin di pandang rendah oleh siapapun, termasuk Alex. Hayley mendapatkan fasilitas mewah dari Aaron, jadi sekarang saatnya dia merawat diri.

Pukul 7 pagi, Hayley sudah siap sedia, meskipun ia tidak berdandan terlalu menor, namun penampilannya sudah jauh lebih baik dari hari-hari biasanya.

"Selamat pagi, Mr. Ice," sapa Hayley saat melihat Aaron sudah lebih dulu duduk di depan meja makan, laki-laki itu sibuk memainkan ponselnya.

"Hmm." Aaron hanya menjawab dengan berdehem, tanpa ingin sedikitpun melirik Hayley. Namun harum parfum yang menguar dari tubuh Hayley yang bergerak mendekat membuat Aaron sedikit tertarik, dengan pelan ia memperhatikan Hayley yang menarik kursi sebagai tempatnya duduk.

"Kenapa? jangan melihatku seperti itu Mr. Ice," ujar Hayley, ia duduk di kursi samping kiri Aaron. "Kamu membuatku grogi, jangan melihatku," lanjutnya.

"Parfummu enak, merek apa?" tanya Aaron.

"Nggak tau, aku lupa nggak baca mereknya. Kemarin Breanda yang pilih," jawab Hayley lugas.

"Oh ...." Aaron manggut-manggut.

"Emm ... Kemarin, aku pakai kartu kredit darimu buat belanja, nggak papa kan?" tanya Hayley sedikit takut.

"Nggak papa, itu memang untuk keperluanmu."

"Tapi, aku pakai hampir 200 juta," lanjut Hayley. "Maaf, bukannya aku aji mumpung, tapi Breanda memaksa membeli banyak barang untukku."

"Cuma 200 juta?" Aaron tersenyum miring. "Asal jangan membeli mall beserta bangunannya, aku nggak keberatan."

Mendengar jawaban Aaron yang terlihat santai dan baik-baik saja, Hayley merasa lega. Pada awalnya dia pikir Aaron akan menyuruhnya mengganti uang yang sudah ia gunakan, atau bahkan Aaron akan memotong gajinya karena berbelanja dengan nilai fantastis seperti itu, nyatanya laki-laki itu biasa saja.

"Kenapa belum makan?" tanya Hayley "Apa harus nunggu orang menyebalkan itu?"

"Jika maksud dari orang menyebalkan itu adalah Alex, maka jawabannya adalah, ya!"

"Apa aku harus menyusulnya ke kamar?" tawar Hayley.

"Nggak usah, biar Laksmi aja. Dia baru pulang jam 4 subuh tadi."

"Oh, memangnya dia dari mana? kelayapan mulu malem-malem," desah Hayley, sekali dia tidak menyukai seseorang, maka seterusnya dia mudah sekali mencari kesalahan orang tersebut.

Tidak menggubris ucapan Hayley, Aaron segera meminta Laksmi untuk menyusul Alex ke kamarnya. Jika Alex sampai bangun siang, artinya laki-laki itu terlalu banyak minum saat malam.

Hampir setengah jam menunggu, akhirnya Alex turun. Dia duduk di kursinya dan tersenyum riang tanpa rasa bersalah meskipun membuat dua orang di meja makan menunda sarapannya lebih dari setengah jam.

Sarapan dilakukan secara khidmat, Aaron enggan menanyakan sebab kenapa Alex bangun siang, Hayley juga merasa sangat tidak peduli kenapa laki-laki menyebalkan itu kesiangan.

Usai sarapan, Hayley masuk kembali ke kamarnya dan mengambil tas. Dia lalu bergegas menghampiri Alex dan Aaron yang sudah berdiri di dekat pintu utama.

"Hayley, hari ini kamu urus semua pekerjaanmu di kantor cabang, mulai besok kamu wajib pindah di kantor pusat," ujar Aaron.

"Tapi ...."

"Jangan membantah, ini perintah." Aaron memotong kalimat Hayley dan membuat gadis itu diam dalam sekejap.

"Oh ya. Bajumu kelihatan lebih rapi, bagus. Kamu juga pakai parfum baru, ya?" sela Alex. "Baguslah, setidaknya kamu udah nggak terlalu malu-maluin," sindir Alex.

Hayley tersenyum kecut mendengar pujian Alex, bukan pujian sebenarnya, tapi lebih ke penghinaan yang di kemas halus.

"Kamu ke kantor di antar sopir. Aku udah menyiapkan sopir khusus untukmu," lanjut Aaron.

"Nggak perlu, aku naik taksi aja."

"Aku nggak suka di tolak, dan ini perintah, bukan penawaran." Aaron berkata dengan menatap Hayley tajam, bak elang yang sedang mengintai mangsanya, penuh dengan ancaman.

Lagi-lagi Hayley tak berkutik, dia hanya mengangguk dan menuruti apa yang Aaron perintahkan.

Setelah mendapatkan beberapa instruksi dari Aaron, Hayley di persilahkan untuk berangkat ke kantor lebih dulu. Sedangkan Alex dan Aaron berangkat menggunakan mobil mereka masing-masing.

Dalam perjalanan menuju kantor, Hayley merasa gelisah, ia bingung harus menjelaskan apa alasan ia di pindahkan ke kantor pusat jika Lisa dan Angga bertanya.

Apalagi jika Lisa tau, bahwa pagi ini dia berangkat ke kantor di antar oleh sopir dengan mobil mewahnya. Hayley yakin, sahabatnya itu akan menghujaninya dengan berbagai pertanyaan yang sulit di jawab.

Setelah sampai di kantor, Hayley langsung menuju lantai tiga tempat ruangannya bekerja.

"Hayley!" teriak seseorang dari belakang, sesaat sebelum Hayley akan masuk ke dalam lift.

Hayley menoleh, ia memperhatikan laki-laki tampan yang berlari mendekat.

"Hai, kamu disini?" tanya Hayley dengan wajah sumringah.

"Iya, lagi kunjungan," jawab Marcel. "Bukannya kamu seharusnya di kantor pusat?"

"Iya, tapi hari ini aku mau beres-beres barang di ruang lamaku," jelas Hayley.

"Oh, sebenarnya aku juga nggak ada jadwal kesini pagi ini, tapi karena ada sesuatu yang mendesak, jadi aku harus kesini lebih pagi," timpal Marcel.

"Oh, begitu." Hayley mengangguk.

"Kayak ada magnet yang bikin aku dateng ke kantor pagi-pagi gini, eh taunya ketemu kamu." Marcel terkekeh. "Apa jangan-jangan kita ini jodoh, ya," imbuhnya, masih dengan di bumbui tawa yang renyah.

"Ngaco, ah. Aku ke atas dulu, ya," pamit Hayley.

"Eh, bentar. Kebetulan ketemu, minta nomormu dong," pinta Marcel sambil menyodorkan ponselnya, bermaksud agar Hayley mau menuliskan nomornya langsung.

Sejenak Hayley berpikir, ia teringat dengan ucapan Aaron malam itu saat Marcel meminta nomornya, Hayley merasa sedikit keberatan.

"Kenapa? apa Aaron melarang kamu ngasih nomor ke sembarang orang?" tebak Marcel. "Kita kan teman, boleh dong," rayunya.

"Ya sudah, ini kartu namaku, disitu ada nomorku, kamu bisa kirim-kirim whatsapp atau calling-calling aku kalau senggang." Marcel langsung meraih pergelangan tangan Hayley dan meletakkan kertas berukuran kecil ke dalam genggamannya.

"Aku tunggu ya," ujar Marcel sebelum ia berlalu pergi.

Hayley masih berdiri mematung di tempatnya semula, menggenggam kartu nama yang di berikan oleh Marcel lalu menatap kepergian laki-laki itu dengan tersenyum, sampai tiba-tiba ada tangan yang menyentuh pundaknya.

"Eh!" Hayley terkejut lalu menoleh. "Angga, ngagetin aja."

"Lihatin siapa sih, gitu amat," celatuk Angga.

"Nggak kok, bukan siapa-siapa," jawab Hayley sambil mengulum senyum, entah mengapa pertemuannya dengan Marcel pagi ini mampu mengembalikan moodnya yang sudah berantakan gara-gara sikap Alex tadi pagi.

🖤🖤🖤

🖤🖤🖤

Bersambung ...

1
ZrLee Darman
ceritanya bagus 😍 tidak nyesal bacanya 🥰
ZrLee Darman
lagian nama knp jga harus sekeren itu MARKO 🤣🤣🤣🤣
ZrLee Darman
🤣🤣🤣🤣🤣
ZrLee Darman
kuncir? sekalian dikepang 🤣
Rita Juwita
luar biasa.. ..
Ida Rodiah
Luar biasa
Nofriyanti Vivi
ayuuuny visualny meneduhkn
Naja Naja nurdin
Alex kau datang di waktu yang kurang tepat bro
ermi haryono
Luar biasa
nobita
hmmm Alex si cassanova... tapi lucu tingkahnya...
nobita
Alex si mulut pedas... seperti bon cabe level tertinggi...
nobita
penulisannya rapi... bahasanya mudah di mengerti... mantap
nobita
hmmm kok menolak Aaron sih Kathrine... ya udh kalau kamu gak mau Aaron biar sama akuuu aja... gimana??
Nadav effendy
tidak membenarkan wanita salah selalu dibela & dibenarkan ibu SHIFA BURHAN... tapiii dunia ini sangatlah luas jika anda lupa. apa saja bisa saja terjadi, termasuk istri yg berselingkuh didepan mata kepala suaminya yg menyaksikan dengan sangat2 sadar tapi si suami masih memaafkan & mau menerima bahkan sperti tidak terjadi apapun. om serta adik kandung saya sendiri yg mengalami hal tersebut. 7th istri om saya selingkuh didepan mata kpalanya bahkan dilakukan terang2an dirumah mereka sendiri, istrinya berpacaran dgn selingkuhan nya diruang tamu sdgkan om saya hanya bisa berdiam diri dikamar tanpa melakukan apapun saking cinta nya pd istri gilanya tersebut begitu juga dgn adik laki2 saya yg sering kali diselingkuhi istrinya tapi dgn tangan terbuka masih slalu memaafkan memeluknya dgn hangat.. ckckck, dunia tidak sesempit yg ada di pikiran anda buuu
Nadav effendy
04 Januari 2025 baru mampir.. gak terlambat kan kalau mau baca 😊😁 semoga menarik
aryuu
rame
aryuu
harusnya albern ini namanya pak Broto deh.... trus Samantha namanya ibu aminah/Grin//Pray/
aryuu
tipe Alex dibawah standar motor banget/Chuckle/
aryuu
wkwkwkwkwk
Mutia
Pertama baca tak kira kisahnya di LN, ternyata Indo, gak cocok, nama pemerannya aja Barat...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!