NovelToon NovelToon
Takdir Istri Di Atas Kertas

Takdir Istri Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Janda / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Karena desakan Ekonomi, Rosa terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tak di cintainya. Bekas luka di tubuh serta hatinya kian membara, namun apalah daya ia tak bisa lepas begitu saja dari ikatan pernikahan yang isinya lautan luka.

seiring berjalannya waktu, Rosa membulatkan tekadnya untuk membalas segala perbuatan suaminya. bersembunyi di balik wajah yang lemah lembut nan penurut, nyatanya menyiapkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Hem, gimana ya ceritanya. yuk simak kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak likenya, komen, subscribe dan vote 🥰🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Identitas Lutfi

Lucy sudah bicara pada Lutfi yang ingin membawa Rosa menuju kediamannya, namun Lutfi menolak dengan tegas agar tidak ada hal yang tidak di inginkan terulang lagi, ia menyalahkan dirinya sendiri karena sudah lengah menjaga Rosa karena bagaimana pun Rosa adalah amanah dari sang sahabat.

"Lutfi, gue jamin Rosa bakalan aman di rumah gue, Kak Kenny pasti gak bakalan tinggal diam." Bujuk Lucy.

"Tidak! Rosa pasti ketakutan sekarang, biar aku yang urus." Tegas Lutfi.

Dalam pangkuan Lutfi, Rosa menatap kosong dengan pikiran yang berputar bak film horor yang tayang di kepalanya. Tangannya gemetar, Lutfi memegang tangan Rosa yang dingin seperti air es.

"Jalan pak." Titah Lutfi kepada supir taxi.

Lucy tidak mencegah saat mobil pergi, ia percayakan semuanya pada Lutfi karena dari penilaiannya Lutfi adalah pria yang baik.

Di dalam mobil.

Lutfi mengepalkan tangannya, giginya beradu di sertai uratnya yang menonjol menampilkan sisi lain Lutfi. Supir pun mengusap tengkuknya, atmosfer di dalam mobil tiba-tiba terasa mencekam.

Glekkk...

Supir taxi menelan ludahnya dengan kasar, keringat dingin mulai membasahi keningnya.

"T-tuan, saya h-harus m-mengantar sampai m-mana?" Tanya sang supir gugup.

"Jalan Adipati, no.38." Jawab Lutfi dingin.

'Hah? Dia bilang jalan adipati? Apa aku tidak salah mendengarnya, itu kan perumahan paling elit. Penampilannya seperti preman, mana mungkin dia punya rumah disana' Batin Supir heran.

Wajar saja supir taxi itu terheran-heran, siapapun yang melihat penampilan Lutfi pasti menilainya sebagai berandalan jalanan yang hidupnya tidak terarah.

"J-jangan sentuh aku, hiks, aku mohon." Lirih Rosa. Matanya terpejam, air matanya mengalir dari sudut matanya.

'Lihat saja bajingan, aku akan membalas semua perbuatanmu!' Batin Lutfi.

Mobil melesat menuju perumahan elit yang biasa di huni oleh manusia-manusia dengan kekayaan yang melimpah.

Begitu masuk area perumahan, rumah-rumah sultan berjejer dengan ciri khas masing-masing. Kawasannya terlihat sepi namun cantik, siapapun yang melihatnya pasti akan takjub.

Lutfi mengarahkan jari telunjuknya ke sebuah rumah berwarna putih tulang, rumah yang paling besar diantara rumah yang lainnya.

Cekiittt...

Rem mobil di injak begitu sampai di depan gerbang, sebelum keluar Lutfi meminta supir menunjukkan nomor rekeningnya untuk melakukan pembayaran.

Sebuah notifikasi masuk. Supir taxi membelalakan matanya melihat pemberitahuan dan langsung meluncur ke rekening digitalnya, sebuah bukti transfer berhasil masuk sebesar 5 juta rupiah.

"Anggap saja karena anda telah membantu saya tadi, kalau kurang bilang saja." Ucap Lutfi sambil membuka seatbeltnya.

"K-kur, a-ah, m-maksud saya--" Supir Taxi sampai gelagapan, beberapa kali ia memukul mulutnya karena sudah bisa di pastikan Lutfi akan salah paham padanya.

"Baiklah, sepertinya anda sedang butuh uang," Ucap Lutfi kembali memainkan ponselnya.

Uang 10.000.000 berhasil masuk ke rekening anda.

"Haaahhhh!!" Syok supir.

"Terimakasih ya, pak." Ucap Lutfi keluar dari mobil, tak lupa ia juga menggangkat tubuh Rosa dan membawanya masuk ke dalam.

Beberapa kali supir memanggil Lutfi untuk mengembalikan uangnya karena menurutnya terlalu banyak, tetapi Lutfi tidak menggubrisnya dan memilih tetap melangkah masuk menuju rumah bak istana megah.

Pintu gerbang yang menjulang tinggi terbuka secara perlahan, para penjaga yang berjumlah 4 orang berbaris dan memberikan hormat dengan sedikit membungkukkan badannya.

"Selamat datang, Tuan Orlando." Sapa para penjaga.

"Hem," Jawab Lutfi.

Lutfi memasang wajah dingin, aura pemimpinnya terpancar meskipun ia memakai pakaian yang dianggap preman.

Penjaga di belakangnya berjalan mendahului Lutfi dan membukakan pintu, sedangkan penjaga lainnya memberitahukan kepala pelayan akan kehadiran sang pemilik rumah.

Ceklek...

Pintu terbuka lebar, 15 orang pelayan berjajar membentuk dua barisan menyambut kedatangan Lutfi dengan membungkukkan sedikit tubuhnya. Kepala pelayan mendapat intruksi melalui tatapan mata Lutfi, ia langsung mengerti dan membawa 4 pelayan naik ke lantai atas.

"Panggilkan Jeremy," Ucap Lutfi dingin.

"Baik, Tuan muda." Jawab penjaga.

Lutfi memerintahkan pelayan untuk membuat hidangan lezat, sementara ia akan membawa Rosa menuju lantai atas menggunakan lift.

Pelayan dan juga penhaga di rumahnya bukan lah orang sembarangan, melainkan mereka adalah orang terpilih yang di tunjuk oleh sang pemilik rumah yang sebenarnya.

Ting!

Pintu lift terbuka, kepala pelayan mempersilahkan Lutfi masuk ke kamar tamu yang sudah di rapihkan dan juga di bersihkan.

Rosa di baringkan diatas ranjang, Lutfi pun keluar. Kepala pelayan dan pelayan lainnya mengurus Rosa, mereka membersihkan dan juga menggantikan pakaian yang di kenakan Rosa.

"Selamat datang, Tuan muda. Anda mencari saya?" Sapa Jeremy.

"Bagaimana dengan perintah yang ku suruh?" Tanya Lutfi.

"Maaf, saya terlambat datang. Pak Asep terjatuh, Bu Sumarni di dorong keluar sampai tangannya berdarah. Saya sangat menyesal, pihak mereka kekeh ingin menjual rumah peninggalan sahabat anda, namun pencegahan yang saya lakukan membuat mereka nekat merusah sebagian rumah serta mengambil sebagian besar isi rumah." Jeremy menundukkan kepalanya. Ia merasa gagal menjalankan tugasnya, bahkan ia siap di tinju oleh Lutfi. Sebelum Lutfi marah padanya, Jeremy berlutut di bawah kaki Lutfi.

Lutfi mundur beberapa langkah saat Jeremy berlutut di hadapannya, ia tidak merasa tinggi meskipun statusnya sebagai seorang yang memiliki kekuasaan.

"Apa yang kau lakukan? Berdirilah," Tanya Lutfi bingung.

"Saya siap di hukum, Tuan. Saya salah, saya tidak menjalankan tugas dengan benar." Jawab Jeremy.

"Heiii, yaahhh. Wajar saja kalau kau tak bisa, orang mereka bawa pasukan sedangkan kau pun sendiri. Sudah, sudah, jangan berlutut di hadapanku, aku bukan raja maupun dewa, aku cuma manusia biasa." Ucap Lutfi mengangkat bahu Jeremy memintanya untuk berdiri.

"Tidak, Tuan! Saya harus di hukum." Kekeh Jeremy kembali berlutut.

"Et dah bocah ngeyel amat! Udah gue bilangin berdiri ya berdiri." Kesal Lutfi.

Jeremy pun kembali berdiri, ia tak berani menatap Lutfi karena masih merasa bersalah. Biasanya yang di panggil nyonya besar jika tak puas dengan hasil kinerjanya, maka ia akan di hukum, entah itu memukul telapak tangan menggunakan penggaris besi atau pun hormat di halaman rumah selama 6 jam.

"Ngomong-ngomong, si emak kemana? Belum sakaratul maut kan?" Bisik Lutfi di telinga Jeremy.

Sontak Jeremy membulatkan matanya syok, bisa-bisanya Lutfi bertanya seperti itu padanya.

"Ah, b-belum. Nyonya besar sedang beristirahat di kamarnya, akhir-akhir ini beliau sedang kurang sehat." Jawab Jeremy.

"Terus, Pak Asep sama Bu Sumarni?" Tanya Lutfi.

"Mereka berdua sedang berada di rumah sakit, Pak Asep tadi sempat tak sadarkan diri dan sekarang beliau koma. Detak jantungnya kian melemah, kemungkinan bertahan hidup sangat tipis kata Dokter." Jelas Jeremy.

"Aih, Rosa pasti makin sedih lagi." Gumam Lutfi.

Sejenak Lutfi memikirkan bagaimana kondisi Rosa saat tahu kondisi Ayahnya. Entah mengapa ia sangat kasihan melihat Rosa, setelah kenal beberapa hari saja rasanya Lutfi bisa menghitung dengan jari saat Rosa senyum, selebihnya gadis itu selalu di liputi kesedihan.

"Carikan psikolog dan suruh datang ke sini, perempuan yang ku bawa tadi pasti ada trauma." Titah Lutfi.

Lutfi merupakan seorang anak yang tak di harapkan oleh kedua orangtuanya, ia di rawat oleh kakek dan neneknya dari kecil hingga dewasa. Sang kakek memiliki kekuasaan di dunia bisnis, namun saat sang kakek sudah tiada sang nenek yang di panggil 'Emak' oleh Lutfi memintanya meneruskan bisnis mendiang suaminya. Namun, Lutfi masih ingin bebas hingga akhirnya ia menolak permintaan sang nenek, selama 4 tahun terakhir sang nenek membiarkan Lutfi memilih sesuai dengan keinginannya yakni hidup bebas.

Siapa sangka, sang nenek justru membekukan rekeningnya dan mengambil semua fasilitasnya. Sang nenek memberikan sebuah syarat, Lutfi bebas hidup di luaran sana, tapi harus hidup tanpa harta darinya. Namun, ketika Lutfi sudah siap terjun ke dunia bisnis maka sang nenek akan memberikan kembali semua yang sudah ia sita. Satu minggu sebelum Lutfi membawa Rosa ke rumah, ia sudah menghubungi sang nenek kalau ia sudah siap kembali ke rumah dan memulai terjun ke dunia bisnis.

Lutfi memang anak konglomerat, di saat ia mencari keberadaan Rosa sebenarnya mudah saja, tetapi tanpa kekuasaan neneknya semuanya menjadi sulit. Sang nenek tak mengizinkannya memerintah seorang IT ataupun detektif untuk mencari Rosa, karena Lutfi masih ingin bebas. Alhasil, selama 3 tahun mencari Rosa baru akhir-akhir ini Lutfi bertemu Rosa.

1
@pry😛
😭😭😭😭😭😭😭😭
@pry😛
eeee monyet.... moga ktm
@pry😛
emak🤣🤣🤣👏👏👏
Wahyuni Riansyah RO
bener² ini si anak durhaka Sabrina memang bener2 anak sableng
juwita
sedih banget Rosa di tinggalkan sm ayah dn ibunya sekaligus😭😭
Etty Rohaeti
semangat Thor
I Love you,
🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭🤭🤭. Tuk..tuk ..tuk....aku fokus ke sura tongkat emak di kolam cucunya 🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🙏🙏🙏🙏🙏
I Love you,: maksut nya kepal🤣🤣🤣 tapi nek.....🤭
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Reni Mardiana: oke gas😉
total 1 replies
@pry😛
yak bukn...salh almt aq🤣
@pry😛
apa orlando...
anak sich nando sm zoya kah kk
@pry😛: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣iya" ya....
sangking 💪💪ny aq bc... jd kgn mrk
total 2 replies
@pry😛
hy pak... dy lg nyamar🤣🤣🤣🤣
@pry😛: bnr" next lg
total 2 replies
juwita
jgn smpe di perkosaan sm sialan thor. jijik aq sm dia. kk sm adek mau di tidurin
@pry😛
syukur slmt... gk di mkn mokondo
@pry😛
mt kn z
@pry😛
aq jijik liat ny... tlog ya kk... pshkn mrk
@pry😛
cpt bkn cerai ny
@pry😛
mampus kau
juwita
😍😍😍😍
Ayi lubis
bagus
@pry😛
mt kn sabrina... tp jgn bkin alan brst lg.. jijik aq
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!