Jesica Marry adalah nama yang selalu identik dengan ketangkasan, kecerdasan tajam, dan bahaya. Sebagai agen rahasia elit yang tak tertandingi, kehidupannya adalah rangkaian misi berisiko tinggi yang selalu berhasil ia tuntaskan. Namun, dalam sebuah misi yang sarat pengkhianatan, Jesica harus menghadapi nasib tragis, kematian yang kejam.
Saat ia yakin semuanya telah berakhir, jiwanya terhempas melintasi dimensi dan waktu, tersedot ke dalam raga yang rapuh namun bermahkota, tubuh Ratu Amora dari Kerajaan Dandelion.
Ratu Amora dikenal seantero negeri sebagai sosok yang menyedihkan, seorang ratu yang bodoh, mudah dimanipulasi, dan terabaikan oleh suaminya sendiri, Raja Arthur, serta seluruh istana. Ia hanyalah boneka yang tak punya kekuatan, hidup dalam bayang-bayang hinaan dan kekejaman diam-diam.
Namun kini, di mata Ratu Amora yang dulu kosong, bersinar kilatan tajam milik Jesica Marry.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEBANGKITAN
Kematian adalah akhir yang tiba-tiba, dingin, dan berdarah, namun, bagi Jesica Marry, ternyata itu hanyalah transisi yang kasar.
Saat seharusnya ia tenggelam dalam kehampaan, Jesica justru tersentak bangun di tempat asing, yang sangat jauh berbeda dengan dunia nya, paru-parunya terbatuk keras, bukan karena asap tembakan, melainkan karena air mata yang tersumbat, kepalanya pening luar biasa.
Jesica dengan perlahan membuka mata nya, bukan beton abu-abu markas Tuan Besar yang dilihatnya, melainkan kanopi tempat tidur dari sutra berwarna merah marun dengan ukiran emas, udara dipenuhi aroma cendana yang mewah, bukan mesin dan darah.
Jesica duduk tegak, instingnya langsung waspada, tubuhnya terasa aneh, lebih lemah, lebih lembut.
"Di mana aku?" gumamnya. Suaranya terdengar merdu, lebih tinggi dan halus dari suara seraknya sendiri.
Jesica pikir setelah mati terbunuh, dirinya akan langsung bertemu dengan kedua orang tua nya, tapi kenapa justru saat ini dirinya berada di tempat ini?
Seorang pelayan yang berjaga di sudut ruangan, berpakaian megah khas abad pertengahan, segera mendekat dengan wajah panik.
"Yang Mulia! Anda sudah sadar! Syukurlah! Jangan menangis lagi Yang Mulia Ratu, itu akan membuat diri Anda sakit!" ucap Pelayan itu dengan nada khawatir.
Ratu? Jesica mengerutkan dahinya dalam, Jesica melirik tangannya, jari-jari nya lentik, kulit seputih porselen, tanpa ada bekas luka tembak atau gesekan senjata. Ini bukan tangannya, pikir Jesica menatap datar pelayan di depan nya.
Siapa dirinya sekarang?
Jesica beranjak dari tempat tidur, kakinya yang kecil dan lemah hampir membuatnya jatuh, Jesica berjalan ke cermin perunggu besar di sudut ruangan.
Di sana, Jesica melihat seorang wanita muda yang sangat cantik, wajah berbentuk oval, mata besar yang seharusnya bersinar tetapi kini bengkak karena tangisan, dan rambut hitam panjang berkilau yang terurai, ini adalah tubuh Ratu Amora Lemos, yang jiwanya sudah diganti dengan jiwa sang agen rahasia dan mesin pembunuh, Jesica Marry.
Kilasan ingatan yang kacau balau menerjang otak Jesica.
Amora Lemos adalah Ratu di kerajaan Lemos, Ratu yang terabaikan, karena Ratu Amora terkenal bodoh, manja, cemburu, dan selalu membuat masalah.
Ratu Amora jatuh cinta buta pada Raja Arthur Lemos dan melakukan segala cara kekanak-kanakan untuk mendapatkan perhatian, yang justru membuatnya dibenci.
Paviliun Kembang, paviliun terpencil, adalah tempat nya yang saat Ratu Amora tempati.
Ratu Amora terlalu bodoh dan naif untuk menjadi seorang Ratu, wanita itu terlalu sibuk mengejar cinta buta nya pada Raja Arthur yang selama ini tidak pernah menganggap nya ada.
Pernikahan mereka berdua terjadi karena wasiat dari Ayah Raja Arthur, sebelum beliau meninggal Ayah Raja Arthur meminta Putra semata wayangnya untuk menikahi Amora dan menjadikan Ratu di kerajaan Lemos, Amora sendiri hanya anak yatim piatu yang tidak sengaja menyelamatkan Ayah Raja Arthur dari serangan musuh.
Dari pernikahannya itu, Ratu Amora dan Raja Arthur memiliki seorang Putra, Pangeran Kevin Lemos, yang keberadaannya juga di abaikan.
Setelah semua kilasan ingatan dari Ratu Amora asli selesai, Jesica mengepal kan tangan nya kuat.
"Bodoh!"
Batin Jesica mengumpat.
Jesica, sang mesin pembunuh dengan IQ tinggi dan insting bertahan hidup yang tak tertandingi, kini berada di tubuh seorang Ratu bodoh yang mati karena stres dan kesedihan setelah Raja Arthur berencana melucuti gelarnya.
Senyum sinis, pertama kalinya muncul di wajah Jesica sejak ia transmigrasi.
"Seorang Ratu yang Terabaikan, ya? Baiklah. Mereka akan segera tahu, bahwa Ratu yang terabaikan ini telah digantikan oleh sesuatu yang jauh lebih mematikan," batin Jesica Marry tersenyum iblis.
"Dan untuk kalian yang menjadi sumber penderitaan Putra ku, lihat saja, apa yang akan aku lakukan pada kalian semua," batin Jesica mengepalkan tangannya kuat.
"Mulai sekarang tidak ada Ratu Amora yang bodoh dan lemah, karena mulai saat ini, dan untuk seterusnya, hanya ada jiwa seorang Jesica Marry. Aku tidak akan kalah untuk kedua kalinya!" batin Jesica dengan mata berkilat-kilat tajam.
Sekang kita panggil Jesica Marry dengan nama tubuh baru nya Ratu Amora Lemos.
"Kalian semua keluar! Kecuali Mina!" ucap Ratu Amora tegas, mengejutkan semua orang yang ada di sana.
Ratu Amora memerintahkan semua pelayannya keluar, kecuali pelayan setianya, Mina.
Ratu Amora menatap tajam semua pelayan yang masih belum bergerak dari tempatnya, mungkin mereka masih shock dengan apa yang baru saja mereka dengar.
"KELUAR SEKARANG!!!"
Bentak Ratu Amora dengan keras.
Aura pembunuh bayaran dari jiwa Jesica Marry menguar, mambuat semua orang merasa panas dingin, semua pelayan itu langsung keluar dari kamar Ratu Amora dengan badan bergetar hebat, meninggal kan Ratu Amora dan Mina.
Ratu Amora berubah, dan terlihat sangat menakutkan! Itulah kira-kira yang ada didalam pikiran para pelayan tadi.
"Mina!" panggil Ratu Amora dingin.
"S-saya Yang Mulia," jawab Mina meremas tangan nya kuat.
Mina baru pertama kali nya melihat sang Ratu seperti ini, Aura yang di keluarkan sangat kuat, dan membuat nya sesak nafas.
Ratu Amora yang Mina kenal sebelumnya tidak pernah seperti ini, tujuh tahun sudah, Mina menjadi Pelayan pribadi Ratu Amora,dan baru kali ini Mina melihat Ratu Amora yang biasanya murung menjadi lebih hidup, tatapan mata nya tidak lagi kosong.
"Mina dengarkan Saya! Saya tidak akan berbicara dua kali!" ucap Ratu Amora tegas.
"Kau boleh pergi dan tidak perlu menjadi Pelayan pribadi Saya!" lanjut Ratu Amora penuh penekanan.
Bruk
"Maaf kan Saya Yang Mulia, tolong maafkan Saya," ucap Mina menjatuhkan tubuhnya berlutut di depan Ratu Amora.
"Bangun! Kau tidak bersalah, Saya hanya tidak ingin memelihara orang di sekitar Saya yang akhirnya akan menjadi seorang pengkhianat!" ucap Ratu Amora datar.
Dari kehidupan pertama nya sudah cukup membuat nya tahu, bahwa tidak ada orang yang benar-benar berpihak pada kita, semua nya bisa saja menjadi pengkhianat, bahkan orang terdekat kita sekalipun.
"Tolong izinkan Saya untuk terus menjadi Pelayan pribadi Anda Yang Mulia! Saya berjanji, Saya tidak akan pernah mengkhianati Anda! Tolong jangan usir Saya Yang Mulia," ucap Mina memohon dengan airmata mengalir.
Ratu Amora melihat pelayan nya itu dengan tatapan datar.
"Apa jaminan nya kalau kau tidak akan pernah mengkhianati ku?" tanya Ratu Amora dingin.
"S-saya, nyawa Saya Yang Mulia, jaminannya andalah nyawa Saya sendiri," jawab Mina bergetar.
"Kau yakin?" tanya Ratu Amora tersenyum miring.
"Saya yakin Yang Mulia," jawab Mina mengangguk kan kepala nya mantap.
"Baiklah! Kau akan tetap manjadi orang yang berada di samping Saya. Tapi ingat! Sekali saja kau berani mengingkari janji mu, saat itu juga adalah hari terakhir mu melihat dunia," ucap Ratu Amora dengan aura yang sangat mencekam.
"S-saya mengerti Yang Mulia," jawab Mina mengangguk kan kepala nya.
entah kenapa kali ini suka banget sama novel mengenai kerajaan kerajaan,,, biasanya langsung skip,,,, laaahhh novel ini sampai ditungguin dikepoin kapan updtae😍😍😍