NovelToon NovelToon
Rahasia Menantu Billionaire

Rahasia Menantu Billionaire

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Menantu Pria/matrilokal / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: JBlack

Abraham Barraq Alkahfi, pria berusia 28 tahun yang bekerja sebagai seorang montir dipaksa menikah dengan seorang Aura Falisha dari keluarga terpandang.
Demi identitas tetap tersembunyi dan keberadaannya tidak diketahui oleh banyak orang. Akhirnya Abraham yang tidak sengaja merusak mobil milik Aufa Falisha menerima pernikahan paksa tersebut.

Selama menjadi suami Aufa. Abraham mendapatkan hinaan, cacian dan direndahkan oleh keluarga Aufa. Bahkan Aufa sendiri benci padanya dan menolak kehadirannya. Sampai akhirnya semua mulai berubah saat identitas Abraham terbongkar.

Bagaimana reaksi semua orang saat mengetahui siapa sebenarnya Abraham Barraq Alkahfi lalu bagaimana perasaan Aufa, apakah dia mulai luluh atau dia memilih berpisah?

Update rutin : 09.00 & 14.00
Follow instagram author : myname_jblack

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JBlack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Frustasi Akut!

...Tanpa kita tahu, rasa khawatir yang berlebihan adalah salah satu faktor karena hati telah terpatri atas nama pria yang kau cintai itu....

...~JBlack...

...***...

"Aufa, Nak. Kamu belum bangun?" Ucap suara yang sudah terdengar beberapa kali dari depan pintu.

Suara itu terdengar sudah hampir setengah jam berlalu. Namun, sang empu atau sosok yang tengah dipanggil masih asyik bergelung dengan selimut dan hangatnya ranjang.

Dia bahkan dengan sengaja menutup telinganya menggunakan bantal agar suara itu tak terus mengganggunya. Jujur dirinya mengantuk, baru beberapa menit dia tertidur setelah beberapa hari dia tak bisa memejamkan matanya.

Ya, setelah kejadian di Bar tiga hari yang lalu. Aufa tak bisa tidur. Bahkan dirinya uring-uringan dengan ponselnya sendiri karena sosok yang ditunggu kabarnya tak kunjung menghubunginya.

Abraham seakan hilang ditelan bumi. Wanita itu seperti dilupakan oleh pria itu untuk selamanya.

"Aufa, Sayang. Bangun, Nak!" Panggil Mama

Bela yang tak pantang arang.

Aufa kesal. Dia melempar bantal yang menutupi telinganya dan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Iya. Aufa bangun!"

Wanita itu berbalik. Dia yang mulanya terbaring dengan telungkup kini menatap langit-langit kamar. Nafasnya begitu sesak. Entah kenapa dia benar-benar merindukan sosok Abraham.

"Kamu dimana sih!" Serunya lalu menghapus air mata yang tanpa sengaja menetes.

Ini tak boleh terjadi. Dia harus bertanya pada sosok papanya. Dengan pelan, Aufa segera pergi ke kamar mandi. Dia membersihkan dirinya sebelum akhirnya turun ke lantai pertama.

"Akhirnya kamu turun, Nak," Kata Mama Bela saat Aufa baru menginjakkan kakinya di lantai pertama.

"Papa mana, Ma?" Tanya Aufa to the point.

"Kenapa Papa terus yang dicari?" Kata Bela dengan cemberut.

"Karena Aufa butuh dengan Papa, Ma," Ujar Aufa dengan tak sabaran.

"Papamu ada di taman belakang. Dia sedang berolahraga disana… Aufa!"

Mama Bela geleng-geleng kepala. Belum selesai dia menjawab. Putrinya sudah kabur lebih dulu.

Aufa tak memikirkan apapun. Yang ada diotaknya saat ini adalah Papanya pasti tahu dimana suaminya berada. Gadis itu berlari dengan kencang.

Dia menengok ke kanan dan ke kiri melihat taman belakang yang memang begitu luas. Dia mencari keberadaan papanya yang ternyata berada dibawah pohon rerindangan.

"Papa!" Teriak Aufa dengan berlari kecil kesana.

Dia tak sabar. Tak sabar untuk bertanya tentang Abraham.

"Selamat pagi, Putri Papa yang cantik," sapa Papa Akmal dengan tersenyum.

"Papa tahu dimana Abraham sekarang?" Tanya Aufa langsung yang membuat Papa Akmal mengerutkan keningnya.

"Kenapa salam Papa gak dijawab. Malah tanya Abraham?" Ujar Papa Akmal dengan lesu.

"Ehh enggak kok, Pa," Sela Aufa dengan cepat.

Gadis kecil itu memeluk papanya dan memberikan ciuman singkat di pipi yang sudah terlihat menua.

"Selamat pagi juga, Papaku Sayang," Balas Zelia dengan senyuman yang lebar.

"Kamu kalau ada maunya pasti kayak gini sama Papa," Ujar Papa Akmal yang membuat Aufa tertawa.

Namun, apa yang dikatakan papanya memang benar. Jika dia ada maunya atau dirinya ada yang ingin diinginkan pasti dia akan bermanja dengan sosok papanya.

"Kamu ingin apa?" Tanya Papa Akmal setelah mengajak putrinya duduk di salah satu kursi taman.

Aufa memiringkan tubuhnya. Dia menatap sosok papanya yang sedang mengusap lehernya dengan handuk kecil.

"Papa tahu dimana Abraham sekarang?"

"Kenapa, hmm?"

"Plis, Pa. Jawab. Dimana Abraham?"

Papa Akmal meletakkan handuk kecilnya di atas pangkuan. Lalu dia membalas menatap anaknya dengan lekat.

"Untuk apa kamu ingin tahu dimana suamimu, Nak?"

"Karena Au… " Aufa spontan menghentikan ucapannya.

Dia tak mungkin mengatakan rindu pada Abraham. Dia tak mungkin mengatakan dengan jujur karena Aufa yakin Papanya akan menertawai ya.

"Kamu rindu suamimu, 'kan?"

"Nggak!" Kata Aufa dengan cepat. "Siapa yang rindu sama pria menyebalkan kayak dia!"

"Kalau gak rindu. Terus buat apa tanya dia dimana?" Kata Papa Akmal yang membuat aufa menelan ludahnya secara paksa.

"Aufa hanya… " Jedanya dengan memikirkan jawaban yang tepat. "Aufa cuma pengen tau. Ya pengen tau!"

"Kalau pengen tau. Ya udah. Tunggu aja dia pulang. Dia hubungi Papa katanya dia bakalan telat jemput kamu. Pekerjaannya diperpanjang," Kata Papa Akmal dengan cepat.

"Apa!" Pekik Aufa dengan keras.

"Ya. Dia mengatakan itu pada Papa," Ujar Papa Akmal lalu beranjak berdiri. "Papa masuk ya."

"Pa!" Teriak Aufa mengejar papanya. "Kapan Abraham hubungi, Papa?"

Gadis cantik dengan celana pendek dan kaos itu menyamai langkah kaki papanya. Dia berjalan di samping Papa Akmal.

"Tadi pagi."

"Dia telfon Papa sendiri?" Tanya Aufa ingin tahu.

"Ya. Dia hubungi Papa sendiri!" Kata Papa Akmal lalu menghentikan langkahnya.

Dia menatap putrinya yang masih terlihat terkejut. Tangan kekarmya itu perlahan mengusap kepala Aufa uang membuat gadis itu mendongak.

"Tenangkan hatimu dulu, Nak. Carilah jawaban yang sebenarnya disana!" Kata Papa Akmal ambigu sebelum dia pergi meninggalkan Aufa yang masih terdiam berdiri disana.

Gadis itu tak percaya jika Abraham bisa menelfon papanya tapi tak menghubunginya. Pria macam apa itu!

"Telfon Papa bisa! Telfon istrinya sendiri gak bisa! Benar-benar suami durhaka!" Umpat Aufa dengan kesal sambil menghentakkan kakinya. "Aku tak akan mengampunimu!"

Akhrinya Aufa masuk ke dalam rumah dengan wajah cemberut. Dia benar-benar kesal dan membuatnya tak menatap ke kanan dan ke kiri.

"Aufa!" Panggil Mama Bela yang membuat perempuan itu mau tak mau harus menghentikan langkahnya.

"Ya, Ma?"

"Kenapa mukamu cemberut gini?" Tanya Mama Bela yang dibalas senyuman kecut oleh Aufa.

"Gak papa. Ada apa Mama memanggil?"

"Nanti malam Papa dan Mama diundang diacara kolega Papa. Kamu ikut yah," Ajak Mama Bela dengan tersenyum.

Aufa terlihat malas. Dia menggelengkan kepalanya menolak.

"Ajak Kakak saja, Ma."

"Kakakmu ada tugas kuliah. Dia tak bisa, Nak. Kamu ikut yah. Mau! Temani Mama!" Bujuk Mama Bela yang membuat Aufa menghembuskan nafasnya kasar.

Dia benar-benar tak mampu menolak jika sudah mode begini. Mamanya terlihat sangat ingin dirinya ikut dan mau tak mau. Suka tak suka, Aufa menganggukkan kepalanya.

"Ya. Aufa ikut!"

Mama Bela tersenyum begitu lebar. Dia mencium pipi putrinya dan merapikan rambutnya.

"Terima kasih, Sayang. Dandan yang cantik nanti malam yah. Mama udah panggil make up langganan Mama biar kesini," Ujar Mama Bela yang membuat Aufa hanya mengangguk.

Dia tak memiliki selera apapun. Dia juga tak minat dengan percakapan mamanya. Untuknya saat ini di kepalanya hanya terisi tentang Abraham, Abraham dan Abraham.

Aufa akhirnya berjalan kembali ke kamarnya. Dia menatap ke depan, berdiri di balkon kamar membiarkan rambutnya bergerak terkena angin.

"Apa ini yang namanya cinta? Apa aku benar-benar jatuh cinta dengan suamiku yang hanya seorang montir?"

~Bersambung

1
S.L
oon dipelihara....apaan setelah dpekosa mala didiamin....apalagi orangkaya tak ad respon....diapakan kek sisemi....abraham orangkaya oon...
S.L
kok Bia dijadikan ...tempat balas dendam thor thor....ceritanya jadi begini apalagii orangtua kaya.....ya jadi ilfil ceritanya....
Naomy
ga suka sm mm bela..matre ..dlu ngehina" si abra..skrg aja mata jelalatan
Halik M
ku pantau dulu,subreker,vote bakal menyusul,semangat
Nona TIMOR
Cerdas Bia!
Nona TIMOR
Suka Thor sama ceritanya sukses selalu sehat dan bahagia terus GBU!
Naomy
kok aq kaya ga rela abraham sm aufa.. soalny saat awal bertemu aufa sm ibu nya sombong banget ngehina miskin lah sm abra..seharusny abra bertemu sosok wanita lain dan si aufa itu di buat ttp sombong antagonis ..menyeseal nti nya
RINI NURHAYATI
Luar biasa
Eko Nur Yanto
terlalu Lemot
Eko Nur Yanto
Hamil muda dan ngidam aja Ceritanya beberapa bab membosankan,kapan Urusan Semi di beresin,Hecker perusahaan suruh turun tangan
Eko Nur Yanto
kenapa ngak Cek CCTV biar tahu siapa yg membakar bengkelnya,
Eko Nur Yanto
pemadam mana pemadam
John Loukameng
Luar biasa
Eko Nur Yanto
Lumayan
dhani satria
abra kadabra
dhani satria
mulut gede seberapa yak lidah se kaki
dhani satria
wes bolong lah mesti
dhani satria
bisa....,kacang ama daging yang dibawah
dhani satria
si joni nod nod nda tuh
dhani satria
semi vokalis band
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!