NovelToon NovelToon
Office Boy Ku CEO Ku

Office Boy Ku CEO Ku

Status: tamat
Genre:CEO / One Night Stand / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Hamil di luar nikah / Cinta Murni / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin / Tamat
Popularitas:56.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: LichaLika

Eveline, wanita cantik 24 tahun dan masih single yang bekerja di sebuah perusahaan terkenal tiba-tiba ia dinyatakan hamil 2 Minggu oleh dokter.

"Selamat, Anda sekarang tengah mengandung dan usia kehamilan Anda sudah 2 Minggu" ucap Dokter yang membuat Eveline sangat terkejut.

"Apa dokter saya hamil?" jawab Eveline dengan mata yang membola.

"Iya Nyonya, Anda harus menjaga kandungan Anda baik-baik" saran dokter

Eveline tidak percaya dirinya bisa hamil setelah kejadian Malam yang tak disengaja itu. Tragedi saat dirinya tengah mabuk berat karena ditinggal sang kekasih menikah, ternyata membawa dirinya terjebak dalam situasi ini, mengandung anak laki-laki yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Jaka, Office Boy dengan penampilan lugu dan polos, Jaka yang khas dengan logat jawanya, juga bekerja di perusahaan yang sama dengan Eveline, nyatanya adalah ayah dari bayi yang dikandung oleh Eveline.

Lantas bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan siapakah Jaka sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku mencintaimu

Di jam istirahat kantor, seperti biasa Eve dan kedua temannya berjalan bersama mencari tempat makan, di tengah mereka asyik mengobrol sambil berjalan, mereka bertiga tidak menyadari jika Arnetta ada di belakang mereka.

"Eve, hari ini kita makan di tempat biasa yuk, aku bayarin, mumpung baik hati aku hari ini" seru Veren kepada keduanya.

"Asik, aku juga dibayarin dong!" sahut Alinda.

"Ya... iyalah"

"Sorry ya Ver, kayaknya aku nggak bisa" ucap Eve menolak ajakan Veren.

"Eh kenapa?" tanya Alinda

"Kalian tahu sendiri, aku eneg banget bau nasi ramesnya"

"Ya ampun Eve, ya kamu nggak usah deh pesan nasi ramesnya, yang lainnya kan banyak" seru Alinda

"Enggak deh, aku lagi malas makan hari ini" ucap Eve.

"Kamu jangan gitu dong! Kasihan kan bayi dalam kandungan mu, dia juga butuh makan" ucapan Veren sontak membuat Netta terkejut setengah mati, Ia mendengar dengan jelas jika Eve sedang hamil.

"Eve hamil? Tidak mungkin, apa ayah dari bayi itu Rafael? Nggak nggak ini nggak boleh, tapi Rafael pernah bilang dia tidak pernah menyentuh Eve sama sekali, jadi... Siapa ayah dari bayi yang di kandung Eve? Hmm sepertinya aku punya rencana bagus" gumam Netta dengan senyum sinisnya.

"Ya udah kalau kamu nggak mau, jangan nyesel loh ya!" ucap Veren sembari pergi bersama Alinda untuk makan siang, sedangkan Eve lebih memilih berada di kantor saja, Eve tampak lemas hari ini.

Netta yang mengetahui Eve sedang memperhatikan kedua temannya yang sedang pergi, Ia segera menghampiri Eve dan berkata kepadanya.

"Ternyata selama ini kamu telah menyimpan rahasia besar kepada kami ya Eve!" Netta berkata sembari menyilangkan kedua tangannya.

Eve yang menyadari kehadiran Netta tampak terkejut.

"Apa maksud Mbak Netta?" Eve mengerutkan dahinya.

"Sudah berapa bulan kamu mengandung, jangan kira aku tidak tahu ya, semua rahasia yang ada di kantor ini, cepat atau lambat, aku pasti akan mengetahuinya, sekarang katakan padaku? Siapa ayah bayi itu?" desak Netta kepada Eve.

"Apa urusanmu Mbak? Siapapun ayah bayi ini kamu tidak perlu ikut campur" jawab Eve

"Tapi pastinya bukan anak Rafael, kan? Karena aku tahu Rafael belum pernah menyentuhmu sama sekali!" sambung Netta dengan menaikkan alisnya.

Eve terdiam dan segera pergi meninggalkan Netta, namun Netta tidak membiarkan Eve pergi begitu saja, dirinya menghalangi Eve dengan menghadang jalannya.

"Mau kemana kamu?"

"Biarkan aku pergi mbak! Aku tidak ada urusan denganmu!" seru Eve

"Tapi kamu sudah sangat berurusan denganku, sebentar lagi pak Willy pulang ke Indonesia, saat kepulangannya siap-siap saja untuk segera meninggalkan kantor ini Eve, perusahaan ini tidak membutuhkan karyawan sepertimu, hamil tanpa suami, memalukan!" umpat Netta sembari tersenyum sinis.

Eve tidak menghiraukan sama sekali ucapan Netta, Ia pergi begitu saja dan meninggalkan Netta yang masih saja mengumpatnya.

"Ingat Eve! Tidak lama lagi kamu pasti pergi dari perusahaan ini, aku pastikan itu" kata Netta dengan sedikit berteriak kepada Eve yang tidak menggubrisnya sama sekali.

Hingga akhirnya Eve sampai di dalam ruangannya lagi, Jaka yang melihat Eve sedang sendirian dalam ruangannya, mencoba menghampirinya.

"Loh mbak Eve ndak istirahat toh?" tanya Jaka.

"Nggak aku malas makan!" jawabnya datar.

"Yo jangan gitu toh Mbak, Jaka beliin makanan yo mbak Eve?" tawar pria yang kini akan menjadi suaminya itu.

"Nggak usah!" Eve terus saja menolak.

"Lah kalau Mbak Eve ndak makan, entar anak kita ikut lapar loh mbak, opo Mbak Eve ndak kasihan, Jaka ambilin makan yo Mbak, tunggu sini dulu!"

Kemudian Jaka pergi untuk mengambil sesuatu untuk Eve. Dan setelah beberapa saat Jaka datang dengan membawa salad buah. Eve melihat Jaka yang sedang membawa sesuatu untuknya, Kemudian Jaka memberikan salad itu kepadanya.

"Ini untuk Mbak Eve! Mbak Eve makan yo?" Jaka mengambil sebuah kursi dan duduk di sebelah Eve sambil membuka kemasan yang berisi salad berbagai macam buah-buahan.

"Nyoh di makan mbak?" Jaka menyodorkan salad itu kepada Eve, dan Eve pun menerimanya.

"Kamu nggak perlu repot-repot bawakan aku sesuatu!" ucapnya saat menerima salad itu dari Jaka.

"Jaka ndak mau nanti bayi Jaka dan Mbak Eve kenapa-kenapa, Jaka ingin kalian berdua sehat-sehat saja Mbak" cetusnya dengan tersenyum.

"Jangan panggil aku Mbak! Kesannya kayak aku ini kakakmu aja, panggil namaku saja" pinta Eve sambil memasukkan satu potongan buah ke dalam mulutnya.

"Hehehe ... Iyo Mbak, eh salah Eve!" jawabnya dengan malu-malu.

"Ngomong-ngomong kamu tinggal di mana? Aku belum tahu rumahmu loh?" tanya Eve serius.

"Sa_saya tinggal di rumah sederhana, masih jauh dari tempat tinggal kamu!" jawabnya malu.

"Kamu nggak mau ngajak aku ke rumahmu?" seru Eve sambil sibuk menelan salad buah itu.

"Aku malu, rumahku jelek loh" jawabnya

"Emang kenapa kalau jelek? Lagipula nantinya aku pasti tinggal di sana kan?" ucap Eve.

Jaka terkejut, bagaimana bisa wanita sekelas Eve mau tinggal bersama di rumah yang sangat sederhana bersamanya, sedangkan Eve memiliki kemewahan yang selalu ia dapatkan.

"Kamu ndak alergi jika tinggal di rumahku nantinya?" tanya Jaka menyelidik.

"Terus? Kamu mau kita tinggal di mana? Bukankah itu rumahmu?" seru Eve santai.

"Kamu mau tinggal bersamaku?" tanya Jaka sekali lagi.

"Ya ampun Jaka! Terus kalau nggak tinggal sama kamu! Tinggal sama siapa? Masa kita tinggal sendiri-sendiri, kamu mau kita tinggal sendiri-sendiri setelah menikah?" seru Eve sembari menatap wajah Jaka lekat-lekat.

Spontan Jaka menggelengkan kepalanya dan berkata " Nggak, Aku ndak mau pisah sama kamu dan anak kita, pokoknya Jaka harus selalu bersama kalian berdua" jawabnya sambil membalas tatapan Eve.

Keduanya saling menatap, ada getaran halus yang benar-benar telah merasuki relung terdalam, perasaan itu tidak bisa di bohongi.

"Bagaimana keempat mata ini bisa bertemu"

"Bagaimana aku bisa percaya kepadamu"

"Bagaimana bisa ku buat debaran hatiku menjadi sebegitu gelisah"

"Bagaimana bisa kuberikan hatiku padamu"

"Bagaimana bisa aku jatuh cinta kepadamu"

Eve menatap dalam-dalam mata Jaka yang terlihat begitu menenangkan jiwanya, tiba-tiba sebuah kata terucap dari bibir Jaka dengan lembut.

"Aku mencintaimu"

"Apa?" Eve tidak menyangka jika Jaka akan mengatakan hal ini kepadanya, perasaan yang juga sama seperti yang ia rasakan. Hatinya bergetar saat Jaka mengucapkan itu kepadanya.

Eve tak membalas ucapan Jaka, dirinya masih terdiam tidak percaya, office boy itu menyatakan cinta kepadanya, apa salahnya seorang office boy mencintainya, dia adalah laki-laki yang bertanggung jawab, sejenak Eve menetralkan perasaannya dengan menghela nafasnya, sementara Jaka yang merasa tahu diri siapa dirinya, beranjak pergi meninggalkan ruangan Eve.

"Maafkan aku! Aku tidak pantas mengatakan hal ini kepadamu?" seru Jaka, kemudian ia beranjak pergi, namun tiba-tiba saja tangan Eve menahannya.

"Tunggu!"

Jaka berhenti melangkahkan kakinya, Eve beranjak dari tempat duduknya dan berdiri di belakang Jaka.

"Apa kamu benar-benar mencintaiku?" ditatapnya punggung bidang laki-laki yang berseragam Office Boy itu. Perlahan Jaka membalikkan badannya dan menatap balik Eve yang sekarang berada di hadapannya.

Jaka tidak berkata, namun sorot matanya menunjukkan seolah dirinya begitu sangat mencintai wanita yang sedang mengandung anaknya itu.

Eve mulai mendekatkan dirinya kepada Jaka, dan dengan tatapannya yang sendu Eve mengusap lembut wajah Jaka dan entah kenapa tiba-tiba saja bibir itu bersentuhan.

Ciuman yang selalu membuat Eve ingin merasakannya kembali.

BERSAMBUNG

🔥🔥🔥🔥🔥

1
Anik Hidayat
Luar biasa
Edy Sogeliwu
Kecewa
Edy Sogeliwu
Buruk
aili
PEHH anget ngene ngiki lhoo
aili
Sirah ku ngelu mas goro2 bokek
Maria Magdalena Indarti
congrats baby kembar Willy & Eve
Maria Magdalena Indarti
so sweet
Maria Magdalena Indarti
waduh Boy kilat nih sm Verren
Maria Magdalena Indarti
lucunya Boy n Verren
Maria Magdalena Indarti
Boy & Verren jodo kali ya
Maria Magdalena Indarti
bagus critanya
Maria Magdalena Indarti
Lumayan
Yan Ser
ok bosss.....
Yan Ser
yo wis..mas
Yan Ser
boyy...ada ada saja /Joyful/
Yan Ser
menyala babang Jaka yess...
Abu Abdullah
Luar biasa
Abu Abdullah
Lumayan
ardan
Luar biasa
upiknira
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!