NovelToon NovelToon
Aku, Ibu Pengganti Yang Terabaikan

Aku, Ibu Pengganti Yang Terabaikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Penyesalan Suami / Ibu susu
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Ruby Rikaya terpuruk, setelah kepergian bayi mungilnya. Dan pada saat itu ia juga mendapat perceraian dari suaminya-Ganesha Maheswara. Beberapa bulan pulih, Ruby akhirnya menerima lamaran dari mantan kekasihnya dulu-Gama.

Namun, masalah tidak berhenti disitu. Ruby terpaksa menuruti permintaan terakhir sahabatnya-Fatimah, setelah insiden kecelakaan yang merenggut nyawa sahabatnya itu. Dalih menjadi Ibu susu, Fatimah juga meminta Ruby untuk menggantikan posisinya.

Di campakan selama 2 tahun pernikahannya, rupanya hal itu membuat Ruby ingin menyerah.

Namun, suatu hal serius sedang menimpa putri sambungnya-Naumi. Bocah berusia 4 tahun itu di vonis mengidap Cancer darah (Leukimia)

Tidak ada pendonor sel darah yang cocok. "Jalan satu-satunya Bu Ruby harus hamil anak kedua!" Papar sang Dokter.

Dan hanya darah dari plasenta sang adiklah, yang nantinya akan menyelamatkan nyawa Naumi.

Cinta sudah hilang, perceraian menanti diujung jurang. Disisi lain, ada nyawa yang harus Rubi selamatkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gama vs Mahendra.

Setelah menyepakati ulang tahun ke 3 Naumi diadakan di rumah dengan mengundang anak yatim, kini Ruby dan Mahendra pergi bersama ke Butik untuk membelikan putrinya gaun, sesuai keinginan Naumi.

Acara ulang tahun kali ini diadakan secara sederhana. Hanya potong kue serta doa bersama.

Butik Larasati.

Disinilah mobil Mahendra berhenti. Butik milik adik kandung Tuan Wijaya semasa hidupnya. Namun saat ini di kelola oleh putrinya yang bernama Sintia, mengingat Bu Larasati sudah pensiun.

Sepupu Mahendra itu sudah mengulas senyum hangat menyambut kedatangan saudaranya. "Kenapa Naumi tidak diajak?"

Ruby tersenyum tipis, "Ada Kaylo di rumah. Nanti biar aku kira-kira saja."

"Putrimu menyukai Disney, Ruby! Aku sudah dapat menebaknya," kekeh Sintia.

"Aku tidak tahu masalah princess, jadi biar Mamahnya saja yang memilih." Putus Mahendra menjatuhkan tubuhnya diatas sofa tunggu.

Kedua wanita itu sudah berjalan ke arah timur, tempat dimana gaun-gaun indah untuk anak tergantung. Dan sepertinya ... Ruby menyukai semua gaun hasil jahitan sepupunya itu.

"Mataku sampai kalap, Sintia! Kau memang terbaik dalam urusan busana." Kekeh Ruby.

Sintia tersenyum penuh sanjung. Ia mengambilkan satu dress bewarna biru muda sesuai gaun Cinderella. "Bagaimana jika gaun ini? Paling recommended di butik ini."

Kedua mata Ruby berbinar. "Kebetulan, Naumi memiliki sepatu kaca senada. Ya sudah aku ambil ini saja."

"Mari kita bungkus!" Sintia membawa gaun itu menuju kasir.

Melihat sang istri hanya membawa satu paperbag saja, hal itu membuat Mahendra memicing kurang setuju. "Kau hanya membelikan untuk Naumi?"

Tanpa mau menatap, Ruby langsung membalas. "Putriku hanya satu!" Katanya acuh. Setelah itu Ruby kembali menoleh kearah Sintia yang tampak sibuk dengan customer lainnya, "Sintia, kamui pulang dulu!"

"Semoga lusa acaranya lancar!" Teriak Sintia antusias.

Ruby mengangguk. Setelah itu ia keluar lebih dulu tanpa peduli keberadaan suaminya. Sementara Mahendra, dia hanya dapat meraup nafas dalam. Tidak ingin berdebat hal yang tidak perlu. Pria berusia 28 tahun itu memutuskan untuk masuk kedalam mobilnya.

"Kamu memiliki referensi toko kue untuk ulang tahun Naumi?" Mahendra membuka suara.

"Aku sudah memesankannya jauh hari. Tapi kita mampir dulu, karena ada beberapa kue yang harus terbeli. Ke Toko Rainbow Cookies saja!" Jawab Ruby tenang.

Mahendra mengangguk. Mobil itu segera melaju kembali ke tempat tujuan.

Dua mobil mewah itu sama-sama masuk kedalam halaman parkir Toko Roti yang sama.

Mengingat keadaan parkir sedang ramai-ramainya, jadi Ruby memutuskan turun terlebih dulu. Mahendra menyetujui, dan ia segera mencari tempat parkir.

Disana hanya terdapat satu parkir yang tersisa. Mahendra segera menjalankan mobilnya kearah parkir tadi Namun baru mau masuk, tiba-tiba ada satu mobil lagi yang juga akan masuk kearah sana.

Dint!

Mahendra memencat klakson cepat, menahan geram atas ulah pengguna mobil itu.

"Siapa sih? Nggak tahu etika sama sekali?" Geram Mahendra sambil turun.

Pengguna mobil itu juga turun. Dia adalah Gama.

Deg!

'Gama? Apa dia melihat Ruby turun tadi? Nggak! Aku nggak akan segan-segan bertindak, jika dia mendekati Istriku lagi!' sorot mata Mahendra sudah berkobar, tak halnya pria disebrangnya itu.

'Dia pasti datang dengan Ruby. Tapi, sepertinya Ruby sudah turun sejak tadi. Mahendra ... Aku akan rebut kembali apa yang menjadi milikku!' wajah Gama menahan geram bertemu musuh bebuyutannya itu.

"Dimana matamu? Sudah lihat mobilku akan masuk parkir, tapi main serobot saja!" Hardik Gama membuka suara. Wajahnya masih tenang, tak ingin terpancing oleh pria didepanya.

Kedua tangan Mahendra sudah terkepal erat. Wajahnya mulai memerah, dan rasa cemburu kini mulai menjalar di darahnya. "Mobilku lebih dulu akan masuk! Atau ... Kau marah karena kalah?!"

Gama mendekatkan kakinya selangkah. "Apa maksud ucapanmu?!"

"Aku rasa ... Mulai hari ini kamu harus menerima kekalahanmu, Gamarana! Wanita yang bertahun-tahun kamu pacari, dia sekarang sudah resmi menjadi istriku! Kau tidak akan bisa lagi menyentuhnya selama aku masih hidup!" Tekan Mahendra sambil menunjuk kearah Gama.

Tidak ingin terpancing. Gama malah membuang muka sambil tersenyum remeh. "Dan kau juga harus perlu ingat satu hal, Mahendra! Jika Ruby sama sekali tidak pernah mencintaimu! Cintanya Ruby hanya untuku seorang. Jangan pernah bermimpi lebih tinggi. Takutnya kalau jatuh itu rasanya sakit! Sadarlah Mahendra, jika cintamu itu bertepuk sebelah tangan!" Balas kecam Gama.

Brengsek!!

Srett!

Mahendra sudah mulai mendekat, dan langsung menyambar kerah kemeja Gama. "Coba ulangi sekali lagi ucapanmu, Brengsek!" Teriak Mahendra didepan wajah Gama.

Gama juga tak mau kalah. Ia mendorong balik tubuh Mahendra sambil berkata, "kenapa? Kau tuli? Baik ku ulangi! Dengarkan baik-baik. Ruby hanya mencintai aku, dan begitu sebaliknya aku juga mencintai Ruby!" Suara Gama terdengar lantang, mantab tanpa keraguan disana.

Mahendra sudah berapi-api. Ia segera mendekat, dan tiba-tiba ...

Bugh!

Bugh!

Adu pukul tidak dapat dihentikan, hingga membuat orang memekik saling memisahkan. Satpam juga ikut bergerak, karena dua pria kekar itu sama-sama tidak ada yang mau mengalah.

Sementara di dalam, Ruby yang sedang fokus antri, reflek netranya menatap keluar. Dan betapa terkejutnya, saat mendapati Mahendra berdiri adu tatap dengan sosok ... Gama.

"Astaga, pasti mereka berdua beradu pukul lagi." Ruby meletakan barang-barangnya didalam terlebih dahulu, dan segera berjalan dengan cepat keluar.

Wajah kedua pria itu sudah sama babak belur, ada bekas luka dan memar disisi wajah tampan keduanya.

"Kalian berdua? Bagaimana bisa?" Ruby masih shock melihat dua pria itu dibawa di kantor satpam.

"Ibu mengenal salah satu Mas-Mas ini?" Tanya satpam itu.

Sebelum berkata, sorot mata Ruby terkunci beberapa detik dengan mata Gama. "Dia suami saya, Pak!" Terpaksa Ruby memegang bahu Mahendra.

"Baik, kalau begitu Masnya bisa diajak pulang terlebih dulu, dari pada keributan terjadi lagi nanti!" Ucap salah satu satpam.

Gama sudah akan beranjak. Namun Mahendra lebih dulu memegang lengan istrinya. "Aku bisa menjelaskan semua ini."

"Kalian bukan lagi anak kecil. Tapi selalu membuat ulah setiap bertemu!" Setelah mengatakan itu Ruby keluar lebih dulu. Ia kini berjalan cepat menuju mobil suaminya.

Belanjaannya tidak lagi di lanjutkan sebab moodnya sudah tidak baik gegara dua pria tidak tahu malu itu. Mahendra juga sudah ikut masuk. Ia meringis sambil menyeka sudut bibirnya yang tergores.

"Kau bukan lagi Kaylo, Mahendra! Atas sebab merebutkan apa sampai kalian babak belur seperti itu?" Geram Ruby menoleh sekilas.

Di ujung pelipisnya sedikit mengalir darah, karena mungkin tadi tergores oleh pukulan Gama. Ruby tak sampai hati melihatnya. Begitu mobil melaju perlahan, wanita cantik itu menyahut dua tisu untuk ia mengelap darah tadi.

"Diam! Fokuslah pada setirmu!" Kata Ruby yang masih mengusap darah suaminya.

Jantung Mahendra berasa akan meledak saat ini juga. Bahkan, Sapuan nafas Ruby bersenandung halus dalam wajahnya. Rasanya, Mahendra ingin menghentikan waktu saat ini juga. Ia terlalu nyaman dengan perhatian kecil yang diberikan istrinya.

Begitu selessi, Ruby mengambil plester luka dalam tasnya. Ia buka dan langsung di tempelkan pada bekas luka Mahendra.

"Dia yang lebih dulu memulai! Aku paling tidak suka apapun yang sudah menjadi miliki di incar orang lain!" Itu bukan kalimat jabaran, melainkan penegasan atas kepemilikan Mahendra saat ini.

Ruby diam tak menjawab. Namun ia berpikir, mungkin kedua pria dewasa itu pasti merebutkan sesuatu diluar permasalahan. Atau bisa jadi itu karena ... Dirinya.

***

Drttt?!

Gawai Gama bergetar kuat. Ia saat ini sudah berada dalam mobilnya. Rencananya tadi, ia akan mengambilkan pesanan sang Ibu di toko roti tersebut.

"Hallo, ada apa Bu?"

"Hallo Gama, kamu nggak lupa dengan pesanan Ibu 'kan?" Tanya Bu Lastri disebrang telfon.

Gama melirik dua paperbag besar dijok sebelahnya. "Aman, Bu! Dah Gama matikan dulu. Ini perjalanan pulang!"

Perasaan Gama sudah mulai tidak tenang perihal kue yang dibeli Ibunya tidaklah sedikit. Jika seperti itu ... Ia yakin pasti nanti malam akan ada acara dirumahnya.

Pukul 3 sore Gama baru saja tiba dikediaman Darmanta.

Gama segera turun setelah, dan langsung masuk kedalam sambil membawa beberapa pesanan Ibunya tadi. Dan benar saja, didalam rumahnya saat ini sudah ada keluarga Ibunya, dan kerabat yang lain berdatangan.

Selena yang sibuk menata sebuah pasel duduk dibawah, kini menjadi tujuan Gama saat ini. Wajah pria tampan itu berangsur memerah sebab menahan geram. "Mbak, ada apa ini?"

Selena menghentikan aktivitasnya. Ia kini bangkit, dan langsung menarik lengan adiknya kesamping ruangan. Dan betapa terkejutnya Gama, saat melihat beberapa parcel sudah tertata rapi dengan pita bewarna emas.

"Melinda sudah pulang 2 hari yang lalu, Gama! Dan lamaranmu dipercepat jadi nanti malam. Mbak tidak dapat menentang keputusan Ibu. Tapi Mbak rasa, semua yang di lakukan Ibu ada benarnya. Melinda wanita baik-baik juga dari keluarga baik! Sudah saatnya kamu melupakan Ruby." Suara Selena sangat lembut, namun tersirat rasa kesedihan dibaliknya. Ia hanya ingin melihat adiknya berumah tangga dengan bahagia.

Wajah Gama masih menganga. Sorot matanya tak lepas dari beberapa barang yang sudah terparsel rapi.

"Benar yang dikatakan Kakakmu, Gama! Ibu yakin Melinda lah jodohmu selama ini! Wanita itu tidak jauh dari Ruby. Entah itu sikap, dan kepribadiannya. Dari segi cantik ... Melinda juga tak kalah. Untuk kali ini, ikuti ucapan Ibu!" Tekan Bu Lastri yang kini sudah berhenti didepan dua putra putrinya.

Gama tidak menyahut apapun. Wajahnya terlalu kecewa untuk menatap. Setelah itu ia langsung melenggang menuju kamarnya dilantai dua.

"Gama pasti kecewa, Bu! Dia tidak pernah mencintai Melinda," kata Selena sambil menatap kepergian adiknya.

"Biarkan saja! Cinta tubuh seiring berjalannya waktu, Selena! Apa dulu kau juga langsung mencintai Thomas? Nyatanya sekarang kau sudah memiliki 2 anak darinya." Kecam Bu Lastri acuh. Ia lalu juga beranjak dari hadapan Selena.

1
Daulat Pasaribu
si mahendra klo diceraikan baru menyesal,bukannya merasa bersalah malah nantangin
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Rieya Yanie
kasihkan anaknya pd mahen..
drpd tiap hari hnya jd pengasuh
mama
keputusan yg tepat Ruby,dgn bercerai mungkin lbih baik dan gk bikin sakit hti.. laki2 macam Mahendra gk bakal berubah. lbih mentingin jalang ny drpd keluarga
Mundri Astuti
tinggalin aja si Mahendra Ruby, kamu tinggal pergi dng waktu yg lama, biar di instrospeksi, tapi boleh juga tuh kasih shock terapi ..kirim surat gugatan ke dia
Septi.sari: next bab bakal dibuat gedek sama Mahendra kak. 🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
si Mahendra gk tau diri masih untung ruby mau nikah dan urus naumi,si hendra malah mikirin perasaan sijalang,kasian ruby.
Septi.sari: nanti kalau di tinggal nangis🤭 🤣
total 1 replies
mama
klu perlu pergi yg jauh Ruby.. biar Mahendra kapok dan bebas nemui jalang ny..salut dgn sm km Ruby, gk mudah ditindas🥰
Septi.sari: next bab lebih mengesalkan kak. 🤭
total 1 replies
Rieya Yanie
dasar laki laki egois sikap sama ruby posesif tap dia sesuka hati sama wanita lain
Septi.sari: benar kak🤭🤭
total 1 replies
MeiSusi Lowati
esuk2 ws gawe emoosii too thooor
Septi.sari: Terimakasih kak😍😍🙏
total 3 replies
Rieya Yanie
buat pisah saja thor ruby dan mahes..
makan hati trs rumah tangga macam apa itu
Septi.sari: kak rieya makasih udah ikutin terus. 😍👍👍
total 1 replies
Rieya Yanie
knpa ruby masih saja bertahan dengan suami tololnya sih
Septi.sari: aing juga ikut emosi kak🤭🤣🤣
total 1 replies
mama
ternyata ancaman Ardi gk digubris sm jalangny Mahendra😄.. harus di buat kalo dan nyesel tu dua 2 ny Ardi..klu perlu sembunykan Rumi dan Naumi biar Mahendra kelimpungan nyari.. lagian mau aj di kibulin tu jalang km Mahendra..bodoh mu di pelihara.. klu Istri km udah bosen dgn kelakuan km ditinggal pergi bari tau rasa km.jg suami plin plan lbih mentingin jalang dari pd istri
Septi.sari: aku geregetan kak🤣 pingin tak tabok juga.🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
kasian juga jadi gama dua kali gagal hanya nunggu ruby jadi istrinya
Septi.sari: iya kak, cintanya gak main2🤧
total 1 replies
Daulat Pasaribu
jalang gk tau diri/Facepalm/
Septi.sari: iya kak, ngarep banget😂
total 1 replies
Rieya Yanie
yang bertindak malah ardi kakanya..kmana mahes??
Septi.sari: biasa kak, gak punya nyali🤧
total 1 replies
Rieya Yanie
kalau jadi ruby milih mundur
daripd makan ati dan tak dihargai
Septi.sari: Mahendra bangetan ya kak. maunya itu apalagi coba🤧
total 1 replies
Rieya Yanie
mahen kekanak kanakan banget
Septi.sari: temenya kaylo kak🤣
total 1 replies
Daulat Pasaribu
heran sama si mahendra,suka sama ruby sampai skarang tapi malah dicuekin.aku kira karnah cinta ama istrinya fatimah.rupanya fatimah semasa hidupnya juga parah gk di anggap ama mahendra.
Septi.sari: ambisinya terlalu besar kak, gak bisa bedain benci sama cinta. miris banget🤧😩
total 1 replies
Rieya Yanie
makanya jadi laki itu yg tegas mahen
Septi.sari: pingin di getok aja kak😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!