NovelToon NovelToon
Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat

Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Sistem / Budidaya dan Peningkatan / Romansa
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: FAUZAL LAZI

[BIJAK LAH DALAM MEMBACA] yang menceritakan tentang Jian yu seorang pekerja biasa Dengan gaji yang pas-pasan , dan saat dia pulang dia malah dihadang oleh sekelompok preman yg mabuk dan membentak nya untuk menyerahkan uang nya ,Jian yu yang tidak bisa melawan pun lari bukan Karena takut tapi Karena di sendirian dan mereka bertiga, mau tidak mau tidak ia harus melarikan diri tapi, pelarian nya itu sia sia Karena salah satu preman berhasil memukul nya dan membuat nya jatuh dan setelah itu dia di buang oleh Meraka , dan saat Jian yu membuka matanya kembali dia sudah tidak berada di bumi kagak melainkan berada di dunia yg tidak dia kenal dan mendapatkan sistem terkuat yg akan merubah hidup nya kedepan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAUZAL LAZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 7

Suara pedang beradu masih menggema di hutan. Bau besi darah bercampur dengan tanah lembap membuat suasana makin mencekam. Pohon-pohon tumbang, tanah terbelah oleh serangan Qi yang saling bertubrukan.

Jian Yu terseret mundur, dada naik-turun dengan kasar. Pedangnya berlumuran darah, baik dari musuh maupun tubuhnya sendiri. Sementara itu, Bai Ren, meski terluka di bahu, masih berdiri dengan senyum tipis penuh kebencian.

Namun jauh di luar hutan, seorang pemuda lain sedang menunggu. Bai Liang, kakak dari Bai Ren dan Bai Yong, berdiri di tepi jalan setapak sambil menatap ke arah kegelapan. Tubuhnya tegap, sorot matanya tajam, dan lambang ular putih Klan Bai terjahit jelas di jubah hitamnya.

“Kenapa mereka belum kembali?” gumam Bai Liang sambil meremas gagang tombaknya. “Mereka hanya mengejar bocah tingkat tiga. Seharusnya sudah selesai sejak lama.”

Ia melangkah masuk ke dalam hutan, aura Qi-nya berdesir seperti hembusan badai kecil. Bai Liang berbeda dari adik-adiknya. Kultivasinya sudah mencapai Pembentukan Dantian tingkat 5, dan dianggap spesial oleh orang tua nya

Di sisi lain hutan, ular hitam raksasa yang sebelumnya terbangun kini merayap kembali. Sisiknya berkilau gelap, matanya merah, dan lidah bercabangnya menjulur, mencium bau darah di udara. Ia masih murka karena tidurnya diganggu, dan kini hanya ingin melampiaskan amarah pada siapa saja yang ditemuinya.

Di tengah hutan, Jian Yu hampir jatuh berlutut. Tubuhnya sudah penuh luka, pedangnya hampir terlepas dari genggaman. Bai Ren mendekat dengan tawa serak.

“Kau sudah selesai, Jian Yu. Jangan berjuang lagi.”

Jian Yu terengah, matanya merah, namun langkahnya tetap maju. “Kalau aku berhenti, aku benar-benar mati.”

Saat pedangnya kembali terangkat, tiba-tiba panel sistem muncul.

[Situasi kritis terdeteksi.]

[Opsi dipicu: Pemaksaan Lonjakan Qi.]

[Efek: Dantian dipaksa berkembang dua tingkat.]

[Peringatan: Efek samping berat, risiko kerusakan meridian.]

Tubuh Jian Yu menegang. “Apa… sistem memaksaku naik sekarang?”

Ia tidak sempat menolak. Qi di dalam tubuhnya bergolak liar, seolah ada air mendidih dalam dantian. Aliran energi melonjak gila-gilaan, menembus meridian dengan kasar. Tubuhnya bergetar hebat, darah menetes dari sudut matanya.

Bai Ren berhenti sejenak, wajahnya menegang. “Apa yang kau lakukan?”

Jian Yu menggertakkan gigi, menahan rasa sakit luar biasa. “Kalau ini membuatku bertahan… aku rela tubuhku hancur.”

Tubuhnya bergetar, lalu tiba-tiba ledakan Qi meledak keluar. Udara di sekitarnya bergemuruh, daun-daun beterbangan, batang pohon retak.

[Lonjakan selesai.]

[Tingkat kultivasi meningkat: Pembentukan Dantian tingkat 5 (sementara).]

Jian Yu membuka mata. Pandangannya lebih tajam, Qi melingkari tubuhnya seperti gelombang panas. Pedangnya kini seakan lebih ringan di tangan.

“Ayo kita akhiri ini, Bai Ren!”

Bai Ren terbelalak, lalu mengerang marah. Mereka kembali beradu. Pedang biru Jian Yu menyapu dengan kekuatan berlipat, membuat tanah di bawah mereka terbelah. Bai Ren berusaha menahan, tapi setiap serangan kini membuat tangannya bergetar.

Pertarungan berubah brutal. Tubuh Bai Ren tersayat di bahu, darah menyembur. Jian Yu pun tak luput, pahanya semakin dalam terbelah, membuat tanah basah oleh darahnya sendiri.

Di tengah duel, Bai Liang akhirnya tiba. Dari kejauhan ia melihat Bai Yong yang sudah tergeletak tak bernyawa, dadanya terbuka lebar. Wajahnya berubah kelam.

“Ren!” teriaknya, matanya menyala marah saat melihat adiknya terluka parah.

Bai Ren berbalik. “Kakak! Bocah ini…”

Belum sempat ia melanjutkan, ular hitam raksasa tiba-tiba muncul dari semak, rahangnya terbuka lebar, langsung menerkam Bai Ren.

Jeritan Bai Ren mengguncang hutan. Tubuhnya tergigit, darah memancar deras, sebelum ditelan hidup-hidup oleh ular hitam itu.

“Ren!!!” Bai Liang meraung, wajahnya pucat penuh amarah. Aura Qi tingkat lima meledak keluar, membuat udara bergetar.

Jian Yu tertegun, tubuhnya hampir runtuh karena paksaannya sendiri, tapi matanya tetap tajam menatap Bai Liang. Ia tahu, lawan berikutnya jauh lebih berbahaya daripada Bai Ren.

Di satu sisi, ular hitam masih mendesis, mencari mangsa berikutnya. Di sisi lain, Bai Liang yang murka menatap Jian Yu, menyalahkannya atas kematian adiknya.

Udara di hutan semakin tebal oleh bau darah, Qi, dan amarah yang siap meledak kapan saja.

Ular hitam melihat Bai Liang yg memegang tombak nya,ular hitam itupun langsung menyerang nya dengn sangat ganas

Sedangkan Jian yu mengambil kesempatan ini untuk kabur dan bersembunyi “lebih baik aku kabur sekarang , selagi ular hitam itu menyibukan Bai Liang "dia pun melesat lebih ajau ke arah hutan dengan kultivasi pembentukan dantian tingkat 5 nya yg berlaku untuk sementara kecepatannya bertambah dan lari dengan sangat cepat dan menemukan gua yg sangat besar dan memilih masuk kedalam nya.

Bai Liang yang melihat Jian yu sudah tidak ada lagi di tempat nya hanya bisa mengerutu “dasar pengecut kau bocah desa sialan..! Dasar bajingan..!!“teriak Bai Liang yg masih melawan ular hitam tersebut dan memilih untuk kabur.

Sedangkan Jian yu sudah terbaring di dalam gua dengan nafas yang berat dan hampir tidak bisa menggerakkan badannya Karena kultivasi sekarang udah turun lagi ketahap pembentukan dantian tingkat 3.

Panel sistem pun muncul di depan wajah yg terbaring lemas

[Selamat tuan, anda mendapatkan hadiah dari misi bertahan hidup. ]

[Hadiah:1+ pil penyembuhan tingkat tinggi ,+20 poin pengalaman, dan mendapatkan hadiah eklusif API SURGAWI yg bebas tuan gunakan dan menjadi api yg paling menakutkan dan tidak bisa padam kecuali pemilik nya menyuruh nya padam dan menjadi api paling dicari di dari beberapa jenis api di dunia ini] semua barang berada dalam inventory sistem ,cukup tuan pikir kan saja barang yang ingin tuan ambil atau ingin tuan gunakan]

Jian yu pun langsung mengambil pil penyembuhan tingkat tinggi dan langsung menelan nya.

Udara dalam gua itu dingin, basah, dan penuh bau lumut. Di langit-langit, kelelawar kecil bergelantungan, sesekali mengepak sayap hingga menimbulkan bunyi gemerisik. Jian Yu terbaring di lantai batu, napasnya kasar, tubuhnya seakan dihancurkan dari dalam.

Pil penyembuhan yang baru saja ia telan meleleh di dalam tubuhnya, berubah menjadi aliran energi hangat yang bergerak di sepanjang meridian. Qi itu membersihkan luka dalam, menghentikan pendarahan yang menggerogoti organ, dan menutup retakan-retakan kecil di tulangnya.

Namun, bersamaan dengan rasa nyaman, ada pula rasa perih. Urat-uratnya berdenyut, seakan ditusuk jarum panas. Setiap tarikan napas membuat dada bergetar.

Panel sistem masih melayang di hadapannya, cahaya biru samar menerangi gua.

[Hadiah eksklusif: Api Surgawi telah disegel di inti anda. Api ini tidak dapat padam tanpa izin pemiliknya. Kekuatan dan keganasannya akan meningkat seiring tahap kultivasi.]

Jian Yu menutup mata, mencoba merasakan perubahan itu. Di dalam dantian tingkat tiganya yang belum stabil, ada sebuah titik merah keemasan berputar lambat. Titik itu berdenyut seperti jantung kedua, memancarkan panas yang membuat seluruh tubuhnya hangus dari dalam.

“Ini… terlalu berbahaya,” gumamnya serak. Tangan gemetar menekan tanah basah. “Kalau aku kehilangan kendali, tubuhku bisa hancur.”

Tubuhnya kembali bergetar, keringat dingin bercampur darah menetes di lantai gua. Namun ia tahu, hadiah ini bukan sesuatu yang bisa ia sia-siakan. Api Surgawi salah satu api legendaris yang banyak dicari sekte besar, bangsawan, bahkan keluarga kerajaan. Dengan api ini, ia bisa membakar teknik lawan, melelehkan senjata, atau bahkan menakuti iblis yang terkenal rakus akan daging manusia.

“Jika ketahuan aku memilikinya…” Jian Yu tersenyum getir. “Aku akan diburu hidup-hidup.”

Suara langkah kaki terdengar samar dari luar gua. Jian Yu sontak menahan napas. Ia merangkak ke sisi batu besar, bersembunyi di baliknya.

Dua orang memasuki gua. Cahaya obor membuat bayangan mereka terpantul di dinding.

“Jejak darah berhenti di sini,” kata seorang lelaki bersuara berat. “Dia pasti masuk ke gua ini.”

“Bai Ren sudah mati, Bai Liang terluka parah. Kepala keluarga tidak akan tinggal diam. Kita harus menemukan bocah itu kalau tidak aku tidak tau konsekuensi nya ,aku berharap semoga itu tidak terjadi ,” Suara satunya lebih tajam dan kebencian sekaligus agak sedikit takut.

Mereka berdua mengenakan jubah abu-abu dengan lambang awan hitam di dada. Keduanya jelas anggota keluarga Bai. Tombak dan pedang di tangan mereka berkilat oleh pantulan api obor.

Jian Yu menggertakkan gigi. Tubuhnya masih lemah, kultivasi turun ke tingkat tiga. Tapi menyerah berarti mati.

Ketika kedua orang itu semakin masuk, Jian Yu mengalirkan Qi ke titik merah keemasan di dantian. Seketika hawa panas menyelimuti tubuhnya. Api merah keemasan meletup di telapak tangannya. Suhu gua melonjak, kelelawar beterbangan panik.

“Apa itu…?” salah satu lelaki menoleh, matanya melebar melihat cahaya api surgawi.

Jian Yu melompat dari balik batu, wajahnya pucat namun matanya tajam. “Kalian ingin aku mati? Maka aku akan menyeret kalian ke neraka terlebih dahulu”

Serangan pedang datang lebih dulu, membelah udara dengan aura Qi tajam. Jian Yu memutar tubuh, nyaris terkena, lalu menyalurkan api surgawi ke kakinya. Ia melompat tinggi, menendang ke arah kepala lawan. Api menyambar, rambut lelaki itu terbakar, kulitnya melepuh. Jeritannya menggema di gua sempit.

Lelaki satunya mengayunkan tombak, menusuk lurus ke dada Jian Yu. Dengan refleks, Jian Yu menangkis menggunakan tangan berapi. Bilah tombak meleleh sebagian, logamnya menetes seperti lilin. Namun ujung tombak tetap menghantam bahu Jian Yu. Darah memancar, tubuhnya terhuyung.

Rasa sakitnya nyata, menusuk hingga ke tulang. Jian Yu mendengus, lalu menggenggam batang tombak dengan kedua tangannya. Api surgawi meledak, mengalir cepat ke sepanjang tombak. Dalam hitungan detik, senjata itu berpijar merah membara, sebelum pecah jadi abu.

Wajah lawannya pucat, tangannya gemetar. “Itu… api surgawi! Mustahil bocah seperti kau bisa memilikinya!”

Jian Yu tersenyum miring, darah menetes dari bibir. “Mustahil bukan berarti tidak nyata.”

Ia menghantamkan tinju berapi ke dada lelaki itu. Tulang patah, daging terbakar, darah menyembur deras. Lawan terlempar, tubuhnya menabrak dinding gua dengan bunyi tulang remuk.

Satu lawan tersisa. Lelaki pertama yang kepalanya terbakar masih bertahan dengan pedang, meski setengah wajahnya sudah hangus. Ia meraung dan menyerang membabi buta. Pedangnya menari cepat, setiap ayunan menimbulkan angin tajam.

Jian Yu menahan napas, fokus pada titik merah di dantian. Api surgawi merespon, menyebar ke seluruh meridian. Tubuhnya bergetar, seperti akan pecah, namun ia memaksa.

Dalam sekejap, seluruh tubuhnya diliputi api. Rambutnya berkibar, matanya menyala. Ia menangkis pedang lawan dengan tangan kosong, api membakar baja, menelan bilah pedang hingga tinggal arang.

Jeritan mengerikan terdengar saat api merambat ke tubuh lelaki itu. Kulitnya melepuh, darah mendidih, hingga akhirnya ia jatuh berguling di lantai, tubuhnya menjadi mayat gosong.

Jian Yu terhuyung, lututnya menekuk, tubuh nyaris ambruk. Api di tubuhnya padam perlahan. Ia kembali terbaring di lantai gua, napas tersengal. Bahu kirinya berlubang, darah tak berhenti mengalir.

Namun kedua musuhnya telah mati. Bau daging terbakar memenuhi gua, menyengat hingga membuat perut mual. Jian Yu menutup matanya, mencoba menenangkan diri.

“Api ini… kekuatannya terlalu liar. Kalau aku salah kendali sedikit saja, tubuhku akan hancur,” bisiknya lemah.

Tapi di balik rasa sakit, ada senyum samar di bibirnya. Kini ia tahu, dengan api surgawi, ia punya senjata yang bisa membuat sekte besar sekalipun gentar.

Panel sistem muncul lagi

[Api Surgawi memiliki juga bisa diubah menjadi api biasa,

Saran saya lebih baik tuan gunakan saja api biasa ,kedepannya agar tidak menimbulkan keributan yg tidak dingin kan]

1
Pakde
lanjut thor
FAUZAL aut: siap tingal di review aja nih Giman cerita nya udah menarik belum
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!