Salah satu Klan terbesar di Kerajaan Xia sedang diambang kehancuran karena ancaman musuh dari dalam dan luar Klan. Sayangnya, Tuan Muda mereka justru masih berkutat dengan seni beladirinya yang tidak juga berkembang karena cacat di dalam tubuhnya.
Di sisi lain, tunangannya yang berbakat dan begitu cantik telah menjadi banyak incaran Tuan Muda yang lebih hebat darinya.
Dengan kondisi ini, apa yang bisa dilakukan Tuan Muda yang tidak berguna ini? Bisakah dia membangkitkan elemen dalam dirinya? Bisakah dia melindungi keluarga dan tunangannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tuan Takur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tekad
Luo Chen mendongak dan melihat bayangan ayahnya mulai beraksi lagi. Ekspresi wajahnya jelas dipenuhi kerumitan.
“Luo Chen, sepertinya kamu sudah membuat keputusan,” kata Luo Taixuan tanpa tergesa-gesa.
"Sebagai ayahmu, pilihanmu memang membuatku sedikit sedih. Namun dari sudut pandang seorang pria, aku merasa lega dan bangga padamu. Jalanmu di masa depan pasti akan penuh bahaya. Tapi sebagai putra Luo Taixuan, bagaimana mungkin rintangan ini bisa membuatmu gentar?"
Mata ibunya juga sudah basah. Sepertinya ketika mereka meninggalkan pesan ini, mereka sudah meramalkan akhir ini. Mungkin perasaan ini juga tak tertahankan baginya. Sebagai seorang ibu, ia merasa sulit menerima bahwa anaknya hanya akan hidup lima tahun lagi.
Namun ia tidak menghalanginya, karena ia tahu bahwa keputusan ini ada di tangan Luo Chen. Terlebih lagi, Luo Chen sudah jelas-jelas membuat keputusannya sendiri, jadi ia akan melakukan apa pun untuk mendukung dan mempercayainya.
"Luo Chen, karena kamu sudah memilih jalanmu, biar Ibu yang memberi tahumu resonansi seperti apa yang telah kami sempurnakan untukmu." Mendengar kata-kata ibunya, Luo Chen menjadi bersemangat.
"Ayahmu dan aku bereksperimen dengan resonansi yang diperoleh ini berkali-kali sebelum menemukan harta karun yang paling cocok untuk menempanya."
“Ini adalah resonansi air tingkat 4 yang dilengkapi dengan resonansi cahaya.”
Luo Chen sedikit terkejut sebelum akhirnya tersenyum pahit. "Tunggu! Kenapa ada resonansi air?"
Di antara resonansi unsur, tidak ada unsur yang lebih baik atau lebih buruk secara umum. Namun terdapat perbedaan dalam hal penggunaannya.
Jika seseorang tertarik pada kekuatan dan daya rusak, api, guntur, dan logam jelas merupakan yang terbaik di kelasnya. Resonansi air biasanya lebih bersifat memelihara dan defensif. Air merupakan jenis unsur yang lebih fleksibel.
Dia tidak pernah membayangkan bahwa resonansi yang diperolehnya akan lebih ke arah lembut dan defensif.
"Hahaha... Luo Chen, kamu pasti berpikir resonansi air itu lembut dan lemah. Itu adalah sesuatu yang bertentangan dengan kekuatan yang kamu inginkan kan?" Melihat reaksi Luo Chen, ibunya menjelaskan.
"Jangan remehkan kekuatan resonansi air. Meskipun awalnya mungkin lebih lemah dalam hal kemampuan destruktif, afinitasnya terhadap serangan yang kuat dan berkelanjutan tak tertandingi dan akan memungkinkanmu untuk menghancurkan elemen lain."
"Jika kamu mampu menunjukkan kekuatan resonansi air, ia tidak akan lebih lemah dari resonansi elemen lainnya."
"Lagipula resonansi airmu bukanlah resonansi biasa. Ia juga didukung oleh kekuatan resonansi cahaya. Jika kamu mampu memanfaatkan kekuatan keduanya secara maksimal, hasil akhirnya pasti akan melampaui imajinasimu!"
"Tentu saja, orangtuamu tidak memberimu resonansi cahaya air tanpa alasan. Ada dua alasan penting lainnya."
"Kamu akan kehilangan banyak esensi darah dan sebagian besar hidupmu saat pertama kali menyerap resonansi yang diperoleh. Hal itu pasti akan menyebabkan cedera serius padamu."
"Namun dengan resonansi air yang bersifat lembut, ia akan menyehatkan tubuhmu yang terluka, memungkinkanmu pulih dengan cepat."
Mendengar penjelasan ibunya, Luo Chen merasa tercerahkan. Dalam hal kemampuan pemulihan, resonansi cahaya air jelas merupakan yang terbaik.
“Lalu apa alasan kedua?” Luo Chen bertanya dengan rasa ingin tahu.
Sekarang gantian ayahnya yang menjelaskan. “Alasan kedua adalah kami berharap kamu menjadi ahli resonansi yang hebat.”
"Ingatkah kamu syarat dasar untuk menjadi seorang ahli resonansi? Menjadi seorang ahli resonansi mengharuskan seseorang memiliki resonansi air atau cahaya."
Dalam hal kultivasi, tentu saja ada banyak profesi tambahan yang muncul untuk mendukungnya. Seorang ahli resonansi hanyalah salah satunya. Mereka mampu menyempurnakan dan meningkatkan kualitas resonansi seseorang dengan menggunakan harta magis.
Ada pula alkemis. Namun untuk itu seseorang harus memiliki resonansi kayu atau api.
Ada juga perajin artefak resonansi, yaitu mereka yang mampu membuat senjata resonansi yang digunakan untuk pertempuran. Ini membutuhkan resonansi logam, api, atau tanah.
Para ahli resonansi dan alkemis memiliki banyak kesamaan. Perbedaan utamanya adalah yang satu meningkatkan kualitas resonansi mereka, sementara yang lain secara langsung meningkatkan daya resonansi.
Pembudidaya resonansi air dan cahaya memiliki kekuatan pemurnian, yang merupakan alasan utama mengapa mereka ideal untuk menjadi ahli resonansi.
"Tapi kenapa aku harus menjadi ahli resonansi?" Luo Chen sedikit tidak yakin.
Luo Taixuan kembali melanjutkan penjelasannya. "Itu karena kamu memiliki istana kosong. Kamu dapat menjalani penyempurnaan tak terbatas pada tingkat resonansimu."
"Jika kamu menjadi seorang ahli resonansi, kamu akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang proses dan istanamu sendiri, yang memungkinkanmu untuk berjuang mencapai kesempurnaan."
"Selain itu, ahli resonansi lainnya hanya memiliki resonansi air atau cahaya. Sedangkan kamu memiliki keduanya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jika kamu tidak menjadi ahli resonansi, bakat yang dianugerahkan surga akan sia-sia."
“Cairan spiritual dan Cahaya Pemurni yang kamu hasilkan jelas lebih unggul daripada yang dibuat oleh ahli resonansi lainnya.”
Tan Tailan lalu dengan malu-malu menutup mulutnya dan tertawa. "Little Luo, ini rencana cadangan yang kami tinggalkan untukmu. Jika Keluarga Luo kamu sia-siakan hingga melarat, setidaknya kamu akan memiliki keterampilan yang akan membantumu bertahan hidup."
Luo Chen ternganga melihat rencana orangtuanya. Dia benar-benar tidak bisa berkata-kata. Orangtuanya telah merencanakan segala kemungkinan. Bahkan profesi yang mereka rencanakan untuknya telah dipilih untuk memanfaatkan kekuatan resonansi pertamanya.
"Namun Little Luo, ingatlah bahwa resonansi pertama yang kamu peroleh ini hanyalah langkah awal. Proses pembentukan resonansi kedua dan ketigamu akan semakin rumit. Kamu hanya bisa mengandalkan dirimu sendiri."
"Kami menyarankan kamu untuk memasuki Tahap Master Resonansi sebelum mencari cara untuk menciptakan resonansi kedua. Kami telah meninggalkan beberapa saran tentang jalur yang dapat kamu tempuh untuk mencapainya di dalam batu giok. Pengalaman kami juga telah dicatat untuk referensimu."
"Seni Tempa Ilahi Resonansi Akuisisi di dalam giok ini hanya akan memungkinkanmu untuk membuat resonansi akuisisi kedua. Metode lengkap untuk membuat resonansi akuisisi ketiga telah ditinggalkan di Kota Xia untuk kamu ambil ketika waktunya tepat." Tan Tailan kembali menjelaskan.
Pada titik ini, Luo Chen menyadari bahwa hologram orang tuanya tampaknya telah sedikit memudar. Hal ini membuatnya menyadari bahwa transmisi ini akhirnya akan segera berakhir.
"Ayah, Ibu..." Luo Chen tak kuasa menahan diri untuk mengulurkan tangan untuk menangkap hologram itu, namun tangannya justru menembusnya.
Kedua orangtuanya terus menatap Luo Chen dengan tatapan penuh cinta dan kasih sayang.
"Little Luo, Ayah dan ibu percaya bahwa karena kamu telah memilih jalan ini, kamu pasti akan berhasil keluar dari batasan lima tahun itu."
“Kami tahu kamu khawatir pada kami, tapi kamu tenang saja. Sebelum kami bertemu denganmu lagi, tidak akan terjadi apa-apa pada kami."
“Terakhir, Little Luo, kamu harus ingat bahwa betapapun khawatirnya kamu, kamu tidak akan bisa mencari kami sebelum mencapai Tahap Adipati.”
Hologram itu mulai berkedip-kedip sebelum akhirnya menghilang. Seluruh ruangan kembali diselimuti kegelapan dan keheningan.
Luo Chen terus duduk di depan bola kristal hitam itu, matanya berair dan merah. Namun pada akhirnya, tidak ada air mata yang jatuh. Dia menggosok matanya dan berjanji.
"Ayah, Ibu... Terima kasih telah memberikan segalanya untukku. Tolong tunggu aku. Saat kita bertemu lagi, aku pasti akan mengejutkan kalian dan menjadi sumber kebanggaan kalian."
Luo Chen perlahan menenangkan dirinya. Setelah itu, dia meraih batu giok hitam itu dan menyimpannya sebelum matanya tertuju pada benda biru langit yang memancarkan cahaya suci.
“Mulai hari ini… Aku akan menjadi seseorang yang telah membangkitkan resonansi!”
Semangat membara terpancar dari mata Luo Chen. Tanpa ragu, dia mengulurkan tangan ke arah resonansi biru yang diperolehnya.
"Wung!"
Pada saat bersentuhan, dia mula-mula merasakan sensasi dingin mengalir ke seluruh tubuhnya. Kemudian, diikuti oleh rasa sakit yang amat sangat dan tak terlukiskan yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
Rasa sakit yang hebat ini semakin menjadi-jadi dan menumpuk, hingga benar-benar melumpuhkan kesadaran Luo Chen. Penglihatannya tiba-tiba menjadi gelap dan seluruh tubuhnya perlahan-lahan jatuh ke lantai.
