Me And The Boss Mafia

"Pakai bajumu dan pergi!" usir Trevor dengan wajah yang mengerikan.

Angel buru-buru memakai bajunya lagi dan pergi dari kamar itu, padahal dia belum melakukan apapun. Dia masih menari di depan boss mafia itu.

"Sialan kau, Gwen!" umpat Trevor yang kesal pada gadisnya. Sekarang bayangan Gwen menari-nari di kepalanya. Dia merasakan yang namanya merindu.

Akhirnya Trevor mencoba menghubungi Maudy untuk menanyakan keberadaan Gwen. Ternyata gadis itu sudah kembali ke apartemen setelah melakukan casting.

"Dengarkan aku! Gwen harus banyak istirahat jadi campur obat tidur ke minumannya. Saat dia sudah tertidur, laporkan padaku!" perintah Trevor yang mengandung sejuta modus seperti biasa.

"Ba--baik, Tuan," jawab Maudy patuh.

*****

Gwen yang berada di apartemen tengah mengasah kemampuan aktingnya. Walaupun casting tidak diterima dia akan mencobanya lagi sampai dia mendapat peran.

"Nona, istirahat dulu," ucap Maudy sambil membawa segelas jus yang sudah dia campur obat tidur.

"Apa aktingku sudah lebih baik?" tanya Gwen mengambil gelas yang berisi jus itu.

"Saya yakin pasti Nona mendapat peran," sahut Maudy dengan berdebar karena melihat Gwen yang meneguk jus yang dia berikan.

Gwen merasakan jus yang memanjakan indera perasanya. Sangat menyegarkan setelah dia bicara terus sedari tadi untuk menghafal dialog.

"Sangat enak, Maudy. Thanks," ucap Gwen sambil mendudukkan diri dan membaca skenarionya lagi. Tapi tiba-tiba dia merasa sangat mengantuk, matanya sangat berat.

"Nona...," panggil Maudy cemas.

Dan tak lama Gwen tertidur di sofa. Maudy segera menghubungi Trevor untuk melapor keadaan Gwen sekarang.

"Kau boleh pulang sekarang!" ucap Trevor setelah menerima laporan itu.

Maudy menurut tapi sebelum dia pergi, Maudy mengambil selimut untuk menutupi tubuh Gwen.

Selang satu jam, pintu apartemen terbuka. Trevor datang seorang diri tanpa Neil ataupun anak buahnya yang lain.

"Kelinci kecil itu rupanya tertidur dengan pulas," gumam Trevor mendekat ke arah Gwen kemudian mengangkat gadis itu ke dalam kamar.

Trevor memperhatikan wajah Gwen yang damai, padahal saat perjalanan ke apartemen tadi otaknya sudah dipenuhi oleh hal mesum. Dia ingin mencicipi buah dada Gwen yang kecil dan mungil tapi saat melihat wajah polos itu tiba-tiba dia mengurungkan niatnya.

"Ck!" Trevor berdecak karena selalu saja merasakan hal-hal aneh saat dekat dengan Gwen.

Akhirnya Trevor hanya ikut berbaring dan tidur sambil memeluk Gwen dari belakang

Kedua anak manusia itu menyelami mimpi mereka masing-masing. Sampai beberapa jam berlalu dan waktu sudah tengah malam, Gwen terbangun terlebih dahulu.

Mata Gwen masih terpejam tapi dia merasakan ada seseorang yang memeluknya.

"Apa aku masih bermimpi bertemu dengan pangeran?" gumam Gwen dengan tangan meraba-raba tubuh seseorang yang memeluknya itu. "Badannya keras sekali!"

Gwen masih enggan membuka matanya, dia justru membalik badan dan memeluk raga kekar itu. Gwen terus bergerak mencari posisi ternyaman sampai tanpa sengaja kakinya menyentuh sesuatu yang kenyal.

"Apa itu?" gumam Gwen penasaran.

Kakinya mencoba meraba lagi dan menemukan benda itu, Gwen terus menggeseknya dengan kakinya sampai tiba-tiba ukuran benda itu membesar.

"Ternyata bisa mengembang," ucap Gwen kagum.

Gwen memberanikan diri membuka matanya dan menunduk supaya bisa melihat apa yang mengembang itu.

"Oh astaga, ternyata itu tongkat naga sakti tuan mafia!" pekik Gwen histeris.

*

*

*

*

*

Untuk visual tokoh bayangin sendiri aja guys😅 pokoknya Trevor tuh badannya berotot dan bertato, terus punya tongkat naga sakti yang panjang, besar dan tumpul. 🤣

Sorry ya, aku bisanya cuma buat cerita lebay😭

Dukung cerita Trevor dan Gwen biar bisa naik rangking 10 besar ya guys, Luv pokoknya😘