Bunga Malam

.

.

Mami Vanessa berdiri dan melangkah kearah Moana lalu duduk di samping wanita cantik itu. Mami Vanessa perlahan menggenggam tangan Moana dengan lembut

" Mami tau perasaan mu saat ini , tetapi kamu harus yakin kepada dirimu sendiri jika kamu melakukan semua ini hanya demi putri mu demi kesembuhannya " jelas Mami Vanessa

Moana menunduk air matanya keluar membasahi pipi cantik nya, Mami Vanessa meraih tubuh Moana lalu menyandarkan nya di pundak nya tangannya mengelus bahu wanita itu dengan lembut

" dengar baik baik darling tidak ada wanita yang ingin menjadi seorang pelacur tetapi mereka melakukan semua nya karena keadaan yang memaksanya, kamu lihat tadi kan wanita yang bernama Aurel dia juga sama sepertimu dia melakukan pekerjaan kotor ini karena keadaan yang memaksa nya , dan kamu lihat kan tidak ada sedikit pun diwajah nya terukir kesedihan atau tertekan,... " Mami Vanessa kembali menjelaskan dengan lembut

Moana mengangkat kepalanya dari bahu Mami Vanessa seraya menyeka air matanya lalu melihat kearah Mami Vanessa

" ayo dokter sudah menunggumu " ucap Mami Vanessa seraya tersenyum

Moana bingung mendengar kata dokter " dokter untuk apa Mami " tanya Moana bingung

" sebelum kamu melayani pria pria yang butuh kasih sayang kamu harus memasang KB terlebih dahulu, Mami tidak ingin salah satu anak Mami hamil karena melayani para pria yang hanya butuh kesenangan saja " Vanessa menjelaskan seraya mengangkat bibir nya ke atas

Moana menarik nafasnya dengan dalam lalu menganggukkan kepalanya, Mami Vanessa tersenyum melihat nya dan mengajak Moana ikut bersama nya

dan saan ini mereka sudah berada di dalam kamar, Moana di minta berbaring di atas tempat tidur setelah nya dokter langsung menyuntik Moana dan setelahnya langsung memasangkan KB Implan di bawa lengan Moana, Moana memejamkan matanya saat KB implan itu sudah terpasang di lengan bawanya.

" terimakasih dokter " ucap Mami Vanessa dan setelah nya dokter itu berpamitan pergi

Moana masih berbaring di atas kasur Mami Vanessa segera menghampiri nya dan duduk di samping wanita itu

" ayo darling saat nya kamu harus bersiap " ucap Mami Vanessa lembut Moana melihat kearah Mami Vanessa lalu perlahan mendudukkan diri nya

Moana menganggukan kepalanya patuh dan kembali mengikuti langkah kemana Mami Vanessa membawa nya

" rias dia dengan sangat cantik malam ini dan dia akan menjadi Bunga Malam yang banyak di incar oleh pria pria kaya " ucap Mami Vanessa kepada wanita yang bertugas merias para wanita malam yang bekerja dengannya

" ok Mami " ucap wanita itu setelah nya Mami Vanessa pergi dari sana

wanita yang bernama Novi itu langsung merias Moana setelah selesai matanya menatap kagum kearah Moana ternyata wanita yang di bawa oleh Mami Vanessa itu sangat cantik dan bahkan pantas di juluki dengan nama bidadari dunia. bahkan mata Novi tidak berkedip melihat kecantikannya.

" apa sudah selesai Novi " suara Mami Vanessa mengagetkan Novi wanita itu langsung kembali berdiri tegap dan menatap kearah Mami Vanessa , Mami Vanessa meletakkan paperbag yang di bawa nya di atas meja kecil yang ada disana lalu melihat kearah pantulan cermin

" bagaimana menurut Mami " ucap Novi memperlihatkan hasil riasannya itu

Mami Vanessa yang melihat pantulan Moana dari cermin itu seketika tidak bisa berkata apa apa wanita itu berubah lebih cantik dari apa yang di bayangkan nya

" kamu boleh pergi " ucap Mami Vanessa kepada Novi dan dengan cepat Novi pergi dari sana

dan saat ini hanya tersisa Mami Vanessa dan Moana saja, perlahan Mami Vanessa mendekat kearah Moana lalu mengelus rambut panjang wanita itu dengan lembut

" malam ini kamu akan menjadi Bunga Malam yang very beautiful " puji Mami Vanessa Moana hanya diam seraya menatap pantulan dirinya di cermin

" dan ingat ya sayang malam ini kamu jangan sampai membuat Mami kecewa,....." ucap nya lagi dengan tatapan datar nya

tetapi Moana hanya diam " kamu melakukan ini semua demi putri mu demi pengobatan nya " dan kata kata dari Mami Vanessa itu berhasil menyadarkan Moana dari lamunannya

perlahan wanita cantik itu menganggukan kepalanya " bagus... sekarang ganti baju mu " ucap Mami Vanessa mengambil paperbag yang di bawanya tadi lalu memberikannya kepada Moana

dengan tangan yang gemetaran Moana meraih paperbag itu lalu masuk kedalam ruang ganti yang ada disana , Mami Vanessa menyilangkan kedua tangannya di depan dada, ada rasa was was di dalam hati nya takut malam ini Moana mengecewakannya dan membuat marah salah satu klien penting nya.

tak lama Moana keluar dari ruang ganti itu wanita itu berjalan dengan sangat anggun dan elegant kearah Mami Vanessa. senyuman nya tidak lepas dari bibir cantik nya, rambut panjang nya yang terurai menambah kesan cantik di wajah nya dan gaunnya yang berwarna merah maron dengan belahan dada yang terbuka memperlihatkan sebagian gundukan indah nya.

" wow very beautiful darling " puji Mami Vanessa

Moana tersenyum " terimakasih Mami "

" ok kalo begitu ayo bekerja " lanjut nya lagi dengan senyuman di bibir nya

" maaf Mami tapi saya hanya bisa one time order dan saya tidak bisa melayani pria yang sama untuk kedua kali nya " ucap Moana sebelum benar benar melangkah pergi

Mami Vanessa mengangguk anggukkan kepalanya " itu tidak jadi masalah sayang dan biar Mami yang berbicara dengan klien " Mami Vanessa tidak mempermasalahkan hal itu

" terimakasih Mami " ucap nya lagi yang di balas anggukan oleh Mami Vanessa

" kamar 287 ya sayang " ucap Mami Vanessa sebelum Moana pergi, Moana hanya menganggukan kepalanya seraya tersenyum lalu melangkah pergi dari sana

Moana masuk ke dalam mobil yang akan mengantarnya menuju hotel yang sudah di temukan oleh sang klien, ini adalah malam pertama untuk nya menjadi seorang wanita malam untuk pria yang kurang kasih sayang.

Moana menarik nafas nya dengan panjang lalu melihat kearah lampu lampu yang menghiasi jalanan kota malam ini ingatan nya berputar pada saat ia dan Shaka menghabiskan malam bersama dan juga pada saat Shaka menjadikannya wanita pemuas nafsu nya setiap malam.

Moana menghembuskan nafasnya dengan kasar malam ini ia akan menjadi pemuas nafsu untuk banyak pria .

" maafkan aku Ka,.... aku terpaksa melakukan ini semua karena Maura, .... maafkan aku yang mengkhianati mu, lagi pula kita tidak bisa bersama karena aku tau kamu hanya menikahiku bukan karena cinta melainkan karena ingin balas dendam...... maafkan aku " gumam Moana merasa bersalah tetapi disisi lain ia tidak ada pilihan karena meminta bantuan kepada Shaka ia tidak mungkin melakukan nya mengingat Shaka sangat membencinya Moana tidak ingin di siksa lagi oleh pria itu ia tidak ingin menjadi bahan balas dendam Shaka akibat ulah ayah nya di masa lalu.

.

.

.