Evan, pangeran mahkota dari kerajaan Li yang biasanya selalu hidup mewah dengan banyak wanita disisinya. Kini setelah kedua orang tuanya tiada dan dikhianati oleh paman2 serta saudara2nya.
Evan jatuh kejurang penderitaan yang paling dasar. Tanpa status Pangeran mahkota, tidak ada orang yang ingin berteman dengannya lagi.
Evan dihina, dicaci, dan dicemooh oleh semua orang yang ada disekitarnya.
Menjadi pangeran sampah yang terbuang dan dibenci oleh semua orang, Evan tidak tahu harus berbuat apa.
Di sepanjang perjalanan yang tidak tahu harus kemana, Evan terus menangis.
Evan yang tidak tahu harus kemana, pergi kedalam hutan.
Hingga di suatu malam keajaiban terjadi, disuatu malam Evan tertimpa bintang jatuh dan tubuhnya dimasuki oleh Jiwa 12 Kaisar Dewa Elemen.
Dengan adanya kekuatan 12 Elemen, Evan memiliki dua tujuan utama dalam hidupnya.
Membalas Dendam dan Melenyapkan Seluruh Ketidak Adilan Diseluruh Dunia.
Perlahan sikap Evan yang Naif dan Bodoh mengalami perubahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tri wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 28 : Ujian Sekte #8
"Roaaaaaarr! Boom!" dari kejauhan suara ledakan dan auman pertempuran terdengar oleh Evan, Qin Shan dan Qin Yun yang sedang berada dipinggir sungai.
"Ada apa disana!?" tanya Qin Yun menoleh dan melihat ke arah asal suara tersebut.
"Sepertinya ada yang sedang bertempur, kalian tunggu disini aku akan pergi melihat untuk memeriksanya" ucap Evan.
"Kamu berhati-hatilah!" kata Qin Shan mengingatkan Evan.
Kemudian Evan pun pergi meninggalkan Qin Shan dan Qin Yun dipinggir sungai, dan pergi menuju ke arah asal suara pertarungan tersebut.
Setelah beberapa saat kemudian, setelah sampai Evan melihat seseorang pendekar pedang sedang bertarung dengan monster Serigala Bayangan Pembunuh tingkat 3 level tinggi.
Dan seseorang pendekar itu ternyata adalah Tang Chen, Pria yang sebelumnya menolong Qin Yun, Namun di dalam pertarungan itu nampaknya Tang Chen sedang dalam posisi yang tidak menguntungkan
Melihat itu Evan pun tidak bisa hanya tinggal diam, dengan cepat Evan melompat dan menyerang si Serigala Bayangan Pembunuh yang akan menerkam Tang Chen.
"Pedang Kobaran Api !!" ucap Evan yang menyerang dengan Jurus Tebasan berupa Pedang yang diselimuti oleh Api yang berkobar.
Akan tetapi serangan Evan tersebut dalam dengan cepat langsung dihindari dengan mudah oleh Serigala Bayangan Pembunuh itu.
Evan yang tadi melompat untuk menyerang kini mendarat tepat didepan Tang Chen.
"Kau tidak apa apa?" tanya Evan kepada Tang Chen yang tampak kehabisan tenaga dibelakangnya.
"Aku baik baik saja, hanya kehabisan tenaga saja!" jawab Tang Chen dengan nafas terengah-engah.
"Baguslah, ini minum!" kata Evan sambil melemparkan sebuah Pil pengumpul aura pada Tang Chen.
Tang Chen pun segera langsung menangkap dan memakan Pil tersebut tanpa memikirkan apakah itu adalah racun atau tidak.
"Kenapa kau membantuku? kita tidak saling kenal" ujar Tang Chen sambil mengumpulkan kembali Energi spiritualnya dengan cepat.
"Kalau begitu sekarang kita adalah teman, sudah nanti saja dibahasnya, sekarang yang perlu kita pikirkan adalah Serigala yang ada didepan mata kita!" ujar Evan mengajak fokus untuk bagaimana menghadapi Serigala yang ada didepan mata mereka.
"Baiklah, sekarang ayo kita bunuh Serigala ini dulu!" kata Tang Chen yang Energi dan tenaganya sudah mulai pulih kembali.
Setelah mereka berdua telah siap untuk bertarung, kemudian Evan pun maju menyerang lebih dulu.
"Pedang Kobaran Api!" Evan maju dan lompat menyerang Serigala Bayangan Pembunuh dengan Jurus Tebasan Pedang yang sama seperti sebelumnya.
Akan tetapi Serigala Bayangan Pembunuh itu seketika langsung menghilang dengan sangat cepat.
Evan yang melihat Serigala Bayangan Pembunuh yang tiba-tiba menghilang pun terkejut dan serangan Tebasan Pedangnya pun tidak berhasil mengenai Bayangan Serigala Pembunuh.
Evan yang tidak berhasil menyerang pun dengan cepat langsung melompat mundur untuk menghindari serangan balik dari Serigala Bayangan Pembunuh.
"Inilah yang membuat aku kerepotan melawannya, dia sangat cepat dan juga bisa menjadi tak terlihat dan juga mampu menyembunyikan auranya!" kata Tang Chen pada Evan yang ada disampingnya.
Namun tidak kemudian Serigala Bayangan Pembunuh terlihat kembali dan langsung menyerang Evan dan Tang Chen.
Melihat Serigala Bayangan Pembunuh yang sudah terlihat dan maju menyerang ke arah mereka, Evan dan Tang Chen pun bersiap untuk bertahan.
"TRAAANNG !!" Evan dengan pedangnya berhasil menangkis serangan Cakar Serigala Bayangan Pembunuh.
Sementara itu Tang Chen yang berada tepat disamping Evan pun dengan cepat langsung menyerang Serigala Bayangan Pembunuh dengan pedangnya.
Akan tetapi Serigala Bayangan Pembunuh seketika langsung menghilang kembali dan serangan Tang Chen pun tidak berhasil mengenainya.
Berpikir bahwa jika pertarungan seperti itu akan terus berlangsung lama, tentu situasi lama kelamaan tidak akan menguntungkan mereka.
Kemudian dari pada lelah berpikir Evan pun bertanya pada Para Elemen bagaimana cara mengalahkan Serigala Bayangan Pembunuh tersebut.
"Kak, bagaimana cara mengalahkan serigala ini?" tanya Evan kepada para elemen didalam ruang kesadaran spiritual.
"Gilirang seperti ini kau baru mengingat kami!" ujar Es menyela Evan.
"Ayolah kak jangan bercanda aku ini sedang serius, jika kalian tidak membantuku maka aku akan mati disini hari ini!" ucap Evan dengan serius.
"Baiklah baiklah, Serigala Bayangan Pembunuh memang cepat dan mampu menyembunyikan auranya, tetapi dia hanya bisa menghilang selama 6 detik!. Dan ternyata kau sangat bodoh! apa matamu buta? tidakkah kau lihat dia memiliki bayangan yang sebegitu besar?!" kata Elemen kegelapan mengolok Evan.
"Hahahaha.... Dia memang sangat bodoh, Hahahahaha....." tawa para Elemen menertawai Evan.
Evan pun sungguh jadi bahan tertawaan para Elemen dan Evan tidak suka dengan itu.
Kemudian Evan pun kembali tersadar dari ruang kesadarannya dan fokus kembali ke dalam pertarungan.
"Aku melihat kelemahannya!, dia hanya mampu menghilang selama 6 detik dan dia juga memiliki bayangan diatas tanah!" kata Evan kepada Tang Chen yang ada disampingnya.
Mendengar dan mengetahui itu Tang Chen pun merasa sangat kesal kepada dirinya sendiri.
"Sial! Bangsat!, aku bertarung dengan Serigala ini dari tadi malam jadi tidak terpikirkan olehku bahwa disaat terang bayangannya akan terlihat sangat jelas.!"ucap Tang Chen merasa kesal dan bodoh sambil melihat bayangan Serigala Bayangan Pembunuh yang ada diatas tanah.
Setelah mengetahui kelemahan Serigala Bayangan Pembunuh, kemudian sebelum maju menuerang Evan dan Tang Chen mengamati lebih dulu pergerakan Serigala Bayangan Pembunuh yang masih sedang tidak terlihat.
Setelah enam detik berlalu Serigala bayangan pembunuh tampak terlihat kembali, melihat bahwa Serigala Bayangan Pembunuh telah terlihat kemudian Evan dan Tang Chen pun langsung maju menyerang.
"Sekarang!" seru Evan dan Tang Chen yang hendak menyerang secara bersamaan.
..."Pedang Kobaran Api!! - Pedang Kilat petir!!"...
Evan dan Tang Chen menyerang secara bersamaan, dan berhasil membunuh Serigala Bayangan Pembunuh dengan mudah.
Berhasil membunuh Serigala Bayangan Pembunuh mereka berdua pun merasa sangat senang dan gembira, terkhususnya Tang Chen.
"Hahaha kita berhasil membunuhnya!" tawa Tang Chen merasa sangat senang.
Sedangkan Evan yang melihat Tang Chen begitu gembira hanya diam tersenyum.
"Evan, cepat ambil Inti dari Serigala itu, Inti itu dapat sangat membantumu kedepannya!!" Ujar Elemen Kegelapan dari ruang kesadaran Evan.
"Hei, bolehkah aku mengambil inti dari serigala itu?" pinta Evan pada Tang Chen yang tampak masih sedang tertawa gembira karena berhasil membunuh Serigala Bayangan Pembunuh
"Ambil saja, lagi pula tanpa kamu mungkin aku sudah mati sekarang!" ujar Tang Chen dengan senang hati mengijinkan Evan.
"Terima kasih, nanti aku akan menggantinya dengan sesuatu yang lain!" ujar Evan yang tidak ingin berhutang kepada siapapun.
Kemudian Evan pun mengambil Inti spiritual dari Serigala Bayangan Pembunuh yang telah mati tersebut.
Setelah mengambil Inti Spiritualnya, Evan pun langsung menyimpannya kedalam cincin ruang penyimpanannya, dan kemudian berbalik menghampiri Tang Chen.
"Kamu siapa namamu?" tanya Evan.
"Namaku Tang chen!, kalau kau?" jawab Tang Chen dan balik tanya.
"Kalau aku Evan li, panggil saja Evan, senang berkenalan denganmu!" ujar Evan tersenyum senang.
Mendengar Nama Evan dan marga Li, Tang Chen pun merasa sedikit familiar, Tang Chen terdiam sejenak dan mencoba mengingat-ingat nama Evan dengan marga Li tersebut.
"Evan......., hmmm......." Tang Chen mencoba mengingat sambil menegang dagunya.
Tidak lama kemudian, Tang Chen pun berhasil mengingatnya.
"Kamu adalah pangeran mahkota Evan Li dari kerajaan Li yang dibuang karena tidak berguna itu kan?, dan Pria paling bajingan dan brengsek yang suka bermain dengan banyak wanita itu kan?? yaa kaan??" tanya Tang Chen yang langsung menusuk ke jantung Evan.
"Hehehe Yah kamu memang bebar!...." kata Evan mencoba menahan amarahnya.
"Bajingan Sialan!, dia menyebut semuannya dengan benar tanpa memperhatikan perasaanku!" batin Evan dalam hatinya merasa sangat marah.
"Hmmm ternyata benar Evan si Pangeran pecundang dari keluarga kerajaan Li" ucap Tang Chen dengan suara pelan.
"Tetapi sepertinya Evan initidak seperti yang orang orang katakan!...." pikir Tang Chen dalam hatinya setelah melihat Evan dengan teliti.
"Lebih baik kau janganlah terlalu dekat denganku, aku takut kau akan terkena masalah karena aku, yasudah aku pergi dulu!" ucap Evan berbalik ingin pergi.
Namun baru saja ingin melangkah pergi Tang Chen terjatuh pingsan karena sangat kelelahan karena berterung dari malam hingga pagi.
"Bruuk!" Tang chen terjatuh pingsan di atas tanah, Evan yang mendengar suara Tang Chen terjatuh pun langsung menoleh ke belakang.
"Yaaaaaah malah pingsan, yasudah deh sekalian bawa saja!" pikir Evan yang kemudian memapah Tang Chen.
Kemudian Evan pun membawa Tang chen kembali ke pinggir sungai tempat Qin Shan dan Qin Yun berada.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
......................
......................
......................
......................