Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Note : Ada 3 segi prespektif, setiap prespektif menceritakan kisahnya sendiri menurut sudut pandangnya.
Bab I : past story of Hao Ling the love
Bab II : past story of Yuan the sacrifice
Bab III : ----
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keberhasilan dan luka masa lalu
Tidak banyak hal lain yang kulakukan semenjak hari pertama pelatihan, Karena setiap hari aku dan murid lain terlalu sibuk untuk terus mengikuti pelatihan tanpa memperdulikan rasa lelah karena lelah ini aku yakin akan sepadan dengan yang akan kudapatkan nanti.
Semua yang kulakukan di sekte ini merupakan hal baru karena itulah aku melakukan setiap latihan dengan sepenuh hati, selama tinggal di sekte ini aku merasa seperti menambahkan warna baru dalam hidupku yang kosong, mengajarkanku apa arti berjuang dan berusaha untuk hal-hal berarti dalam hidup.
Sudah berjalan tiga hari dan aku masih berlatih sendirian dalam bimbingan guru Bian untuk mendalami kitab pemberian Yuan sebelumnya, kitab itu ku beri nama kitab dasar jantung naga es karena berisi pengetahuan tentang jantung naga es serta gerakan dasar yang dapat membuat tubuh mengimbangi energi jantung naga es sehingga mencegahnya mengamuk.
Menggunakan gerakan-gerakan dasar yang ku pelajari dari kitab dasar jantung naga es, kini energi Yang didalam tubuhku lebih stabil dengan diriku yang mulai mampu memanipulasi energi Yang menjadi elemen es berkat pemahaman kitab dasar jantung naga es yang secara alami masuk ke kepalaku ketika mendalami setiap gerakan dan penjelasan yang terkandung didalamnya.
Melakukan gerakan dasar jantung naga es dari gerakan awal hingga akhir berulang-kali tanpa berhenti membuat kemampuan dan ketahanan fisik ku ikut meningkat secara signifikan daripada melakukan latihan biasa.
Karena diriku perlahan telah menguasai dan mampu menggunakan elemen es, hewan jiwa ku ikut memiliki kemampuan dasar yang sama dimana elemen es kini menjadi elemen bawaannya, membuatku yakin bahwa inilah kemampuan unik milik hewan jiwa ku yang bisa menduplikasi kemampuan baru milik tuanya menjadi miliknya sendiri.
Karena seringkali berlatih bersama aku dan hewan jiwa ku kini memiliki ikatan yang lebih erat dan bisa melakukan beberapa gerakan gabungan. Bagiku hewan jiwa lebih dari sekedar partner yang biasa digunakan untuk bertarung, mereka lebih dari itu karena aku dapat merasakan mereka memiliki perasaan dan pikiran hanya saja mereka tidak bisa berbicara.
Membuatku bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang membatasi kecerdasan hewan jiwa sehingga mereka tidak bisa berbicara, membuat ku penasaran dan ingin menanyakan hal ini kepada Yuan yang katanya akan kembali dalam dua hari lagi.
Karena itulah aku bertujuan untuk menunjukan perubahan ku yang signifikan kepadanya setelah dia kembali nanti, dengan cara berlatih lebih keras lagi selama dua hari ini untuk menerobos ranah pemadatan Qi awal.
Dari pagi sampai sore hari aku fokus menghapal sisa-sisa gerakan dari kitab jantung naga es, karena hari ini aku akan masuk ke penghujung gerakan yang mengakhiri halaman terakhir, oleh karena itulah besar harapanku untuk dapat segera menerobos agar besok aku dapat bergabung dengan murid lain untuk melakukan latihan tanding bersama.
Karena terlalu asik berlatih tidak terasa matahari yang tadinya baru saja akan merangkak naik, kini tanpa ku sadari mulai kembali tenggelam dengan setiap gerakan ku yang semakin fasih dan nampak tegas.
Guru Bian yang sejak pagi tanpa lelah memperhatikan setiap gerakan Hao Ling, kini merasa bahwa setiap gerakannya dari awal hingga akhir sudah fasih dan sudah bisa diiringi dengan pemakaian energi Qi.
"Bagus ! Sekarang alirkan energi Qi mu ke pergelangan tangan dan gunakanlah elemen es mu nona Ling."
Aku yang mendengar perintah guru Bian kemudian mengaliri kedua telapak tangan ku dengan energi Qi kemudian dengan lihai mengubah energi yang terkumpul di pergelangan tangan menjadi elemen es.
Sehingga setiap serangan dari kedua tangan ku memungkinkan ku untuk mengerahkan elemen es yang sewaktu-waktu bentuk dan metodenya dapat ku ubah dengan semauku.
Karena kitab dasar jantung naga es merupakan serangan kaki dan tangan kosong, aku menggunakan energi Qi yang di ubah menjadi elemen es untuk memperkuat pukulan dan tendangan dari setiap gerakan yang sudah ku kuasai.
Kini pukulan dan tendangan ku tidak hanya memberikan luka fisik biasa, namun berkat elemen es yang ku gunakan, seseorang akan terhambat gerakannya jika terkena atau melakukan sentuhan fisik denganku sehingga akan membuat mereka cepat kehabisan energi Qi karena harus selalu menggunakan energi Qi jika tidak ingin membekuk ketika bersentuhan denganku.
Dengan gerakan gabungan antara diriku dan hewan jiwaku, aku cukup percaya diri bisa mengalahkan seseorang dalam duel pelatihan pertama ku besok.
Setelah diriku menyelesaikan gerakan kitab dasar jantung naga es, guru Bian tampak bertepuk tangan untuk mengapresiasi diriku.
"Bagus sekali nona Ling, anda memang berbakat dan cepat tanggap. Dalam 3 hari nona sudah menguasai teknik dasar jantung naga es, apa yang nona rasakan sekarang ?"Tanya guru Bian sembari tersenyum.
Aku memperhatikan telapak tangan kananku, kemudian menggenggam dan berkata."Aku merasa luar biasa dan penuh dengan energi, hingga rasanya seperti akan meledak-ledak."
"Fenomena yang nona rasakan mengartikan bahwa sekarang nona Ling tidak lama lagi akan segera menerobos ke ranah pemadatan Qi sama seperti murid yang lain, sehingga mulai besok nona sudah boleh untuk bergabung dengan yang lain dan melakukan latihan tanding bersama. Hari ini kita sudahi sampai disini saja, gunakan waktu yang ada untuk menyerap semua pemahaman kitab dasar jantung naga es karena bisa membantu nona menerobos."Ujar guru Bian.
Akupun mengangguk paham kemudian membungkuk seraya menangkup tinju."Terimakasih atas bimbingan hari ini guru Bian."
"Sama-sama nona, sekarang anda boleh istirahat."
Aku kemudian pamit kepada guru Bian dan bergegas pulang menuju asrama perempuan untuk segera membersihkan tubuhku yang lengket setelah seharian berlatih. Setibanya di asrama, aku sudah di tunggu oleh Han Yu dan juga Dong Chie yang pulang lebih dulu dan nampak penasaran dengan hasil latihan ku hari ini.
"Bagaimana dengan hasil latihan mu hari ini nona Ling ?"Tanya Han Yu.
"Aku berhasil menghapal semua gerakannya dan besok sudah diperbolehkan bergabung dengan kalian."Jelasku sembari tersenyum hangat.
Han Yu dan Dong Chie tampak senang dan bersemangat mendengarnya, karena kami bisa latihan bersama lagi.
"Bagus !! Sudah ku duga nona Ling tidak butuh lama untuk mengingat semua gerakannya."Ujar Han Yu.
"Karena hari ini nona Ling berhasil menyelesaikan latihan dengan guru Bian, maka nona Ling harus mentraktir kami."Ujar Dong Chie dengan semangat.
Dengan masih tersenyum sembari berjalan bersama dengan Han Yu dan Dong Chie memasuki kamar asrama kami, akupun menjawab."Tentu, aku akan mentraktir kalian semua. Tapi aku akan mandi lebih dulu dan bersiap, setelahnya mari pergi ke kantin."
"Baiklah, kami akan menunggu."Ujar Dong Chie merasa tidak sabar karena sudah lapar.
------
---
Singkatnya setelah malam hari Aku, Han Yu dan Dong Chie pergi bersama meninggalkan asrama dan kini sedang berjalan melewati sebuah taman untuk menuju kantin sekte, dari arah depan tampak dua orang pemuda berjalan ke arah kami dan keduanya tampak tidak asing bagiku.
Setelah mereka cukup dekat barulah tampak dengan jelas, kedua pemuda itu tidak lain adalah Ling Zhu dan Ryu Han yang sejak hari pertama selalu terlihat berdua.
Ryu Han yang memiliki penampilan seperti ninja dengan penutup mulut hitam yang menutupi setengah wajahnya, mulai menyapa kami satu-persatu dengan sopan.
"Selamat malam, nona Ling, nona Han dan Chie'Chie."
Dong Chie tampak kesal, karena sepertinya dia masih menyimpan amarah karena sebelumnya sudah dikalahkan oleh Ryu Han.
"Kenapa kamu tidak memanggilku dengan panggilan nona juga, huh ?! Mana sopan santun mu pada perempuan ??"Meski bertubuh pendek, Dong Chie adalah perempuan dengan nyali besar dan semangat tinggi, dengan berani dia mencangking kerah baju Ryu Han yang memiliki postur tubuh jauh lebih tinggi darinya.
Ryu Han yang kerah bajunya di cangking oleh Dong Chie yang bertubuh jauh lebih pendek darinya tampak mengangkat kedua tangan."Maaf, karena kamu pendek tanpa sengaja aku memanggil mu dengan sebutan akrab, karena panggilan Chie'Chie terdengar sangat lucu dan cocok untuk mu."
Mendengar itu wajah Dong Chie tampak memerah karena merasa malu, namun cepat-cepat menutupinya dengan sikap kasarnya.
"Cih ! Jangan mengatakan sesuatu yang tidak kamu ketahui artinya bocah."Ujar Dong Chie masih dengan wajahnya yang memerah, kemudian melepaskan cengkeramannya dari kerah baju Ryu Han.
Han Yu yang melihat kejadian itu tampak tersenyum penuh arti untuk menggoda keduanya."Tidak ku sangka ternyata si ninja pendiam menyimpan perasaan pada Chie'Chie ku yang imut dan manis."
Mendengar itu Ryu Han jadi salah tingkah dan mencoba untuk menyangkal, hingga tanpa sengaja dirinya mengatakan bahwa Dong Chie terlihat lebih muda darinya karena bertubuh pendek sehingga membuat Dong Chie kembali marah dan memukuli Ryu Han.
Mengabaikan Dong Chie dan Ryu Han yang selalu bertengkar jika bertemu, dalam diam aku dan Ling Zhu saling menatap untuk pertama kalinya setelah terakhir kali di malam pergantian tahun sebelumnya.
"Tuan muda Zhu, kebetulan sekali..."Saat aku akan mengelak menggunakan cara formal seperti yang biasa aku gunakan, Ling Zhu tampak menggeleng.
"Tidak perlu bersikap formal Ling'er. Disini kamu tidak perlu bersikap seperti berada di dalam pesta."
Aku tertegun mendengar ucapan Ling Zhu yang berani memanggilku dengan panggilan akrab keluarga ku seolah hubungan kami sudah sangat dekat.
Entah karena cuaca yang dingin atau karena aku baru memperhatikannya sekarang, pemuda itu tampak berbeda dari sebelumnya membuatku sedikit penasaran siapa yang membuatnya menjadi seperti itu.
"Tuan muda Zhu, tolong untuk hargai saya dengan tidak memanggil saya dengan panggilan akrab seperti itu lain kali karena rasanya terlalu dini untuk itu."
"..."Ling Zhu hanya diam, kemudian mengeluarkan sebuah manisan apel dari udara kosong, kemudian iapun memberikannya kepadaku.
"Kamu dulu sangat suka dengan ini."Ujar Ling Zhu pelan.
Mata ku terpaku melihat manisan apel itu dengan ingatan masa kecil ku yang kembali muncul, hingga akhirnya aku tau siapa pemuda yang berani memanggilku dengan panggilan Ling'er itu, bahkan Yuan saja tidak pernah melakukannya.
Munculnya kembali ingatan masa lalu itu membuatku merasa pusing, karena selain mengingat kenangan masa kecil ku, trauma ku yang di kubur bersama ingatan masa kecil itu juga ikut muncul.
Akupun menepis manisan apel pemberian Ling Zhu hingga jatuh dan pecah menghantam lantai, membuat semua teman-temanku terdiam dalam perasaan tegang memperhatikan kami.
Tanpa terasa air mata mengalir membasahi wajahku."Sekarang aku ingat, ternyata kamu adalah bajingan menyedihkan yang dulu tidak bisa melindungi ku saat itu.. Kau tau betapa menderitanya aku karena dirimu yang sangat pengecut ? Tubuh ini sudah tidak suci lagi karena dirimu !!!"
Aku yang begitu marah tanpa sengaja mengaliri tangan kanan ku dengan energi Qi dan memukul bagian samping wajah Ling Zhu hingga membuatnya tersungkur ke tanah, pemuda tersebut masih terlihat diam mendengar semua cercaan dan makian ku padanya seolah membenarkan bahwa dirinya adalah dalangnya.
Ryu Han tampak membantu Ling Zhu berdiri, kemudian bertanya."Apa yang kau lakukan hingga membuatnya menangis ?"
"Bukan urusan mu."Ujar Ling Zhu.
Han Yu tampak mencoba menenangkan ku yang masih menangis, dia sempat menatap tajam ke arah Ling Zhu sebelum akhirnya membawaku melesat pergi dengan Dong Chie yang menyusul.