Floretta Ace Zuriel tak menyangka jika diri nya akan menjadi seorang ibu di umur 26 tahun, yang bahkan tidak tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung.
Kehidupan nya berubah 180 dari yang suka party tiba-tiba menjadi seorang ibu yang telaten.
Bagaimana keseruan cerita nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Apa kamu tinggal disini Flo?" tanya Naomi penasaran seakan ingin tahu lebih lanjut.
"Iyah, kami tinggal disini kak" jawab Flo sembari menyuapi makanan ke anak nya.
Banyak yang ingin Naomi tanyakan , tapi ia menahan nya agar Flo tidak mengira diri nya sedang kepo pada kehidupan nya.
"Kamu tampan sekali Noah, seperti nya Gen dari Daddy mu lebih banyak," kata Naomi.
"Tentu Aunty, dan gen kepintaran Mommy juga menurun pada ku " jawab Noah yang mata nya masih fokus pada mainan yang di berikan oleh Ruby.
"Begitu kah? , apakah kami bisa menitipkan Ruby pada mu Flo? Besok kami akan ada penjamuan penting dan kami tidak mungkin meninggalkan nya sendiri di apartment" kata Naomi.
Entah ini kebetulan atau emang kesengajaan Naomi ingin menitipkan anak nya pada Flo, tapi yang pasti acara nya lumayan penting dan tidak untuk anak kecil.
"Apakah penting?" tanya FLo
"Hmmm, Mommy akan datang besok dan kami harus berangkat nanti malam" jawab Naomi.
"Noah apakah kamu kamu menemani Ruby sebentar, Aunty tidak lama. Janji!!?" sambung nya dengan mata yang seaka memohon pada Noah.
"Baiklah Aunty, Noah juga senang bermain dengan Ruby, mommy juga pasti tidak masalah Aunty... Benarkan Mommy" kata Noah dengan mata puppy nya terlihat , ingin menolak pun seakan tidak tega dengan anak nya.
"Huuffttt Baiklah" ucap Flo dengan sedikit terpaksa.
"YEYYYY" ucap Noah dan Naomi bersamaan.
Mereka pun menghabiskan makan siangnya dengan santai karena memang cuaca masih sangat panas.
*
*
"Ed, apa kamu mau ikut menyusul ke Aussy?" tanya Evelyn yang sedang mengemas barang-barang nya di koper.
"Tidak Mom" jawab Edward cepat dan mata nya fokus di layar ponsel nya.
"Apa kamu masih memikirkan anak mu?"
Edward hanya diam seakan sudah malas dan lelah dengan semua pencarian , namun ada rasa penasaran yang tidak bisa di hilangkan.
"Apa dia begitu berharga sampai-sampai kamu tidak bisa melupakan nya Ed" kata Evelyn.
"Dia darah daging ku mom, tidak mungkin tidak berharga bukan. penyesalan ku saat ini adalah telat mengetahui semua nya, mungkin kalau tahu lebih dulu dia ada bersama ku saat ini" jawab Edward dengan sorot mata tajam dan ada penyesalan.
"Semoga ada titik terang dan bisa bertemu dengan mu lebih cepat" Evelyn ikut prihatin dengan apa yang terjadi pada anak nya.
Tring
Pesan masuk dari Naomi.
Edward pun langsung membuka pesan dari kakak nya dan mata nya fokus melihat foto yang di kirim kan oleh Naomi.
"Siapa dia? teman Ruby?" balas Edward pada pesan Naomi.
"Iya, dia seperti dirimu waktu kecil Ed, aku tidak bisa berpaling melihat wajah nya" kata Naomi.
Edward coba memperhatikan dengan lekat mata nya.
DEG
"Bersama siapa dia sana ?" tanya Edward dan langsung spam pesan pada Naomi.
Sepuluh menit berlalu Naomi belum juga membalas nya, seolah sedang bercanda.
"Sial, di telepon pun tidak juga di jawab" ucap Edward kesal.
"Apa maksud dari Naomi ini, bisa-bisa nya menghilang tak menjawab nya lagi" gerutu nya lagi.
**
Tiga jam kemudian Evelyn dan Brion sudah di bandara akan pergi ke Aussy menemui cucu nya.
"Jangan terlalu banyak berfikir yang tidak-tidak kalau memang masih milik ku , mereka akan kembali pada mu" ucap Evelyn sembari memeluk anak nya.
"Hmmmm, hati-hati disana mom. Hubungi Edward kalau ada apa-apa" kata Edward lalu mencium pipi Evelyn beralih memeluk Brion.
"Menyerah jika tidak sanggup, dua tahun bukan waktu yang singkat. Pertahan kan jika memang berharga. Libatkan Daddy jika kamu tidak bisa mengatasi semua nya" ucap Brion menguatkan anak nya.
Setelah orang tua nya masuk untuk boarding, Edward langsung menuju ke club karena kepala nya lumayan penat memikirkan semuanya.