Jerat Cinta Sang Bunga Malam

Seperti yang dia katakan pada Edward asisten Erick tadi, Clara membantu melepaskan sepatu yang masih dikenakan pria itu.

 Lalu karena melihat pria itu terlihat tidak nyaman tidur dengan kemeja kerja begitu, Clara kemudian berinisiatif melepaskan juga kemeja dan celana panjang yang dikenakan Erick.

 Tapi melakukan kedua hal itu saat pada pria mabuk, ternyata tidak semudah seperti ketika dia melakukannya pada pria yang sadar.

Postur Erick yang tinggi juga berotot membuat kemeja dan celana panjang yang dia kenakan sulit ditarik lepas dari tubuh pria itu oleh Clara.Berkali kali dia terjerembab membentur kasur dan tubuh Erick ketika menarik lepas dua kain itu sebelum akhirnya bisa lepas.

"Hah akhirnya selesai!"Clara tanpa sadar sampai menarik nafas lega ketika akhirnya bisa berhasil melakukannya.

Lalu karena Erick akhirnya hanya mengenakan boxer saja, Clara pun menyelimuti nya, kemudian berniat untuk pergi. Tapi sebelum dia melangkah,tiba tiba Erick merintih dan bergerak gelisah membuat Clara kemudian membatalkan niatnya yang ingin keluar dari sana dan malah mencondongkan tubuhnya, mendekat kearah Erick untuk memeriksa nya.

" Erick,apa kau baik baik saja?" Clara bertanya lirih sambil menyentuh bahu Erick, berpikir dengan melakukan hal itu Erick mendengar suaranya.

Tapi...Erick sama sekali tidak menjawab pertanyaan Clara dan terus merintih seperti orang kesakitan,membuat Clara lalu meriksa tubuh pria itu yang ternyata berkeringat dingin.

Clara yang mengetahui itu sontak mengambil handuk kecil yang bisa dia temukan dikamar itu kemudian menyeka tubuh Erick.

Lalu karena melihat Erick seperti orang yang sendang kehausan,Clara kemudian berusaha membantu Erick untuk minum air putih.

Dia berpikir kalau setelahnya Erick masih juga seperti itu,maka dia berniat akan menghubungi Edward agar datang kekamar itu.

Untung saja begitu meminum air putih yang diberikan Clara dengan susah payah,Erick mulai tenang.

Membuat Clara lagi lagi menarik nafas lega.

Lelah setelah melakukan semua itu dia memutuskan untuk berbaring juga diranjang disamping Erick.

" Sebentar saja,nanti aku baru keluar pergi." Gumamnya sambil memejamkan matanya untuk menghilangkan perasaan lelah.

Satu menit, dua menit dan setelah beberapa menit bukannya bangun seperti niatnya semula.Clara malah ikut tertidur juga disamping pria itu.

Tidak tau berapa lama dia tertidur,tapi...Clara tiba tiba terbangun karena merasa kan seperti ada yang menghisap hisap tubuh nya.

Apa ini?Siput? Lintah? Ulat bulu atau...Ular?!

Bola mata Clara sontak terbuka lebar dan dia hampir menjerit keras ketika menduga dirinya dikerubungi hewan melata.

Meski begitu terbeliak,yang sedang menghisap kulit tubuhnya bukanlah hewan melata melainkan....

" ERick! Apa yang kau lakukan?!"Tanya Clara terkejut, melihat apa yang dilakukan pria itu padanya.

Wajah Erick yang semula berada diantara dua dada Clara, sambil menghisap kuat salah satunya ,mendongak mendengar suara Clara.

Membuat mata mereka jadi saling bertatapan. Lalu menjawab pertanyaan yang diberikan Clara dengan suara serak penuh gairah.

" Ingin bercinta denganmu,lalu apa lagi sayang."

" Hah?!" Balas Clara terkejut mendengar jawaban itu.

Bagaimana dia tidak terkejut.Tujuan dia tadi berada dikamar Erick adalah untuk membantu pria itu yang sedang mabuk berat.Lalu tanpa sengaja ketiduran karena kelelahan.

Tapi sekarang ketika terbangun malah dia sudah dalam posisi polos dengan Erick mengungkung dirinya dibawah tubuh pria itu.

Sejak kapan pria itu sadar? Dan sejak kapan juga pakaian yang dia kenakan tadi dilucuti oleh Erick?

Apa saking nyenyak nya dia tidur, sampai tidak merasa kalau bajunya sudah dilepas paksa.

" Kamu... terkejut sayang? Karena aku bangunkan dengan cara begini. Sorry... tapi...waktu melihat mu tidur disampingku dengan begitu cantiknya,aku tidak sanggup menahan diri untuk tidak menyentuhmu."

Harus menjawab apa Clara sekarang mendengar ucapan Erick yang manis begitu?

Menolak? Karena semula Erick melakukan nya tanpa bicara dulu padanya, seperti para pria yang biasanya ingin tidur bersamanya.

Atau membiarkan saja,anggap saja ini sebagai....

Apa? Apa istilah yang biasa digunakan orang ketika tidur bersama lawan jenis tanpa ada pembicaraan diawal dan tanpa ada hubungan?

ONS? Apa bisa disebut begitu?

Tapi apapun itu,dalam hati kecil Clara dia tidak ingin menolak Erick. Sebab sejak pertama kali mereka bertemu ,dia sudah sangat tertarik pada pria itu.

Hanya saja dia gengsi untuk mendekati pria itu lebih dulu. Sebab selama ini biasanya para pria lah yang lebih dulu mendekati dia, kemudian baru negosiasi soal harga dan begitu deal, dia tinggal melayani mereka.

Tapi Erick ternyata berbeda, dia sama sekali tidak tertarik pada dirinya, membuat Clara heran tapi juga salut karena berpikir bahwa Erick kebal terhadap daya tarik fisik nya.

Meski sekarang ternyata Erick menginginkan dirinya juga, bahkan sampai berani melakukan hal begini tanpa persetujuan nya lebih dulu.

Tapi....,It's Ok, karena dia juga mau.

Dia juga menginginkan Erick dan kalau sudah saling menginginkan, apa lagi yang harus ditunggu juga ditahan, pikir Clara.

Lalu mengulurkan tangannya untuk melingkari leher pria itu sambil menggelengkan kepalanya, yang berarti dia juga mau.

" Oke?" Tanya Erick seperti memastikan meski jelas jelas Clara sudah memberinya lampu hijau saat itu.

" Yes,i'm oke, Rick."

" Baguslah kalau begitu, sayang. Karena untuk malam ini aku ingin bercinta dengan mu dengan sedikit berbeda. Aku ingin...malam ini kau menjadi milikku seutuhnya, sayang."

Clara tidak mengerti semua maksud ucapan Erick, tapi karena itu terdengar begitu tulus dan penuh perasaan, jadi Clara pun mengangguk, mengiyakan.

Hingga ketika Erick mencium bibirnya dengan dalam dan lembut,Clara membalasnya dengan suka cita.

Sebab seolah dengan ciuman itu, Erick sedang berniat menunjukan semua yang ada dalam hatinya.

"'Sayang...." Era*ng Erick dengan suara serak dan berat, disela sela pagutan panas bibirnya pada sepanjang kulit tubuhnya Clara.

Erick menyusuri setiap inci tubuh Clara dari bibirnya, lalu leher jenjang dan putih perempuan itu, menggunakan lidah, tangan juga bibir.Disertai hisapan dan gigitan gigitan yang menyerupai jejak, lalu turun lagi dan lagi seperti sedang mengukir tubuh perempuan itu layaknya mengukir tato.

Sampai membuat Clara benar benar ikut mabuk,dalam pusaran gairah juga perasaan Erick.

" Haah...Erick, i like it.." Era*ng Clara, dengan suara dalam yang penuh damba.

" Kamu suka aku beginikan , sayang? ' Balas Erick, dengan lidah dan jari pria itu mempermainkan, serta menyesap bagian pribadi Clara secara intens.

Membuat Clara tentu saja jadi menggila sampai otak di kepala nya terasa kosong.

Hingga yang keluar dari mulutnya hanya suara desi*san dan era*ngan penuh damba, agar Erick tidak berhenti dan melakukan lebih lagi dari itu.