di salah satu pondok pesantren, ada seorang gadis cantik bernama Fatimah. Ayah nya Fatimah seorang pemilik pesantren bernama Ustad Zaidan,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jawaban Naim
Setelah mendengar pertanyaan dari kakak iparnya itu akhir Naim pun memutuskan untuk menjawab nya.
"Mau tau aja atau mau tau banget?"tanya Naim dengan nada bercanda.
"Mau tau banget,"jawab Albar dengan wajah serius.
( flashback on)
Dulu selagi Naim menjabat sebagai ketua geng motor katai merah dia memiliki nama lain yaitu saikopasu arti ya pasikopat dalam bahasa indo.
Di markas katai merah.
"Hari yang cerah ya bos,"ucap salah seorang anggota geng motor ya Naim.
"Iya hari yang cerah,"bales Naim sambil tersenyum.
Mereka asik mengobrol hingga anggota geng lain datang dan menembak orang anggota geng Naim tepat di hadapan nya.
Dor! Suara tembakan itu dan peluru nya mengenai dada anggota geng Naim
"Apa yang kamu lakukan aku tidak tau kalian siapa!"teriak Naim dengan keras.
"Kami hanya memburu geng yang lemah,"ucap orang itu tanpa menunjukan rasa bersalah sedikitpun.
Setelah menyerang markas Naim mereka meninggal kan Naim dalam keadaan babak belur karena dipukuli oleh mereka dan tak sadarkan diri.
"Gue pasti akan menghabisi mereka,"batin Naim sambil melihat ke arah teman ya yang sudah tewas dan dia pun pingsan.
Itulah awal dari Nama saikopasu.
Setelah ke jadian itu Naim mulai berbeda dia mulai menyendiri di siang hari malam hari nya dia membantai semua orang tanpa ampun.hingga sampai lah ke pada sang target utama sesampainya di markas target dia pun masuk.
Sreet
Sreet Naim menyeret tongkat bisbol itu.
"Suara apa itu?"tanya anggota dalam markas.
"Entah lah aku tidak dengar,"jawab orang yang di sebelah nya.
"Tapi aku mendengar sesuatu,"ucap salah satu rekan nya.
"Aku periksa dulu,"ucap orang di markas itu sambil meninggalkan teman ya itu di dalam sebuah ruangan.
Dia pun berjalan ke arah sumber suara yang dia dengar sesampainya di sana dia tidak melihat apa apa akhir nya dia memutuskan kembali ke tempat tadi dia melihat teman nya. Sudah tergeletak di lantai dia pun memeriksanya dengan mencek denyut nadi nya ternyata dia sudah mati.
"Siapa yang melaku kan ini,"batin orang itu padahal mereka cuman berdua di markas itu sedangkan yang lain sedang berada di luar.
Tak lama dia melihat sebuah bayangan yang lewat orang itu pun mengikuti bayangan itu ke sebuah ruangan. Orang itu melihat seseorang berdiri sambil memegang sebuah tongkat bisbol dan bertopeng kelenci.
"Siapa kamu?"tanya orang itu sambil melihat ke arah orang memakai topeng itu.
Namun tidak ada jawaban orang itu terus mendekat.
"Kamu siapa!"teriak orang itu sambil melihat ke arah orang pakai topeng itu namun tidak ada jawab dia malah terus m mendekat ke arah ya.
Setelah 2 kali dia bertanya dia pun berlari karena dia merasa ada hal yang tidak beres namun orang bertopeng itu mengajar nya dan orang itu memukul kepala ya. Tak lama orang itu tak sadar kan diri,orang bertopeng itu pun mendekat dan mengatakan sesuatu.
"I will definitely look for you even if you run to the end of the world. game over,"ucap orang bertopeng itu sambil melihat ke arah orang tak sadarkan diri.
Orang bertopeng itu pun pergi meninggalkan tempat itu dan dia pun sampai di sebuah hutan yang rendang lalu melepas topeng itu setelah topeng itu di lepas maka terlihat lah wajah Naim.
"Sekarang kamu bisa tenang di sana bro,"ucap Naim sambil melihat ke atas langit yang gelap.
(Flashback off).
"Astaga kamu kok bisa seperti itu,"ucap Fatimah secara spontan setelah mendengar cerita Naim.
"Fatimah kamu tau kalau saja sendy mencelakakan mu dan kamu tewas saat itu mungkin sendy akan mati di tangan ku,"ucap Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Tapi kamu baik baik saja walau kamu tidak ingat dengan ku mungkin itu adalah balas dari tuhan karena sudah tidak adil pada mu,"sambung Naim sambil tersenyum ke arah Fatimah.
"Kamu akan ku laporkan ke polisi atas apa yang kamu lakukan adek ipar,"ucap Albar sambil melihat ke arah Naim.
"Kalau pun kakak melapor maka akan kena pasal pencemaran nama baik karena tidak memiliki bukti tentang kejahatan itu kakak,"ucap Naim sambil tersenyum ke arah Albar.
"Aku mau ke pesantren dulu,"pamit Naim ke pada mereka semua yang ada di sana.
"Oh ya jaket aku biarkan saja di sini dulu,"sambung Naim sambil melihat ke arah mereka semua.
"Aku pamit dulu Assalamualaikum,"ucap Naim sambil melihat ke arah mereka semua.
"Waalaikumsalam wr wb ,"jawab mereka semua sambil melihat ke arah Naim.
Naim pun kembali ke pondok pesantren khusus laki-laki.
Bersambung ....
semoga semangat up terus ya
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku' jgn lupa mampir 🤗🤗
aku datang lagi kalo udh up up uphhh~
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓