Sofia Ariadne seorang wanita cantik, mandiri dan kuat, terjebak dalam permainan taruhan yang dibuat oleh Alessandro Calvin Del Piero, seorang mafia playboy, tampan dan berkuasa.
Ketika Sofia mengetahui dirinya hamil benih dari Alessandro, dia harus menghadapi ancaman dari musuh Alessandro yang ingin menggunakan bayi itu sebagai alat untuk menghancurkan Alessandro.
Namun, Sofia yang tidak ingin terlibat lagi dengan Alessandro memilih untuk melarikan diri sejauh mungkin. Meskipun harus menjalani susahnya hidup dengan kehamilan tanpa adanya pasangan.
Bagaimana kelanjutan kisah percintaan antara Sofia dan Alessandro yang penuh dengan intrik serta konflik etika. Yuk, kepoin terus ceritanya hanya di Noveltoon. Update setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Menerimamu
Detik itu juga acara pesta ulah tahun tuan Carlos dihiasi cipratan darah yang keluar dari kepala Laura. Alessandro terlihat begitu mengerikan hanya karena perempuan yang dicintainya dianggap sebagai wanita malam.
Setelah mengucapkan permintaan maaf terhadap tuan Carlos karena membuat kekacauan. Alessandro bergegas mencari keberadaan Sofia yang dikiranya masih di toilet.
Sudah berapa pintu toilet yang rusak karena tendangan kaki Alessandro, pria itu marah pada dirinya sendiri. Dia terlalu lengah, sehingga kejadian seperti ini datang mengganggunya.
Kini, Alessandro sadar mengapa Sofia selalu bilang tidak ingin terlibat hati dengannya. Mungkin karena Alessandro yang masih terus berurusan dengan para wanita dari masa lalu.
"Maafkan aku Sofia, sekarang kamu ada di mana?" Gumam Alessandro.
Dengan kecepatan tinggi, Alessandro membelah jalanan tidak peduli jika karena dia banyak kendaraan saling bertabrakan. Tujuan Alessandro hanya satu, cepat sampai ke rumah Sofia dan memohon maaf untuk kesekian kalinya. Tapi ternyata rumah Sofia gelap, tidak ada tanda-tanda kehidupan.
"Ya Tuhan, apakah kali ini aku benar-benar harus mati." Alessandro sangat frustasi. Mafia juga manusia, ketika merasa patah hati yang ada dipikirannya hanya mati.
Di belahan bumi yang lain, seorang pria misterius sedang duduk di singgasananya. Mendengarkan dengan seksama informasi dari anak buahnya. Info yang akan menjadi senjata untuknya.
"Jadi, apa yang kamu dapatkan Lucas Hosea?" Tanya pria misterius.
"Namanya Sofia Ariadne seorang gadis yatim piatu yang berumur 25 tahun. Pemilik toko Roti yang terkenal saat ini. Pernah menjalin kasih dengan Alessandro 5 tahun yang lalu tapi harus berakhir karena fitnah yang dibuat oleh Bella Josephina." Ucap tegas Lucas.
"Setelah Sofia dan Alessandro putus, Bella yang pernah menjadi teman masa kecil Alessandro menggantikan posisi sebagai kekasihnya hingga sekarang. Tapi insiden penembakan yang dilakukan Bella di rumah Sofia membuat kekasih Alessandro itu mengalami keguguran. Sementara Sofia mantan kekasihnya juga tengah hamil anak Alessandro. Saat ini mereka terlibat FWB." Kata Lucas.
"Lalu apa motif Alessandro menghamili mantan kekasihnya, sedangkan kekasih barunya sudah mengandung?" Tanya pria misterius.
"Karena sebuah tantangan yang diberikan oleh Tuan Dario Del Piero, jika Alessandro berhasil menghamili Sofia maka kekuasaan Klan Cosa Nostra akan berpindah tangan menjadi milik Alessandro. Dan perlu Tuan ketahui jika Sofia bukan wanita biasa."
"Maksudnya bukan wanita biasa apa?"
"Sofia memiliki keahlian beladiri langka, yang rumit dan sulit dipelajari. Hanya keturunan asli bangsawan Yunani yang bisa menguasainya." Terang Lucas.
"Katamu, dia hanya pemilik toko roti, dan anak yatim piatu. Jadi bagaimana kamu bisa dapat info jika Sofia keturunan bangsawan Yunani." Tanya pria misterius lagi.
"Waktu itu, Bella menyewa sekelompok penculik. Dengan tubuh tinggi besar, lima orang tumbang melawan Sofia. Dan saya dapat info dari mereka tuan. Salah satu preman itu mengerti gerakan beladiri kuno."
"Sangat menarik..." Ucap pria misterius.
"Kalau kita bisa memanfaatkan kehamilan Sofia, maka kita akan bisa menghancurkan hidup Alessandro dengan mudah."
"Benar Tuan, kelemahan Alessandro ada pada Sofia dan bayinya. Dan kabar baiknya, meskipun Sofia sudah berhubungan ranjang dengan Alessandro tapi wanita itu masih menyimpan dendam. Masa lalu Alessandro yang seorang playboy menjadi alasan kebencian Sofia. Tuan bisa mendekati perlahan untuk menarik perhatian gadis yang kurang kasih sayang dari sebuah keluarga."
"Kalau begitu atur pertemuanku dengan Sofia, buat senatural mungkin seolah kami kebetulan bertemu. Aku akan mengambil hati Sofia secara perlahan." Perintah pria misterius mengenai rencananya.
"Satu lagi info yang tertinggal, Sofia memiliki sahabat bernama Naren Stefani. Gadis ini akan menjadi kelemahan jika Sofia berkeras hati menolak Anda tuan." Ucap Lucas.
"Bagus sekali Lucas, aku suka kinerjamu. Sangat rapi, detail dan akurat. Bonusmu akan aku transfer 2x lipat. Selanjutnya kamu tetap awasi Sofia, cari tahu tentang latar belakang keluarganya yang kata kamu masih keturunan bangsawan Yunani."
"Baik Tuan, terima kasih banyak untuk bonusnya. Dan saya siap bekerja untuk Anda." Ucap Lucas.
Saat sedang dilanda rasa frustasi yang tinggi, tiba-tiba terdengar deringan suara ponsel. Membuat pria tampan itu tersadar dari lamunannya.
Tanpa terlebih dahulu melihat papan nama, Alessandro mengangkat sambungan telepon dengan suara sangat keras. " HALO..."
"Jemput aku di club Brian."
Deg
"Suara itu, Sofia menghubungiku? Apa katanya tadi Club Brian...?"
"Astaga Sofia, akhirnya kamu mau berbicara denganmu meski masih ketus. Brian...? Siapa pria itu, kenapa sepertinya sangat dekat dengan Sofia." Api cemburu mulai tersulut, semoga Alessandro masih bisa mengendalikannya atau semua harapannya akan terbakar hangus.
"Tom dan Darren, pasti tahu." Padahal, jika sedang dalam keadaan sadar. Alessandro pun mengenal Brian.
Tut
Tut
Tut
"Halo Darren, dimana letak Club Brian?" Tanyanya.
"Club Brian...? Nama club atau nama orang? Karena tidak ada club bernama Brian, tapi jika nama orang ada Brian Alfarel. Dia seorang bartender di sebuah club malam. Jadi mana yang Anda maksud?" Tanya Darren bingung.
"Cari tempat kerja Brian itu!"
"Oh... Club tempat Brian bekerja maksudnya?" Ucap Darren muter-muter.
"Astaga Darren, cepat katakan. Sofia sudah menunggu aku di sana."
"Club itu yang biasa dulu Anda datangi tuan Alessandro. Letaknya di tengah kota." Jawab Darren.
Tut...
Tanpa mengucapkan kata terima kasih, Alessandro menutup sambungan teleponnya. Dia bergegas akan menjemput Sofia.
Hanya butuh waktu beberapa menit saja karena Alessandro mengendarainya dengan kecepatan penuh. Begitu sampai club, dia langsung mencari keberadaan Sofia.
Brian yang mengenal Alessandro pun senang akhirnya pria yang telah membuat temannya hamil sudah datang.
"Sofia ada di ruang private VVIP bersama Naren, dia terlihat sakit. Wajahnya pucat dan lemas..."
Belum juga Brian selesai bicara, Alessandro sudah melesat mencari ruangannya. Satu persatu pintu dibuka kasar oleh Alessandro, karena dia tidak sabar untuk bertemu wanita pemilik hidupnya. Ya, jika Alessandro adalah pemilik hati Sofia. Maka Sofia adalah pemilik hidup seorang Alessandro. Keduanya sudah terikat oleh benang merah yang tidak mudah terputus.
"Sofia..." Begitu melihat sosok wanita pujaan hatinya, Alessandro seketika berlari memeluk erat tubuh ringkih itu.
"Al... Aku sakit, aku cemburu, aku terluka melihatmu dikelilingi banyak wanita. Aku... Aku menerimamu lagi sebagai kekasihku, tapi aku tidak ingin kamu terlibat dengan para wanita itu. Bisakah kamu meyakinkan hatiku lagi Alessandro?" Ucap Sofia.
Betapa bahagianya Alessandro mendengar jika Sofia kembali menerima cintanya. Mereka masih saling berpelukan, menyalurkan segala rasa yang terpendam. Bagaikan kerinduan yang mendalam, Alessandro dan Sofia berciuman dengan hasrat yang menggebu.
Naren yang tahu jika pasangan itu butuh waktu berdua pun pergi meninggalkan ruangan. Membiarkan sepasang kekasih itu saling memadu kasih.
"Terima kasih Sofia, sudah mau menerimaku lagi." Ucap tulus Alessandro.
"Tidak gratis Alessandro, kamu harus membayarnya. Puaskan aku sekarang juga." Pinta Sofia dengan mata berkabut.
"Siap tuan putri." Jawab Alessandro.
"Tapi aku ingin permainan ekstrim, mungkin bawaan bayi. Aku tidak ingin gaya yang biasa kamu lakukan. Karena itu membosankan." Ucapnya.
"Baiklah... Apapun itu, asalkan kekasihku ini bahagia. Akan aku lakukan."
Saat mereka sedang saling bergairah, tiba-tiba pintu ruangan digedor dengan sangat kencang. Entah siapa yang kembali mengganggu aktivitas mereka.
"Sofia... Sofia... Toko Roti kita kebakaran." Suara teriakan Naren terdengar.
"Maaf Al, kita lanjut besok saja. Toko roti lebih penting."
ayo lanjut lagi, thor.